IPA DI SD
MODUL 7, MODUL 8 DAN MODUL 9
DISUSUN OLEH
NAMA : PUPUT RATNASARI
NIM : 837740349
DATA MAHASISWA
Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Kegiatan ini dilaksanakan berdasarkan hasil kerja
nyata. Kegiatan ini dilakukan sesuai dengan protokol kesehatan yang berlaku dan tidak ada paksaan
atapun merugikan orang lain. Demikian pernyataan yang saya buat semoga bermanfaat dan dapat
dipergunakan dengan baik. Terima kasih.
Puput Ratnasari
Nim. 837740349
LEMBAR KERJA (LAPORAN) PRAKTIKUM IPA DI SD
PDGK4107 MODUL 7
A. JUDUL PERCOBAAN
Percobaan pemantulan cahaya
B. TUJUAN PERCOBAAN
Setelah melakukan percobaan ini diharapkan mahasiswa dapat:
1. Menjelaskan sifat-sifat cahaya.
2. Menjelaskan sifat-sifat bayangan yang dihasilkan oleh cermin.
3. Menjelaskan sifat-sifat bayangan yang dihasilkan oleh lensa.
4. Menentukan fokus cermin cekung.
5. Menentukan fokus lensa cembung.
D. LANDASAN TEORI
Cahaya tergolong gelombang elektromagnetik karena cahaya dapat merambat tanpa zat
antara (medium). Cara cahaya merambat adalah dengan merambat menurut garis lurus. Salah
satu sifat cahaya adalah cahaya dapat dipantulkan melalui cermin cekung dan cermin cembung.
Cermin cekung adalah cermin yang memiliki bagian pemantul cahaya berupa cekungan.
Cermin cekung biasa digunakan sebagai reflektor (benda yang memantulkan cahaya) misalnya
pada senter, lampu sepeda, lampu mobil dan alat kerja dokter
Sifat pemantulan pada cermin cekung anatara lain:
1. Bayangan yang dihasilkan adalah bayangan nyata atau maya
2. Memantulkan berkas cahaya (kovergen)
Ada 3 sinar istimewa yang dapat digunakan untuk menentukan letak bayangan sebuah
benda yang berada di depan cermin cekung yaitu:
1. Sinar datang sejajar sumbu utama akan dipantulkan melalui titik fokus
2. Sinar datang melalui titik fokus akan dipantulkan sejajar sumbu utama
3. Sinar datang menuju pusat kelengkungan akan dipantulkan kembali
Sedangkan cermin cembung adalah cermin yang memiliki bagian pemantul cahaya yang
berbentuk cembung, biasa digunakan untuk kaca spion kendaraan
Sifat pemantulan pada cermin cembung antara lain :
1. Bayangan yang dihasilkan adalah bayangan maya yang diperkecil
2. Menyebarkan berkas cahaya (divergen)
E. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Percobaan pemantulan cahaya pada cermin datar
a. Menyusun lampu senter dan celah cahaya didepan cermin datarseperti gambar dibawah
ini
b. Menyalakan lampu senter dan mengamati dengan baik jalannya berkas cahaya pada saat
sebelum dan sesudah mengenai cermin datar.
c. Menggambarkan jalannya berkas sinar pada langkah (2), sehingga tampak sudut datag
dan sudut pantul.
d. Mengukur besar sudut datang (i) dan besar sudut pntul (t) tersebut.
e. Meletakan sebuah benda (dalam hal ini lilin) didepan cermin datar dan mengamati
bayangan selama benda itu digeser-geserkan didepan cermin datar.
f. Mencatat bagaimana sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin datar tersebut.
F. HASIL PENGAMATAN
Pantulan pada cermin datar
a. Gambar jalannya berkas sinar pada cermin datar
b. Besar sudut dating (i) dan sudut pantul (r)
No. i (derajat) r (derajat)
1 100 100
2 200 200
3 300 300
4 400 400
5 500 500
1 5 cm -8 cm
2 8 cm -5 cm
3 10 cm -4 cm
4 20 cm -2 cm
G. PEMBAHASAN
Dari hasil pengamtan di atas menunjukkan bahwa setiap percobaan yang di lakukan sifat
bayangan dan jalannya berkas cahaya berbeda beda. Sudut yang dibentuk sinar datang terhadap
garis normal disebut sudut datan, sedangkan sudut yang dibentuk sinar pantul terhadap garis
normal disebut sudut pantul. Sinar dipantulkan secara teratur karena permukaan kaca yang rata,
licin dan mengkilap. Hal tersebut sesuai dengan syarat terjadinya pemantulan teratur. Apabila
sudut pada sinar datang diubah-ubah maka sudut pantulnya akan mengikutinya. Karena besar
sudut datang sama dengan besar sudut pantul.
H. KESIMPULAN
Berdasarkan kegiatan praktikum yang telah di laksanakan dan diperoleh data hasil
pengamatan maka dapat di Tarik kesimpulan bahwa Cahaya dapat dipantulkan melalui
suatu cermin yaitu cermin datar, cermin cekung dan juga cermin cembung.
I. DAFTAR PUSTAKA
I Made Padri. (2000). Petunjuk Praktikum Konsep Dasar IPA I, Modul 5. Jakarta: Universitas
Terbuka.
Resnick, R., Halliday, D,. Krane, K.S., (1992). Fisika Dasar 1 (terjemah Silaban).
Jakarta:Erlangga.
K. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM
A. JUDUL PERCOBAAN
Percobaan Muatan Listrik
B. TUJUAN PERCOBAAN
1. Menunjukkan adanya muatan listrik pada suatu benda akibat yang timbul dari sifat muatan.
2. Meperlihatkan adanya gaya elektrostatiska dua buah benda bermuatan.
D. LANDASAN TEORI
Listrik merupakan aliran muatan antara proton (+) dan elektron (-) yang mengalir pada
sebuah penghantar dalam suatu rangkaian. Arus listrik (I) merupakan elektron yang mengalir
pada suatu penghantar, dari terminal positif sumber arus melewati beban dan kembali ke
terminal negatif sumber arus. Banyaknya elektron yang mengalir ditentukan oleh dorongan
yang diberikan pada elektron-elektron dan kondisi penghantar yang dilalui elektron-elektron
tersebut. Arus listrik biasanya diukur dalam satuan Ampere (A).
E. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Gantunglah sebuah bola pingpong pada bagian pinggir meja dengan menggunakan benang
dan isolasi. Gosoklah tas plastik pada baju anda beberapa kali, kemudian dekatkan pada
bola pingpong. Amatilah apa yang terjadi!
2. Gosokkan sisir pada rambut anda beberapa kali, kemudian dekatkan pada potongan-
potongan kertas yang terletak diatas meja. Amatilah apa yang terjadi!
3. Apa yang terjadi apabila percobaan (2) dibiarkan dalam waktu yang cukup lama. Berikan
penjelasan.
4. Ikatlah kedua bola pingpong dengan benang, kemudian gantungkan ke bagian pingggir
meja (tempelkan dengan isolasi). Dekatkanlah kedua bola (jangan sampai bersentuhan).
Amati apa yang terjadi!
5. Gosoklah bola kiri dan kanan dengan kain wol, dekatkan keduanya. Amati yang terjadi!
6. Lengkapilah tabel dengan hasil pengamatan anda. Apakah hasilnya “tolak-menolak” atau
“Tarik-menarik”.
F. HASIL PENGAMATAN
Bola pingpong Bola pingpong kanan digosok dengan
di gosok dengan
Wool Plastik Nilon
Hasil analisis:
1. Terjadi gaya tarik menarik antara tas plastik dengan bola pingpong
2. Ada muatan listrik
3. Potongan kertas sudah tidak tertarik oleh sisir, karena gaya listrik pada sisir sudah habis
4. Tidak terjadi reaksi sama sekali diantara kedua bola pingpong
5. Saling menolak karena kedua bola pingpong bermuatan listrik sejenis akibat gosokan
dengan kain wool.
G. PERTANYAAN
Pertanyaan percobaan 1:
1. Mengapa pada langkah 6 antara 2 bola tidak ada intraksi?
2. Apakah bola pingpong pada langkah 6 memilik muatan yang sejenis atau berlawanan?
3. Jika terdapat 4 buahh benda masing-masing A, B, C dan D. Bila diketahui beneda A
menarik B, B menarik C, sedangkan C menarik D. Bila A beermuatan, tentukan jenis
muatan benda B, C, dan D!
4. Apa yang dapat anda simpulkan dari interaksi muatan yang sejenis maupun muatan yang
berlawanan?
Jawaban:
1. Kedua bola pingpong tidak ada reaksi karena tidak mengandung muatan listrik.
2. Kedua bola pingpong bermuatan sejenis, sehingga saling menolak.
3. Terdapat 4 benda yaitu : A, B, C, D. Jika A menarik B, B menarik C, C menarik D.
Diketahui A bermuatan negatif maka B bermuatan positif, C bermuatan negatif, D
bermuatan positif.
4. Interaksi muatan sejenis adalah tolak menolak dan muatan berlawanan adalah tarik
menarik.
H. PEMBAHASAN
I. KESIMPULAN
Setelah proses penggosokan terjadi pengurangan electron sehingga bermuatan positif,
sedangkan benda yang lain mengalami penambahan electron, sehingga bermuatan negative.
J. DAFTAR PUSTAKA
Grournd, Kirby. (1991). (1993). Longman A-level Physics. Longman Group UK Limited.
Roger, M. (1991). A-level Physics. Chestenham: Stanley Thornes Publisher Limited.
L. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM
A. JUDUL PERCOBAAN
Pembakaran Memerlukan Udara
B. TUJUAN PERCOBAAN
Menjelaskan kegunaan udara
D. LANDASAN TEORI
Udara merujuk kepada campuran gas yang terdapat pada permukaan bumi. Udara bumi
yang kering mengandungi 78% nitrogen, 21% oksigen, dan 1% uapair, karbon dioksida, dan
gas-gas lain.
E. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Sediakan lilin yang sama ukurannya, diameter, Panjang, warna, dan bentuknya.
2. Leakkan kedua lilin diatas meja dan berilah jarak anatar lilin sekitar 30cm.
3. Nyalakan ke dua lilin tersebut.
4. Tutup salah satu lilin dengan gelas.
5. Bandingkan lama lilin menyala antara keedua lilin tersebut. Amatilah dan catat perubahan
yang terjadi.
6. Nyalakan lilin, tutup dengan gelas.
7. Amati dan catatlah waktu antara lilin menyala saat ditutup gelas sampai lilin mati.
8. Masukkan data pada tabel.
9. Ulangi Langkah 6 sampai dengan 8, untuk 5 kali pengamatan.
F. HASIL PENGAMATAN
Tabel pengamatan: waktu antara lilin menyala saat ditutup gelas sampai lilin mati, untuk 5 kali
pengamatan.
Percobaan ke Selang waktu sampai lilin mati
1 ± 08.35 detik
2 ± 08.45 detik
3 ± 08.78 detik
4 ± 08.28 detik
5 ± 08.81 detik
G. PEMBAHASAN
Setelah lilin padan dalam waktu ± 8 detik, lilin mati. Namun lilin yang tidak ditutupi gelas
tetap menyala. Kedua lilin dinyalakan, lalu ditutup dengan gelas.
H. KESIMPULAN
Pembakaran memerlukan udara terbukti dari lilin yang mati akibat ditutup oleh gelas.
I. DAFTAR PUSTAKA
Abel, G. O. (1982). Exsploration of the Universe (fourth edition). New York: Saunders College
Publishing.
Chiras, D.D. (1988). Environmental Science (second edition). Menlo Park, California:The
Benjamin Cummings Publishing Company, Inc.