Anda di halaman 1dari 14

ANGGARAN DASAR (AD)

KEOMPOK TANI GUNUNG KAMOJANG


BAB I
NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN

Pasal 1
Kelompok Tani ini bernama Gunung Kamojang dan berkedudukan di Kp. Kamojang RT
01 RW 07 Desa Laksana Kecamatan Ibun Kabupaten Bandung.

Pasal 2
Jenis Kelompok Tani tergolong Kelompok hampara di daerah tempat tinggal anggota yaitu
Kp. Kamojang RT 01 RW 07 Desa Laksana Kecamatan Ibun Kabupaten Bandung.

BAB II
MAKSUD DAN TUJUAN
Pasal 3
Maksud dan tujuan Kelompok Tani ini adalah:
1. Berudaha memingkatkan sumber daya manusia sebagai pelaku utama pembangunan
pertanian yaitu: Optimalisasi lahan perkarangan dengan cara menjalankan budidaya
tanaman komoditi hortikultura, yang bekerja sama dengan penyuluh pertanian
setempat.
2. Membina rasa persaudaraan dikalangan para petani serta mengabdi bagi kepentingan.
3. Memingkatkan kesejahteraan anggota Kelompok Tani.

BAB III
SIFAT
Pasal 4
Kelompok tani ini tidak bersifat untuk mencari keuntungan pribadi tetapi untuk
kepentingan bersama.

Pasal 5
Kelompok tani ini tidak bersifat politik dan tidak bernaung di partai politik maupun aliran-
aliran lainnya.
BAB IV
USAHA-USAHA
Pasal 6
Untuk mencapai maksud dan tujuan sebagaimana tersebut dalam pasal 3 BAB II diatas,
kelompok tani berusaha:
1. Menggali ilmu tentang pertanian yang baik melalui kegiatan penyuluhan kelompok
kerja sama dengan Penyuluh Pertanian setempat.
2. Berusaha menjalankan budidaya sayuran untuk berpartisipasi dalam program
diversifikasi pengan.
3. Melalui kegiatan-kegiatan ekonomi lainnya untuk menambah pendapatan anggota
kelompok tani.

BAB V
KEKAYAAN
Pasal 7
Kekayaan Kelompok tani ini terdiri dari:
Kekayaan kelompok masih bersifat kekayaan pribadi anggota kelompok tani karena
selama ini Kelompok Tani Gunung Kamojang melakukan kegiatannya bersifat swadaya.

BAB VI
BADAN PENGURUS
Pasal 8
Pengurus mempunyai kedudukan yang strategis dalam manajemen Kelompok Tani dan
bertanggung jawab dalam menjalankan organisasi dan usaha Kelompok Tani.

Pasal 9
Pengurus dipilih dari oleh anggota dalam rapat anggota dan untuk menjadi pengurus
ditentukan oleh kemampuan, kejujuran, pengalaman berorganisasi dan telah menjadi
anggota paling sedikit 1 (satu) tahun.

Pasal 10
Badan pengurus diangkat untuk 5 (lima) tahun lamanya berdasarkan rapat anggota.
Pasal 11
Badan Pengurus yang telah habis masa jabatannya dapat dipilih kembali untuk satu
periode lagi.

Pasal 12
Keanggotaan Badan Pengurus berakhir karena:
1. Masa jabatan telah berakhir.
2. Atas permintaan sendiri meletakan masa jabatannya.
3. Tidak melakukan usaha tani diwilayah hamparan dan domisili.
4. Meninggal Dunia.
5. Diberhentikan menurut keputusan suara terbanyak dari rapat Badan Pengurus secara
referendum setelah yang bersangkutan diberi kesempatan membela diri.

BAB VII
TUGAS BADAN PENGURUS
Pasal 13
Tugas dan tanggung jawab Badan Pengurus adalah:
1. Mengelola organisasi Kelompok Tani dan usahanya.
2. Mengajukan rancangan kerja serta rancangan anggaran pendapatan dan belanja
Kelompok.
3. Menyelenggarakan rapat anggota.
4. Mengajukan laporan keuangan dan pertanggung jawaban pelaksanaan tugas.
5. Melaksanakan administrasi Kelompok Tani.

BAB VIII
WEWENANG BADAN PENGURUS
Pasal 14
Wewenang pengurus antara lain:
1. Mewakili kegiatan Kelompok Tani didalam dan diluar kegiatan kelompok.
2. Memutuskan penerimaan dan penolakan anggota baru serta pemberhentian anggota.
3. Melakukan kegiatan usaha dalam upaya peningkatan dan pemanfaatan kelompok
sesuai dengan tanggung jawabnya berdasarkan keputusan rapat anggota.

BAB IX
RAPAT BADAN PENGURUS
Pasal 15
Badan Pengurus mengadaan rapat sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam setahun, dan
setiap waktu dapat mengadakan rapat jika dipandang perlu oleh ketua atau sekurang-
kurangnya 2 (dua) orang badan pengurus.

Pasal 16
Dalam semua rapat ketua yang memegang pimpinan, jikalau ketua tidak hadir, rapat dapat
dipimpin oleh Badan Pengurus yang lain yang dipilih diantara yang hadir.

Pasal 17
Kecuali jika ditentukan yang berlainan maka untuk mengambil suatu keputusan yang sah,
rapat Badan Pengurus harus dihadiri oleh sekurang-kurangnya dua per tiga dari jumlah
badan pengurus.

Pasal 18
Jika jumlah suara yang setuju dan yang tidak setuju berimbang atau sama banyak, maka
pemungutan suara dilakukan untuk kedua kalinya, dan jika hasilnya tetap sama maka
pimpinan rapat yang berhak memutuskan suatu hal atau usul-usul dan keputusan itu
dianggap sah.

BAB X
TAHUN BUKU
Pasal 19
Tahun Buku Kelompok dimulai dari tanggal renovasi kelompok sampai dengan akhir
bulan Desember tahun berjalan.

Pasal 20
Badan Pengurus diwajibkan membuat kaporan tahunan disediakan bersama-sama dengan
perhitungan dan pertanggung jawaban mengenai keuangan Kelompok Tani.

Pasal 21
Setelah perhitungan dan pertanggung jawaban disahkan, maka Badan Pengurus
dibebeskan dari pertanggung jawab mengenai pertanggung pekerjaan-pekerjaan yang telah
dilakukan oleh tahun buku yang bersangkutan.

DITETAPKAN DI : Ibun

PADA TANGGAL : 29 Agustus 2019

Pengurus Kelompok Tani “Gunung Kamojang” Desa Laksana

Sekertaris Ketua

Mira Riani Sudarman


ANGGARAN RUMAH TANGGA (ART)
KELOMPOK TANI GUNUNG KAMOJANG

BAB I
PRINSIP ORGANISASI
Pasal 1
Sebagai suatu organisasi Kelompok Tani yang bergerak dibidang pertanian guna
menunjang ketahanan pangan atas kesadaran, keinginan dan I’tikad dari para petani, yang
bertempat di Kp. Kamojang RT 01 RW 07 desa Laksana Kecamatan Ibun Kabupaten
Bandung. Selaku Kelompok Tani selalu berusaha meningkatkan mutu dan hasil pertanian
dengan teknologi-teknologi yang diberikan dan dibina oleh pemerintah. Secara aktif
berpatrisipasi turut membantu usaha pemerintah dalam melaksanakan pembangunan di
bidang pertanian. Sebagai Kelompok Tani mempunyai Badan Pengurus yang mengerti dan
bertanggung jawab serta senantiasa dapat bekerja sama dengan pemerintah guna
memelihara persatuan dan kesatuan Bangsa dan Negara.

BAB II
KEANGGOTAAN
Pasal 2
Anggota Kelompok Tani merupakan petani yang sedang melakukan kegiatan usaha tani
bidang pertanian di wilayah kelompok, yang mau bergabung secara sukarela tanpa adanya
unsur paksaan serta mematuhi AD/ART Kelompok Tani

Pasal 3
Anggota Kelompok harus memenuhi persyaratan sekurang-kurangnya sebagai berikut:
1. Warga Negara Indonesia.
2. Memiliki kesamaan kepentingan sebagai seorang petani.
3. Memiliki lahan pertanian dan peternakan domba yang sedang diusahakan diwilayah
Kelompok.
4. Sanggup melaksanakan dan mentaati ketentuan yang telah ditetapkan oleh Kelompok
Tani.
5. Sanggup membayar lunas simpanan pokok dan simpanan wajib serta iuran kas yang
besarnya ditetapkan dalam musyawarah kelompok.
Pasal 4
Keanggotaan Kelompok Tani harus tercatat dalam daftar buku keanggotaan.

BAB III
HAK DAN KEWAJIBAN ANGGOTA
Pasal 5
Anggota Kelompok Tani mempunyai kewajiban:
● Mematuhi Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART)
● Berpartisipasi dalam kegatan usaha kelompok.
● Mengembangkan dan memelihara kebersamaan dalam pelaksanaan organisasi dan
usaha Kelompok berdasarkan azas kekeluargaan.
● Membayar simpanan pokok sebesar Rp. 10.000,-/orang simpanan wajib Rp.
5.000,-/orang/musim panen dan iuran Kas Rp. 1.000,-/orang/bulan.

Pasal 6
Anggota Kelompok tani mempunyai hak:
1. Menghadiri, menyatakan pendapat, dan memberikan suara dalam rapat anggota.
2. Memilih dan atau dipilih menjadi pengurus Kelompok Tani atau pengurus lainnya.
3. Meminta rapat anggota bila diperlukan.
4. Mengemukakan pendapat atau saran kepada pengurus diluar rapat, baik siminta
maupun tidak.
5. Mendapat pelayanan yang sama dengan anggota lain.
6. Mendapat keterangan mengenai perkembangan Kelompok Tani menurut ketentuan
yang berlaku.
7. Melakukan pengawasan atas jalannya organisasi dan usaha Kelompok Tani menurut
ketentuan tang berlaku.
8. Menerima bagian dari sisa hasil usaha Kelompok Tani sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.

Pasal 7
Berakhirnya keanggotaan Kelompok Tani:
1. Meninggal Dunia.
2. Mundur atas permintaan sendiri.
3. Tidak melakukan kegiatan usaha tani di hamparan Kelompok Tani.
4. Diberhentikan oleh pengurus, karena:
a. Melanggar ketentuan yang telah disepakati dalam rapat anggota.
b. Tidak memenuhi kewajiban sebagai anggota, seperti:
● Tidak membayar simpanan pokok, simpanan wajib dan iuran kas.
● Tidak menghadiri rapat sebanyak tiga kali berturut-turut tanpa pemberitahuan
resmi.
c. Melanggat perundang-undangan dan keputusan rapat anggota.
d. Melakukan tindak pidana.
e. Mencermarkan nama baik Kelompok Tani, pengurus, anggota dan PPL.

Pasal 8
Anggota berhenti berdasarkan alasan sebagaimana yang termaktub dalam pasal 7 Bab III
dicoret dati buku daftar anggota dan keanggotaannya dihapuskan sejak tanggal pencoretan.

Pasal 9
Anggota yang berhenti wajib segera menyelesaikan hutang-piutangnya dan tidak
dibenarkan lagi hadir atau memberikan suara dalam rapat anggota.

BAB IV
RAPAT ANGGOTA
Pasal 10
Rapat anggota merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam Kelompok Tani.

Pasal 11
Dalam rapat anggota, setiap anggota mempunyai hak suara yang sama yaitu, satu anggota
satu suara.

Pasal 12
Rapat anggota diadakan sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam setahun dan setiap waktu
juga dapat mengadakan rapat jika dipandang perlu.

Pasal 13
Sahnya rapat anggota dan sahnya keputusan rapat anggota ditentukan oleh quorum yang
ditentukan oleh rapat anggota yang dihadiri minimal dua per tiga anggota yang hadir.

Pasal 14
Dalam hal rapat anggota tidak dapat dilaksanakan karena tidak memenuhi quorum yang
ditetapkan maka dapat ditetapkan bahwa rapat anggota tersebut ditunda dengan batas
waktu penundaan tersebut dapat ditetapkan sendiri oleh rapat anggota.

Pasal 15
Keputusan rapat anggota diambil berdasarkan musyawarah untuk mencapai mufakat. Dan
untuk mencapai kata mufakat maka keputusan diambil berdasarkan suara terbanyak dari
jumlah anggota yang hadir.

BAB V
TUGAS, FUNGSI DAN WEWENANG
RAPAT ANGGOTA TAHUNAN DAN RAPAT ANGGOTA LUAT BIASA
Pasal 16
Tugas, fungsi dan wewenang rapat anggota tahunan antara lain menerapkan:
a. Rencana Kerja, Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja serta pengesahan laporan
keuangan.
b. Kewenangan pengesahan pertanggung jawaban pengurusan dalam pelaksanaan
tugasnya.

Pasal 17
Tugas, fungsi dan wewenang rapat anggota luar biasa:
a. Kewenangan untuk menetapkan pinjaman kredit yang telah diputuskan rapat anggota
sebelumnya.
b. Menetapkan perluasan usaha.
c. Memberi penyuluhan terkait masalah pertanian.
d. Memberhentikan sementara pengurus dan atau anggota atas tindakan yang menyalahi
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) atau keputusan rapat
anggota dan sekaligus mengankat caretaker atau pengganti sementara pengurus.

BAB VI
PENGATURAN RAPAT ANGGOTA
Pasal 18
Dalam pengaturan rapat anggota perlu diatur ketentuan mengenai:
a. Undangan Rapat
b. Acara Rapat
c. Waktu Rapat
d. Notulen Rapat

Pasal 19
Semua keputusan rapat anggota harus dibuat dalam berita acara rapat anggota dan
disahkan oleh rapat anggota.

Pasal 20
Untuk undangan dan kehadiran anggota dalam rapat anggota harus ditulis.

BAB VII
KEUANGAN ORGANISASI
Pasal 21
Keuangan organisasi Kelompok Tani bersumber dari simpanan pokok anggota,
sumbangan lain yang sah, dan usaha kelompok tani yang sah yang tidak bertentangan
dengan peraturan Pemerintah Republik Indonesia.
a. Setiap anggota diwajibkan membayar simpanan pokok sebesar Rp. 10.000,-/orang.
b. Setiap anggota diwajibkan membayar simpanan wajib sebesar Rp.
5.000,-/orang/musim panen.
c. Setiap anggota diwajibkan membayar iuran kas kelompok sebesar Rp.
1.000,-/orang/bulan. Pembayaran simpanan pokok selambat-selambatnya 10 (sepuluh)
hari setelah yang bersangkutan diterima menjadi anggota kelompok.
d. Pembayaran simpanan wajib dibayar selambat-lambatnya 1 (satu) minggu setelah
panen.
e. Pembayaran iuran kas dilakukan setiap bulan.

BAB VIII
KETENTUAN BATAS PINJAMAN
Pasal 22
Kelompok Wanita tani berusaha untuk meralisasi semua permohonan pinjaman yang
masuk sesuai dengan data areal yang ada pada anggota. Adapun batas pinjaman yang
diberlakukan pada Kelompok Tani adalah sebagai berikut:
Sarana Produksi
1. Benih : batas pinjaman 1 (satu) minggu setelah pasca panen.
2. Pupuk : batas pinjaman 1 (satu) minggu setelah pasca panen.
3. Pestisida : batas pinjaman 1 (satu) minggu setelah pasca panen.

Pasal 23
Pinjaman dapat dipenuhi apabila:
1. Sudah memenuhi persyaratan administrasi.
2. Sudah membayar simpanan pokok, simpanan wajib dan iuran kas.
3. Sudah melunasi pinjaman sebelumnya.

BAB IX
WAKTU
Pasal 24
Kelompok tani ini berlaku dan berjalan sejak tanggal direnovasinya Kelompok Tani
dengan batas yang tidak ditetapkan.

BAB X
PEMBAGIAN SISA HASIL USAHA (SHU)
Pasal 25
Sisa Hasil Usaha (SHU) diperuntukan:
1. Pengadaan ATK dan erbaikan kearah kemajuan kelompok 10%.
2. Biaya rapat 5%.
3. Biaya transport pengurus 10%.
4. Dana sosial 5%.
5. Kas Kelompok Wanita Tani (KWT) 25%.
6. Honor pengurus 20%.
7. Anggota 25%.

BAB XI
SANKSI
Pasal 26
Mengenai saksi organisasi Kelompok Tani diperlukan untuk menegakkan disiplin
organisasi dan menjamin kepastian pelaksanaan organisasi Kelompok.
Adapun sanksi yang diberlakukan dalam Kelompok adalah sebagai berikut:
1. Pencemaran nama baik Kelompok pengurusan anggota dan PPL dan atau Kelompok
Tani lain akan diberhentikan setelah diberi peringatan 3 (tiga) kali.
2. Tidak merawat atau memelihara tanaman akan dikenakan sanksi tidak mendapat
pelayanaan dari kelompok selama 1 (satu) tahun setelah diberi peringatan 3 (tiga) kali.
3. Mencuri hasil tani dan ternak anggota kelompok lainnya akan dikenakan sanksi
dikeluarkan dari keanggotaan.
4. Mencuri alat pertanian orang lain atau sesama anggota akan dikenakan sansi
dikeluarkan dari keanggotaan setelah diberi peringatan 3 (tiga) kali untuk mengganti.
5. Tidak membayar simpanan pokok, simpanan wajib dan iuran kas akan diberi
peringatan selama 3 (tiga) kali tidak akan medapat pelayanan apapun dari Kelompok
dan akan dikeluarkan dari keanggotaan kelompok.

BAB XII
PEMBAGIAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB PENGURUS
Pasal 27
Untuk mengelolah Kelompok Tani Desa Laksana Kecamatan Ibun dibentuk pengurusan
yang terdiri dari:
1. Ketua.
2. Sekretaris.
3. Bendahara.
4. Seksi – seksi.

Pasal 28
Tugas utama ketua:
1. Sebagai pemimpin dalam kelompok.
2. Memimpin rapat pengurus dan rapat anggota-anggota.
3. Mewakili kelompok dalam pertemuan dengan pihak lain.
4. Membuat administrasi bersama sekretaris dan bendahara.
5. Membuat laporan sesuai sengan keperluan dan kemajuan kelompok.
Pasal 29
Tugas utama sekretaris:
1. Membantu sesuai dengan tugas utama ketua.
2. Mewakili ketua apabila ketua berhalangan.
3. Membantu ketua dalam bidang administrasi kelompok.
4. Melakukan pencatatan surat masuk dan surat keluar.
5. Tugas-tugas lain sesuai dengan keputusan kelompok.

Pasal 30
Tugas utama bendahara:
1. Memegang kas dan inventaris keuangan.
2. Mengeluarkan kas apabila ada permintaan ketua atas nama anggota.
3. Membantu laporan keuangan sesuai dengan kebutuhan.

Pasal 31
Tugas seksi-seksi:
1. Mengkoordinir kegiatan sesuai dengan seksi yang dibidangkan.
2. Membantu laporan sesuai dengan kebutuhan dalam rapat anggota.

BAB XIII
ATURAN TAMBAHAN
Pasal 32
1. Segala sesuatu yang belum diatur dalam Anggaran Rumah Tangga ini akan diatur
kemudian dengan peraturan tersendiri.
2. Anggaran Rumah Tangga ini telah disetujui dan disahkan dan dikukuhkan oleh peserta
musyawarah Kelompok Tani Gunung Kamojang di Desa Laksana Kecamatan Ibun
Kabupaten Bandung pata Tanggal 29 Agustus 2019.
3. Anggaran Rumah Tangga ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

DITETAPKAN DI : Ibun

PADA TANGGAL : 29 Agustus 2019


Pengurus Kelompok Tani “Gunung Kamojang” Desa Laksana

Sekertaris Ketua

Mira Riani Sudarman

Anda mungkin juga menyukai