Anda di halaman 1dari 24

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Penerapan Program Praktik Kerja Lapangan pada AMIK Dian Cipta Cendikia

dilakukan untuk membekali mahasiswa agar mampu mengatasi berbagai masalah

yang mungkin timbul dalam dunia kerja termasuk beradaptasi dengan sistem

teknologi dan informasi yang ada saat ini di dunia kerja. Dengan mengikuti

program Praktik Kerja Lapangan, mahasiswa dapat menambah wawasan dan

keterampilan yang tidak mereka dapatkan selama perkuliahan serta

mengembangkan potensi yang mereka miliki melalui pengalaman nyata yang

penuh pembelajaran yang bermanfaat.

Perguruan tinggi berlomba-lomba mendidik agar menghasilkan mahasiswa dan

mahasiswi yang berkompeten dan berkualitas. Salah satunya AMIK Dian Cipta

Cendikia yang terus melakukan perbaikan dalam bidang kurikulum Praktik Kerja

Lapangan agar memiliki pengetahuan, kemampuan, keterampilan dan mandiri

dengan mengadakan program Praktik Kerja Lapangan (PKL).

Setiap mahasiswa tingkat akhir diwajibkan untuk mengembangkan diri baik yang

bersifat teoritis maupun aplikatif. Sarana yang difasilitasi oleh AMIK Dian Cipta

Cendikia untuk mengembangkan diri bagi mahasiswa adalah Praktik Kerja

i
2

Lapangan (PKL). mahasiswa diberi kesempatan menerapkan ilmu sesuai program

studi dan konsentrasi masing-masing ke dalam dunia kerja nyata.

Oleh karena itu, semua teori yang dipelajari di Perguruan Tinggi AMIK Dian

Cipta Cendikia dapat secara langsung dipraktikan di subbagian Tata Usaha pada

Kejaksaan Tinggi Lampung. Dalam hal ini dapat diketahui bahwa teori yang

dipelajari sama dengan yang ditemui di dalam praktiknya sehingga teori tersebut

dapat dilaksanakan dengan baik. Sebagaimana diketahui bahwa teori merupakan

suatu ilmu pengetahuan dasar bagi perwujudan praktik. Karena itu, untuk

memperoleh pengalaman dan perbandingan antara teori dan praktik, maka Setiap

mahasiswa diharuskan menjalani Praktik Kerja Lapangan (PKL) di instansi

pemerintahan maupun perusahaan swasta sebagai salah satu yang harus dipenuhi

sebelum menyelesaikan studinya.

1.1 Tujuan dan Manfaat

1.1.1 Tujuan

Adapun tujuan dari penulisan laporan PKL ini yaitu :

1. Melatih mahasiswa agar dapat mempraktikkan ilmu dan keterampilan yang

telah diberikan dalam perkuliahan, dipadukan dengan tuntutan dan

kebutuhan dunia kerja.

2. Memberi kesempatan pada mahasiswa atau mahasiswi untuk belajar

memahami dan mencari solusi atas berbagai masalah yang terjadi sesuai

dengan disiplin ilmu masing-masing.


3

3. Memberi pengalaman dan pengetahuan praktis kepada mahasiswa dan

mahasiswi dalam realitas dunia kerja.

1.1.2 Manfaat

Adapun manfaat yang didapat selama PKL yaitu :

1. Dapat membangun etika kerja serta perilaku sopan santun dengan semua

pegawai di tempat kerja

2. Dapat dijadikan sebagai modal pengalaman di dalam surat lamaran kerja

3. Mendapatkan pengetahuan tentang dunia kerja dan menambah kemampuan

komunikasi dengan baik

1.2 Ruang Lingkup

Lokasi Praktik Kerja Lapangan penulisan berada di Kejaksaan Tinggi Lampung,

Dimana yang beralamat di Jl. Jaksa Agung Ri Soeprapto, No 226, Teluk Betung

Selatan.

Adapun waktu pelaksanaan PKL pada Kantor Kejaksaan Tinggi Lampung di

mulai pada Pukul 07.30 WIB sampai 16.00 WIB yang dilaksanakan pada tanggal

2 Febuari 2022 sampai 31 Maret 2022. Ruang lingkup dalam pelaksanaan PKL ini

ditempatkan bagian Tata Usaha.


4

1.3 Metode Pengumpulan Data

Untuk mempermudah dan demi kelancaran penyusunan Laporan Praktik Kerja

Lapangan (PKL) ini, penulis menggunakan beberapa metode dalam pengumpulan

data-datanya, diantaranya :

1. Wawancara (interview)

Wawancara berhubungan dengan objek dalam wawancara ini penulis langsung

menemui sumber informasi dan mengajukan pertanyaan pada pegawai Bagian

Tata Usaha mengenai sistem pekerjaan di Kejaksaan Tinggi Lampung

2. Pengamatan ( Observation )

Metode pengumpulan data yang dilakukan melalui pengamatan dan

pencatatan secara langsung, mempelajari segala sesuatu yang berhubungan

dengan sistem yang sedang berjalan dalam perusahaan tersebut.

3. Tinjauan Pustaka ( Library Research )

Adalah metode-metode yang dilakukan penulis dengan mengambil beberapa

sumber pustaka sebagai referensi yang terkait dengan penyusunan Laporan

Praktik Kerja Lapangan dan ada hubungannya dengan data yang diperlukan,

hal ini dimaksudkan agar penulis dapat memecahkan masalah berdasarkan

teori-teori yang ada.

4. Dokumentasi ( Documment )

Dokumentasi merupakan pengumpulan data dengan cara mempelajari dan

mengambil gambar atau data-data yang diperlukan.


5

1.4 Sistematika Penulisan

Dalam penulisan Laporan Praktik Kerja Lapangan ini penulis menggunakan

sistematika penulisan yang dapat memberikan gambaran tentang laporan dan

susunan mengenai hubungan antara bab yang satu dengan bab yang lainnya.

Sebagai gambaran singkat tentang laporan ini penulis akan mengulas beberapa

hal dan yang menjadi sistematikan penulisan laporan diantaranya : Namun

demikian, setiap laporan memiliki sistematika yang khas. Berikut akan disajikan

sistematika laporan secara umum,sistematika artikel hasil penelitian.


6

BAB II
TINJAUAN UMUM ORGANISASI

2.1 Sejarah Perusahaan

Dalam Undang-Undang No.16 Tahun 2004 tentang Kejaksaan R.I. Pasal 2 ayat

(1) ditegaskan bahwa “Kejaksaan R.I. adalah lembaga pemerintah yang

melaksanakan kekuasaan negara dalam bidang penuntutan serta kewenangan lain

berdasarkan undang-undang”. Kejaksaan sebagai pengendali proses perkara

(Dominus Litis), mempunyai kedudukan sentral dalam penegakan hukum, karena

hanya institusi Kejaksaan yang dapat menentukan apakah suatu kasus dapat

diajukan ke Pengadilan atau tidak berdasarkan alat bukti yang sah menurut

Hukum Acara Pidana. Disamping sebagai penyandang Dominus Litis, Kejaksaan

juga merupakan satu-satunya instansi pelaksana putusan pidana (executive

ambtenaar). Karena itulah, Undang-Undang Kejaksaan yang baru ini dipandang

lebih kuat dalam menetapkan kedudukan dan peran Kejaksaan R.I. sebagai

lembaga negara pemerintah yang melaksanakan kekuasaan negara di bidang

penuntutan.

Mengacu pada UU tersebut, maka pelaksanaan kekuasaan negara yang diemban

oleh Kejaksaan, harus dilaksanakan secara merdeka. Penegasan ini tertuang dalam

Pasal 2 ayat (2) UU No. 16 Tahun 2004, bahwa Kejaksaan adalah lembaga

pemerintah yang melaksanakan kekuasaan negara di bidang penuntutan secara


7

merdeka. Artinya, bahwa dalam melaksanakan fungsi, tugas dan wewenangnya

terlepas dari pengaruh kekuasaan pemerintah dan pengaruh kekuasaan lainnya.

Ketentuan ini bertujuan melindungi profesi jaksa dalam melaksanakan tugas

profesionalnya.

Gambar 1 Gedung Kejaksaan Tinggi Lampung

2.1.1 Visi & Misi

Berikut ini adalah visi dan misi Bank Tabungan Negara :

a. Visi Kejaksaan Tinggi Lampung

Kejaksaan sebagai lembaga penegak hukum yang bersih, efektif, efisien,

transparan, akuntabel, untuk dapat memberikan pelayanan prima dalam

mewujudkan supremasi hukum secara profesional, proporsional dan

bermartabat yang berlandaskan keadilan, kebenaran, serta nilai – nilai

kepautan.
8

b. Misi Kejaksaan Tinggi Lampung

1. Mengoptimalkan pelaksanaan fungsi Kejaksaan dalam pelaksanaan tugas dan

wewenang, baik dalam segi kualitas maupun kuantitas penanganan perkara

seluruh tindak pidana, penanganan perkara Perdata dan Tata Usaha Negara,

serta pengoptimalan kegiatan Intelijen Kejaksaan, secara profesional,

proposional dan bermartabat melalui penerapan Standard Operating

Procedure (SOP) yang tepat, cermat, terarah, efektif, dan efisien.

2. Mengoptimalkan peranan bidang Pembinaan dan Pengawasan dalam rangka

mendukung pelaksanaan tugas bidang-bidang lainnya, terutama terkait dengan

upaya penegakan hukum.

3. Mengoptimalkan tugas pelayanan publik di bidang hukum dengan penuh

tanggung jawab, taat azas, efektif dan efisien, serta penghargaan terhadap

hak-hak publik.

4. Melaksanakan pembenahan dan penataan kembali struktur organisasi

Kejaksaan, pembenahan sistem informasi manajemen terutama

pengimplementasian program quickwins agar dapat segera diakses oleh

masyarakat, penyusunan cetak biru (blue print) pembangunan sumber daya

manusia Kejaksaan jangka menengah dan jangka panjang tahun 2025,

menerbitkan dan menata kembali manajemen administrasi keuangan,

peningkatan sarana dan prasarana, serta peningkatan kesejahteraan pegawai

melalui tunjangan kinerja atau remunerasi, agar kinerja Kejaksaan dapat

berjalan lebih efektif, efisien, transparan, akuntabel dan optimal.


9

2.2 Membentuk aparat Kejaksaan yang handal, tangguh, profesional, bermoral

dan beretika guna menunjang kelancaran pelaksanaan tugas pokok, fungsi

dan wewenang, terutama dalam upaya penegakan hukum yang berkeadilan

serta tugas-tugas lainnya yang terkait.

2.3 Struktur Organisasi Perusahaan

Gambar 2 Struktur Organisasi Kejaksaan Tinggi Lampung

2.4 Tata Kerja Organisasi

Posedur Kerja dana system kerja perusahaan dalam sebuah perusahaan kita harus

mengenali struktur atau system prosedur kerja agar dapat mengetahui system tata

kerja yang ada di dalam perusahaan contoh sebagai berikut :


1

2.4.1 Disiplin Kerja

Disiplinkerja merupakan fungsi operatif keenam dari Manajemen Sumber Daya

Manusia.Disiplin merupakan factor terpenting yang perlu diperhatikan oleh

organisasi. Meningkat semakin baik disiplin kerja pegawai, maka semakin baik

pula kinerja yang dihasilkan oleh pegawai. Tanpa adanya disiplin kerja yang baik,

maka sulit bagi suatu organisasi untuk mencapai hasil optimal.

Tentunya dari masing-masing organisasi memiliki peraturan mengenai disiplin

kerja yang harus ditaati oleh semua pegawai. Melalu disiplin kerja yang

diterapkan oleh organisasi, tentunya dapat membawa dampak positif bagi suatu

organisasi.

1. Waktu Kerja

Tabel 1 Waktu Kerja


No Hari Jam Masuk Jam Pulang
1 Senin 07.30 WIB 16.00 WIB
2 Selasa 07.30 WIB 16.00 WIB
3 Rabu 07.30 WIB 16.00 WIB
4 Kamis 07.30 WIB 16.00 WIB
5 Jum’at 07.30 WIB 16.30 WIB

2. Seragam

Senin - Kamis : Memakai baju dinas Kejaksaan Tinggi

Jumat : Memakai baju Batik

3. Setiap pegawai harus mengisi absen pada waktu datang dan pulang

4. Pada umumnya Kejaksaan Tinggi Lampung libur di hari sabtu dan minggu
1

2.4.2 Sarana Dan Prasarana

a. Sarana

Sarana merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan sebagai alat dalam

mencapai suatu maksud atau tujuan. Artinya, Sarana mengarah pada benda –

benda atau alat yang bergerak karna itu suatu kantor harus memiliki computer,

meja, kursi, papan tulis, buku, pulpen, kertas, rak dokumen, alat absensi dan lain

sebagainya

b. Prasarana

Prasarana merupakan segala sesuatu yang menjadi penunjang utama

terselenggaranya suatu proses. Proses tersebut merupakan suatu pembangunan,

usaha, ataupun proyek segala sesuatu yang merupakan penunjangan utama

terselenggaranya suatu proses contohnya : Kantor,Gedung,Ruang Rapat,Tanah

Lapangan dan lain sebagainya

1. PTSP 15. Lobi

2. Gedung KAJATI. 16. Ruang Aula

3. Gedung Wakajati, Pidum dan Intelijen 17.Gedung Olahraga

4. Ruang Rapat / Briefing.

5. Gedung Pidsus

6. Gedung Datun

7. Toilet

8. Lapangan Futsal

9. Dapur

10. Halaman
1

11. Parkiran

12. Gedung Fungsioonal

13. Gedung IAD

14. Masjid

2.4.3 Data Kepegawaian

Tablel 2 Data Kepegawaian Kejaksaan Tinggi Lampung

NO NAMA/PANGKAT NIP JABATAN


NANANG SIGIT
19640404 198903 1 Kepala Kejaksaan
1 YULIANTO, S.H, M.H
003 Tinggi
Jaksa Utama Madya
ASNAWI, S.H., M.H. 19640708 199203 1 Wakil Kepala
2
Jaksa Utama Muda 001 Kejaksaan Tinggi
M. SYARIF, SH., MH. 19661125 198903 1 Asisten
3
Jaksa Madya 003 Pembinaan
EDY WINARKO,SH.,MH. 19720802 199303 1
4 Asisten Intelijen
Jaksa Utama Pratama 004
MULYADI, S.H.,M.H. 19700625 199603 1 Asisten Tindak
5
Jaksa Utama Pratama 001 Pidana Umum
NUR MULAT SETIAWAN,
19640415 198903 1 Asisten Tindak
6 S.H.
002 Pidana Khusus
Jaksa Utama Pratama
MUHAMMAD HARI Asisten Perdata
19671219 199203 1
7 WAHYUDI, S.H. Dan Tata Usaha
004
Jaksa Madya Negara
ISMAYA HERA
19672092 7199703 2 Asisten
8 WARDANIE, S.H., M.Hum.
001 Pengawasan
Jaksa Utama Pratama
BAMBANG TUTUKO, S.H.,
19661230 198903 1 Kepala Bagian
9 M.H.
002 Tata Usaha
Jaksa Utama Pratama

Berikut Bidang – bidang pada Kejaksaan Tinggi Lampung :

A. Kepala kantor Kejaksaan Tinggi Lampung

B. Tata Usaha (TU) Kejaksaan Tinggi Lampung

C. Bidang Intelijen
1

D. Bidang Pidana Umum

E. Bidang Pidana Khusus

F. Bidang Pengawasan

G. Bidang Pembinaan

H. Bidang Perdata dan Tata Usaha Negara

2.4.4 Uraian Tugas Kejaksaan Tinggi Lampung

A. Kepala kantor Kejaksaan Tinggi Lampung

Kepala kantor KejaksaanTinggi Lampung memimpin dan mengendalikan tugas

dan wewenang hukum serta membina aparatur Kejaksaan di Lingkungan

Kejaksaan yang bersangkutan agar didaya guna dan berhasil mengurus semua

proses

B. Tata Usaha (TU) Kejaksaan Tinggi Lampung

Melaksanakan pengelolaan urusan ketatausahaan, kearsipan, keamanan dalam,

dan protokol dilingkungan Kejaksaan Tinggi yang bersangkutan.

1. Penyiapkan perumusan kebijaksanaan teknis di bidang tata usaha berupa

pemberian bimbingan, pembinaan, dan pengamanan teknis.

2. Penerimaan, pencatatan, mengagendakan, pendistribusian dan penyajian

surat-surat serta dokumen.

3. Penyusunan, penyimpanan, penyajian, pengetikan, penggandaan dan

pemeliharaan arsip serta penyusunan laporan.

4. Pemberian pelayanan tenaga dan ketatausahaan kepada satuan kerja.

5. Pembinaan urusan protokol, upacara, rapat-rapat dan pertemuan-pertemuan.


1

6. Pembinaan urusan keamanan dan ketertiban, tata tertib dalam lingkungan

kantor dan tempat kediaman Kepala Kejaksaan Tinggi dan Wakil Kepala

Kejaksaan Tinggi.(KEJAKSAAN TINGGI LAMPUNG, 2019)

C. Bidang Intelijen

1. Melakukan kegiatan intelijen penyelidikan, pengamanan dan penggalangan

untuk melakukan pencegahan tindak pidana guna mendukung penegakan

hukum baik preventif maupun represif di bidang ideologi, politik, ekonomi,

keuangan, sosial budaya, pertahanan dan keamanan, melaksanakan cegah

tangkal terhadap orang-orang tertentu dan/atau turut menyelenggarakan

ketertiban dan ketentraman umum dan penanggulangan tindak pidana serta

perdata dan tata usaha negara di daerah hukumnya.

2. Memberikan dukungan intelijen Kejaksaan bagi keberhasilan tugas dan

kewenangan Kejaksaan, melakukan kerjasama dan koordinasi serta

pemantapan kesadaran hukum masyarakat di daerah hukumnya.

D. Bidang Pidum ( Pidana Umum )

Melaksanakan pengendalian, prapenuntutan, pemeriksaan tambahan, penuntutan,

penetapan hakim dan putusan pengadilan, pengawasan terhadap pelaksanaan

pidana bersyarat, pidana pengawasan, pengawasan terhadap pelaksanaan putusan

lepas bersyarat dan tindakan hukum lainnya dalam perkara tindak pidana umum.

E. Bidang Pidsus (Pidana Khusus)

Melakukan kegiatan penyelidikan, penyidikan, pra penuntutan, pemeriksaan

tambahan, penuntutan, pelaksanaan penetapan hakim, putusan pengadilan yang


1

telah mempunyai kekuatan hukum tetap, upaya hukum, pengawasan terhadap

pelaksanaan putusan pidana bersyarat, putusan lepas bersyarat dan putusan pidana

pengawasan, eksaminasi serta tindakan hukum lainnya dalam perkara tindak

pidana khusus.

F. Bidang Pengawasan

Melaksanakan perencanaan dan pengawasan atas kinerja dan keuangan intern

semua unsur Kejaksaan baik pada Kejaksaan Tinggi, Kejaksaan Negeri maupun

cabang Kejaksaan Negeri di daerah hukum Kejaksaan Tinggi yang bersangkutan,

serta melaksanakan pengawasan untuk tujuan tertentu atas penugasan Kepala

Kejaksaan Tinggi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

G. Bidang Pembinaan

Melaksanakan pembinaan atas manajemen, perencanaan dan pelaksanaan

pembangunan prasarana dan sarana, pengelolaan pegawai, keuangan,

perlengkapan, organisasi dan tatalaksana, pengelolaan atas milik negara yang

menjadi tanggung jawabnya, pengelolaan data dan statistik kriminal serta

penerapan dan pengembangan teknologi informasi, memberikan dukungan

pelayanan teknis dan adminstrasi bagi seluruh satuan kerja di lingkungan

Kejaksaan Tinggi bersangkutan dalam rangka memperlancar pelaksanaan tugas.

H. Bidang Datun (Perdata dan Tata Usaha Negara)

Melaksanakan dan atau mengendalikan penegakan, bantuan, pertimbangan,

pelayanan hukum dan tindakan hukum lain kepada negara, pemerintah, BUMN,
1

BUMD dan masyarakat dibidang perdata, tata usaha negara serta melaksanakan

pemulihan dan perlindungan hak, penegakkan kewibawaan pemerintah daan

negara di daerah hukum Kejaksaan Tinggi yang bersangkutan. Berikut fungsi

bidang perdata dan tata usaha negara:

1) Penyiapan perumusan kebijaksanaan teknis berupa pemberian bimbingan,

pembinaan dan pengamanan teknis di bidang perdata dan tata usaha Negara.

2) Penyiapan bahan perencanaan dan pelaksanaan penegakan, bantuan,

pertimbangan, pelayanan hukum dan tindakan hukum lain, baik sebagai

penggugat mauput tergugat untuk mewakili kepentingan negara, pemerintah,

BUMN, BUMD di dalam maupun diluar pengadilan serta memberi pelayanan

hukum kepada masyarakat.

3) Pelaksanaan dan pengendalian gugatan uang pengganti atas putusan

pengadilan, gugatan ganti rugi untuk menyelamatkan kekayaan negara

terhadap perbuatan yang merugikan keuangan Negara.

4) Pembinaan kerjasama, koordinasi dengan instansi terkait memberikan

bimbingan dan petunjuk teknis dalam penanganan perkara perdata dan tata

usaha negara di daerah hukum Kejaksaan Tinggi yang bersangkut.

5) Penyiapan bahan saran, konsep pendapat dan pertimbangan hukum mengenai

perdata dan tata usaha negara dan masalah hukum lainnya dalam

kebijaksanaan penegakan hokum.

6) Pembinaan dan peningkatan kemampuan, keterampilan dan integritas aparat

perdata dan tata usaha negara di daerah hukum Kejaksaan Tinggi yang

bersangkutan. (KEJAKSAAN TINGGI LAMPUNG, 2019)


BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil

Kejaksaan Tinggi Lampung adalah lembaga Kejaksaan R.I dengan wilayah tugas

di Provinsi Lampung. Setelah 2 (dua) bulan saya mengikuti dan menyelesaikan

kegiatan Praktik Kerja Lapangan ( PKL) di Kantor Kejaksaan Tinggi Lampung

saya mendapatkan banyak ilmu baru dan kebetulan saya ditempatkan dibagian

yang sesuai dengan keahlian saya yaitu di bagian Tata Usaha.

Bagian Tata Usaha merupakan bagian yang bertugas pengelolaan urusan

ketatausahaan, kearsipan, keamanan dalam, dan protokol dilingkungan Kejaksaan

Tinggi yang bersangkutan, Penerimaan, pencatatan, mengagendakan,

pendistribusian dan penyajian surat-surat serta dokumen. Pembinaan urusan

protokol, upacara, rapat-rapat dan pertemuan-pertemuan. Pembinaan urusan

keamanan dan ketertiban, tata tertib dalam lingkungan kantor dan tempat

kediaman Kepala Kejaksaan Tinggi dan Wakil Kepala Kejaksaan Tinggi.

Pengalaman saya di bidang tersebut dapat memahami tentang tugas yang

diberikan oleh pembimbing saya yaitu dalam persuratan seperti input surat masuk

dan mendiposisikan surat

17
1

Gambar 3 Struktur Organisasi Subbagian Tata Usaha

3.2 Pembahasan

Hari pertama di Kejaksaan Tinggi Lampung adalah pengenalan diri kepada

karyawan lalu setelah itu penulis di arahkan kepada bagian Unit terdapat beberapa

bagian :

1. Tata Usaha

2. Kepegawaian

3. Umum

4. Diskrimti & Perpustakaan

Setelah mengetahui bagian apa saja yang ada diruangan tersebut, penulis

diarahkan kepada bagian Tata Usaha untuk diberikan tugas selanjutnya. Dibagian

Tata Usaha merupakan bagian untuk mengelola ketatausahaan, kearsipan,

keamanan dalam, protokol di lingkungan kejaksaan tinggi Lampung dan


1

persuratan. Penulis juga mengetahui apa saja ketentuan ketentuan dalam kegiatan

PKL di Kejaksaan Tinggi Lampung.

Adapun yang dilakukan penulis di antaranya sebagai berikut :

1. Menerima surat masuk dari bagian PTSP (Pelayanan Terpadu Satu Pintu) dan

memilih surat yang akan di scan atau diserahkan langsung ke subbagiannya

2. Mengscan surat-surat dan dokumen yang kemudian dijadikan satu folder per

tanggal.

Gambar 4 Kegiatan menscan surat masuk


2

3. Menginput surat masuk ke dalam aplikasi SIPEDE (Sistem Informasi dan

Disposisi Elektronik)

Gambar 5 Kegiatan Menginput surat masuk ke APK SIPEDE

4. Mencatat ke dalam buku ekspidisi yang merupakan buku rekapan catatan-

catatan surat yang akan diserahan ke Subbagian-subagiannya

Gambar 6 Buku Ekspidisi Surat


2

5. Mengantar surat-surat ke subbagiannya yang kemudian akan di tanda tangani

oleh Sekretaris subbagiannya sebagai tanda serah terima surat telah selesai.

Gambar 7 Kegiatan serah terima surat


24

BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, maka

penulis dapat menarik kesimpulan dari pengalaman yang telah didapat selama dua

bulan pada Praktik Kerja Lapangan (PKL) di Kejaksaan Tinggi Lampung bahwa

penulis menyimpulkan :

1. Pada pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (PKL) di Kejaksaan Tinggi

Lampung, penulis dapat memahami pengetahuan, keterampilan dan etos kerja

selama Praktik Kerja Lapangan berlangsung.

2. Pada pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (PKL) di Kejaksaan Tinggi

Lampung, penulis dapat memahami serta mengetahui secara langsung

kondisi lapangan di dunia kerja

3. Selama pelaksanaan kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) penulis mampu

berfikir secara kritis dalam menganalisa suatu pekerjaan dengan menerapkan

perbedaan antara teori yang didapatkan di perkuliahan dan praktik kerja

sesungguhnya
2

Saran

a. Saran Bagi Perusahaan

Berikut adalah saran yang dapat Penulis berikan untuk Kejaksaan Tinggi

Lampung :

1. Bagi pihak Kejaksaan Tinggi Lampung diharapkan agar memiliki Staff

khusus dibidang IT yang memahami pemrograman agar dapat mengelola

aplikasi yang ada dan mengelola dengan baik.

2. Bagi Kampus Dian Cipta Cendikia diharapkan agar tetap menjaga hubungan

baik dengan pihak Kejaksaan Tinggi Lampung sehingga dapat membantu

mahasiswa dalam melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL) dengan baik

dan lancar.

Bagi pihak Praktik Kerja Lapangan baik bersifat administrative maupun secara

teknis, dan bimbingan maupun pembekalan terus ditingkatkan sebagai bekal

mahasiswa dalam melaksanakan kegiatan Praktik Kerja Lapangan.

Saran Bagi Mahasiswa

1. Diharapkan bagi mahasiswa yang akan melakukan Kegiatan Praktek Kerja

lapangan harap menjaga nama baik Perguruan Tinggi dan almamater.

2. Tunjukan rasa disiplin dalam kerja, dan menjaga etika yang baik bagi

mahasiswa
2

DAFTAR PUSTAKA

Penyusun, Tim 2021. Buku Panduan Praktik Kerja Lapangan AMIK Dian Cipta
Cendikia Bandar Lampung

KEJAKSAAN TINGGI LAMPUNG. (2019a). BIDANG INTELIJEN.


http://kejati-lampung.kejaksaan.go.id/hal-tugas-dan-fungsi-bidang-
intelijen.html#ixzz70kCdCH1A

KEJAKSAAN TINGGI LAMPUNG. (2019b). BIDANG PEMBINAAN.


http://kejati-lampung.kejaksaan.go.id/hal-tugas-dan-fungsi-bidang-
pembinaan.html#ixzz70kBGVjUN

KEJAKSAAN TINGGI LAMPUNG. (2019c). BIDANG PENGAWASAN.


http://kejati-lampung.kejaksaan.go.id/hal-tugas-dan-fungsi-bidang-
pengawasan.html#ixzz70kFyHyte

KEJAKSAAN TINGGI LAMPUNG. (2019d). BIDANG PERDATA DAN TATA


USAHA NEGARA. http://kejati-lampung.kejaksaan.go.id/hal-tugas-dan-
fungsi-bidang-perdata-dan-tata-usaha-negara.html#ixzz70kFWcTaE

KEJAKSAAN TINGGI LAMPUNG. (2019e). BIDANG PIDANA KHUSUS.


http://kejati-lampung.kejaksaan.go.id/hal-tugas-dan-fungsi-bidang-pidana-
khusus.html#ixzz70kEmnZBT
KEJAKSAAN TINGGI LAMPUNG. (2019f). BIDANG PIDANA UMUM.
http://kejati-lampung.kejaksaan.go.id/hal-tugas-dan-fungsi-bidang-pidana-
umum.html#ixzz70kDbKJw2
KEJAKSAAN TINGGI LAMPUNG. (2019g). BIDANG TATA USAHA.
http://kejati-lampung.kejaksaan.go.id/hal-tugas-dan-fungsi-bidang-tata-
usaha.html#ixzz70kGVsbE1
KEJAKSAAN TINGGI LAMPUNG. (2019h). SEJARAH KEJAKSAAN TINGGI
LAMPUNG. http://kejati-lampung.kejaksaan.go.id/hal-sejarah.html

Anda mungkin juga menyukai