Anda di halaman 1dari 5

ANALISIS UJI KELAYAKAN KOPI TANPA KAFEIN DI DESA

KEMIREN KECAMATAN GLAGAH

PROPOSAL TUGAS AKHIR

Oleh :
DEWI MAYA MAZIYYAH TOLANDA
NIM. 361941311067

PROGRAM STUDI DIPLOMA IV AGRIBISNIS


POLITEKNIK NEGERI BANYUWANGI
2022
BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kabupaten Banyuwangi, beberapa tahun yang lalu hanyalah sebuah kabupaten kecil
di Jawa Timur. Citra yang melekat dulu di banyuwangi adalah daerah untuk mencari
dukun. Tetapi kini citra buruk itu telah pudar dan nama Banyuwangi semakin terkenal
dengan destinasi wisata dan juga budayanya yang memukau contohnya adalah Kawah
Ijen, Pulau Merah dan masih banyak lagi yang menjadi primadona wisata alamnya. Tidak
hanya potensi alamnya saja akan tetapi juga potensi budaya seperti halnya adalah suku
Osing yang mempunyai beragam adat istiadat dan budaya. Suku Osing merupakan
penduduk asli kabupaten Banyuwangi. Mereka menggunakan Bahasa Osing yang dikenal
sebagai salah satu ragam tertua bahasa Jawa. Suku Osing Banyak mendiami di Kecamatan
Glagah, Licin, Songgon, Kabat, Rogojampi, Giri, Kalipuro, Kota serta sebagian kecil di
kecamatan lain.

Kecamatan Glagah khususnya di Desa Kemiren, sangat kental akan adat istiadat dan
budaya Suku Osing. Ini yang menjadikan Desa Kemiren di Banyuwangi sendiri terkenal
dan kaya akan budaya dan juga tradisinya. Banyak pengunjung dan wisatawan lokal
maupun asing berkunjung ke Desa Kemiren untuk mengetahui desa yang terkenal akan
budaya dan istiadatnya ini. Keistimewaan desa adat kemiren, masih menjaga tradisi –
tradisi yang sudah ada sejak nenek moyang mereka. Barong ider Bumi,Tumpeng Sewu,
arak – arakan,dan masih banyak yang lainnya. Hidup berdampingan dengan jiwa gotong
royong, tradisi musyawarah yang terus terjaga. sekaligus mengadakan event-event tertentu
setiap tahun yang di adakan di Desa Kemiren ini, Salah satu contohnya adalah Ngopi
sepuluh ewu.

Desa Kemiren memiliki Sumber Daya Alam yang melimpah dan berpotensi dilihat
dari profesi kebanyakan penduduk kemiren bermata pencaharian sebagai petani kebun.
Komuditas utama masyarakat disana yaitu berkebun Kopi. Kopi telah menjadi salah satu
produk perkebunan yang menjadi andalan Banyuwangi. Ngopi telah menjadi tradisi dan
kebiasaan warga di kemiren dalam menikmati kopi untuk mempererat jalinan silahturahmi
antar warganya inilah kemudian muncul sebuah gagasan untuk memperkenalkan kemiren
sebagai desa kopi kepada masyarakat luas. Lalu diwujudkan dalam bentuk festival minum
kopi
Ngopi sepuluh ewu atau dalam bahasa indonesianya adalah kopi sepuluh ribu. Ngopi
sepuluh ewu adalah event yang diadakan didesa kemiren disetiap tahunnya, dari kalangan
pencinta kopi dari yang muda sampai yang tua pun ikut hadir dalam event tersebut.
Dengan diadakan uji kelayakan kopi tanpa kafein ini diharapkan para pecinta kopi tidak
perlu kawatir akan kandungan kafein didalamnya, karna dengan adanya inovasi
pembuatan kopi tanpa kafein ini masyarakat tidak perlu kawatir lagi dan mampu
menghilangkan kafein tersebut sama sekali tidak mengubah cita rasa dari dalam kopi
tersebut dan akan ada inovasi baru pemberihan cita rasa baru yang ada didalam kopi
tersebut.

1.2 Rumusan Masalah

Jika dilihat dari latar belakang maka dengan ini rumusan masalah yang dapat diangkat
yaitu

1. Bagaimana cara menghilangkan kandungan kafein dalam kopi?


2. Bagaimana daya terima masyarakat di Desa Kemiren terhadap minuman kopi tanpa
kafein?

1.3 Tujuan

1. Memberikan pengetahuan kepada masyarakat di Desa Kemiren mengenai pembuatan


kopi yang tidak berkafein

2. Menciptakan solusi bagi penderita penyakit jantung dan penyakit yang dilarang
mengonsumsi sesuatu yang berkafein

1.4 Manfaat

1. Manfaat bagi Pembaca

Manfaat yang diperoleh bagi pembaca yakni dapat menambah wawasan dan
menambah ilmu pengetahuan khususnya tentang kopi tanpa kafein yang masih jarang
sekali diteliti uji kelayakan kopi terssebut. Manfaat lain yang diperoleh yaitu mampu
sebagai bahan informasi dan bahan bacaan bagi yang membutuhkan pembahasan seperti
ini.

2. Manfaat bagi Desa Kemiren

Manfaat yang diperoleh yakni dapat meningkatkan perekonomian warga di desa


kemiren. Khususnya beberapa kafe atau restoran yang terkenal akan kopinya pada desa
tersebut. Hal ini juga mampu membuka peluang usaha baru bagi masyarakat desa
Kemiren untuk mengelola kopi tanpa kafein dan menambah varian rasa didalamnya.

3. Manfaat dari Segi Kesehatan

Manfaat untuk kesehatan banyak sekali salah satunya menurunkan resiko


kardiovaskular (gangguan pada jantung). Jadi jika kandungan kafein dalam kopi
dihilangkan maka kesehatan jantung dan pembuluh darah akan meningkat.

1.5 Batasan Masalah

Agar peneliti lebih terfokus dan tidak meluas dari pembahasan yang dituju, maka
penelitian ini membatasi ruang lingkup yang hanya memberikan informasi mengenai uji
kelayakan dan cara pembuatan kopi tanpa kafein di Desa Kemiren, Glagah.

Anda mungkin juga menyukai