Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
LAPORAN
OLEH:
I. Latar Belakang
Pimpinan rumah sakit harus membentuk komite atau tim PPRA sesuai
Permenkes No.8 tahun 2015 dan Permenkes No. 28 Tahun 2021. Untuk
dapat melaksanakan tugas dengan baik sesuai dengan Standar Nasional
Akreditasi Rumah Sakit (SNARS), calon – calon anggota PPRA yang
nantinya akan dibentuk perlu diikutkan dalam pelatihan khusus mengenai
PPRA.
II. Tujuan
2.1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti pelatihan ini diharapkan peserta mengetahui dan dapat
menerapkan pengendalian resistensi antimikroba melalui PPRA sesuai
Standar Nasional Akreditasi Rumah Sakit (SNARS).
III. PESERTA
Jumlah peserta sebanyak 60 orang yang terdiri dari berbagai rumah sakit di
Indonesia baik itu rumah sakit pemerintah maupun swasta.
Kegiatan PGA :
1. Penegakan Diagnosis Penyakit Infeksi,
2. Penetapan Terapi Berdasarkan Indikasi,
3. Pemilihan Jenis Antimikroba Yang Tepat: Dosis, Rute, Saat, Dan
Lama Pemberian.
4. Pemantauan Keberhasilan / Kegagalan Terapi,
5. Pencatatan Dan /Atau Penghentian Reaksi Yang Tidak
Dikehendaki Terhadap Antimikroba,
6. Interaksi Antimikroba Dengan Obat Lain, Dengan Makanan,
Dengan Pemeriksaan Laboratorium, Dan Reaksi Alergi.
2. Farmasis Klinik
• Seorang Farmasis Yang Telah Mendapat Pendidikan
Farmasi Klinik, Atau Seorang Farmasis Yang Telah
Mendapat Pelatihan Tentang Penyakit Infeksi, Program
Pengendalian Resistensi Antimikroba, Penggunaan
Antimikroba Secara Bijak, Penatagunaan Antimikroba, Dan
Sehari-Hari Bertugas Di Ruang Perawatan Pasien.
• Melakukan Pengkajian Resep Antimikroba Secara
Administratif, Farmasetik, Dan Klinis Sebelum Disiapkan
Obatnya Untuk Diberikan Kepada Pasien, Dan Memberikan
Reviu Prospektif Dan Umpan Balik Kepada DPJP Sesuai
Dengan Kebutuhan Untuk Menegakkan Penggunaan
Antimikroba Secara Bijak.
• Melaksanakan Penghentian Otomatis (Automatic Stop
Order).
• Melaksanakan Pelayanan Informasi Antimikroba Kepada
Tenaga Kesehatan.
• Memberikan Informasi Dan Edukasi Tentang Antimikroba
Kepada Pasien.
• Memberikan Konseling Kepada Pasien Yang Mendapatkan
Terapi Antimikroba Untuk Meningkatkan Kepatuhan
• Melaksanakan Pemantauan Manfaat Dan Keamanan
Penggunaan Antimikroba Setelah Diberikan Kepada Pasien.
• Memantau, Mencatat, Dan Mendiskusikan Dengan DPJP
Reaksi Antimikroba Yang Tidak Diinginkan, Interaksi
Antimikroba Dengan Obat Lain, Dengan Makanan, Dan
Dengan Pemeriksaan Laboratorium, Serta Timbulnya Reaksi
Alergi.
• Menginformasikan Penggunaan Antimikroba Yang Tidak
Bijak Kepada Ketua Tim PGA.
• Melakukan Evaluasi Penggunaan Antimikroba Secara
Kuantitatif Atau Kualitatif.
Pelaksanaan PGA
1. Langkah pertama sebelum melaksanakan kegiatan PGA,
KPRA melaksanakan analisis situasi tentang ketersediaan
unsur utama yang diperlukan sebagai berikut:
2. kebijakan rumah sakit menyangkut pengendalian resistensi
antimikroba;
3. Pedoman Pengendalian Resistensi Antimikroba;
4. Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi;
5. PPK (Panduan Praktek Klinik) dan CP (Clinical Pathway)
untuk penyakit infeksi;
6. FRS (Formularium RS) dan PPAB (Pedoman Penggunaan
Antibiotik) ;
7. Pelayanan laboratorium mikrobiologi klinik;
8. Laporan Penggunaan Antimikroba Kuantitatif Dan
Kualitatif;
9. Laporan Resistensi Mikroba Dan Antibiogram;
10. Data Kuantitas Dan Kualitas Tenaga Kesehatan Yang
Telah Mendapat Pelatihan Pengendalian Resistensi
Antimikroba;
11. Sistem Teknologi Informasi Untuk Mendukung
Pelaksanaan Program Pga;
12. Fasilitas Dan Dana Yang Disediakan Untuk Melaksanakan
Program Pga.
a. kepekaan bakteri.
De-eskalasi
Ubah dosis
Terapi Definitif :