Anda di halaman 1dari 3

“UJI ANTIBAKTERI KOMBINASI EKSTRAK ETANOL DAN HEKSANA

UMBI PORANG (Amorphophallus muelleri Blume) TERHADAP


Staphylococcus aureus”

"ANTIBACTERIAL TEST OF COMBINATION OF ETHANOL


AND HEXANE EXTRACT OF PORANG (Amorphophallus muelleri Blume)
tubers AGAINST Staphylococcus aureus"

Elga R. J. Tamonob1, Refli2, Alfred O. M. Dima3, Rony S. Mauboy3,


Djeffry Amalo4, Maria T, L, Ruma5,

Program Studi Biologi, Fakultas Sains dan Teknik Universitas Nusa Cendana-Kupang

Jl.Adisucipto, Penfui.
*e-mail: elgajimas18@gmail.com

ABSTRAK

Porang ( Amorphophallus muelleri Blume ) merupakan salah satu jenis tumbuhan umbi-umbian.
Tumbuhan ini berupa semak (herba) yang dapat dijumpai tumbuh di daerah tropis dan sub-
tropis. Porang merupakan tumbuhan yang tergolong dalam famili Araceae yang memiliki
potensi untuk menghambat aktivitas bakteri Staphylococcus aureus. Tujuan dari penelitian ini
yaitu untuk mengetahui jumlah presentase rendemen hasil kombinasi ekstrak etanol dan heksana
umbi porang (Amorphophallus mueleri Blume) serta menguji efektivitas antibakteri hasil
kombinasi ekstrak etanol dan heksana umbi porang (Amorphophallus mueleri Blume) terhadap
Staphylococcus aureus. Ekstrak umbi diperoleh dengan metode maserasi menggunakan
campuran pelarut etanol 96% dan heksana dengan perbandingan (100:0) ml, (70:30) ml,
(50:50) ml, (30:70) ml, (0:100) ml. Pengujian aktivitas antibakteri menggunakan metode difusi
cakram dengan konsentrasi 500 ppm terhadap bakteri Staphylococcus aureus. Data dianalisis
menggunakan uji Anova satu arah dan uji lanjut Tukey HSD. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa perlakuan kombinasi berpengaruh terhadap jumlah persentasi rendemen yang diperoleh.
Persentasi rendemen terbanyak didapat pada perlakuan 2 (etanol 70 ml : heksana 30 ml) dengan
nillai 2,5%. Hasil terbaik uji aktivitas antibakteri umbi porang terhadap Staphylococcus aureus
terdapat pada perlakuan 4 (etanol 30 ml : heksana 70 ml) dengan nilai zona hambat sebesar
6,71±0,893 mm.

Kata Kunci: Antibakteri, kombinasi pelarut, Amorphophallus mueleri Blume.


ABSTRACT

Porang (Amorphophallus muelleri Blume) is a type of tuber plant. This plant is a shrub (herb)
that can be found growing in tropical and sub-tropical areas. Porang is a plant belonging to
the Araceae family which has the potential to inhibit the activity of Staphylococcus aureus
bacteria. The purpose of this study was to determine the percentage yield of the combination of
ethanol extract and hexane of porang tubers (Amorphophallus mueleri Blume) and to test the
antibacterial effectiveness of the combination of ethanol extract and hexane of porang tubers
(Amorphophallus mueleri Blume) against Staphylococcus aureus. The tuber extract was
obtained by maceration method using a solvent mixture of 96% ethanol and hexane in a ratio of
(100:0) ml, (70:30) ml, (50:50) ml, (30:70) ml, (0:100) ml . The antibacterial activity was tested
using the disc diffusion method with a concentration of 500 ppm against Staphylococcus aureus.
Data were analyzed using one-way ANOVA test and Tukey HSD further test. The results
showed that the combination treatment had an effect on the total yield percentage obtained. The
highest yield percentage was obtained in treatment 2 (70 ml ethanol: 30 ml hexane) with a value
of 2.5%. The best results of the antibacterial activity of porang tubers against Staphylococcus
aureus were found in treatment 4 (ethanol 30 ml: hexane 70 ml) with an inhibition zone value of
6.71±0.893 mm.
Keywords: Antibacterial, Solvent Combination, Amorphophallus mueleri Blume.

PENDAHULUAN

Porang (Amorphophallus muelleri Blume) merupakan salah satu jenis tumbuhan umbi-
umbian berupa semak (herba) yang dapat dijumpai tumbuh di daerah tropis dan sub-tropis
(Dewanto dan Purnomo, 2009). Pertumbuhan porang berlangsung dalam dua fase yang
muncul secara bergantian yaitu fase vegetatif dan generatif. Porang tumbuh subur pada
musim penghujan danberbentuk umbi dorman saat musim panas (Saleh dkk, 2015).
Kandungan glukomanan pada porang merupakan heteropolisakarida yang senyawa
karbohidratnya berikatan dengan protein (glikoprotein). Protein dengan berat molekul 17
kDa dan 19 kDa dan senyawa bioaktif berupa alkaloid yang terkandung dalam glukomanan
diduga merupakan zat antimikroba.
Staphylococcus aureus yang patogen bersifat invasif, menyebabkan hemolisis,
membentuk koagulase, dan mampu meragikan manitol. Staphylococcus aureus yang
terdapat di folikel rambut menyebabkan terjadinya nekrosis pada jaringan setempat
(Jawetzet dkk., 2008). Persebaran Staphylococcus aureus yang luas memungkinkan
terjadinya infeksi dengan mudah kapan saja dan dimana saja, oleh karena itu tindakan
pengendalian sangat dibutuhkan.
Pada penelitian yang dilakukan oleh Ginting (2013) yaitu ekstraksi karotenoid dari ubi
jalar jingga segar dan ubi yang dikurangi kadar airnya, menggunakan campuran pelarut
aseton dan etanol pada beberapa perbandingan antara lain 5:5, 3:7, dan 1:9. Hasil terbaik
diperoleh pada perbandingan aseton dan etanol 5:5. Oleh karena itu penulis telah melakukan
penelitian tentang uji aktivitas antibakteri ekstrak umbi porang dengan menggunakan dua
pelarut berbeda yaitu heksana dan etanol yang dikombinasikan dengan perbedaan kadar tiap
pelarut sebagai taraf perlakuan dan diameter zona hambat bakteri sebagai parameter
penelitian untuk dapat menghasilkan efek antibakteri yang lebih optimal.

METODE
Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Maret sampai juni 2021 di
Laboratorium Biologi Fakultas Sains dan Teknik Universitas Nusa Cendana. Prosedur
penelitian meliputi sterilisasi alat, pembuatan tepung porang, ekstraksi, pembuatan media
kultur Staphylococcus aureus, aplikasi . Penelitian ini dilakukan Menggunakan metode
eksperimen dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 5 perlakuan dan
ulangan sebanyak 4 kali sehingga didapatkan 20 unit percobaan. Variabel pengamatan
yang berupa diameter zona hambat bakteri dianalisis menggunakan Analisis varians
(ANOVA)

Anda mungkin juga menyukai