1
kecil.penggunaan media ini disebabkan beberapa alasan.pertama,media yang berbeda
memiliki cara penyampaian pesan yang berbeda.kedua,penggunaan satu media tunggal
jarang sekali mampu menjangkau setiap individu yang menjadi target audiens.ketiga,strategi
media seringkali meminta penggunaan lebih dari satu media.
Jangkauan
Persentasi audiens sasaran yang diekspos sekurang-kurangnya satu kali dengan
pesan pemasang iklan selama jangkauan waktu tertentu (biasanya empat minggu) disebut
jangkauan (rech). Dengan kata lain jangkauan merepresentasikan jumlah pelanggan sasaran
yang menerima pesan pemasang iklan satu kali atau lebih selama priode waktu empat
minggu.
Ada beberapa factor yang menentukan jangkauan, kampanye pemasangan iklan.
Secatra umum, jika suatu jadwal media menggunakan media ganda dan bukan media
tunggal, maka lebih banyak orang yang akan dijangkau. Pada umumnya, semakin banyak
media yang digunakan, semakin besar kesempatan suatu pesan iklan sampai kepada orang-
orang yang prilaku medianya berbeda. Factor berikutnya adalah jumlah dan keragaman
sarana media yang digunakan. Lalu, jangkauan dapat ditingkatakan dengan mmbedakan
bagian-bagaian hari yang digunakan untuk mengiklan suatu merek.
Jangkauan itu sendiri merupakan tujuan yang tidak memadai untuk perencanaan media
karena tidak bisa menyatakan suatu mengenai seberapa sering pelanggan sasaran
dihadapkan pada pesan pemasang iklan. Karenanya, frekuansi exprosure periklanan juga
harus dipertimbangkan.
Frekuensi
Frekuansi merupakan jumlah waktu secara rata-rata dalam priode empat minggu di
mana para anggota audiens sasaran diekspos kepada sarana media (Melihat. Membaca, atau
Mendengar) yang termasuk dalam jadwal media tertentu disebut sebagai frekuensi rata-rata
(atau hanya frekuensi).
Bobot
Tujuan ketiga dari perumusan rencana media adalah menentukan berapa bobot
periklanan yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan periklanan. Groos Rating Points (GRPs),
merupakan indicator jumlah bobot kotor, atau hanya bobot (weight), yang dapat
disampaikan jadwal periklanan tertentu. Istilah gross adalah kuncinya. Jumlah GRPs
menunjukkan gross coverage atau duplicated audience yang diekspos terhadap jadwal
periklanan tertentu.
Kontinuitas
Tujuan umum keempat yang harus dipenuhi oleh perencana media adalah waktu
pemasang iklan. Kontinuitas meliputi bagaimana perwakilan dialokasikan selama
ditayangkannya suatu kampanye periklanan. Isu dasarnya adalah: haruskah anggaran media
didistribusikan secara merata selama priode kampanye periklanan; haruskah anggaran itu
dihabiskan dalam priode yang terkonsentrasi untuk mencapai pengaruh yang paling banyak;
atau apakah beberapa jadwal lain di antara kedua ekstrim ini harus digunakan? Seperti
biasa, penentuan apa yang terbaik tergantung pada situasi pasar produk khusus. Meskipun
demikian, jadwal periklanan yang seragam umumnya menghasilkan terlalu sedikit bobot
2
periklanan pada suatu waktu. Di sisi lain, jadwal yang sangat terkonsentrasi menyebabkan
exprosure yang berlebihan selama masa tayang iklan dan tidak ditayangkannya iklan pada
waktulainnya.Para pemasang iklan mempunya tiga alternative umum yang berhubungan
dengan pengalokasian anggaran selama berlangsungnya kampanye; jadwal yang continue,
pulsing, dan fighting.
Pertimbangan Biaya
Para perencana media berusaha untuk mengalokasikan anggaran iklan dengan cara
yang efisien dari segi biaya untuk memenuhi tujuan lainnya. Salah satu indicator efisiensi
media yang paling penting dan yang digunakan secara universal adalah criteria biaya per
seribu. Biaya per seribu (disingkat CPM = cost-per-thousand, dimana M merupakan angka
romawi untuk 1.000) adalah biaya untuk mencapai 1.000 orang. Ukuran tersebut dapat
didefinisikan kembali sebagai biaya untuk menjangkau 1.000 orang. Ukuran tersebut dapat
didefinisikan kembali sebagai biaya untuk menjangkau 1.000 anggota audiens sasaran,
kecuali orang-orang yang berada diluar pasar sasaran. Ukuran yang diperbaiki ini disebut
CPM-TM. CPM dan CPM-TM dihitung dengan membagi biaya iklan dengan sirkulasi media
dalam pasar total (CPM) atau pasar sasaran (CPM-TM).
Berbagai tujuan perencanaan media (jangkauan, frekuensi, bobot, kontinuitas, dan
biaya) sekarang telah dibahas secara rinci. Masing-masing diperkenalkan tanpa referensi
langsung ke tujuan lainnya. Meskipun demikian, perlu diketahui bahwa tujuan-tujuan ini
sebenarnya agak berlawanan satu sama lain. Yaitu, dengan adanya anggaran periklanan yang
tetap, perencanaan media tidak dapat secara serempak mengoptimalkan jangkauan,
frekuansi, dan tujuan kontinuitas. Di sini harus dibuat tradeoff karena para perencana media
bekerja di bawah kendala anggaran periklanan tetap. Dengan demikian, mengoptimalkan
satu tujuan (misalnya, meminimalkan CPM atau memaksimalkan GRPs) menuntut
pengorbanan tujuan lainnya. Ini terjadi karena matematika dari optimisasi yang terkendala;
tujuan yang banyak tidak dapat secara serempak dioptimalisasi jika terdapat kendala
(seperti anggaran yang terbatas).
Misalnya, dengan anggaran periklanan tetap, perencanaan media dapat memilih
untuk meningkatkan jangkauan atau frekuensi, tetapi tidak keduanya. Dengan meningkatnya
jangkauan, maka frekuensi akan dikorbankan dan sebaliknya, bila ingin menjangkau lebih
banyak audiens, maka tidak dapat menjangkaunya sesering mungkin dengan anggaran
periklanan tetap; bila ingin menjangkaunya dengan lebih sering, maka tidak akan
menjangkau sebanyak itu. Demikian pula, dengan anggaran periklanan tetap, seorang
pemasang iklan tidak dapat secara simultan meningkatkan kontinuitas periklanan dan juga
meningkatkan jangkauan atau frekuensi.
3
kemudian mencari solusi yang mungkin dan memilih jadwal media tertentu yang akan
mengoptimalkan fungsi bjektif dan memenuhi semua kendala khusus.
Fungsi model media yang terkomputerisasi akan digambarkan dengan perangkat lunak
ADplus. ADplus adalah suatu program computer personal komprehensif yang
memungkinkan pemakainya untuk mengevaluasi semua kategori dan subkategori media
periklanan penting serta menemukan jadwal optimum berdasarkan pemilihan berbagai
sarana dari satu media periklanan.
4
Apakah bentuk dan durasi iklan yang tepat? Apakah 15 detik, 30 detik, 1 halaman
berwarna, 1 halaman hitam, dll? Berapa banyak khalayak yang melihat iklan/terekspose
dalam tingkat frekuensi bagaimana?
Pengarahan didapat dari bagian analisa situasi pasar tentang tujuan keseluruhan kegiatan
pemasaran yang menunjukkan secara spesifik: wilayah distribusi dan target market/khalayak
sasaran Pertanyaan-pertanyaan di atas, membentuk berbagai spesialisasi dan semuanya
berhubungan dengan media atau audience research.
Perencanaan periklanan adalah bagian dari perencanaan pemasaran yang hanya memuat
informasi yang relevan untuk dijadikan bahan perik-lanan dan promosi dari suatu produk
pada priode tertentu. dan program-program yang mendukung adalah :
o Advertsising; merupakan program komunikasi periklanan yang akan dikembangkan
untuk mendukung tujuan pemasaran yang meliputi tujuan, anggaran, strategi
periklanan, strategi kreatif, dan strategi media dan faktor promosi pendukung seperti
o Public relations; yang merupakan program kehumasan yang terigtegrasi dengan program
promosi lain yang dikembangkan untuk mendukung tujuan pemasaran secara umum.
o Sales promotion; yang merupakan program penjualan yang terintegrasi dengan progam
pomosi lain yang dikembangkan untuk mendukung tujuan pemasaran penjualan jangka
pendek. Direct marketing; program penjualan langsung yang terintegrasi dengan
program promosi lain yang dikembankan untuk mendukung tu-juan pemasaran
penjualan jangka pendek.
5
Langkah 2:
MENENTUKAN TUJUAN MEDIA
Pertanyaan penting yang harus dijawab terkait dengan penentuan tujuan media ini adalah:
o Berapa banyak frekuensi pesan dan frekuensi efektif pesan yang akan disampaikan?
o Berapa bobot yang dapat diberikan pada suatu kendaraan media ( GRP,TGRP ) ?
LANGKAH 3:
MENENTUKAN STRATEGI MEDIA
Pertanyaan yang harus dijawab pada tahap ini adalah:
o Bagaimana pembagian antara penggunaan media satu arah dan media dua arah?
o Lingkungan media seperti apa yang paling sesuai dengan citra produk?
6
Pemilihan media dengan rasiona-lisasinya, yaitu analisis kelemahan dan keungulan
setiap media, tujuan pemi-lihan media, strategi media, dan perhitungan pembelanjaan
budget dan perkiraan total target audiens yang dapat dicapai (TARP’s).
Kegiatan komunikasi pemasaran yang lain yang akan mendukung kegiatan periklanan.
Promosi penjualan (sales promotion) yang meliputi perencanaan, strategi, dan eksekusinya
atau implementasinya.
Public Relations yang meliputi pene-tapan tujuan, perencanaan, strategi, dan eksekusinya /
implementasinya.
Direct Marketing yang meliputi tujuan, perencanaan, strategi dan eksekusinya.
Pengawasan dan Evaluasi, yaitu untuk mengetahui sejauhmana program komunikasi
pemasaran yang diren-canakan mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam evaluasi juga
diperhatikan, faktor-faktor apa yang mempengaruhi pencapaian tujuan. Faktor penghambat
dan faktor pen-dukung. Dalam banyak kasus, evaluasi tidak dilakukan karena alasan klasik,
mahal dan tidak ada tenaga.
Kagiatan komunikasi perikla-nan melibatkan banyak pihak. Ada pengiklan, biro iklan
(agensi), media massa, biro riset, konsumen, peme-rintah dan kompetitor. Dalam penera-
pannya semua unsur harus mendapat perhatian yang baik sehingga memberi kontribusi
pada usaha periklanan yang dilakukan. Penanganan yang baik akan membuka peluang bagi
terciptanya periklanan yang berhasil. Misalnya pengiklan harus menyediakan dana untuk
mencipta iklan yang baik. Biro iklan merumuskan strategi yang tepat untuk produk yang
diiklankan. Media massa mana yang harus digunakan sebagai pembawa pesan hingga
memberi efek yang maksimal bagi khalayak konsumen. Hasil penelitian berupa perilaku
konsumen. Deregulasi pemerintah terhadap dunia komu-nikasi dan perdagangan. Aktivitas-
aktivitas produk pesaing yang gencar menghalangi penjualan produk yang diiklankan.
Dalam merancang periklanan terlebih dahulu dilakukan langkah pengumpulan data. Karena
tanpa data, tidak mungkin membuat perencanaan yang baik. Data yang dikumpulkan
berguna untuk mengetahui masalah yang dihadapi sebuah produk dan solusi komunikasi
yang bagaimana yang tepat diberikan untuk membantu penjualannya.
Data yang dibutuhkan adalah informasi tentang situasi produk yang akan diiklankan.
Secara sederhana, informasi yang dibutuhkan dapat dipadu dalam suatu rumus analisa
SWOT:
– Strength : yaitu segala unsur yang terdapat dalam produk yang dianggap menjadi
keunggulan, kelebihan, keistimewaan, kemu-dahan, bagi konsumen bila diban-dingkan
dengan produk lain. Dari segi produk mungkin kualitas yang bagus, kemasan yang menarik,
aroma yang harum, ukuran yang sesuai, kenyamanan menggunakan, rasa yang enak dan
lain-lain. Dari segi harga mungkin murah atau terjangkau konsumen.
7
Strategi media itu sendiri terdiri dari empat kegiatan yang saling berkaitan, yakni:
4. Membeli media
1. Goegrafis
2. Demografis
4. Gaya hidup/psikografis.
Informasi tentang pemakaian produk, bila ada, umumnya menyediakan dasar yang
paling berarti untuk mensegmentasi audiens sasaran. Pertimbangan geografis, demografis
dan psikografis secara khusus digabungkan untuk tujuan mendefinisikan audiens sasaran
untuk rambler dalam batas-batas sebagai berikut: pria berusia anatara 18 samapai dengan
19 tahuan (variable demografis), yang mempunyai pendapatan diatas $40.000 (juga
demografis), dan yang menyukai kegiatan di luar ruangan serta bersikap riang dan penuh
petualangan (psikografis). Suatu audiens sasaran didefinisikan dalam batas spesifik yang
mempunyai implikasi jelas untuk pesan dan strategi media. Misalnya, majalah-majalah yang
menarik minat untuk melakukan kegiatan di luar ruangan dapat menjangkau calon
pelanggan.
1. Berapa jumlah audiens sasaran yang harus melihat, membaca, atau mendengar pesan
2. Seberapa seringkah audiens sasaran harus dihadapkan pada periklanan selama ini? (suatu
isu frekuensi)
8
3. Seberapa banyakkah periklanan selama ini? (suatu isu bobot)
kontinuitas)
5. Apa cara yang paling untuk mencapai tujuan lainnya? (suatu isu biaya).
9
cycles).serta anggaran tersedia.masing-masing merode penjadwalan memiliki keunggulan
dan kelemahan masing-masing
Meskipun dalam praktik periklanan sesungguhnya isu-isu ini disampaikan bersama-
sama (bukan secara independent), namun bagian-bagian berikutnya akan memperlakukan
masing-masing tujuan media sebagai masalah yang terpisah.
banyak khalayak yang melihat iklan/terekspose dalam tingkat frekuensi bagaimana?
Pengarahan didapat dari bagian analisa situasi pasar tentang tujuan keseluruhan kegiatan
pemasaran yang menunjukkan secara spesifik: wilayah distribusi dan target market/khalayak
sasaran Pertanyaan-pertanyaan di atas, membentuk berbagai spesialisasi dan semuanya
berhubungan dengan media atau audience research.
10
di salah satu ruas jalan di Jakarta adalah sebanyak 500.000 dalam waktu 24 jam maka
jangkauan papan reklame adlah 50 persen.
Namun perhitungan jumlah kendaraaan yang melewati papan reklame tersebut
mencakup kendaraan sama yang melalui papan reklame tersebut lebih dari satu kali.
Masalah ini dikenal dengan istilah duplikasi.
11