Anda di halaman 1dari 6

BERITA ACARA

“Model-Model Pengembangan Media Pembelajaran”

Kelompok : 5 (Lima)

Moderator : Dea Putri Tamara Lubis

Nama Mahasiswa : Lisa Anggia Lubis (1191111002)

Rachma A.Arman (1191111004)

Sulis Indrayani Lubis (1191111013)

Dea Putri Tamara Lubis (1191111019)

Liza Hasanah Pohan (1191111021)

Yuswida Yanti Harahap (1191111023)

Azra Humairah (1192111006)

Muhammad Rifai Siregar (1921111011)

Dosen Pengampu : Waliyul Maulana S.Pd , M.Pd

Matakuliah : Pengembangan Bahan Ajar & Media PKN di SD

Pertanyaan

1. Siti Fatimah Harahap (119111106)


Untuk dapat mengembangkan media vidio interaktif dan terdapat game
didalam vidio tersebut kira kira model seperti apa yang dapat kita gunakan
dalam pengembangan media pembelajarannya serta apa kelebihan dan
kekurangan model pengembangan media tersebut?

Dijawab Oleh : Lisa Anggia Lubis


Contoh model pengembangan media tersebut adalah multimedia interaktif
berbasis game edukasi. Media ini dinyatakan unik dan menarik bagi
penggunanya karena dilengkapi dengan animasi dan game (permainan).
Sejalan dengan Susanto, dkk. (2013) bahwa dengan game edukasi akan
membuat siswa lebih aktif dan tertarik untuk belajar. Lebih dari itu, yang
menjadikan media yang dihasilkan ini menarik adalah game pada setiap
submateri dapat dipilih sendiri sesuai keinginan penggunanya. Dalam
penyajiannya, multimedia interaktif berbasis game edukasi ini harus
menggunakan kalimat yang mudah dipahami, disajikan sesuai kaidah
dalam bahasa Indonesia, dan sesuai dengan perkembangan intelektual
siswa sehingga memenuhi kriteria komunikatif. Sejalan dengan Anggraeni
& Kustijono (2013) bahwa penggunaan kebakuan dan keefektifan kalimat
mesti diperhatikan agar bahasa yang digunakan di dalam media dapat
dengan mudah dimengerti dan dipahami oleh siswa. Selain itu, informasi
yang disampaikan dengan menggunakan teknologi berupa animasi dan
game harus sesuai dengan tingkat pengetahuan siswa sehingga dapat
memenuhi kebutuhan siswa. Media ini memiliki beberapa keunggulan
yakni dilengkapi video animasi, audio, materi, dan game Sejalan dengan
Soimah (2018) bahwa pembelajaran di kelas akan menjadi menarik dan
menyenangkan apabila media pembelajaran digunakan menampilkan
animasi, gambar, video, dan kuis. Selain itu, pembelajaran dengan
menggunakan game edukasi membuat siswa dapat mempertahankan
perhatian, membantu siswa untuk menghubungkan pembelajaran yang
dilakukan dengan pengetahuan sebelumnya, siswa juga merasa nyaman
dalam memahami konsep, memberi efek penguatan terhadap materi
sekaligus dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Secara keseluruhan
ini bermakna bahwa multimedia interaktif berbasis game edukasi
berdampak positif terhadap pembelajaran.Adapun kekurangan media ini
adalah, harus dibantu dengan penggunaan media elektronik, seperti
infokus, laptop, atau dengan handpone. Tanpa menggunakan alat bantu
tersebut, media ini tidak bisa digunakan.

Ditambahkan Oleh : -
2. Nama : Nazmi Mawaddah Pohan 1192111003
Pertanyaan saya adalah dimateri kelompok penyaji ada dipaparkan tentang
"Model-Model Pengembangan Media Pembelajaran" dari 6 model tersebut
model manakah yg tepat digunakan untuk pelajaran PKN di kelas tinggi?
Dijawab Oleh : Sulis Indrayani Lubis
Perlu diketahui terlebih dahulu apa kebutuhan dan karakteristik peserta
didik di kelas tinggi terkain keselarasan dalam pelajaran pkn, di sini
karakter dan kebutuhan peserta didik sudah memiliki mulai diarahkan dan
diberi papah dalam kesadarannya terkait kebutuhan sosial budaya, moral,
dan aspek lainnya.Yang mana peserta didik sudah harus diberitahu terkait
tanggung jawabnya terlebih baik dalam sekolah terutama di pelajaran pkn
maupun di kehidupan sehari hari. Lalu untuk pembelajaran paling efektif
terkait model yang cukup tepat adalah model Gagne and Brigs, Model
tersebut merupakan model yang paling lengkap yang melukiskan
bagaimana suatu proses pembelajaran dirancang secara sistematis dari
awal sampai akhir. Kegiatan seperti ini cocok untuk diterapkan pada suatu
program pendidikan yang relatif baru.Di Indonesia prosedur tersebut
mencakup mulai dari simposium dan pengembangan kurikulum yang
dilakukan mulai dari tingkat sekolah (KTSP). Kemudian guru diberikan
kewenangan untuk mengembangkan standar kompetensi menjadi sejumlah
kompetensi dasar yang dituangkan secara eksplisit dalam silabus dan RPP.
Namun, untuk sebagian sekolah yang memilih model yang lebih simpel
dan lebih on point. Model Assure cukup tepat diimplementasikan dalam
model pembelajarannya, Model ASSURE yang dikembangkan oleh
Heinich, Molenda, Russell, dan Smaldino ini memberikan akronim untuk
membantu praktisi mengingat langkah-langkah yang harus mereka
lakukan. Itu menggabungkan acara instruksi Gagne untuk memastikan
penggunaan media yang efektif dalam instruksi. Model ASSURE telah
dimodifikasi untuk digunakan oleh guru di kelas reguler. Nah, jadi secara
garis besar model manapun akan tepat atau cocok jika disesuaikan dengan
kebutuhan dan karakteristik sd kelas tinggi yang akan diimplementasikan
kemudian di sekolah tersebut dan pentingnya bagi tenaga pendidik untuk
menelaah, menganalisis, dan mempelajari model model yang ada agar
pengimplementasiannya lebih efektif dan efisien.

Ditambahkan Oleh : Nadilla

3. Reyka putri aulia siregar 119111100


Seperti yang kita ketahui bersama kan bahwa fungsi dari media ini sebagai
alat bantu mengajar. Nah jadi pertanyaan saya Bagaimana jika
pembelajaran tidak menggunakan media pembelajaran dan Apakah
dampak yang terjadi jika pembelajaran tidak menggunakan media terhadap
peserta didik?
Dijawab Oleh : Azra Humairah
Seseorang guru yang kurang memanfaatkan media dengan suatu
pembelajaran akan berdampak buruk bagi peserta didik.dan guru dianggap
gagal atau kurang berhasil dalam mendidik,karena materi yang diberikan
kurang dipahami oleh peserta didik. guru-guru kurang menfaatkan media
dalam sebuah pembelajaran disebut juga kurangnya kreatifitas dalam
mengajar. Seorang guru tidak juga hanya terpaku pada sebuah materi
dalam pembelajaran tetapi juga harus mampu menggunakan media dan
memanfaatkan dengan baik agar peserta didik mampu memahami materi
dengan baik dan benar. Dan dampaknya Dalam penggunaan media
pembelajaran itu proses belajar mengajar akan mempermudah siswa
menguasai materi pelajaran dengan tujuan menimbulkan
minat,motivasi,kreativitas,meningkatkan aktivitas siswa dan membuat
pembelajaran menjadi bermakna yang akhirnya akan meningkatkan hasil
belajar.

Ditambahkan Oleh : Salimah


4. Nama : Graldo Immanuel Siagian 1191111022
Model ASSURE menerapkan enam proses yang dapat digunakan oleh
guru dan pelatih untuk merancang dan mengembangkan lingkungan
belajar bagi siswa mereka. Dalam. Model ASSURE meliputi analisis,
menyatakan tujuan, pemilihan metode/media/bahan dalam pembelajaran,
penggunaan media, keaktifan siswa dan penilaian, pertanyaan saya coba
anda temukan contoh penggunaan model ASSURE pada mata pelajaran
PKn serta temukan kelebihan dan kekurangan model ASSURE pada
pembelajaran PKn di SD?
Dijawab Oleh : Liza Hasanah Pohan
Kelebihan dan Kekurangan Model ASSUREModel ASSURE memilik
beberapa kelebihan walaupun masih memiliki beberapakekurangan,secara
umum keunggulan modek ASSURE adalah:1.Lebih banyak komponennya
dibandingkan dengan model materi ajar. Komponentersebut di anataranya
analisis pebelajar, rumusan tujuan pembelajar, strategipembelajar, sistem
penyampaian, penilaian proses belajar dan penilaian belajar.2.sering di
adakan pengulangan kegiatan dengan tujuan Evaluate and Review. Selain
itumodel ini mengedepankan pembelajar, ditinjau dari proses belajar, tipe
belajar,kemampuan prasyarat.3.Turut mengutamakan partisipasi
pembelajar dalam Poin Require LearnerParticipation, sehingga di adakan
pengelompokan-pengelompokan kecil sepertipengelompokan pebelajar
menjadi belajar mandiri dan belajar tim dll. Sertapenugasan yang
bertujuan untuk memicu keaktifitasan peserta didik.4.menyiratkan untuk
para guru untuk menyampaikan materi dan mengelola
kegiatankelas.5.pada poin Select methods Media and Materials serta
Utilize Media and Materialsmembuat guru atau pendidik aktif untuk
menemukan dan memanfaatkan, bahan danmedia yang tepat dan
memanfaatkan secara optimal media yang telah ada.6.model ini dapat
diterapkan sendiri oleh guruAdapun kekurangan Model ASSURE1.tidak
mencakup suatu mata pelajaran tertentu2.Walau komponen relatif banyak,
namun tidak semua komponen desain pembelajaran termasuk di dalamnya.
Ditambahkan Oleh : Yohana , Putra Irawan

5. Ummu Hamidah Khairani 1191111010


Dari materi kelompok penyaji ada dipaparkan salah satunya ada model
ADDIE,jadi pertanyaan saya adalah coba kalian berikan contoh penerapan
model ADDIE di sekolah dasar?
Dijawab Oleh : Rachman Arman
Contoh penerapan model ADDIE disekolah dasar yaitu
Pada awal tahun ajaran, saat mengobservasi siswa dan mengontrol
kegiatan pembelajaran di SD, pihak sekolah mendapati beberapa guru
mengalami kendala dalam:
1. Mengelola kelas dimana kondisi kelas tidak dikuasai dengan baik
sehingga perilaku siswa kurang terkendali
2. Menyelesaikan masalah antar siswa atau saat menangani siswa
yang emosinya sedang tinggi. Guru cukup sering melaporkan kasus
telah selesai, namun ternyata siswa-siswa tersebut masih
bermusuhan bahkan orang tua menyampaikan komplain terkait
cerita putra/i-nya tentang kejadian di sekolah.
3. Memberikan reward berupa barang kepada siswa.

Ditambahkan Oleh : -

Anda mungkin juga menyukai