PROPOSAL
1
2
dengan covid19 pada dirinya dan bayi yang akan dilahirkan. Jadi dapat
disimpulkan bahwa tingkat kecemasan dan pengetahuan menjadi masalah utama
pada ibu hamil diwilayah kerja puskesmas kalasug
1.4.2 Praktis
1. Bagi perawat
Hasil penelitian ini menjadi salah satu sumber informasi dan acuan bagi
perawat dalam memberikan asuhan keperawatan bagi ibu hamil dalam
menghadapi persalinan di masa pandemi
2. Bagi Puskesmas
Penelitian ini dapat menjadi acuan bagi perawat dan bidan yang ada di
wilaah kerja puskesmas kalasuge untuk dijadikan sumber informasi
untuk memberikan asuhan keperawatan bagi ibu hamil dalam
menghadapi persalinan dimasa pandemi.
3. Bagi ibu hamil
Penelitian ini dapat menjadai salah satu sumber informasi dan acuan bagi
ibu hamil dalam menghadapi persalinan dimasa pandemi.
4. Bagi peneliti lanjutan
Penelitian ini dapat menjadi sumber rujukan dan referensi untuk peneliti
selanjudnya.
6
DAFTAR PUSTAKA
Syahda, S. (2018). Hubungan pengetahuan dan sikap ibu hamil tentang resiko tinggi
dalam kehamilan dengan kejadian resiko tinggi dalam kehamilan diwilayah
kerja puskesmas kampar. Jurnal Doppler, 2(2).
https://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/doppler/article/view/197
pada tanggal 23 februari 2021, jam 18.00 WITA.
Kartini, Farida. "Gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu Hmail Trimester III Mengenai
Persalinan." Jurnal Kebidanan dan Keperawatan'Aisyiyah 15.2 (2019): 202-
211. http://digilib.unisayogya.ac.id/4832/1/Farida%20Kartini%202.pdf pada
tanggal 2 maret 2021, jam 14.00 WITA
Nurhasanah, Ifa. "Faktor yang Mempengaruhi Kecemasan pada Ibu Hamil saat
Pandemi Covid-19: Literatur Review." Jurnal Bidan Komunitas 4.1 (2021):
25-30. http://ejournal.helvetia.ac.id/index.php/jbk/article/view/4769 pada
tanggal 22 februari 2021, jam 20.20 WITA
7
Yusriani, Yusriani, Muh Said Mukharrim, and Reza Aril Ahri. "Pelaksanaan Program
Perencanaan Persalinan Dan Pencegahan Komplikasi (P4K) Melalui Peran
Keluarga." Jurnal Ilmiah Kesehatan 18.2 (2019): 49-58.
http://journals.stikim.ac.id/index.php/jikes/article/view/222 pada tanggal 23
februari 2021, jam 22.35 WITA
Handayani, Sri, and Kismi Mubarokah. "Kondisi Demografi Ibu dan Suami pada
Kasus Kematian Ibu." HIGEIA (Journal of Public Health Research and
Development) 3.1 (2019): 99-108.
https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/higeia/article/view/23060 pada
tanggal 23 februari 2021, jam 22.50 WITA
9
10
Kecemasan yang sering dirasakan ibu seperti takut akan terjadi komplikasi pada
ibu dan janin, takut akan nyeri pada saat persalinan, takut tidak bisa melahirkan
secara normal,takut akan jahitan perineum,takut akan terjadi pendarahan,takut tidak
akan dapat memberikan ASI terhadap bayinya dan takun tidak bisa merawat bayinya
nanti. Beban psikologis pada ibu akan mempengaruhi kesehatan fisik dan janin yang
ada dalam kandungan (sehmawati,2020). Penelitian yang dilakukan oleh Corbett et al
tahun 2020 menunjukan bahwa ibu hamil merasakan kkhawatir mengenai kesehatan
meraka dan janin selama masa pandemi saat ini karena ibu hamil lebih memiliki
resiko tinggi akan terpaparnya virus tersebut (Nurhasanah, 2021). Kesiapan ibu dalam
menjalang persalinan merupakan salah satu factor yang berkaitan dengan kecemasan
yang dirasakan pada ibu hamil. Beberapa factor yang membuat ibu hamil merasa
cemas yaitu dukungan social (keluarga), ancaman penyebaran virus dan dampak
civid19, aktivitas fisik, pelayanan kesehatan, status ekonomi, dan kekahwatiran
mengenai covid-19 yang memiliki jumlah kasus yang tinggi (Nurhasanah, 2019).
2. Etiologi
Kasus corona virus menyerang semua kalangan salah satunya ibu hamil.hal ini
menyebabkan seluruh ibu hamil mengalami kecemasan bahkan ada yang mengalami
stress. Ibu hamil yang mengalami kecemasan sampai stress diakibatkan karena
berbagai macam masalah diantaranya adalah ekonomi, keluarga, pekerjaan, serta ibu
merasa khawatir akan kehamilannya sendiri dan persalinan. Keadaan tersebut
menyebabkan psikolgi yaitu rasa cemas yang akan di alami ibu (Nurhasanah, 2021).
3. Tingkat kecemasan
Para ahli membagi bentuk kecemasan dalam dua tingkat yaitu psikologis dan
fisiologis (Illustri, 2018)
1. Tingkat psikologis, yaitu kecemasan yang berwujud sebagai gejala-gejala
kejiwaan,seperti
a. tegang
b. khawatir
11
c. bingung
d. susah konsentrasi
e. perasaan tidak menentukan dan sebagainya
2. Tingkat fisiologi, yaitu kecemasan yang telah mempengaruhi atau terwujud pada
gejala-gejala fisik, terutama pada system syaraf, seperti
a. perut mual
b. susah tidur
c. gemetar
d. jantung berdebar-debar
e. dan sebaginya
4. Komplikasi
Ibu hamil yang mengalami kecemasan berat bahkan sampai mengalami stress
dapat mengakibatkan kesehatan ibu dan janin terganggu salah satunya ibu
mengalami keguguran atau janin yang akan dilahirkan prematur (Nurhasana,
2021). Gangguan psikologi selama kegamilan dapat memicu komplikasi dengan
kelahiran premature, berat badan lahir rendah, pertumbuhan janin terhambat, dan
komplikasi pasca kelahiran (Tantona,2020).
5. Factor-faktor kecemasan
Kecemasan ibu hamil menjelang persalinan dipengaruhi oleh beberapa factor yaitu:
usia ibu hamil, paritas dan dukungan keluarga ( Walengwangko, 2017)
a. Usia, kecemasan menurut usia ibu yang memberi dampak terhadap perasaan takut
dan cemas yaitu dibawah usia 20 tahun serta di atas usia 31-40 tahun serta di usia
kategori kehamilan yang beresiko tinggi.
b. Paritas, paritas sjuga dapat mempengaruhi kecemasan ibu dimana paritas merupakan
salah satu factor yang bias dikaitkan dengan aspek psikologis,pada ibu primigravida.
Belum ada bayangan mengenai apa yang akan terjadi ketika persalinan nanti dan
ketakukan sering muncul karena sering juga mendengarkan cerita mengerikan dari
teman ataupun kerabat tentang ketika persalinan salah satu ibu ataupun bayi akan
12
meninggal, dan ini akan mempengaruhi proses berpikir sang ibu apalagi persalinan
pertama si calon ibu tidak tahu apa yang akan terjadi pada saat persalinan nanti.
c. Dukungan keluarga, dukungan keluarga sangatlah penting terlebih kusus sang suami
sangatlah penting berperan dalam menjaga atau mempertahankan integritas seseorang
baik secar fisik maupun psikoogisnya. Seseorang dalam keadaan stress akan mencari
dukungan dari orang lain sehingga dengan adanya dukungan dari keluarga terlabih
suami maka kecemasan yang dirasakan ibu akan berkurang.
2.1.2 Pengetahuan
1) Definisi
pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui seseorang tentang kehamilan
resiko tinggi. Apabila seseorang ibu hamil memiliki pengetahuan yang lebih tentang
resiko tinggi kehamilan maka kemungkinan besar ibu akan berpikir untuk
menentukan sikap dan berperilaku untuk mencegah, menghindari atau mengatasi
masalah resiko kehamilan tersebut. Ibu yang memiliki sikap yang positif tentang
kehamilan resiko tinggi.maka ibu akan memiliki kesadaran untuk melakukan
kunjungan antenatal untuk memeriksakan kehamilan agar mencegah resiko dan dapat
ditangani secara dini (Dumayanti, 2016). Jadi dapat disipulkan bahwa pengetahuan
sangatlah penting bagi semua orang terutama ibu hamil agar dapat menghindari
resiko tinggi dan dapat melakukan pencegahan secara dini.
Pengetahuan tentang persalinan dapat mempengaruhi kecemasan ibu hamil
menjelang persalinan, karena pada ibu yang memiliki pengetahuan yang kurang akan
akan memangdang proses persalinan sebagai sesuatu yang menakutkan. Dari
pengalaman dan penelitian ternyata perilaku didasari oleh pengetahuan akan lebih
langgeng dari pada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan (Fazdria, 2016).
Jadi dapat disimpulkan bahwa pengetahuan sangat berpengaruh pada kecemasan ibu
hamil yang akan menjelang persalinan karena sebagian ibu hamil berpikir
13
2.1.3 Kehamilan
1). Definisi
Kehamilan adalah kondisi dimana seorang wanita memiliki janin yang sedang
tumbuh didalam tubuhnua didalam Rahim. Kehamilan pada manusia berkisar 40
minggu atau 9 bulan, dihitung dar awal periode menstruasi terakhir sampai
melahirkan.kehamilan merupakan suatu proses reproduksi yang memerlukan
perawatan khusus, agar dapat berjalan dengan baik kehamilan mengandung
kehidupan ibu maupun janin (maternity dan putry, 2017). Jadi dapat disimpulkan
bahwa kehamilan merupakan janin yang tumbuh dalam Rahim seorang wanita selama
9 bulan atau 40 minggu dan pada masa kehamilan harus memiliki perawatan khusu
agar kehamilan tetap terjaga kehidupan pada ibu maupun bayinya.
Kehamilan adalah proses yang normal dan dimulai dari konsepsi sampai bayi
lahir (prawirohardjo,2008) dalam (Illustri, 2018).periode kehamilan dihitung sejak
hari pertama haid sampai haid terakhir (HPHT) sampai persalinan (Varney Helen,
2006) dalam (Illustri, 2018). Kehamilan berarti dimulainya kehidupan berdua dimana
ibu mempunyai tugas untuk menjaga dan memelihari janin yang sedang
dikandungnya sampai cukup bulan dan meghadapi proses persalinan yang sesuai
waktu persalinan (Manuaba,dkk, 2007) dalam (Illustri, 2018). Jadi dapat disimpulkan
bahwa kehamilan adalah proses yan normal bagi wanita dan dimulai dari konsepsi
sampai bayi lahir dan kehamilan dimulainya kehidupan ibu dn janinnya dimana ibu
sudah mempunyai tugas yaitu menjaga dan memelihara janin yang ada
dikandungannya sampai pada proses persalinan.
1) Perubahan psikologi dan fisiologi selama kehamilan
Pada masa kehamilan akan terjadi berbagai perubahan pada seorang
ibu, baik itu secara fisiologi maupun psikologis sang ibu. Perubahan tersebut
dikarenakan adanya pengaruh hormone. Hal ini menyebabkan ibu merasa
tidak tidak nyaman selama kehamilan dan memicu timbulnya stress yang di
14
tandai dengan ibu sering merasa murung dan akan muncul rasa takut ataupun
cemas. Pengeruh perubahan hormone yang berlangsung selama masa
kehamilan juga berperan dalam perubahan emosi, dapat membuat perasaan
jadi tidak menentu, konsentrasi berkurang dan sering pusing. Perubahan psikis
terjadi pada tiga tahap yaitu trimester pertama, trimester kedua, dan trimester
ketiga. (Lisa R dkk, 2017).
1).perubahan psikis trimester pertama
Biasaya seorang ibu lebih mudah mengalami depresi, timbul rasa kecewa, cemasa,
penolakan akan kehamilannya dan merasa sedih atas perubahan-perubahan yang
dialminya selama kehamilan
2). Parubahn psikis trimester kedua
Pada trimester ini keadaan psikologis ibu Nampak lebih tenang dan mulai dapat
beradaptasi terhadap perubahan-perubahan yang dialami pada masa kehamilan.
4). Perubahan psikis trimester ketiga
Perubahan ibu kelihatan lebih kompleks dan meningkat kembali dibanding
dengan keadaan psikolis pada trimester sebelumnya. Dikarenakan ibu tersebut sudah
mulai merasakan bahwa ada janin dalam rahimnya yang semakin lama semakin
membesar dan sejumlah kekuatan mulai bertambah, ibu akan merasa lebih cemas
dengan kehidupan bayi serta keadaan ibu sendiri.
3). Anatomi dan Fisiologi (Buku ajar asuhan kebidanan pada kehamilan 2017)
a. uterus
pada awal kehamilan penebalan uterus distimilasi oleh hormone estrogen
dan sedikit progesterone. Pada awal kehamilan tuba falopi, ovarium dan ligamentum
rotundum berada sedikit dibawahh apeks fundus, sementara pada akhir kehamilan
akan berada sedikit diatas pertengahan uterus. Pada saat itu posisi plasenta juga akan
mempengaruhu penebalan-penebalan sel-sel otot uterus, dimana bagian uterus akan
mengelilingi tempat implentasi plasenta akan bertambah besar lebih cepat sehingga
membuat uterus tidak rata.
15
b. Serviks
satu bulan setelah kondisi serviks akan menjadi lebih lunak dan menjadi
kebiruan. Perubahan ini terjadi karena akibat adanya penambahan veskularisasi dan
terjadi edeme atau pembengkakkan pada seluruh serviks, Bersama dengan terjadinya
hipertrifi dan hyperplasia pada kelenjar seviks. Serviks merupakan organ yang
kompleks dan hetoragen yang mengalami perubahan begitu luar biasa selama
kehamilan dan pada saat persalinan.
c. Ovarium
Pada proses ovulasi selama masa kehamilan akan terhenti dan pemetangan
folikel baru juga akan tertunda. Folikel ini akan berfungsi meksimal selama 6-7
minggu pada awal kehamilan dan setelah itu akan berperan sebagai penghasil
progesterone dalam jumlah yang relati minimal.
d. Vagina dan perineum
Selama masa kehamilan terjadi peningkatan vaskularisasi dan hyperemia
terlihat jelas pada kulit dan otot-otot pada perineum dan vulva. Sehingga vagina akan
terlihat berwarna keunguan. Perubaha ini meliputi lapisan mukosa dan hilangnya
sejumlah jaringan ikat dan hiperttofi pada sel-sel otot polos. Setelah itu dinding
vagina akan mengalami banyak perubahan yang merypakan persiapan untuk
mengalami peregangan pada saat persalinan dengan meningkatkan ketebalan
mukosa,dan mengondornya jaringan ikat dan hipertrifi sel otot polos.
4). Patofisiologi
Pada ovulasi ovum dibedakan ke dalam rongga abdomen tapi lamgsung
diambil oviduktus. Dilengkapi fimbrie. Fimbrie dilapasi oleh silia yaitu tonjolan
tonjolan halus mirup rambut yang bergetar seperti gelmbang kea rah interior
oviduktus. Setelah ditaruh da dalam vagina pada saat ejakulasi, sperma-spermas
tersebut harus berjalan melewati kanalis servikalis, uterus dan kemudian menuju telur
disepertiga atas oviduktus. Rintangan pertama adalah melewati kanalis servikalis.
Pada waktu kadar estrogen tinggi seperti terjadi pada filokel mateng maka akan
16
berevolusi, mucus servik akan menjadi tipis dan encer sehingga sperma dapat
menembus. Setelah sampai uterus kontrakisi myometrium akan mengaduk sperma,
pada saat sampai oviduktus sperma harus bergerak melawan silia, gerak ini akan
dipermudah oleh kontraksi antripristaltik otot polos ovadiktus (Buku ajar asuhan
kehamilan 2017).
5). Tanda dan Gejala (Buku ajar asuhan kebidanan pada kehamilan)
a. amenorea (terlabat datang bulan). Konsepsi dan nidasi menyebabkan tidak
terjadi pembentukan folikel dan ovulasi. Dengan mengetahui haru pertama haid haid
terkhir dengan munggunakan perhitungan menggunakan rumus yang dapat
menentukan waktu persalinan.
b. mual dan muntah (emesis). Pengaruh estrogen dan progesterone yang
menyebabkan pengeluaran asam lambung yang berlebih.mual dan muntah terutama
terjadi pada pagi hari disebut morning sickness. Dalam batas waktu fisiologis keadaan
ini dapat diatasi. Akibat mual dan muntah nafsu makan akan menjadi berkurang.
c. Ngidam. Wanita hamil sering merasakan atau menginginkan makanan
tertentu, keinginan yang demikian dinamaka ngidam.
d. sinkope atau pingsan. Terjadinya gangguan sirkulasi ke daerah kepala
(sentral) menyebabkan iskemia susunan saraf pusat dan akan menimbulkan sinkope
atau pingsan. Keadaan ini akan menghilang ketika usai kandungan atau kehamilan 16
minggu.
e. payudara tegang. Pengaruh estrogen-progesteron dan somatomamotrifin
akan menimbulkan deposit lemak, air dan garam pada payudara. Kemudian payudara
akan membesar dan tegang. Ujung saraf akan tertekan sehingga menyebabkan rasa
sakit terutama pada kehamilan pertama.
f. sering miksi. Desakan Rahim kedepan menyebabkan kandung kemih cepat
terasa penuh dan sering miksi. Pada trimester II keadaan ini akan hilang.
g. konstipasi atau obstipasi. Pengaruh progesterone dapat menghambat
peristaltic usus, sehingga mengalami kesulitan untuk buang air besar.
17
6). Komplikasi
Komplikasi kehamilan terjadi selama kehamilan dan juga bisa terjadi setalah ibu
melahirkan. Komplikasi yang terjadi seperti, KPD, perdarahan, abortus, preeklamsia
dan eklamsia yang dapat menyebabkan resiko pada ibu maupun janinnya yang akan
mempengaruhi proses persalinan (ikhlasiah, 2017).
2. Pemeriksaan fisik
Sebelum melakukan pemeriksaan fisik, sebagai perawat dianjurkan terlebih
dahulu melakukan TTV pada ibu hamil seperti tekanan darah,nadi,respirasi,
dan suhu. Pemeriksaan fisik pada ibu hamil yang dilakukan meliputi :
a. Kepala dan leher
b. Dada dan jantung
c. Payudara
d. Kulit
e. Ekstermitas
f. Abdomen
g. Vagina vulva
h. Panggul
3. Pemeriksaan laboratorium
Pemeriksaan laboratorium dilakukan pada awal kehamilan untuk mengetahui
atau mengidentifikasi resiko yang dapat terjadi. Pemeriksaan laboratorium
yang sering dilakukan pada awal kehamilan yaitu ultrasonografi (USG),
pemriksaan urun (apakah terdapat proteinuria atau glokosuria).
19
2.3 Penelitian terkai
20
21
dalam
kehamilan.
2. Yuliani. Dikecamata 2020 Untuk Desain penelitian Populasi target Hasil yang dengan
D.R n mengetahui yang digunakan dalam penelitian diperoleh adanya
baturraden gambaran adalah penelitian in adalah ibu adalah ibu penelitian ini
kecemasan deskriptif. hamil dan ibu hamil dan maka dapat
ibu hamil dan nifas ibu nifas dikehaui ibu
ibu nifas dikabupaten dikecamata hamil dan
dimasa banyumas. n ibu nifas
oandemi Sampel baturraden, memiliki
covid-19 penelitan 30 ibu pada masa kecemasan
hamil dan 23 ibu pandemi ringan-seang
nifas diwilayah covid-19 pada
kecamatan pandemi.
baturraden.deng Jadi
an Teknik diharapkan
penggunaan agar dapat
sampel adalah mengatasi
cluster. Sampel kecemasan
pada ibu hamil seara dini
22
dan suami
4. Alza. N Diwilayah 2017 Untuk Jenis penelitian in Populasi pada Hasil Dengan
kerja mengetahui adalah deskriptif penelitian ini penelitian adanya
puskesmas factor-faktor dengan rancangan adalah seluruh menunjukka penelitian ini
wiribrajan yang cross sectional.dan ibu hamil n factor dapat
memperngaru pengambilan sempel trimester III di yang diketahui
hi kecemasan menggunakan Teknik wilayah kerja berhubunga bahwa factor
pada ibu consecutive sampling puskesmas n dengan yang
hamil wirobrajan.deng kecemasan berpengaruh
trimester III an jumblah ibu hamil terhadap
populasi trimester kecemasan
sebanyak 235 III, adalah ibu hamil
orang dan dukungn trimester III
sempel dalam suami adalah
penelitian ini dengan p dukungan
sebanyak 61 value 0.048 suami. Jadi
responden. (p<o,05), dapat
sedangkan diharapkan
usia ibu, keluarga dan
tingkat suami dapat
25
Pendidikan, mengambil
pekerjaan, peran untuk
graviditas dukungan
dan latihan pada ibu
fisik tidak hamil agar
berpengaru terhindar
h dengan kecemasan
kecemasan maupun stres
pada ibu .
hmil
trimester III
dengan
p.0,05.
5. Simon. Di rsud la 2018 Untuk Jenis penelitian ini Populasi dalam Hasil Dengan
M tammamala mengetahui adalah menggunakan penelitian ini penelitian adanya
kabupaten hubungan Teknik kuantitatif sebanyak 47 ini penelitian ini
sopeng antara dengan metode pasien dan menunjukan bahwa
pengetahuan pendekatan cross sampel sebanyak kece,asn hubungan
dan dukungan sectional. 42 responden pada ibu antara
keluarga yang ditentukan untuk pengetahuan
26
menjalin
hubungan
dengan baik
dengan ibu
yang sedang
mengandung
terutama
suami
sangatlah
penting
memberi
dukungan
terhadap istri
agar
menghindari
tingkat
kecemasan
pada ibu
dimasa
kehamilan
28
maupun pada
saat proses
persalinan.
2.4 Aplikasi teori kesehatan precade-proceed
2.4.1 Gambaran Umum Teori Precede-Proceed
Precede-Proceed merupakan teori perubahan perilaku yang digunakan
untuk intervensi, implementasi dan evaluasi perilaku dalam promosi
kesehatan di komunitas atau masyarakat (Setyani, 2016). Dalam hal ini,
teori Precede-Proceed digunakan dalam membuat kebijakan,
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi program kesehatan.
Model teori Precede-Proceed ini telah digunakan dalam
penelitian terkait kualitas hidup dan perilaku hidup bersih dan sehat. Nurul
Khoirun Nisa (2018), menggunakan teori Precede-Proceed pada
penelitiannya tentang Pengaruh Psikoedukasi dan Interactive Nursing
Reminder Berbasis Short Message Service dengan Pendekatan Teori
Lawrence Green Terhadap Peningkatan Kualitas Hidup Klien
Tuberkulosis. Kemudian teori ini juga digunakan dalam penelitian Rido
Rahmadani (2019) mengenai Strategi Promosi kesehatan Puskesmas
Colomadu II dalam Mensosialisasikan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS) Kepada Masyarakat. Selanjutnya, akan dibahas tentang konsep-
konsep dasar teori Precede-Proceed dari Lawrence Green.
29
30
proses, fase 8 evaluasi dampak dan fase 9 evaluasi hasil (Setyani, 2016).
Dengan demikian, Precede-Proceed terdiri dari 9 fase, dimana 5 fase
merupakan bagian dari Precede dan 4 fase adalah bagian dari Proceed.
Fase yang pertama, ialah pengkajian sosial. Pada tahap fase ini
merupakan proses untuk mengidentifikasi pemahaman dan harapan
masyarakat terhadap kualitas hidup yang mereka miliki, dimana pada tahap
ini, para perencana program berusaha untuk memperoleh aspirasi tentang
masalah sosial yang memengaruhi kualitas hidup masyarakat (Setyani, (2016).
Jadi pengkajian sosial merupakan pengidentifikasian terhadap pemahaman
masyarakat mengenai suatu kualitas hidup.
Pada fase yang kedua membahas mengenai pengkajian epidemiologi.
Pada tahap fase ini, dilakukan untuk mengidentifikasi suatu masalah pada
status kesehatan, berdasarkan orang, tempat dan waktu. Dimana pada fase ini
akan mengkaji masalaha yang berhubungan dengan kesehatan (Satyani. 2016).
jadi dapat disimpulkan bahwa pengkajian epidemiologi untuk
mengidentifikasi malasah kesehatan yang terjadi pada masyarakat dan juga
bagi ibu hamil.
Pada fase ketiga, yaitu tentang pengkajian perilaku sesotang atau
masyarakat dengan factor lingkungan yang mereka tinggal yang dapat
mempengaruhi status kesehatan mereka sendiri (Setyani, 2016). Lingkungan
juga merupakan segala sesuatu yang ada disekitar manusia seperti benda, akal,
mahkluk hidup yang dapat mempengaruhi perkembangan diri sendiri
(Samranah, 2017) Jadi pada tahap atau pada fase yang ketiga ini berfokus
pada perilaku dan gaya hidup dilingkungan masyarakat sekitar yang dapat
mempengaruhi diri sendiri.
Pada fase keempat yaitu pengkajian Pendidikan dan organisasi. Dimana
pada fase ini merujuk pada tiga faktor yaitu, faktor pre disposisi, faktor
pendukung dan faktor pendorong, dimana berhungan dengan perilaku
seseorang atau masyarakat ( Setyani, 2016). Jadi pada fase ini berfokus pada
tiga faktor yang dapat mempengaruhi individu maupun masyarakat.
31
(Setyani, 2016). Dalam hal ini fase kesembilan berfokus pada perubahan dari
kesehatan yang diperolah dari program kesehatan yang telah dilajankan.
PRECEDE
Fase 5 Fase 4 Fase 3 Fase 2 Fase 1
Pengkajian Pengkajian Pengkajian Pengkajian Pengkajian
Administrasi Pendidikan Perilaku epidemiologi Sosial
dan dan organisasi dan
kebijakan lingkungan
Faktor
Predisposisi
Promosi
Kesehatan
Pendidikan Perilaku
Status Kualitas
Kesehatan Faktor dan gaya
kesehatan Hidup
Pendukung hidup
Kebijakan /
Peraturan
Organisasi
Faktor Lingkungan
Pendorong
Daftar pustaka
TANTONA, Muhamad Dwiky. Anxiety Disorders In Pregnant Women During
Covid-19
Pandemic. Jurnal Penelitian Perawat Profesional, 2020, 2.4: 381-392.
http://jurnal.globalhealthsciencegroup.com/index.php/JPPP/article/view/181
pada tanggal 18 februari 2021, jam 21.35 WITA
Nurhasanah, Ifa. "Faktor yang Mempengaruhi Kecemasan pada Ibu Hamil saat
Pandemi Covid-19: Literatur Review." Jurnal Bidan Komunitas 4.1 (2021):
25-30. http://ejournal.helvetia.ac.id/index.php/jbk/article/view/4769 pada
tanggal 22 februari 2021, jam 20.20 WITA
Sehmawati, S., & Permatasari, A. S. (2020, December). Self-Hypnosis Terhadap
Tingkat
Kecemasan Ibu Hamil Dalam Persiapan Menghadapi Persalinan Di Masa
Pandemic Covid-19. In CALL FOR PAPER SEMINAR NASIONAL
KEBIDANAN (Vol. 1, No. 1, pp. 58-65).
http://jurnal.unw.ac.id:1254/index.php/semnasbidan/article/view/820 pada
tanggal 22 februari 2012, jam 15.22 WITA
Purnomo, B. I., Roesdiyanto, & Gayatri, R. W. (2017). Hubungan Faktor Predisposisi, Faktor
Pemungkin Dan Faktor Penguat Dengan Perilaku Merokok Pelajar SMKN 2 Kota
Probolinggo . Jurnal Keolahragaan. doi: 10.17977/um044v3i1p66-84
Rachmawati, A. I., Puspitasari, R. D., & Cania, E. (2017). Faktor Yang Memengaruhi
Kunjungan Antenatal Care (ANC) Ibu Hamil . Volume 7 No 1. Retrieved from
http://juke.kedokteran.unila.ac.id/index.php/majority/article/view/1748
Samranah. (2017). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Status Kesehatan Pada Santri Kelas X
Sma Di Pondok Pesantren Ummul Mukminin Makassar. Jurnal Ilmu Kesehatan.
Retrieved from http://repositori.uin-alauddin.ac.id/9546/
PRECEDE
Fase 5 Fase 4 Fase 3 Fase 2 Fase 1
Pengkajian Pengkajian Pengkajian Pengkajian Pengkajian
Administrasi Pendidikan Perilaku epidemiologi Sosial
dan dan organisasi dan
kebijakan lingkungan
Faktor
Kecemasan
Predisposisi
dan
Promosi pengetahua
Kesehatan n
Faktor
Lingkungan
Pendorong
kehamilan
36
37
Ket :
= variable dependent
= variable independent
= tidak diteliti
METODE PENELITIAN
Pada bab ini, peneliti akan membahas mengenai desain penelitian yang digunakan,
lokasi dan waktu penelitian, populasi dan sempel, instrument penelitian yang
digunakan, pengumpulan data, Analisa data dan etika penelitian.
Penelitian dilakukan sejak bulan April minggu ke-4 sampai bulan mei 2021.
4.3.1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seuruh ibu hamil dengan tingkat dan
pengetahuan dalam menghadapi persalinan dimasa panemi covid19 diwiayah kerja
42
43
4.3.2. Sampel
Jum;ah sampel dari penelitian yang telah diambil yaitu ≥14 ibu hamil yang
berumur 15 - 38 tahun dan memiliki tingkat kecemasan dan pengetahuan. Teknik
dalam pengambilan sampel ini adalah probability sampling yakni Teknik
pengambilan sampel tersebut memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur
(anggota) populasi utuk dipilih menjadi anggota sampel. Dengan jenis pengambilan
sampelnya yaitu, purposive sampling dimana peneliti menentukan pengambilan
sampel dengan menetapkan ciri-ciri khusus yang sesuai dengan penelitian agar dapat
menjawab permasalah dari penelitian yang dilakukan.
Peneliti Mengurus surat ijin permintaan survey data awal dari fakultas
keperawatan Unika Dela Salle Manado
Proses pengumpulan data dimulai dari pengurusan surat ijin permintaan survey data
awal dari fakultas keperawatan Unuka Dela Salle Manado kemudian di bawa ke
Puskesmas kalasuge untuk diberika kepada kepala puskesmas kalasuge untuk
meminta persetujuan untuk melakukan penelitian di wilayah kerja puskesmas
kalasuge dan menjelaskan maksud dan tujuan dari peneliti kepada kepala puskesmas.
Kemudian kepala puskesmas memerintahkan coordinator untuk memberikan data
jumlah seluruh ibu hamil yang ada di wilayah kerja puskesmas kalasuge, kemudian
peneliti menentukan populasi dan sampel dari data yang diberikan.
4.6.1.Pengelolaan data
4.6.1.1. Editing
4.6.1.2 Coding
4.6.1.3 Processing
Pada tahap ini peneliti memasukan data yang telah diubah menjadi ke angka-
angka dalam Microsoft excel untuk dianalisis kemudian data yang telah di
analisis,dimasukan ke dalam program SPSS. Tahap ini, peneliti memberikan kode
angka pada total hasil dari setip kuesioner agar tidak terjadi kesalahan.
4.6.1.4. Tabulation
Pada tahap peneliti memasukan data kedalam master tahap yang sudah ada
sesuai dengan data yang telah dikumpulkan melalui kuesioner yang telah dibagikan.
4.7.1. Baik
4..7.2 Hormat
4.7.3. Adil
LEMBAR KUESIONER
TINGKAT KECEMASAN PADA IBU HAMIL
DIWILAYAH KERJA PUSKESMAS KALASUGE
A. PETUNJUK PENGISIAN
1. Pilihlah jawaban yang sesuai menurut anda
2. Coret yang menurut anda tidak perlu
3. jawaban harus diisi sendriri dan tidak boleh diwakilkan
B. DATA UMUM
1. Berapa umur anda saat ini ?
2. Apa Pendidikan terakhir anda ?
SD Akademi/perguruan tinggi
SMP
Tani PNS
Guru/tenaga pendidik
50
pertanyaan Nilai
1 Perasaan ansietas
- cemas
- firasat buruk
- takut akan pikiran sendiri
- mudah tersinggung
2 Ketegangan
- merasa tegang
- lesu
- tak bisa istirahat tenang
- mudah terkejut
- mudah menangis
- gemetar
- gelisah
3 Gangguan Tidur
- sukar masuk tidur
- terbangun malam hari
- tidak nyeyak
- bangan dengan lesu
- banyak mimpi-mimpi
- mimoi buruk
- mimpi menakutkan
4 Gangguan kecerdasan
- sukar konsentrasi
- daya ingat buruk
5 Gejala kardiovaskuler
- takhikardia
- berdebar
- nyeri di dada
6 Gejala gastrointestinal
- rasa penuh atau kembung
- mual
- muntah
7 Gejala urugenital
- sering buang air kecil
51
LEMBAR KUESIONER
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG PERSALINAN
DENGAN KESIAPAN IBU HAMIL DALAM MENGHADAPI PERSALIAN
DIWILAYAH KERJA PUSKESMAS KALASUGE
C. PETUNJUK PENGISIAN
1. Pilihlah jawaban yang sesuai menurut anda dengan memberi tanda
centang (v) pada salah satu jawaban yang tersedia.
2. jawaban yang dipilih tidak boleh lebih dari satu jawaban
3. jawaban haru diisi sendriri dan tidak boleh diwakilkan
4. DATA UMUM
4. Berapa umur anda saat ini ?
5. Apa Pendidikan terakhir anda ?
SD Akademi/perguruan tinggi
SMP
Tani PNS
Guru/tenaga pendidik
53
ya tidak
A Perencanaan tempat melahirkan
1 Tempat persalinan disesuaikan
dengan jarak tempuh
2 Untuk sampai ke tempat persalinan
sangat diperlukan memperhatikan
jjaur-jalur alternative untuk segera
tiba ke tempat tujuan
(puskesmas/rumah sakit)
3 Untuk meneju ketempat persalinan
tidak perlu memperhatikan
kepadatan lalu lintas di jam-jam
tertentu
B Pendamping persalinan
4 Suami tidak diperlukan untuk
mendampingi ibu hamil saat
persalinan
5 Suami dapat memberi rasa aman
dan tenang saat proses persalinan
6 Kehadiran suami hanya akan
menambah kecemasan saat
persalinan
C Kesiapan tranportasi saat
persalinan
7 Kesiapan tranportasi saat
dibutuhkan saat ibu akan mengalami
proses persalinan
D Perencanaan penlong persalinan
8 Pertolongan persalinan oleh tenaga
kesehatan antara lain berupa
penyediaan tenaga bidan di desa
9 Kemitraan antara dukun dan bidan
saat diperlukan untuk perencanaan
persalinan
E Kesiapan pendonor darah saat
54
melahirkan
10 Calon pendonor sangat dibuthkan
untuk ibu bersalin dalam mengatasi
situasi kegawatdaruratan
11 Untuk mendonorkan darah harus
ada surat persetujuan dari orang
bersangkutan
F Kesiapan biaya pada saat
melahirkan
12 Kondisi ekonomi berkaitan dengan
kemapuan ibu untuk menyiapkan
biaya persalinan
13 Biaya menjadi urusan belakangan
saja karena yang penting adalah
bagaimana persalinan nanti
berlangsung
G Keedulian suami/masyarakat
dalam kesiapan persalinan
14 Masyarakat sangat diharapkan
partisipasinya dalam proses
persalinan yang ada
15 Kelurga dan masyarakat tidak perlu
ikut campur dalam persiapan
persalinan
LEMBAR KUESIONER
55
5. PETUNJUK PENGISIAN
1. Pilihlah jawaban yang sesuai menurut anda dengan memberi tanda
centang (v) pada salah satu jawaban yang tersedia.
2. jawaban yang dipilih tidak boleh lebih dari satu jawaban
3. jawaban haru diisi sendriri dan tidak boleh diwakilkan
4. DATA UMUM
4. Berapa umur anda saat ini ?
5. Apa Pendidikan terakhir anda ?
SD Akademi/perguruan tinggi
SMP
Tani PNS
Guru/tenaga pendidik
56
no peryataan
pilihan
57
benar salah
1 Muntah yang terus menerus tanpa ada asupan makanan
yang masuk ketubuh merupakan hal yang wajar bagi ibu
hamil
2 Resiko tinggi kehamilan adalah suatu kehamilan dimana
jiwa dan kesehatan ibu dan bayi dapat terancam
3 Deteksi dini yang dilakukan saat kehamilan merupakan
uoaya untuk mencegah kehamilan resiko tinggi
4 Ibu yang menderita kurang darah (anemia) dapt
melahirkan bayi prematur
5 Mengurangi makanan yang mengandung garam dapat
membantu mengntrol tekanan darah pada ibu hamil
dengan hipertensi
6 Pedarahan dari jalan lahir saat hamil, dalam jumlah
sedikit tidak berbahaya bagi ibu dan janin
dikandungannya
7 Bengkak pada kaki, tangan dan wajah tidak termasuk
tanda bahaya kehamilan
8 Sangat penting untuk melakukan antenatal care bagi
setiap ibu hamil
9 Kehamilan resiko tinggi tidak membahayakan ibu dan
janin
10 Ibu melakukan pemeriksaan kehamilan bila hanya ada
keluhan
11 Jiwa ibu dan bayi dapat terancam baik sesudah maupun
sebelum persalinan
12 Sering Lelah dan lemah, kulit terlihat sangat pucat,
jantung berdebar-debar, sesak nafas, atau seperti ingin
pingsan merupakan gejala anemia ibu hamil
13 Sumber zat besi dapat diperoleh melalui daging
merah,ungags,ikan, sereal,kacang-kacangan, dan
sayuran
14 Hidup dengn cara yang sehat (hindari rokok, alcohol,
dan sebagainya) serta makan kanan yang bergizi sesuai
kebutuhan selama kehamilan sangat diperlukan
15 Ibu dengan letak bayi sungsang atau lintang tidak
menibulkan kesulitan dalam persalinan