Anda di halaman 1dari 8

1

HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DAN PENGETAHUAN


IBU HAMIL DENGAN KESIAPAN MENGHADAPI
PERSALINAN DI MASA PANDEMI COVID-19
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS
KALASUGE KECAMATAN
TABUKAN UTARA

PROPOSAL

SHEIREN MATILDA MAMUKO


17061031

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS KATOLIK DE LA SALLE
MANADO
2021
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kehamilan merupakan hal wajar yang terjadi pada wanita produktif. Ketika
wanita mengetahui dirinya hamil dia akan merasa senang karena merupakan hal
yang paling ditunggu-tunggu bagi seorang ibu yang menanti anaknya. Namun
pada proses kehamilan ibu merasakan kecemasan apalagi ditambah dengan
adanya pandemi (Yasin, 2019). Kecemasan tersebut meliputi janin yang akan
dilahirkan serta bagaimana perawatan anak-anaknya ketika sudah lahir karena
ibu takut ketika berada di rumah sakit akan tertular dengan virus covid19 dan
akan menjalankan prosedur sesuai protokol kesehatan (Nurhasanah,
2021).Apabila seorang ibu memiliki pengetahuan yang lebih tentang resiko tinggi
kemungkinan akan berperilaku untuk mencegah resiko tinggi (Dumayanti ,2016).
Jadi dapat disimpulkan bahwa kecemasan ibu hamil akan dirinya dan anaknya
yang baru lahir akan tertular oleh virus covid19 karena ibu takut dirinya dan
anaknya akan di tindak lanjuti berdasarkan protokol kesehatan.
Menurut World Health Organization (WHO) kematian ibu masih cukup
tinggi, setiap hari diseluruh dunia sekitar 800 perempuan meninggal akibat
komplikasi dalam kehamilan atau persalinanan. Angka 90% terjadi pada saat
persalinan dan setelah persalianan (Hariani, 2016). (WHO) pada tahun 2013
diperkirakan diseluruh dunia lebih dari 585.000 ibu meninggal saat hamil atau
bersalin 28% resiko kematian yang terjadi pada ibu adalah pendarahan (Syahda,
2018). jadi dapat disimpulkan kebanyakan perempuan meninggal dikarenakan
mengalami komplikasi dalam kehamilan ataupun persalinan, dan angka 90%
terjadi pada persalaian dan setelah ibu bersalin.
Angka kematian ibu (AKI) di indonesia tertinggi di Asia tenggara dengan
jumblah kematian ibu sebesar 228/100.000 kelahiran hidup dibandingkan dengan
kematian ibu disingapura sebesar 6/100.00, Filipina 112/100.000, Brunei
22/100.00 kelahiran hidup (Mukharrim dkk, 2019). Angka kematian ibu di Asia
selatan 69.000 jiwa, Asia tenggara 16.000 jiwa. Angka kematian ibu dinegara

1
2

asia yaitu Indonesia 190/100.00, Vietnam 49/100.000, Thailand 26/100.00,


brunei 27/100.00, Malaysia 29/100.000 kelahiran hidup (Nurmawati, 2018). Jadi
dapat disimpulkan bahwa angka kematian ibu di ASIA selatan lebih banyak dari
angka kematian ibu di Asia tenggara,Sedangkan di asia tenggra Indonesia
menjadi yang tertinggi angka kematian ibu.
Pada tahun 2016 angka kematian ibu di Indonesia masih sangat tinggi
yaitu mencapai 359 per 100.00 kelahiran hidup, angka tersebut menduduki
peringkat pertama di bagian asia tenggra (Rafikasari, 2017). Dan pada tahun
2019 angka kematian ibu (AKI) di Indonesia masih tetap tinggi yaitu, 305 per
100.00 kelahiran hidup (Susiana, 2019). Menurut kemenkes RI (2016), beberapa
terobosan dalam penurunan AKI di indonesia telah dilakukan salah satunya
program persalinan namun program tersebut menitiberatkan masyarakat atas
kepedulian dan peran keluarga dan masyarakat dalam melakukan pencegahan
dini untuk meghindari resiko kesehatan pada ibu hamil (Mukharrim dkk, 2019).
Jadi dapat disimpulkan pada tahun 2016 indonesia memiliki angka kematian
yang masih tinggi dan pada tahun 2019 AKI di Indonesia masih tetap tinggi,
namun masyarakat dan keluarga tidak memiliki kepedulian atas program yang
dijlankan kemenkes untuk pencehagan dini resiko tinggi pada ibu hamil.
Angka kematian ibu (AKI) di Selawesi Utara pada tahun 2015 ditemukan
sekitar 71 kasus kematian pada ibu dan terjadi penurunan di tahun 2016 menjadi
54 kasus kematian ibu hamil. Pada tahun 2017 Dinas kesehatan kota Tomohon
melaporkan adanya 1.656 ibu hamil yang akan dijadikan sasaran untuk
mendapatkan pelayanan antenatal (Mampuk,2017). Kasus kematian ibu di
profinsi Sulawesi utara pada tahun 2016 mengalami penurunan dibandingan
dengan tahun 2015, dimana pada tahun 2016 diperolah data terdapat 54 kasus
menurun dibandingan dengan tahun 2015 sebnyak 71 kasus kematian ibu, dalam
(buku dinas kesehatan daerah provinsi sulut, 2017) jadi dapat disimpulkan angka
kematian ibu pada tahun 2016 mengalami penurunan dibandingan dengan tahun
sebelumnya 2015.
3

Upaya yang dilakukan pemerintah untuk menurunkan angka kematian pada


ibu (AKI) salah satunya adalah pemeriksaan antenatal, pelayanan ini dipantau
melalui pelayanan kunjunga ibu hamil K1 sampai kunjungan k4 daln pelayanan
ibu hamil sesuai standar paling kurang 4kali (sukmo, 2017) menurut kemenkes
RI (2016), beberapa terebosan dalam menurunkan angka kematian pada ibu di
Indonesia telah dilakukan salah satnya program perencanaan persalinan dan
pencegahan komplikasi. Tetapi program tersebut menitikberatkan kepedulian
masyarakat dan keluarga dalam melakukan deteksi dini (Mukharrim, 2019). jadi
dapat disimpulkan bahwa untuk mengurangi angka kematian salah satu program
pemerintah adalah pemeriksaan antenatal dan perencanaan persalinan agar
mengurangi resiko tinggi pada ibu dan bayi, tapi masih masih ada keluarga dan
masyarakat tidak ikut peran dalam menjalankan program pemerintah.
Sebelum pandemi ibu yang memiliki tingkat kecemasan mengenai persalinan
sabanyak 13% dan setelah masa pandemi kecemasan ibu hamil meningkat
menjadi 50,7% kecemasan ibu hamil meningkat setelah masa pandemi covid19
(Kartini dkk, 2019). Rasa cemas ibu disebabkan karena ibu khawatir akan
janinnya setelah lahir akan tertular dengan virus covid19 dan akan berdampak
pada kesehatan bayinya (Nurhasanah, 2021). Jadi disimpulkan bahwa tingkat
kecemasan ibu hamil dalam kesiapan menjelang persalinan dari 13% meningkat
menjadi 50,7% seletelah pandemi.
Masalah tingkat kecemasan pada ibu hamil diwilayah kerja puskesmas
kalasuge menjadi masalah utama atau serius. 14 ibu hamil yang diwawancarai
oleh peneliti 10 orang ibu hamil mengatakan kecemasannya meninggkat setelah
adanya pandemi karena pengetahuan ibu hamil masih cukup kurang dan 4 ibu
hamil mengatakan kecemasannya pada tingat sedang karena ibu hamil tersebut
memiliki pengetahuan yang cukup. Masalah kecemasan ibu hamil diwilayah
kerja puskesmas kalasuge setelah masa pandemi meningkat karena minimnya
pengetahuan sehingga kesiapan ibu hamil dalam menghadapi persalinan
terhambat dikarenakan banyak ibu hamil yang melakukan persalinan di rumah
dari pada di puskesmas atau rumah sakit, karena ibu hamil berpikir akan tertular
4

dengan covid19 pada dirinya dan bayi yang akan dilahirkan. Jadi dapat
disimpulkan bahwa tingkat kecemasan dan pengetahuan menjadi masalah utama
pada ibu hamil diwilayah kerja puskesmas kalasug

1.2 Pertanyaan Penelitian


Apakah ada hubungan tingkat kecemasan dan pengetahuan ibu hamil dengan
kesiapan menghadapi persalinan dimasa pamdemi di wilayah kerja Puskesmas
Kalasuge

1.3 Tujuan Penelitian


1.3.1 Tujuan Umum
Mengetahui hubungan tingkat kecemasan dan penhetahuan ibu hamil
dengan kesiapan menghadapi persalinan dimasa pandemi covid-19
diwilayah kerja puskesmas Kalasuge. Kecamatan Tabukan Utara
Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui karakteristik demografi ibu hamil diwilayah kerja
puskesmas Kalasuge
2. Untuk mengetahui tingkat kecemasan ibu hamil dengan kesiapan
menghadapi persalinan dimasa pandemi di wilayah kerja puskesmas
Kalasuge
3. Untuk mengetahui pengetahuan ibu menghadapi persalinan dimasa
pandemi di wilayah kerja puskesmas Kalasuge
4. Untuk mengetahui kesiapan mengahadapi persalinan di masa pandemi
covid-19 diwilayah kerja puskesmas Kalasuge
5. Untuk menganalisis antara hubungan tingkat kecemasan dan
pengetahuan ibu hamil dengan kesiapan menghadapi persalinan dimasa
pandemi diwilayah kerja puskesmas Kalasuge
5

1.4 Manfaat Penelitian


1.4.1 Teoritis
Manfaat teoritis penelitian ini sebagai bahan informasi dan diharapkan
dapat menambah pemahaman mahasiswa keperawatan, perawat dan bidan dalam
memberikan asuhan keperawatan pada ibu hamil dan sebagai sumber
pengetahuan atau informasi pada masyarakat tentang tingkat kecemasan dan
pengetahuan ibu hamil menghadapi persalinan dimasa pandemi covid-19 di
wilayah kerja puskesmas kalasuge.

1.4.2 Praktis
1. Bagi perawat
Hasil penelitian ini menjadi salah satu sumber informasi dan acuan bagi
perawat dalam memberikan asuhan keperawatan bagi ibu hamil dalam
menghadapi persalinan di masa pandemi
2. Bagi Puskesmas
Penelitian ini dapat menjadi acuan bagi perawat dan bidan yang ada di
wilaah kerja puskesmas kalasuge untuk dijadikan sumber informasi
untuk memberikan asuhan keperawatan bagi ibu hamil dalam
menghadapi persalinan dimasa pandemi.
3. Bagi ibu hamil
Penelitian ini dapat menjadai salah satu sumber informasi dan acuan bagi
ibu hamil dalam menghadapi persalinan dimasa pandemi.
4. Bagi peneliti lanjutan
Penelitian ini dapat menjadi sumber rujukan dan referensi untuk peneliti
selanjudnya.
6

DAFTAR PUSTAKA
Syahda, S. (2018). Hubungan pengetahuan dan sikap ibu hamil tentang resiko tinggi
dalam kehamilan dengan kejadian resiko tinggi dalam kehamilan diwilayah
kerja puskesmas kampar. Jurnal Doppler, 2(2).
https://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/doppler/article/view/197
pada tanggal 23 februari 2021, jam 18.00 WITA.

Nurmawati, N. (2018). Faktor-faktor yang berhubungan dengan kehamilan resiko


tinggi dipuskesmas cibatu kabaupaten Bekasi provinsi jawa barat tahun
2017 . Ilmu dan Budaya, 40(57).
http://journal.unas.ac.id/ilmu-budaya/article/view/430 Pada tanggal 24
februari 2021, jam 17.00 WITA

Heriani, Heriani. "Kecemasan dalam Menjelang Persalinan Ditinjau Dari Paritas,


Usia dan Tingkat Pendidikan." Jurnal Aisyah: Jurnal Ilmu Kesehatan 1.2
(2016): Hal-0 https://aisyah.journalpress.id/index.php/jika/article/view/14
pada tanggal 23 februari 2021, jam 17.15 WITA

Kartini, Farida. "Gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu Hmail Trimester III Mengenai
Persalinan." Jurnal Kebidanan dan Keperawatan'Aisyiyah 15.2 (2019): 202-
211. http://digilib.unisayogya.ac.id/4832/1/Farida%20Kartini%202.pdf pada
tanggal 2 maret 2021, jam 14.00 WITA

Nurhasanah, Ifa. "Faktor yang Mempengaruhi Kecemasan pada Ibu Hamil saat
Pandemi Covid-19: Literatur Review." Jurnal Bidan Komunitas 4.1 (2021):
25-30. http://ejournal.helvetia.ac.id/index.php/jbk/article/view/4769 pada
tanggal 22 februari 2021, jam 20.20 WITA
7

Yusriani, Yusriani, Muh Said Mukharrim, and Reza Aril Ahri. "Pelaksanaan Program
Perencanaan Persalinan Dan Pencegahan Komplikasi (P4K) Melalui Peran
Keluarga." Jurnal Ilmiah Kesehatan 18.2 (2019): 49-58.
http://journals.stikim.ac.id/index.php/jikes/article/view/222 pada tanggal 23
februari 2021, jam 22.35 WITA

Handayani, Sri, and Kismi Mubarokah. "Kondisi Demografi Ibu dan Suami pada
Kasus Kematian Ibu." HIGEIA (Journal of Public Health Research and
Development) 3.1 (2019): 99-108.
https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/higeia/article/view/23060 pada
tanggal 23 februari 2021, jam 22.50 WITA

Kemenkes.(2016).Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara.Dinas Kesehatan Profinsi


Sulawesi Utara. https://www.scribd.com/document/382799405/Buku-Profil-
Kesehatan-Sulut-2016 pada tanggal 24 februari 2021, jam 20.00 WITA

Anda mungkin juga menyukai