Anda di halaman 1dari 2

Menurut Arrhenius asam adalah Zat yang bila dilarutkan dalam air terionisasi

menghasilkan ion H+ dalam larutannya. Sedangkan basa adalah Zat yang bila dilarutkan dalam
air terionisasi menghasilkan ion OH-. Menurut lewis, asam adalah suatu spesies yang dapat
menerima pasangan elektron bebas (akseptor pasangan elektron) dalam suatu reaksi kimia.
Basa adalah suatu spesies yangdapat memberikan pasangan elektron bebas (donor pasangan
elektron) (Anonim,2008).

Asam didefinisikan sebagai zat yang bila dilarutkan dalam air, mengalami disosiasi
dengan pembentukan ion hidrogen sebagai ion positif. Sedangkan basa didefinisikan sebagai zat
yang bila dilarutkan dalam air, mengalami disosiasi dengan pembentukan ion OH- sebagai ion
negatif (Hardjono, 2005 : 4).

Asam memiliki sifat spesifik, misalnya memiliki rasa asam, dapat merusak permukaan
logam dan lantai marmer atau disebut korosif. Asam dapat bereaksi dengan logam dan
menghasilkan gas hidrogen, sebagai indikator sederhana terhadap senyawa asam, dapat
dipergunakan kertas lakmus, dimana asam dapat mengubah kertas lakmus biru menjadi merah.
(Kenaan.dkk, 1984 : 12).

Basa merupakan semua zat yang dapat menetralkan asam. Selain itu, basa memiliki
kemampuan untuk melarutkan minyak dan debu, sehingga basa digunakan untuk berbagai
keperluan. Sebagai indikator sederhana senyawa basa dapat dipergunakan kertas lakmus,
dimana basa dapat mengubah kertas lakmus merah menjadi biru (Windarti, 2008 : 7).

Setiap zat atau senyawa mempunyai si!at asam ,basa atau netral” Kita dapat
menentukan apakah zat atau senyawa itu asam, basa atau netral dengan menggunakan
indikator.

Indikator adalah sesuatu yang digunakan untuk mengindikasikan benda atau zat masuk
ke dalam suatu kategori, dalam hal ini adalah asam atau basa. Sifat-sifat indikator bergantung
kepada sifat benda atau zat yang diuji, dengan kata lain indikator akan memiliki warna yang
berbeda dalam keadaan asam dan basa. Beberapa indikator seperti Fenolftalein, Methyl
orange, Bromtimol biru umum digunakan untuk menentukan keasaman dalam titrasi asam-
basa (Brady, 1999 : 78).

Indikator asam basa adalah asam atau basa organik yang mempunyai satu warna jika
konsentrasi hidrogen lebih tinggi dari pada suatu harga tertentu dan suatu warna lain jika
konsentrasi itu lebih rendah. Indikator asam basa dapat berubah warna apabila pH lingkungan
berubah. Apabila dalam suatu titrasi asam maupun basa merupakan elektrolit kuat, larutan
pada titik ekuivalen akan mempunyai pH = 7. Apabila asam ataupun basa merupakan elektrolit
lemah, garam yang terjadi akan mengalami hidrolisis

Anda mungkin juga menyukai