Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

BULU TANGKIS

Disusun Oleh :

Nama : 1. Achmad Nugroho Ibrahim (857726106)


2. Nyadila Ambarwati ( 857726098
3. Septi Wulandari (857729251)
Kelompok : II
Semester : 1 ( Satu )
Mata Kuliah : Pendidikan Jasmani dan Olahraga
Dosen Pengampu : Ibu Jurit Tri Susetyorini, M. Pd.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
DI UNIVERSITAS TERBUKA
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji dan syukur ke hadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan
karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah tepat pada waktunya. Tidak lupa
shalawat dan salam semoga tercurah limpahkan kepada junjungan kita Rasulullah SAW, yang
telah membawa umatnya dari jaman jahiliah ke zaman yang modern ini.

Dalam penyusunan makalah ini pastilah penulis mengalami berbagai hambatan maupun
kendala. Dengan segala upaya, makalah ini dapat terwujud dengan baik berkat bantuan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk perbaikan lebih lanjut. Penulis berharap
semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi yang membutuhkan khususnya dan bagi semua pihak
pada umumnya. Penulis juga berharap makalah ini mampu menjadi salah satu bahan bacaan untuk
acuan pembuatan makalah selanjutnya agar menjadi lebih baik.

Blora, 11 November 2021

Penyusun
DAFTAR ISI

• KATA PENGANTAR
• DAFTAR ISI
• BAB I PENDAHULUAN
o A. Latar Belakang
o B. Rumusan Masalah
• BAB II PEMBAHASAN
o A. Pengertian Bulu tangkis
o B. Sejarah Bulu tangkis
o C. Peraturan Permainan Bulu Tangkis
▪ 1. Ukuran Lapangan
▪ 2. Tiang
▪ 3. Jaring
▪ 4. Kok atau Shuttlecock
▪ 5. Pemain
▪ 7. Pengundian
▪ 8. Penilaian
o D. Teknik memukul dan mengembalikan serangan kok
• BAB III PENUTUP
o A. Kesimpulan
o B. Saran
• DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Permainan bulu tangkis merupakan salah satu jenis olahraga yang terkenal di dunia.
Olahraga ini dapat menarik minat bagi berbagai kelompok umur, berbagai tingkat keterampilan,
dan pria maupun wanita memainkan olahraga ini di dalam atau di luar ruangan untuk tujuan
rekreasi, dan juga sebagai ajang persaingan. Permainan bulu tangkis merupakan permainan yang
bersifat individual yang dapat dilakukan dengan cara satu orang melawan satu, atau dua orang
melawan dua orang.

Permainan ini mudah dilaksanakan karena alat pemukulnya ringan, bola mudah dipukul,
tidak membutuhkan lapangan yang luas, bahkan dapat dimainkan di dalam maupun di luar
ruangan, serta dapat dimainkan oleh siapa saja. Oleh karena itu, permainan bulu tangkis dapat
berkembang pesat. Di Indonesia, olahraga bulu tangkis mengalami perkembangan pesat karena tak
lepas dari kerja keras pelatih, atlet, dan pengurus, dalam pembinaan atlet bulu tangkis. Hal ini
dapat dilihat dari prestasi yang diraih dalam kejuaraan-kejuaraan yang diikuti oleh atlet Indonesia,
seperti kejuaraan Thomas Cup, Uber Cup, All England, Olimpiade, dan sebagainya.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian bulu tangkis?


2. Bagaimana sejarah permainan bulu tangkis?
3. Apa saja peraturan permainan bulu tangkis?
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Bulu tangkis

Bulu tangkis adalah cabang olahraga yang termasuk ke dalam kelompok olahraga
permainan. Bulu tangkis dapat dimainkan di dalam maupun di luar ruangan, di atas lapangan yang
dibatasi dengan garis-garis dalam ukuran panjang dan lebar tertentu. Olahraga bulu tangkis
dimainkan di atas lapangan yang di batasi dengan garis-garis dalam ukuran panjang dan lebar
tertentu. Lapangan di bagi dua sama besar dan di pisahkan oleh net yang direnggangkan di kedua
tiang net yang ditanam di pinggir lapangan.

Bulu tangkis adalah suatu permainan yang menggunakan sebuah raket dan shuttlecock yang
di pukul melewati sebuah net. Permainan dimulai dengan cara menyajikan bola atau servis, yaitu
memukul bola dari petak servis kanan ke petak servis kanan lawan, sehingga jalan bola menyilang.

B. Sejarah Bulu tangkis

Olahraga yang menggunakan bola dan raket ini berkembang di Mesir kuno sekitar 2000
tahun lalu. Nenek moyangnya adalah sebuah permainan Tionghoa bernama Jianzi yang melibatkan
penggunaan bola tetapi tanpa raket. Objek atau misi permainan ini adalah untuk menjaga bola agar
tidak menyentuh tanah selama mungkin tanpa menggunakan tangan. Di Inggris sejak zaman
pertengahan, permainan ini dimainkan oleh anak-anak disebut dengan Battledores atau
Shuttlecocks, raketnya memakai dayung/tongkat (Battledores). Ini cukup populer di jalan-jalan
London pada tahun 1854 ketika majalah Punch mempublikasikan kartun untuk permainan ini.
Penduduk Britania membawa permainan ini ke Jepang, Tiongkok, dan Siam selagi mereka
mengolonisasi Asia. Ini kemudian dengan segera menjadi permainan anak- anak di wilayah
setempat mereka.

Olahraga kompetitif bulu tangkis diciptakan oleh petugas Tentara Britania di Pune, India
pada abad ke-19 saat mereka menambahkan jaring/net dan memainkannya secara bersaingan. Oleh
sebab itu kota Pune dikenal sebelumnya sebagai Poona, pada masa itu permainan tersebut juga
dikenali sebagai Poona. Para tentara membawa permainan itu kembali ke Inggris pada 1850-an.
Olahraga ini mendapatkan namanya yang sekarang pada 1860 dalam sebuah pamflet oleh Isaac
Spratt, seorang penyalur mainan Inggris, berjudul “Badminton Battledore – a new game” Ini
melukiskan permainan tersebut dimainkan di Gedung Badminton (Badminton House), estat Duke
of Beaufort’s di Gloucestershire, Inggris. Rencengan peraturan yang pertama ditulis oleh Klub
Badminton Bath pada 1877. Asosiasi Bulu tangkis Inggris dibentuk pada 1893 dan kejuaraan
internasional pertamanya berunjuk-gigi pertama kali pada 1899 dengan Kejuaraan All England.

Bulu tangkis menjadi sebuah olahraga populer di dunia, terutama di wilayah Asia Timur dan
Tenggara, yang saat ini mendominasi olahraga ini, dan di negara-negara Skandinavia. Federasi
Bulu tangkis Internasional (IBF) didirikan pada 1934 dan membukukan Inggris, Irlandia,
Skotlandia, Wales, Denmark, Belanda, Kanada, Selandia Baru, dan Prancis sebagai anggota-
anggota pelopornya. India bergabung sebagai afiliat pada 1936. Olahraga ini menjadi olahraga
Olimpiade Musim Panas di Olimpiade Barcelona tahun 1992. Indonesia dan Korea Selatan sama-
sama memperoleh masing-masing dua medali emas tahun itu. sejak saat itu para pemain Indonesia
mampu menunjukkan prestasinya di berbagai turnamen internasional, seperti All England, Asian
Games, Uber Cup dan lain-lainnya. Oleh karena perkembangannya sudah cukup luas, maka perlu
didirikan organisasi yang akan mengatur kegiatan bulu tangkis. Organisasi tersebut diberi nama
“Internasional Badminton Federation” (IBF) pada tanggal 5 Juli 1934. Di Indonesia sendiri
dibentuk organisasi induk tingkat nasional yaitu Persatuan Bulu tangkis Seluruh Indonesia (PBSI)
pada tanggal 5 Mei 1951. Kemudian pada tahun 1953 Indonesia menjadi anggota IBF. Dengan
demikian Indonesia berhak untuk mengikuti perandingan-pertandingan Internasional.
C. Peraturan Permainan Bulu Tangkis

Peraturan permainan bulu tangkis ditetapkan oleh WBF (World Badminton Federation).
Beberapa peraturan tersebut adalah:

1. Ukuran Lapangan

Garis di dalam lapangan ditandai dengan warna putih, hitam, atau warna lainnya yang
terlihat jelas, dengan tebal garis 3,8 cm (1½ inci). Dalam menandai lapangan, lebar dari garis
tengah lapangan harus dibagi dua, sama antara bidang servis kanan dan kiri. Ketebalan garis servis
pendek dan garis servis panjang (masing-masing 3,8 cm atau (1½ inci) harus berada di dalam
ukuran 13” atau sama dengan 3,96 m yang dicantumkan sebagai panjang lapangan servis, dan
ketebalan dari semua garis batasnya (masing-masing 3,8 cm atau 1½ inci) harus berada dalam
batas ukuran yang telah ditentukan.

Jika ruang yang tersedia tidak memungkinkan pemberian tanda batas lapangan untuk
permainan ganda, dapat dibuat tanda-tanda hanya untuk permainan tunggal. Garis batas belakang
juga menjadi garis servis panjang, dan tiang-tiang atau garis batas pada jaring akan ditempatkan
pada garis samping lapangan.
2. Tiang

Tinggi kedua tiang adalah 155 cm (5 kaki 1 inci) dari lantai. Tiang harus kuat, agar jaring tegang
dan lurus dan ditempatkan pada garis batas samping lapangan.

3. Jaring

Jaring harus dibuat dari tali halus yang dimasak dan dijala dengan jaring 1,6 cm sampai dengan 2,
0 cm. Jaring harus terentang 76 cm. Ujung atas jaring harus berada 152 cm (5 kaki) dari lantai
pada pertengahan lapangan dan 155 cm dari lantai pada tiang-tiangnya. Jaring harus mempunyai
tepi dari pita putih selebar 3,8 cm, serta bagian tengah pita tersebut didukung oleh kawat atau tali,
yang ditarik dan ditegangkan dari ujung-ujung tiang.

4. Kok atau Shuttlecock

Sebuah shuttlecock harus memiliki berat 4,8-5,6 gram dan mempunyai 14-16 helai bulu yang
dilekatkan pada kepala dari gabus yang berdiameter 2,5-2,9 cm. Panjang bulu dari ujung bawah
sampai ujung yang menempel pada dasar gabus kepalanya adalah 6,2 – 6,9 cm. Bulu-bulu ini
menyebar menjauhi gabus dan berdiameter 5,5-6,3 cm pada ujung bawahnya, serta diikat dengan
benang atau bahan lain cocok sehingga kuat.

5. Pemain

Jumlah Pemain
• Tunggal, yaitu satu lawan satu dan bisa dimainkan oleh putra maupun putri.
• Ganda, yaitu satu tim terdiri dari dua orang.
• Ganda campuran, yaitu satu tim terdiri dari 2 orang, 1 putra dan 1 putri

Permainan harus dimainkan oleh masing-masing satu permainan di satu sisi lapangan (pada
permainan tunggal) atau masing-masing dua pemain di satu sisi (pada permainan ganda). Sisi
lapangan tempat tim yang mendapat giliran melakukan servis dinamakan sisi dalam (inside),
sedangkan sisi yang timnya menerima servis dinamakan sisi luar (outside).
7. Pengundian

Sebelum pertandingan dimulai, wasit memanggil kedua tim/pemain yang berlawanan untuk
mengundi pihak yang berhak melakukan servis pertama dan memilih sisi lapangan bagi timnya
untuk memulai permainan.

8. Penilaian

Jumlah nilai (skor) permainan ganda atau tunggal putra, terdiri atas 15 angka, seperti yang telah
ditentukan sebelumnya. Misalnya, dalam pertandingan dengan nilai 15, bila kedua belah pihak
telah mencapai angka 14 sama. Pihak yang pertama kali memperoleh angka 14 dapat
menambahkan nilai akhir dengan 3 angka (dikenal dengan sebutan setting game). Jika
pertandingan telah ditetapkan (diset), maka nilai awal yang ditentukan dinamakan “love-all”.
Pihak pertama yang mencapai angka 3 dinyatakan sebagai pemenang.

Jumlah skor pada pertandingan tunggal putri adalah 11 angka. Jika telah dicapai angka 10-10 ,
maka pihak yang lebih dahulu mencapai angka 10 berhak menambah nilai tambahan akhir dengan
3 angka. Pihak yang pertama mencapai 3 angka dinyatakan sebagai pemenang.

Kedua pihak yang bertanding akan memainkan tiga sel pertandingan untuk menentukan
pemenang. Pemain yang mampu memenangkan lebih dahulu 2 sel pertandingan (2 games) akan
dinyatakan sebagai pemenang. Pemain akan bertukar sisi lapangan (tempat) pada setiap akhir
suatu game. Pada game ketiga, pemain juga akan berpindah lapangan ketika nilai akhir
mencapai:
1) Skor 8 pada pertandingan dengan 15 angka
2) Skor 6 pada pertandingan dengan 11 angka
3) Skor 11 pada sistem reli poin 21 angka

Keterangan: Aturan reli poin adalah 1 game terdiri atas 21 poin. Jika kedua pemain mencapai poin
20-20, maka terjadilah deuce (yus). Pemenang dapat ditentukan jika telah muncul selisih 2 poin
(misalnya 22-20). Bila selisih masih 1 poin (21-20), pemenang belum dapat ditentukan. Angka
maksimal tiap game adalah 30. Dengan demikian, jika terjadi poin 29-29, maka pemenangnya
adalah pemain yang terlebih dulu mencapai angka 30.
9. Pelanggaran

• Kok menyangkut di net.


• Raket menyentuh net saat memukul kok.
• Saat melakukan pukulan, raket melewati net dan masuk ke area tim lawan.
• Kok sudah dipukul tetapi jatuh di area sendiri (tidak berhasil melewati net).
• Saat menerima servis, pemain sudah bergerak dulu sebelum kok berhasil dipukul.
• Saat melakukan/menerima servis, pemain menginjak garis batas lapangan.
• Kok jatuh di luar lapangan atau meluncur lewat bawah net.
• Kok dipukul dua kali, baik oleh satu maupun dua pemain dalam satu tim.
• Pemain sengaja mengulur-ulur waktu pertandingan.
• Pemain secara sengaja melakukan hal yang mengganggu tim lawan.

D. Teknik memukul dan mengembalikan serangan kok

Teknik memukul dan mengembalikan serangan kok bisa bermacam-macam. Setiap


tekniknya juga bisa menjadi penentu kemenangan tim. Setidaknya, ada lima jenis yang patut Anda
ketahui, yaitu pukulan lob, drop shot, drive, netting, dan smash.

• a. Lob

Teknik ini dilakukan dengan cara memukul kok agar bisa terbang setinggi mungkin dan
jatuhnya di belakang garis lapangan area tim lawan. Pukulan seperti ini biasanya akan
membuat lawan kewalahan sehingga mereka pun jadi cepat lelah.

• b. Drop shot

Pukulan drop shot bertujuan untuk mematikan pergerakan lawan. Pukulannya dilakukan
secara lurus dan menggunakan tenaga kecil atau pelan, tujuannya agar kok bisa jatuh di
sekitar net.
• Teknik ini sering digunakan untuk mengecoh lawan. Pemain biasanya akan melompat dan
berpura-pura hendak smash sehingga tim lawan pun bersiap-siap di area belakang. Akan
tetapi, pukulan yang dilakukan ternyata adalah drop shot dan kok justru jatuh di dekat net.

• c. Drive

Drive adalah jenis pukulan yang mendatar. Arah pukulannya bisa lurus atau menyilang
untuk menyasar sisi samping tim lawan. Teknik ini biasanya dilakukan untuk menyerang
maupun mengembalikan serangan dengan cepat.

• d. Netting

Sesuai namanya, ini adalah jenis pukulan yang bertujuan agar kok jatuh tepat di net setelah
berhasil melewatinya. Pukulan netting ini cukup sulit dilakukan karena butuh akurasi
tinggi. Bila berhasil, tim lawan akan kesulitan mengembalikan serangan.

• e. Smash

Smash adalah jenis pukulan yang bertujuan untuk menyerang sekaligus mematikan gerakan
lawan. Pukulannya sendiri sangat keras dan menukik ke bawah. Untuk melakukan smash,
pemain harus memukul kok dengan sekuat tenaga.
• Tujuannya agar kok bisa melaju cepat dan lawan tidak sempat untuk mengembalikan
serangan. Smash juga biasanya dilakukan dengan cara melompat untuk menghasilkan
serangan yang cepat, kuat, dan arahnya menukik tajam ke bawah lapangan.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Permainan bulu tangkis merupakan salah satu jenis olahraga yang terkenal di dunia. Olahraga ini
dapat menarik minat bagi berbagai kelompok umur, berbagai tingkat keterampilan, dan pria
maupun wanita memainkan olahraga ini di dalam atau di luar ruangan untuk tujuan rekreasi, dan
juga sebagai ajang persaingan. Permainan bulu tangkis merupakan permainan yang bersifat
individual yang dapat dilakukan dengan cara satu orang melawan satu, atau dua orang melawan
dua orang.

Olahraga yang menggunakan bola dan raket ini berkembang di Mesir kuno sekitar 2000 tahun lalu.
Nenek moyangnya adalah sebuah permainan Tionghoa bernama Jianzi yang melibatkan
penggunaan bola tetapi tanpa raket. Objek atau misi permainan ini adalah untuk menjaga bola agar
tidak menyentuh tanah selama mungkin tanpa menggunakan tangan.

B. Saran

Permainan bulu tangkis harus dibina sejak usia dini untuk menghasilkan bibit atlet yang
berpotensi. Untuk itu atlet alit besar Indonesia perlu mendidik anak usia dini dalam bermain bulu
tangkis agar dapat mengangkat nama baik Bangsa Indonesia.

DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Bulu_tangkis

http://www.bulutangkis.com/

http://www.internationalbadminton.org/

https://salamadian.com/pengertian-bulu-tangkis/

Anda mungkin juga menyukai