Anda di halaman 1dari 3

Nama : Vevi Purniawati, A.Md.Farm.

Nip : 199106292022032003

AKUNTABEL DAN KOMPETEN

1. Akuntabel
Kata akuntabilitas sering disamakan dengan responsibilitas atau tanggung jawab.
Namun pada dasarnya, kedua konsep tersebut memiliki arti yang berbeda. Responsibilitas
adalah kewajiban untuk bertanggung jawab yang berangkat dari moral individu, sedangkan
akuntabilitas adalah kewajiban untuk bertanggung jawab kepada seseorang/organisasi yang
memberikan amanat.
Dalam konteks ASN Akuntabilitas adalah kewajiban untuk
mempertanggungjawabkan segala tindak dan tanduknya sebagai pelayan publik kepada
atasan, lembaga pembina, dan lebih luasnya kepada public.Akuntabilitas merujuk pada
kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab. ASN
harus memiliki kemampuan melaksanaan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat,
disiplin dan berintegritas tinggi, kemiliki kemampuan menggunakan kekayaan dan barang
milik negara secara bertanggung jawab, efektif, dan efisien serta memiliki kemampuan
menggunakan kewenangan jabatannya dengan berintegritas tinggi.

Akuntabilitas publik memiliki tiga fungsi utama (Bovens,2007), yaitu:

1. Untuk menyediakan kontrol demokratis (peran demokrasi)


2. untuk mencegah korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan (peran konstitusional);
3. untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas (peran belajar).

Aspek - Aspek akuntabilitas mencakup beberapa hal berikut yaitu akuntabilitas


adalah sebuah hubungan, akuntabilitas  berorientasi pada hasil, akuntabilitas
membutuhkan adanya laporan, akuntabilitas memerlukan konsekuensi, serta 
akuntabilitas memperbaiki kinerja.  
Akuntabilitas publik memiliki tiga fungsi utama (Bovens, 2007), yaitu
pertama, untuk menyediakan kontrol demokratis (peran demokrasi); kedua, untuk
mencegah korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan (peran konstitusional); ketiga,
untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas (peran belajar).  Akuntabilitas publik
terdiri atas dua macam, yaitu: akuntabilitas vertical (vertical accountability), dan
akuntabilitas horizontal (horizontal accountability). Akuntabilitas memiliki 5
tingkatan yang berbeda yaitu akuntabilitas personal, akuntabilitas
individu, akuntabilitas kelompok, akuntabilitas organisasi, dan akuntabilitas
stakeholder. 
Kejujuran  adalah nilai paling dasar dalam membangun kepercayaan  publik
terhadap amanah yang diembankan kepada setiap  pegawai atau pejabat negara hal
tersebut harus dimuali dari Personal,Indivi, Kelompok,Organisasi, Stakeholder.
Sebagai ASN juga harus dapat menciptakan lingkungan berdasarkan kepemimpinan,
transparansi, interritas tinggi, tanggungjawab, mengutamakan keadilan, menjaga
kepercaan, menjaga keseimbangan, adanya kejelasan dan konsisten.

2. Kompeten
Kompetensi merupakan perpaduan aspek pengetahuan, keterampilan, dan sikap
yang terindikasikan dalam kemampuan dan perilaku seseorang sesuai tuntutan
pekerjaan.sebagai ASN harus terus belajar dan Mengembangkan kompetensi diri,
Membantu orang lain belajar, dan melaksanakan tugas terbaik sesuai dengan kode etik
dan prilaku ASN.

Peningakatn kompetensi diri dapat dilakukan dengan cara:

1. Merubah mindset: aktif meningkatkan kompetensi diri adalah keniscayaan,


merespons,tantangan lingkungan yang selalu berubah, dengan paradigma: learn, unlearn
dan relearn; Mengembangkan mandiri secara heutagogik atau “net-centric”, berbasis
sumber pembelajaran utama dari Internet (jembatan belajar yang lebih personal);
2. Memanfaatkan sumber keahlian pakar/konsultan, yang mungkin dimiliki unit
kerja/instansi tempat bekerja atau tempat lain;
3. Melakukan jejaring formal/informal (network), yang mengatur diri sendiri dalam interaksi
dengan pegawai lain dalam dan atau luar organisasi.

Membantu Orang Lain Belajar dapat dilakukan dengan aktif dalam “pasar
pengetahuan” atau forum terbuka; Memanfaatkan dokumen kerja seperti laporan kerja,
materi presentasi, artikel,dan memasukannya ke dalam repositori, di mana ia dapat
dengan mudah disimpan dan diambil; Aktif mengakses dan mentransfer Pengetahua
dalam bentuk: melibatkan dalam jejaring ahli; mendokumentasikan
pengalaman/pengetahuan dan menuliskan pengetahuan bersumber dari refleksi
pengalaman; Sosialisasi informal seperti morning tea/coffee (sering kali menjadi ajang
transfer pengetahuan).
Melaksanakan Tugas Terbaik dapat dilakukan dengan menjadikan Pengetahuan
menjadi karya yaitu mewujudkan pengetahuan yang bertumbuh menjadi karya nyata;
Makna hidup dan bekerja baik yaitu Pentingnya berkarya terbaik sejalan dengan tujuan
hidup seseorang; Tipikal individu semangat berkarya yaitu yangdapat mendorong dan
menahan kesuksesan pekerjaan Anda.
Upaya peningkatan kompetensi yang dilakukan organisasi maupun individu melalui
proses perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi sesuai dengan kebutuhan organisasi dan
pegawai, Setiap ASN memiliki hak dan kesempatan untuk mengembangkan
kompetensi, diarahkan pada pengembangan kompetensi sesuai kebutuhan jabatan,
Pengembangan kompetensi sebagai salah satu dasar dalam pengangkatan jabatan dan
pengembangan karir.

Anda mungkin juga menyukai