Anda di halaman 1dari 4

NAMA : RIVAN SEPTIAN

NPM : 1910503061

SOAL

1. Jelaskan yang disebut dengan kolom komposit?


2. Jelaskan kelebihan dan kekurangan penggunaan kolom segiempat dan kolom lingkaran?
3. Diketahui sebuah kolom persegi dengan dimensi 330 x 510 mm dengan jarak tulangan ke serat tepi terluar
sebesar 55 mm. Digunakan 3D25 untuk tulangan tekan dan 4D25 untuk tulangan tarik. Kuat tekan beton
sebesar 26,5 MPa dan tegangan leleh baja 375 MPa. Tentukan kuat beban aksial untuk kondisi kolom :
a. Eksentrisitas kecil
b. Eksentrisitas 106 mm
c. Momen murni
d. Kondisi seimbang (balanced)
NB: MAHASISWA NPM GASAL
JAWABAN
1. Kolom komposit (composite column), merupakan gabungan antara beton dan profil baja struktur, pipa, atau
tube, tanpa atau dg tulangan memanjang tambahan yang diikat dengan begel (spiral atau ikat).dimana
luasannya tidak hanya diperoleh dari tulangan utama tapi juga di peroleh dari profil bajanya
Ket : a&b gambar gabungan profil
dengan tulangan ikat
Ket :c&d gambar gabungan profil
dengan selongsong baja

2. Desain kolom persegi dan kolom bulat/lingkaran dimana kolom bulat yang berpenampang spiral lebih
efektif dibandingkan dengan sengkang persegi dalam hal meningkatkan kekuatan kolom (Jack C
McCormac,2003:278).
Berdasarkan perbandingan gaya dalam, kolom bulat mempunyai gaya dalam yang lebih besar dibandingkan
kolom persegi, Dari jumlah bahan terutama tulangan yang dihasilkan, kolom bulat mempunyai jumlah
tulangan yang lebih banyak dibandingkan kolom persegi, dengan persentase tulangan keseluruhan sebesar
±9%. Dari hasil analisa diatas dapat dikatakan bahwa kolom persegi merupakan kolom yang lebih efisien
dibandingkan kolom bulat karena mempunyai bahan terutama jumlah tulangan yang dihasilkan lebih sedikit
berdasarkan perbandingan luas penampang (Ag) yang sama.

3. Diketahui:
-kolom persegi dengan dimensi 330 x 510 mm - 𝑓𝑐′ = 26,5 MPa
-d’=55 mm -𝑓𝑦 =375 MPa
-Tulangan =3D25 untuk tulangan tekan
=4D25 untuk tulangan tarik
Ditanya: 𝐴𝑔 =330 mm x 510 mm =168300 mm2
a. Eksentrisitas kecil 1 1
b. Eksentrisitas 106 mm 𝐴𝑠𝑡 = 𝜋(𝑑2 ) ∙ 𝑛 = 𝜋(252 ). 7 = 3436,117 𝑚𝑚
4 4
c. Momen murni 1 1
𝐴𝑠 = 𝜋(𝑑 ∙ 𝑛 = 𝜋(252 ). 3 = 1472,6215 𝑚𝑚
′ 2)
d. Kondisi seimbang (balanced) 4 4
1 1
𝐴𝑠 = 𝜋(𝑑 ∙ 𝑛 = 𝜋(252 ). 4 = 1963,4954 𝑚𝑚
2)
Jawab: 4 4
a. Eksentrisitas kecil
Kuat beban aksial untuk kondisi kolom dengan eksentrisitas kecil
𝜙𝑃𝑛(max) = 0,80𝜙 (0,85𝑓𝑐′ (𝐴𝑔 − 𝐴𝑠𝑡 ) + 𝑓𝑦 𝐴𝑠𝑡 )
𝜙𝑃𝑛(max) = 0,80(0,65) (0,85(26,5 )(168300 − 3436,117) + (375)(3436,117))
𝜙𝑃𝑛(max) = 2601,0935 𝑘𝑁
b. Eksentrisitas 106 mm
Asumsi pada keadaan gagal/colabs adalah
1) 𝑅𝑒𝑔𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑏𝑒𝑡𝑜𝑛 max 𝑝𝑎𝑑𝑎 0,003
2) 𝐴𝑝𝑎𝑏𝑖𝑙𝑎 𝜀 ′𝑠 > 𝜀𝑦 𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑓𝑠′ = 𝑓𝑦
3) 𝐴𝑝𝑎𝑏𝑖𝑙𝑎 𝜀𝑠 < 𝜀𝑦 𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑓𝑠 < 𝑓𝑦

𝑁𝐷1 = 0,85𝑓𝑐′ 𝑎 𝑏 = 0,85(26,5 )(0,85𝑐)(330) = 6318,2625 𝑐


𝑁𝐷2 = 𝐴′𝑠 ∙ 𝑓𝑦 − 0,85𝑓𝑐′ 𝐴′𝑠 = (1472,6215 )(375 ) − 0,85(26,5 )(1472,6215 ) = 519062,263 𝑁
(𝑑 − 𝑐) (455 − 𝑐) 1178097,24(455 − 𝑐)
𝑁𝑇 = 𝑓𝑠 𝐴𝑠 = ( 𝜀𝑠 𝐸𝑠 ) 𝐴𝑠 = 600 𝐴𝑠 = 600 (1963,4954 ) =
𝑐 𝑐 𝑐
Keseimbangan gaya
1178097,24(455 − 𝑐)
𝑃𝑛 = 𝑁𝐷1 + 𝑁𝐷2 − 𝑁𝑇 = 6318,2625 𝑐 + 519062,263 𝑁 −
𝑐
Keseimbangan momen

𝑎
𝑃𝑛 (306) = 𝑁𝐷1 ∙ 𝑧1 + 𝑁𝐷2 ∙ 𝑧2 = 𝑁𝐷1 ∙ (𝑑 − ) + 𝑁𝐷2 (𝑑 − 𝑑′ )
2

0,85𝑐
𝑃𝑛 (306) = (6318,2625 𝑐) (455 − ) + 519062,263 (455 − 55)
2
1 0,85𝑐
𝑃𝑛 = {(6318,2625 𝑐) (455 − ) + 519062,263(400)}
306 2
1178097,24(455 − 𝑐) 1 0,85𝑐
𝑃𝑛 = 𝑃𝑛 → 6318,2625𝑐 + 519062,263 − = {(6318,2625𝑐) (455 − ) + 519062,263(400)}
𝑐 306 2

Menggunakan metode iterasi diperoleh nilainilai c = 420,245


1178097,24(455 − (420,245))
𝑃𝑛 = 𝑁𝐷1 + 𝑁𝐷2 − 𝑁𝑇 = 6318,2625(420,245) + 519062,263 𝑁 − = 3076849,775 𝑁
(420,245)

1 0,85(420,245)
𝑃𝑛 = {(6318,2625 (420,245)) (455 − ) + 519062,263(400)} = 3076850,554 𝑁
306 2

Sehingga ∅𝑃𝑛 = 0,65 ∙ 3076849,775 𝑁 = 1999952,353 𝑁 = 1999,9524 𝑘𝑁


Periksa terhadap asumsi awal𝑁𝐷1 + 𝑁𝐷2 = 𝑁𝑇
1) 𝑅𝑒𝑔𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑏𝑒𝑡𝑜𝑛 max 𝑝𝑎𝑑𝑎 0,003
2) 𝐴𝑝𝑎𝑏𝑖𝑙𝑎 𝜀 ′𝑠 > 𝜀𝑦 𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑓𝑠′ = 𝑓𝑦
420,245 − 55
𝜀 ′𝑠 = 0,003 ( ) = 0,0026
420,245
𝑓𝑦 375
𝜀𝑦 = = = 0,00187
𝐸 20000
Karena asumsi terbukti 𝜀 ′𝑠 > 𝜀𝑦 𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑓𝑠′ = 𝑓𝑦 𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑡𝑢𝑙𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑡𝑒𝑘𝑎𝑛 𝑠𝑢𝑑𝑎ℎ 𝑙𝑒𝑙𝑒ℎ
3) 𝐴𝑝𝑎𝑏𝑖𝑙𝑎 𝜀𝑠 < 𝜀𝑦 𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑓𝑠 < 𝑓𝑦
(𝑑 − 𝑐) (455 − 420,245)
𝑓𝑠 = 600 = 600 = 49,621 𝑀𝑃𝑎 < 375 MPa
𝑐 420,245

Momen pada besarnya momen yang dapat ditahan oleh kolom (MR) pada kondisi dengan eksentrisitas 106
mm!
𝑀𝑅 = ∅𝑃𝑛 ∙ 𝑒 = 1999,9524 𝑘𝑁 ∙ 106(10−3 ) = 211,9949 𝑘𝑁𝑚
c. Momen murni

Karena keadaan 𝐴𝑠 > 𝐴′𝑠 maka 𝐴𝑠 harus dalam kondisi tegangnya kurang dari pada tegangan leleh dan
𝐴′𝑠 dianggap telah leleh → digunakan 𝑓𝑦
𝑁𝐷1 + 𝑁𝐷2 = 𝑁𝑇
0,85𝑓𝑐′ 𝑎 𝑏 + 𝑓𝑦 𝐴′𝑠 − 0,85𝑓𝑐′ 𝐴′𝑠 = 𝑓𝑦 𝐴𝑠
0,85(26,5 )(0,85𝑐)(330) + (375)(1472,6215) − 0,85(26,5)(1472,6215) = (375)(1963,4954 )
6318,2625 𝑐 + 519062,263 = 736310,775
6318,2625 𝑐 = 736310,775 − 519062,263
6318,2625 𝑐 = 217248,512
𝑐 = 34,38 ≈ 35
𝑁𝐷1 = 0,85(26,5 )(0,85𝑐)(330) = 0,85(26,5 )(0,85(35))(330) = 211,139 𝑘𝑁
𝑁𝐷2 = (375)(1472,6215) = 519062,263 𝑁 = 519,062 𝑘𝑁
Bagian beton yang dipakai tulangan =(0,85)(26,5)(1472,6215) = 33,17 𝑘𝑁
𝑁𝑇 = (375)(1963,4954) = 736,31 𝑘𝑁
0,85𝑓𝑐′ 𝑎 𝑏 + 𝑓𝑦 𝐴′𝑠 − 0,85𝑓𝑐′ 𝐴′𝑠 = 𝑓𝑦 𝐴𝑠 ≡ 211,139 − 33,17 + 519,062 = 736,31 ≡ 736,31 ≈ 736,31

Momen pada kolom :


1 1
𝑀𝑛1 = 𝑁𝐷1 𝑧1 = (211,139 ) ((𝑑) − ( 0,85 𝑐)) (10−3 ) = (422,66) ((455) − ( 0,85 (35))) (10−3 ) = 186,023 𝑘𝑁𝑚
2 2
𝑀𝑛2 = 𝑁𝐷2 𝑧2 = (519,062 − 33,17)(𝑑 − 𝑑′)(10−3 ) = (519,062 − 33,17)(455 − 55)(10−3 ) = 194,3568 𝑘𝑁𝑚
𝑀𝑛 = 𝑀𝑛1 + 𝑀𝑛2 = 186,023 + 194,3568 = 380,3798 𝑘𝑁𝑚
𝑀𝑅 = 𝜙𝑀𝑛 = (0,65)(380,3798 ) = 228,227 𝑘𝑁𝑚
d. Kondisi seimbang (balanced)
Asumsi pada keadaan seimbang balanced ) adalah𝑅𝑒𝑔𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑏𝑒𝑡𝑜𝑛 max 𝑝𝑎𝑑𝑎 0,003
1) 𝑅𝑒𝑔𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑏𝑒𝑡𝑜𝑛 max 𝑝𝑎𝑑𝑎 0,003
2) 𝑇𝑒𝑔𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑏𝑎𝑡𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑢𝑙𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑏𝑎𝑗𝑎 𝑡𝑒𝑘𝑎𝑛 𝑚𝑒𝑛𝑐𝑎𝑝𝑎𝑖 𝑡𝑒𝑔𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑙𝑢𝑙𝑢ℎ𝑛𝑦𝑎
𝑐𝑏 0,003
= ⇒ 𝐷𝑖𝑡𝑒𝑡𝑎𝑝𝑘𝑎𝑛 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝐸𝑠 = 200000 𝑀𝑃𝑎
𝑑 𝑓𝑦
0,003 + 𝐸
𝑠
0,003𝑑 600𝑑 600 ∙ 455
𝑐𝑏 = ⇒ 𝑐𝑏 = ⇒ 𝑐𝑏 = = 280 𝑚𝑚
𝑓𝑦 600 + 𝑓𝑦 600 + 375
0,003 + 200000

𝑐𝑏 − 𝑑′ 280 − 55
𝜀 ′𝑠 = 0,003( ) = 0,003( ) = 0,00241
𝑐𝑏 280
𝑓𝑦 375
𝜀𝑦 = = = 0,001875
𝐸𝑠 200000
➢ Diperoleh nilai 𝜀 ′𝑠 > 𝜀𝑦 sehingga dapat disimpulkan tulangan baja tekan sudah leleh maka 𝑓′𝑠 = 𝑓𝑦

𝑁𝐷1 = 0,85𝑓𝑐′ (𝑎)(𝑏) = 0,85(26,5)(0,85 ∙ 280)(330) = 1769,1135 𝑘𝑁


𝑁𝐷2 = 𝐴′𝑠 ∙ 𝑓𝑦 − 0,85𝑓𝑐′ 𝐴′𝑠 = (375)(1472,6215) − 0,85(26,5)(1472,6215) = 519,062 𝑘𝑁

𝑁𝑇 = 𝑓𝑠 𝐴𝑠 = (375)(1963,4954 ) = 736,310 𝑘𝑁
𝑃𝑏 = 𝑁𝐷1 + 𝑁𝐷2 − 𝑁𝑇 = 1769,1135 + 519,062 − 736,310 = 1551,87 𝑘𝑁
➢ Menentukan eksentrisitas seimbang 𝑒𝑏
𝑑 − 𝑑′ 1
𝑃𝑏 (𝑒𝑏 + ( )) = 𝑁𝐷1 ((𝑑) − ( 0,85𝑐𝑏 )) + 𝑁𝐷2 (𝑑 − 𝑑′ )
2 2
455 − 50 1
1551,87 ∙ 103 (𝑒𝑏 + ( )) = 1769,1135 ∙ 103 ((455) − ( 0,85(280))) + 519,062 ∙ 103 (455 − 55)
2 2
𝐷𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑒𝑏 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ = 314,326 𝑚𝑚
➢ Menentukan momen pada keadaan seimbang
∅𝑃𝑏 = (0,65)(1551,87) = 1008,7155

𝑀𝑅 = ∅𝑃𝑏 ∙ 𝑒𝑏 = 1008,7155 𝑘𝑁 ∙ 314,326 (10−3 ) = 317,065 𝑘𝑁𝑚

Kondisi pembebanan Besar nilai MR(kN)


Eksentrisitas kecil -
Momen Murni 228,227
Eksentrisitas 106 mm 211,9949
Kondisi seimbang 317,065

Anda mungkin juga menyukai