Anda di halaman 1dari 2

RANGKUMAN

BAB I

BIOMEKANIKA

Biomekanika adalah disiplin sumber ilmu yang mengintegrasikan faktor-faktor yang


mempengaruhi gerakan manusia, yang diambil dari pengetahuan dasar fisika, matematika, kimia,
fisiologi, anatomi dan konsep rekayasa untuk menganalisa gaya yang terjadi pada tubuh.
Hubungan fundamental pada mekanika klasik tercakup dalam hukum tentang gerak yang
dikemukakan oleh Isaac Newton, seorang ilmuwan Inggris.

A. Hukum Newton
Hukum Newton menghubungkan konsep gaya dan konsep gerak. Gaya didefinisikan
sebagai tarikan atau dorongan pada suatu benda sehingga menyebabkan benda mengalami
perubahan gerak atau perubahan bentuk.

Ada 3 hukum newton, yaitu :

1. Hukum I Newton
“Sebuah benda dalam keadaan diam atau bergerak dengan kecepatan konstan, akan tetap
diam atau akan terus bergerak dengan kecepatan konstan(kecepatan tetap yang tidak
berubah-ubah), kecuali ada gaya-gaya eksternal yang bekerja pada benda itu”. Hukum newton
disebut juga hukum kelembaman.
Secara matematis Hukum I Newton dapat dirumuskan sebagai berikut:
∑F= 0
Berdasarkan Hukum I Newton tersebut benda diam akan tetap diam. Sedangkan benda
bergerak, akan bergerak terus, kecuali ada gaya yang menghentikannya. Contohnya pada
waktu berada di atas kendaraan yang bergerak, kemudian tiba-tiba kendaraan direm, maka
penumpang akan terdorong ke depan. Hal ini menunjukkan bahwa penumpang yang sedang
bergerak bersama kendaraan cenderung ingin bergerak.
2. Hukum II Newton
“Percepatan sebuah benda berbanding lurus dengan gaya total yang bekerja padanya, dan
berbanding terbalik dengan massanya. Arah percepatan sama dengan arah gaya total yang bekerja
padanya”
∑F = m.a
Hukum II Newton menghubungkan antara deskripsi gerak dengan penyebabnya, yaitu
gaya. Hukum ini merupakan hubungan yang paling dasar pada fisika, dan hukum yang biasanya
digunakan dalam kesehatan.

3. Hukum III Newton


“Ketika suatu benda memberikan gaya pada benda kedua, benda kedua akan memberikan gaya
yang sama besar tetapi berlawanan arah terhadap benda yang pertama”.

Rumusnya yakni :
F Aksi = F Reaksi

Gaya-gaya selalu terjadi berpasangan. Jika benda A, mengerjakan sebuah gaya pada benda
B, gaya yang sama besar dan berlawanan arah dikerjakan oleh benda B pada benda A. Sebagai
contoh, seseorang yang mendorong mobil yang terpasang rem tangannya, selama itu pula ia
merasakan adanya dorongan ke belakang. Hal ini terjadi karena orang tersebut mendapat gaya
reaksi dari mobil yang menurut hukum III Newton, sama besar namun berlawanan arah dengan
gaya yang diberikan pada mobil tersebut.

B. Gaya Pada Tubuh dan Di Dalam Tubuh


Pada tubuh manusia, setiap gerak pada tubuh pasti ada suatu gaya yang bekerja. Ada gaya
yang bekerja pada tubuh dan ada gaya yang bekerja di dalam tubuh kita. Gaya pada tubuh dapat
diketahui apa bila kita menabrak suatu objek. Sedangkan gaya di dalam tubuh, sering kali tidak
kita sadari, misal gaya otot jantung yang menyebabkan mengalirnya darah.

Sistem otot dan tulang pada manusia bekerja sebagai sistem pengumpil. Ada tiga macam
sistem pengumpil yang bekerja pada tubuh manusia, yaitu
1. Klas pertama sistem pengumpil
Titik tumpuan terletak di antara gaya berat dan gaya otot.
2. Klas kedua sistem pengumpil
Gaya berat di antara titik tumpuan dan gaya otot.
3. Klas ketiga sistem pengumpil
Gaya otot terletak di antara titik tumpuan dan gaya berat.

Anda mungkin juga menyukai