Anda di halaman 1dari 8

Pengukuran Kinerja Sektor Publik

Oleh Kelompok 4:
1. Khotmaidah Panggabean (2005170194)
2. Khamsa Rodiyah ( 2005170168 )
3. Salma Mahardika (2005170187)
4. Adila Tri Amanda ( 2005170190)
5. Romi Disman (2005170179)
6. Azzahra Zulaitha Saragih (2005170184)
7. Marliana (2005170188)
8. Ifni Suhaila Lubis (2005170195)
9. Maria Veronika Sihite (20051700161)
Kelas : 3D Akuntansi Pagi

A. Pengertian Pengukuran Kinerja


Kinerja sektor publik menurut PP No.8 tahun 2006, adalah keluaran atau hasil
dari program yang hendak atau telah dicapai sehubungan dengan penggunaan
anggaran dengan kuantitas dan kualitas terukur. Pengukuran kinerja sektor publik
digunakan untuk menilai prestasi manajer dan unit organisasi yang dipimpinnya.
Sistem pengukuran kinerja sektor publik adalah suatu sistem yang bertujuan untuk
membantu manajer sektor publik menilai pencapaian suatu strategi melalui alat ukur
finansial dan nonfinansial, dan dilaporkan dalam bentuk laporan kinerja. Sistem
pengukuran kinerja dapat diperkuat dengan menetapkan sistem reward dan
punishment.

B. Tujuan Pengukuran Kinerja Sektor Publik


Pengukuran kinerja sektor pubik sangatlah diperlukan guna mengetahui
sejauhmana suatu organisasi menjalankan fungsinya ataupun untuk mengetahui
bagaimana sebuah program atau pelayanan dijalankan. Adapun tujuan dari
pengukuran kinerja sektor publik yaitu:
● Memperbaiki kinerja yang akan datang agar dapat lebih baik dalam mencapai
tujuan organisasi sektor publik
● Sebagai pengambilan keputusan
● Mewujudkan tanggung jawab publik
● Memperbaiki komunikasi antara atasan dan bawahan
● Mengalokasikan sumber daya
● Sebagai pengukur kinerja finansial dan non finansial
● Pendorong terciptanya akuntanbilitas publik

C. Manfaat Pengukuran Kinerja Sektor Publik


Adapun manfaat pengukuran kinerja sektor publik yaitu:
● Memberi pemahaman tentanng ukuran yang digunakan untuk menilai kinerja
manajemen
● Memberi arah dalam mencapai target kinerja yang ditetapkan
● Memonitor, mengevaluasi, serta membandingkan pencapaian kinerja dengan
target kinerja
● Sebagai dasar dalam memberi penghargaan dan hukuman atas pencapaian
● Sebagai alat komunikasi anatara atasan dan bawahan
● Dapat mengidentifikasi kepuasan pelanggan
● Membantu memahami proses kegiatan instansi pemerintah
● Memastikan bahwa keputusan diambil secara objektif
● Elemen Pokok Pengukuran Kinerja
Adapun elemen pokok pengukuran kinerja yaitu:
● Menetapkan tujuan, sasaran dan strategi organisasi; yang mana tujuan,sasaran
dan strategi organisasi telah ditetapkan dengan berpedoman pada visi dan misi
organisasi. karena dengan berdasarkan tujuan, sasaran dan strategi tersebut
maka selanjutnya dapat ditentukan indikator dan ukuran kinerja secara tepat.
● Merumuskan indikator dan ukuran; indikator kinerja dan ukuran kinerja ini
sangat dibutuhkan untuk menilai tingkat ketercapaian tujuan, sasaran, dan
strategi.
● Mengukur tingkat tercapainya tujuan dan sasaran organisasi; jika sudah
mempunyai indikator dan ukuran kinerja yang jelas, maka pengukuran kinerja
bisa diimplementasikan. Karena mengukur tingkat ketercapaian tujuan,
sasaran dan strategi adalah membandinkan hasil aktual dengan indikator dan
ukuran kinerja yang telah ditetapkan.
● Evaluasi Kinerja; evaluasi kinerja akan memberikan gambaran kepada
penerima informasi mengenai nilai kinerja yang berhasil dicapai organisasi.
Yang mana dari capaian kinerja akan dapat dijadikan feedback dan
reward-punishment, penilaian kemajuan organisasi dan dasar peningkatan
kualutas pengambilan keputusan dan akuntanbilitas.

D. Kendala dan Tantangan Pengukuran Kinerja Organisasi Sektor Publik


Dikarenakan rentang pengukuran yang digunakan dalam organisasi sektor
publik harus mencakup finansial dan nonfinansial, maka ukuran kinerja digunakan
oleh pihak Legislatif untuk menentukan kelayakan biaya pelayanan (cost of service)
yang akan dibebankan kepada masyarakat pengguna jasa publik. Sehingga pemerintah
mempunyai kewwajiban untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pelayanan
publik atau memberikan banyak pelayanan dengan biaya murah. Namun ada beberapa
kendala pengukuran kinerja organisasi sektor publik,diantaranya;
● Kinerja organisasi sektor publik tidak bisa dinilai hanya berdasar
rasio-rasio keuangan, karena tujuan organisasi bukan memaksimalkan
laba
● Output berupa pelayanan biasanya bersifat kualitatif, intangible, dan
indirect sehingga sulit di ukur
● Antara input dan output tidak mempunyai hubungan secara langsung (
discretionary cost center) karena sulitnya menetapkan standar sebagai
tolak ukur produktivias
● Tidak beroperasi berdasarkan market forces sehingga tidak ada
pembanding yang independen dan memerlukan instrumen pengganti
mekanisme pasar dalam mmengukur kinerja
● Mengukur kepuasan masyarakat yang heterogen dari jasa pelayanan
organisasi sektor publik tidak mudah dilakukan
Berikutnya ada empat proses dasar atas pengukuran kinerja yang sekaligus
memunculkan tantangan yang dihadapi terutama dalam desain dan implementasi sistem
pengukuran kinerja, yaitu;
● Desain Sistem Pengukuran; Banyak organisasi mengukur hal yang
salah, kebanyakan berorientasi pada aspek finansial dan historis.
Namun sifat pengukuran ini telah mengalami perubahan utamanya
dalam banyak hal. Masalah yang sering muncul adalah adanya
pengukuran yang berlebihan, dengan mengkuantifikasikan segala hal.
● Implementasi; Terletak pada dua hal yaitu masalah akses data terutama
kebutuhan untuk mendapatkan akses data yang tepat serta masalah
yang bersifat politis dan kultur.
● Manajemen Pengukuran; Banyak organisasi yang lebih sering
menyampaikan tampilan data yang masih bersifat mentah dibanding
menggambarkan kesimpulan mereka.
● Penyegaran sistem pengukuran; Sulitnya mendapatkan manajer kinerja
yang memiliki peran untuk mengatur sistem pengukuran yang baik.

E. Syarat-Syarat Indikator Kinerja Sektor Publik


Indikator kinerja sektor publik adalah ukuran kuantitatif dan kualitatif yang
menggambarkan tingkat pencapaian suatu sasaran atau tujuan yang telah ditetapkan.
Sebelum menyusun dan menetapkan indikator kinerja, terlebih dahulu perlu diketahui
syarat-syarat yang berlaku untuk semua kelompok indikator kinerja. Adapun
syarat-syaratnya yaitu;
● Spesifik dan jelas; dapat dipahami dan tidak ada kemungkinan
kesalahan interpretasi
● Dapat di ukur secara objektif baik yang bersifat kuantitatif maupun
kualitatif; yaitu dua atau lebih yang mengukur indikator kinerja
mempunyai kesimpulan sama
● Relevan; indikator kinerja harus menangani aspek-aspek objektif yang
relevan
● Dapat dicapai, penting dan harus berguna untuk menunjukkan
keberhasilan masukan, keluaran, hasil,manfaat, dan dampak
● Harus cukup fleksibel dan sensitif terhadap perubahan atau
penyesuaian pelaksanaan kegiatan
● Efektif; data atau informasi yang berkaitan dengan indikator kinerja
yang bersangkutan dapat dikumpulkan, diolah, dan dianalisis dengan
biaya yang tersedia
F. Indikator Kinerja Sektor Publik
Indikator kinerja sektor publik digunakan untuk meyakinkan bahwa kinerja
hari demi hari satuan organisasi yang bersangkutan menunjukkan kemajuan dalam
rangka untuk menuju tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Maka tanpa indikator
kinerja akan sulit bagi kita untuk menilai kinerja. Secara umum, indikator kinerja
sektor publik memiliki beberapa fungsi;
● Memperjelas tentang apa, berapa dan kapan suatu kegiatan
dilaksanakan
● Menciptakan konsensus yang dibangun oleh berbagai pihak terkait
untuk menghindari kesalahan interpretasi selama pelaksanaan kegiatan
dan dalam menilai kinerjanya termasuk kinerja satuan organisasi yang
melaksanakanya
● Membangun dasar bagi pengukuran, analisis, dan evaluasi kinerja
satuan organisasi
G. Langkah- Langkah Penyusunan Indikator Kinerja
Ada beberapa langkah yang perlu dilakukan dalam menyusun dan menetapkan
indikator kinerja dalam kaitannya dengan laporan akuntanbilitas kinerja.
Langkah-langkah tersebut adalah sebagai berikut:
● Susun dan tetapkan rencana stratejik lebih dahulu. Karena rencana
stratejik meliputi visi,misi,tujuan,sasaran,dan cara mencapai tujuan
dalam kebijaka program
● Identifikasi data yang dapat dijadikan atau dikembangkan menjadi
indikator kinerja. Dalam hal ini data yang relevan,lengkap,akurat serta
kemampuan dan pengetahuan kita tentang bidang yang akan dibahas
akan banyak menolong kita untuk menyusun dan menetapkan indikator
kinerja yang tepat dan relevan
● Pilih dan tetapkan indikator kinerja yang paling relevan dan
berpengaruh besar terhadap keberhasilan pelaksanaan program

H. Informasi Yang Digunakan Untuk Pengukuran Kinerja


Ada dua informis yang digunakan untuk pengukuran kinerja, yaitu:
1. Informasi Finansial
Penilaian laporan finansial diukur berdasarkan anggaran yang dibuat
serta dilakukan dengan meganalisis varians antara kinerja aktual dengan
anggaran yang dibuat. Analisis varians secara garis besar:
a. Varians Pendapatan ( revenue variance )
b. Varians Pengeluaran atau Belanja (expenditure variance )
c. Varians Belanja Rutin ( recurrent expenditure variance )
d. Varians Belanja Investasi/ Modal ( capital expenditure variance )
2. Informasi Non Finansial
Informasi non finansial dapat menambah keyakinan terhadap kualitas
proses pengendalian manajemen. Informasi ini menggunakan teknik
pengukuran kinerja Balanced Scorecard. Pengukuran dengan teknik Balanced
Scorecard melibatkan empat aspek, yaitu prespektif finansial (finansial
prespective), prespektif kepuasan pelanggan (custumer prespective), prespektif
efisiensi proses internal .internal process efficiency), dan prespektif
pembelajaran & Pertumbuhan ( learning and growth prespective).
Jenis informasi ini dapat dinyatakan dalam bentuk variabel kunci yang
memiliki karakteristik:
1. Menjelaskan faktor keberhasilan dan kegagalan organisasi.
2. Mudah berubah dalam waktu yang cepat.
3. Perubahannya tidak dapat diprediksi.
4. Perlu segera mengambil tindakan jika terjadi perubahan.
5. Dapat diukur secara langsung maupun melalui ukuran.

I. Peranan Indikator Kinerja dalam Pengukuran Kinerja.


Digunakan sebagai indikator pelaksanaan strategi yang telah ditetapkan, dapat
berupa:
1. Faktor keberhasilan utama.
2. Indikator kinerja kunci.
Komponen yang digunakan dalam penentuan indikator kinerja yaitu:
1. Biaya pelayanan; indikatornya biasanya diukur dalam bentuk biaya unit
2. Penggunaan; indikator penggunaan membandingkan antara pelayanan yang
ditawarkan dengan permintaan publik
3. Kualitas dan standar pelayanan; indikator kualitas dan standar pelayanan
merupakan indikator yang paling sulit diukur.
4. Cakupan pelayanan
5. Kepuasan; diukur melalui metode jejak pendapat secara langsung
J. Value For Money sebagai Penilaian Kinerja Sektor Publik
Value for money merupakan konsep pengelolaan organisasi sektor publik yang
berdasarkan pada 3 elemen utama, yaitu :
1. Rasio Ekonomis
Rasio Ekonomis adalah praktik pembelian dengan tingkat kualitas tertentu
dengan harga yang terbaik dimungkinkan. Dikatakan ekonomis jika dapat
menghilangkan atau mengurangi biaya yang tidak diperlukan.

2. Rasio Efisiensi
Dikatakan efisien apabila suatu produk atau hasil kerja tertentu dapat dicapai
dengan penggunaan sumber daya yang serendah-rendahnya. Rasio efisiensi tidak
dinyatakan dalam bentuk absolut tapi dalam bentuk relatif karena efisiensi diukur
dengan membandingkan keluaran dan masukan maka perbaikan efisiensi dapat
dilakukan dengan cara;
1. Meningkatkan output pada input yang sama
2. Meningkatkan output pada proporsi yang lebih besar dari pada
proporsi peningkatan input
3. Menurunkan input pada tingkatan output yang sama
4. Menurunkan input dalam posri yang lebih besar dari pada proporsi
penurunan output
3. Rasio Efektivitas
Dikatakan efektif apabila organisasi tersebut telah berhasil mencapai tujuan.
Teknik analisis yang digunakan untuk mengukur tingkat efektivitas adalah rasio
efektivitas. Rasio ini menggambarkan perbandingan antara realisasi pendapatan
dengan targetnya.

K. Pelaporan Kinerja
Informasi tentang kinerja menjadi informasi penting yang dibutuhkan di setiap fase
perjalanan organisasi sektor publik dalam mencapai visi misinya. Dalam aspek perencanaan,
informasi kinerja memberikan gambaran penting dan fundamental tentang kondisi saat ini
yang menjadi basis perencanaan. Selain itu, informasi tentang kinerja juga dibutuhkan saat
pelaksanaan kegiatan serta berguna untuk mengetahui posisi dan keberadaannya sehingga
dapat mengatur strategi dan terobosan yang dibutuhkan.

Anda mungkin juga menyukai