Anda di halaman 1dari 5

ANALISIS MATERIAL SERAT ALAM TEBU SEBAGAI BAHAN

PEREDAM SUARA
Aulia Rahma Azizah1, Billy Cessar Bimara2, Tri Anita Wulansari3
Prodi Sarjana Fisika, Universitas Negeri Semarang

ABSTRAK
Material serat alam tebu dapat digunakan sebagai bahan peredam suara. Dalam mengukur nilai
koefisien absorpsi bunyi dari peredam suara serat alam tebu menggunakan aplikasi sound level
meter pada smartphone untuk mengukur intensitas bunyi (dB) dan aplikasi frequency
generator yang disambungkan dengan speaker sebagai sumber bunyi (Hz). Pengujian
menggunakan kotak akustik sebagai miniatur ruangan yang akan diuji nilai koefisien absorpsi
bunyinya dengan dilapisi serat alam tebu. Pengukuran tingkat kebisingan dari material serat
alam tebu pada dinding akustik menghasilkan nilai koefisien absorpsi bunyi yang berbeda
berdasarkan variasi frekuensi sumber bunyi. Variasi frekuensi yang digunakan diantaranya 500
Hz, 1000 Hz, 1500 Hz, 2000 Hz, 2500 Hz, dan 3000 Hz. Nilai koefisien absropsi bunyi turun
pada frekuensi 1000 Hz namun terjadi kenaikan kembali pada frekuensi di atas 1500 Hz. Besar
koefisien absorpsi bunyi terkecil diperoleh pada saat frekuensi 1500 Hz dengan nilai 𝛼 =
0,01047 dan terbesar pada saat frekuensi 3000 Hz dengan nilai 𝛼 = 0,10139.

Kata Kunci: Serat Alam Tebu, Peredam Suara, Koefisien Absorpsi Bunyi

PENDAHULUAN
Dalam kehidupan sehari-hari manusia batas kritis pendengaran hingga 90 dB,
sering terpapar berbagai polusi salah lebih dari itu telinga akan merasakan
satunya yaitu polusi suara. Polusi suara ketidaknyamanan. Ketidaknyamanan indra
berasal dari beberapa sumber bunyi yang pendengaran dapat merusak fungsi
bertemu sehingga menyebabkan frekuensi pendengaran dan psikologis pada manusia.
bunyi yang tidak teratur dan menggangu Menurut Eriningsih, dkk (2014), pengaruh
pendengaran sehingga menyebabkan kebisingan akan membawa efek psikologis
kebisingan. Menurut Menteri Kesehatan dan biologis pada manusia seperti
Republik Indonesia, kebisingan adalah menurunnya kenyamanan, konsentrasi, dan
terjadinya bunyi yang tidak dikehendaki stress pada sistem kerja jantung.
sehingga mengganggu atau membahayakan Kebisingan dinyatakan dalam suatu
kesehatan. logaritma yaitu desibel (dB). Melalui
Kemampuan manusia untuk mendengar intensitas bunyi, peneliti dapat menentukan
suara berkisar antara frekuensi 20-20.000 bunyi tersebut merupakan kebisingan atau
Hz atau setara dengan 140 dB. Secara tidak. Maka dari itu, untuk mengatasi
umum pendengaran manusia memiliki permasalahan tersebut diperlukan adanya
peredam suara untuk mengurangi Elvaswer, 2020). Kandungan karbon
kebisingan. Peredam suara atau absorber berperan penting dalam penyerapan bunyi
suara adalah alat yang dapat menyerap karena dapat mengubah energi gelombang
energi suara dari suatu sumber yang menjadi energi panas (Seddeq, 2009 dalam
fungsinya dapat mengendalikan kebisingan Puspita Sari & Elvaswer, 2020.
(Eriningsih, dkk, 2014). Pada umumnya Dalam pembuatan alat peredam
material berpori akan menyerap energi suara serat alam tebu tersebut perlu
suara yang besar karena energi suara yang dijadikan sebagai komposit serat tebu.
datang akan diserap oleh material dan Komposit merupakan suatu material yang
dikonversi ke bentuk energi lain seperti terbentuk dari gabungan dua material atau
energi kalor. Perbandingan energi suara lebih sehingga gabungan material tersebut
yang diserap dengan energi suara yang mempunyai sifat mekanik dan karakteristik
datang disebut koefisien absorpsi. Alat lain yang berbeda dengan material
peredam suara terbuat dari material sintetis pembentuknya (Kusumaningrum, 2012).
seperti soft plester, rockwool dan glass Peneliti melakukan penelitian
wool atau dari material serat alam seperti dengan menggunakan serat tebu sebagai
serat ampas tebu dan serat kelapa. material dalam pembuatan alat peredam
Material tradisional yang digunakan suara. Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk aplikasi pengendalian kebisingan untuk mengetahui pengaruh serat tebu
seperti glasswool, rockwool, dll memiliki dalam meredam kebisingan dan
kekurangan seperti jejak karbon yang mengetahui pengaruh variasi frekuensi
tinggi, bahaya oprasional berupa alergi, terhadap nilai koefisien absorpsi bunyi
atau pada organ pernapasan sehingga dapat dianalisis efektivitas
(Mukhammatdiyeza, dkk, 2016 dalam Raj, komposit serat tebu sebagai material
dkk, 2020). Salah satu material ramah peredam suara untuk upaya mengurangi
lingkungan yang dapat digunakan sebagai dampak polusi suara.
peredam suara yaitu ampas tebu. Serat alam
METODE PENELITIAN
ampas tebu adalah material sisa dari batang
Dalam mengukur efektivitas
tebu yang telah mengalami ekstraksi
peredam suara serat ampas tebu ini
niranya dan banyak mengandung parenkim
menggunakan aplikasi sound level meter
serta tidak tahan disimpan karena mudah
pada smartphone untuk mengukur
terserang jamur. Ampas tebu memiliki
intensitas bunyi (dB) dan aplikasi frequency
kandungan karbon 90% dan silika 10%
generator yang disambungkan dengan
(Zahid dkk, 2013 dalam Puspita Sari &
speaker sebagai sumber suara (Hz). Koefisien absorpsi bunyi dapat
Pengujian menggunakan kotak akustik dihitung dengan rumus sebagai berikut.
sebagai miniatur ruangan yang akan diuji 𝑰 = 𝑰𝟎 𝒆−𝜶𝒙
nilai koefisien absorpsi bunyinya dengan dengan 𝜶 merupakan koefisien absorpsi
dilapisi serat tebu. bunyi.
Pengukuran intensitas bunyi di
dalam kotak akustik dilakukan dengan HASIL DAN PEMBAHASAN
adanya komposit serat tebu dan tanpa Pengukuran tingkat peredam
komposit serat tebu, kemudian mengulangi kebisingan material serat tebu pada kotak
pengukuran dengan variasi frekuensi akustik menghasilkan nilai koefisien
sumber suara yang berbeda dan jarak antara absorpsi bunyi yang berbeda berdasarkan
sumber suara dengan alat ukur sound level variasi frekuensi sumber bunyi. Pengujian
meter di dalam kotak akustik yang sama. dengan variasi frekuensi sumber bunyi
Proses awal pembuatan komposit terlihat pada Tabel berikut ini.
serat tebu yaitu serat tebu yang telah dipilih
dihaluskan dengan alat bantu berupa alu
dan lesung lalu dicuci bersih menggunakan
air. Setelah halus dan bersih kemudian serat
tebu dikeringkan dibawah sinar matahari
selama beberapa hari untuk memastikan Tabel di atas menunjukkan bahwa
kandungan air di dalam serat tebu sudah variasi frekuensi sumber bunyi
tidak ada lagi. Hal tersebut dilakukan memengaruhi besar nilai koefisien absorpsi
sebagai upaya untuk mengurangi faktor bunyi (𝛼). Nilai koefisien absropsi bunyi
gangguan dari luar. Selanjutnya serat tebu turun pada frekuensi 1000 Hz namun terjadi
yang sudah halus dan kering ditempelkan kenaikan kembali pada frekuensi di atas
pada dinding kotak akustik menggunakan 1500 Hz. Besar koefisien absorpsi bunyi
material perekat berupa lem kayu dengan terkecil diperoleh pada saat frekuensi 1500
ketebalan 1cm. Gambar percobaan seperti Hz dengan nilai 𝛼 = 0,01047 dan diperoleh
pada gambar di bawah ini. nilai koefisien absorpsi terbesar pada saat
frekuensi 3000 Hz dengan nilai 𝛼 =
0,10139. Nilai koefisien absorpsi bunyi
yang kecil disebabkan karena adanya
beberapa lapisan penyerap yang masih
basah, bahan perekat yang kuat, terdapat (Doctoral Dissertation, UPT.
celah pada kotak akustik, serta kondisi Perpustakaan).
tempat yang tidak kondusif sehingga Herdianto, H., & Farich, M. A. Z. (2015).
frekuensi sumber bunyi tidak maksimal. Pengembangan Papan Peredam
Pada bagian kotak tidak terlapisi serat alam Bunyi Melalui Modifikasi Nano
tebu secara merata sehingga ketebalannya Silikat Ampas Tebu Pg Kremboeng
juga berbeda. Semua nilai koefisien Dengan Template Serat Sabut
absorpsi pada percobaan ini tidak melebihi Kelapa. Jurnal Penelitian Fisika Dan
nilai 0,3 sehingga dapat dikatakan belum Aplikasinya (JPFA), 5(1), 1-8.
mencapai standar koefisien absorpsi yang Khuriati, A., & Komaruddin, E. (2006).
baik. Disain Peredam Suara Bermaterial
SIMPULAN Dasar Sabut Kelapa Dan Pengukuran
Dari hasil pengujian yang Koefisien Penyerapan Bunyinya.
dilakukan, dapat disimpulkan bahwa nilai Berkala Fisika, 9(1), 15-25.
koefisien absorpsi bunyi terlalu kecil. Hal Munir, M. (2015). Pemanfaatan Fluk Pada
ini disebabkan karena adanya beberapa Styrofoam Sebagai Material Dasar
kendala. Nilai koefisien terkecil diperoleh Peredam Suara Dengan Metode
pada saat frekuensi 1500 Hz dengan nilai 𝛼 Tabung Impedansi. Inovasi Fisika
= 0,01047 dan koefisien terbesar pada saat Indonesia, 4(3).
frekuensi 3000 Hz dengan nilai 𝛼 = Mutia, P., Ngatijo, N., & Fahyuan, H. D.
0,10139. Dari beberapa kendala yang telah (2019). Pengaruh Jenis Serat Alam
dijelaskan diharapkan sebagai evaluasi Terhadap Koefisien Absorpsi Bunyi
untuk penelitian selanjutnya. Sebagai Peredam Kebisingan. JIFP.
Jurnal Ilmu Fisika Dan
DAFTAR PUSTAKA
Pembelajarannya, 3(1), 18-23.
Eriningsih, Faraida, dkk. (2014).
Puspita S, Titit & Elvaswer. (2020).
Pembuatan dan Karakterisasi
Pengaruh Densitas Panel Serat
Peredam Suara dari Material Baku
Ampas Tebu terhadap Koefisien
Serat Alam. Arena Tekstil Vol. 29
Absorpsi Bunyi dan Impedansi
No.1 Juni 2014:1-8.
Akustik. Jurnal Fisika Unand (JFU):
Fajri, R. (2015). Pengukuran Koefisien
Vol.9, No.3, Juli 2020, hal.304-310.
Absorbsi Material Akustik Dari Serat
Puspitarini, Y., AS, F. M., & Yulianto, A.
Alam Ampas Tebu (Bagasse)
(2014). Koefisien Serap Bunyi
Sebagai Pengendali Kebisingan
Ampas Tebu Sebagai Material
Peredam Suara. Jurnal Fisika, 4(2).
Raj, Manish., Fatima, Shahab., & Tandon,
Naresh. (2020). An experimental and
theoretical study on environment-
friendly sound absorber sourced from
nettle fibers. Journal of Building
Engineering 31 (2020) 101395.
Ridhola, F., & Elvaswer, E. (2015).
Pengukuran Koefisien Absorbsi
Material Akustik Dari Serat Alam
Ampas Tebu Sebagai Pengendali
Kebisingan. Jurnal Ilmu Fisika|
Universitas Andalas, 7(1), 1-6.
Suryani, I. (2016). Pengaruh Ketebalan Dan
Ukuran Partikel Terhadap Koefisien
Penyerapan Bunyi Material Akustik
Yang Terbuat Dari Ampas
Tebu[Skripsi]. Makassar: Universitas
Islam Negeri Alauddin Makassar.

Anda mungkin juga menyukai