Anda di halaman 1dari 1

Nama : Fathurrahman Faisal

NIM : 11210530000045
Kelas : Manajemen Dakwah 2B

A. Ikhlas Beramal
Ikhlas dalam amal ibadah adalah sesuatu yang sungguh sulit kita lakukan. Hal ini
sebagaimana pernah diakui oleh seorang ulama besar Sufyan ats-Tsauri ra. Beliau
berkata, “Tidak ada suatu perkara yang paling berat bagiku untuk aku obati daripada
meluruskan niatku, karena niat itu bisa berubah-ubah terhadapku.” Karena itu, perlu
usaha terus-menerus untuk melatih dan mengevaluasi keihklasan secara rutin. Berikut ini
kami kemukakan beberapa kiat agar kita bisa ikhlas. Semoga Allah mengaruniakan
kemauan kepada kita kemauan dan kemampuan agar kita bisa terus berlatih dan mencapai
ikhlas.
Ketika beramal, kita pun harus selalu ingat dan menjaga keikhlasan kita. Karena
bukannya tidak mungkin, niat ikhlas yang telah kita bangun sejak awal menjadi rusak di
tengah-tengah kita mengerjakan amal. Bisa jadi karena munculnya keadaankeadaan
tertentu, kita menjadi lupa, tertipu dan akhirnya rusaklah keikhlasan kita. Setelah
beramal, kita juga harus menjaga keikhlasan. Karena bukan berarti ketika kita telah
selesai beramal, lalu kita telah aman dari sesuatu yang bisa merusak amal. Penyakit
berbahaya yang biasa akan muncul setalah amal adalah perasaan ‘ujub, berbangga diri
dengan ibadah dana mal kebaikan. Ikhlas dalam pengimplementasiannya sangat banyak
sekali. Terdapat juga tanda-tanda orang yang ikhlas dalam beramal. Menjadi orang yang
ikhlas juga ada kiat-kiat yang harus dilakukan. Melakukan kiat-kiat tersebut dapat
membuat menjadi manusia yang lebih ikhlas.

Anda mungkin juga menyukai