Anda di halaman 1dari 7

HAKIKAT NILAI YANG TERKANDUNG DALAM PANCASILA

A. LATAR BELAKANG

Berbicara tentang pancasila, tentu berkaitan dengan nilai-nilai pancasila, butir-butir pancasila
serta pengamalan-pengamalannya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Nilai – nilai
pancasila memiliki makna yang mendalam baik dari segi sejarah pembentukan danpengamalan.
Pancasila adalah dasar negara yang juga Landasan untuk menuju cita-cita bangsa dan untuk
memotivasi bangsa dalam mencapai cita-cita tersebut. Dewasa ini, dengan perkembangan
teknologi, modernisasi, westernisasi yang tak lain adalah Globalisasi telah mengikis nilai-nilai
tersebut dalam kehidupan masyarakat. Sehingga mengakibatkan ketidak tahuan masyarakat
Indonesia terhadap nilai-nilai dan butir-butir Dasar negara mereka sendiri. Dan menanamkan
pemikiran bahwa nilai-nilai, butir-butir dan pengamalan-pengamala Pancasila hanya untuk para
pelajar dan mahasiswa biasa

C. PENGERTIAN PANCASILA

Pancasila adalah suatu ideologi dan dasar negara Indonesia yang menjadi landasan dari segala
keputusan bangsa dan mencerminkan kepribadian bangsa Indonesia. Dengan kata lain,
Pancasila adalah dasar dalam mengatur pemerintahan negara Indonesia yang mengutamakan
semua komponen di seluruh wilayah Indonesia. Secara Etimologi, kata “Pancasila” berasal dari
bahasa Sansekerta India (Kasta Brahmana), yaitu kata “Panca” yang artinya Lima, dan “Sila”
yang artinya Dasar. Sehingga arti Pancasila secara harfiah adalah lima dasar Pancasila
dicetuskan oleh para pendiri bangsa Indonesia agar kita mempunyai pondasi yang kuat dalam
menjalankan pemerintahan. Artinya, dengan adanya Pancasila maka Indonesia memiliki dasar
atau pondasi dalam bernegara sehingga tidak mudah dipengaruhi dan dijajah oleh bangsa lain.
Dasar negara Indonesia tersebut dilambangkan dengan Garuda dimana terdapat gambar
bintang, rantai, pohon beringain, kepala banteng, padi dan kapas, yang mencerminkan arti dari
5 sila Pancasila. Kemudian lambang negara Indonesia ini disebut dengan Garuda Pancasila
Berikut ini adalah bunyi Pancasila:
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kemanusian Yang Adil dan Beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam 1Permusyawaratan/ Perwakilan

5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia

1
Ayura Fara Dimarta(2021). BAB VI Hakikat Nilai Sila-Sila Pancasila. Hlm 4-5
MAKNA NILAI DALAM PANCASILA

Pancasila merupakan suatu dasar negara yang mempunyai sistem nilai yang hakikatnya
merupakan suatu kesatuan. Dalam setiap sila terkandung nilai-nilai yang memiliki perbedaan
antara satu dengan lainnya namun semua itu merupakan suatu kesatuan yang sistematis.
Adapun nilai-nilai yang terkandung dalam setiap sila adalah sebagai berikut.
2
Sebagai telah di jelaskan, pancasila selalu merupakan suatu kesatuan, sila yang satu tidak bisa
dilepas-lepaskan dari sila yang lain; keseluruhan sila di dalam pancasila merupakan suatu
kesatuan organis atau suatu kesatuan keseluruhan yang bulat. Hal dapat digambarkan sebagai
berikut
Nilai-nilai yang terkandung dalam sila-sila Pancasila
Dalam hubungan dengan pengertian nilai sebagimana diterangkan di atas tergolong nilai
kerokhanian, tetapi nilai kerokhanian yang mengakui adanya nilai materil dan nilai vital. Adapun
nilai-nilai yang terkandung di dalam sila-sila Pancasila itu dapat dikemukakan sebagai berikut
(1) Dalam Sila I berbunyi “Ketuhanan Yang Maha Esa” terkandung nilai-nila religius antara lain :
(a) Keyakinan terhadap adanya Tuhan Yang Maha Esa dengan sifat-sifatnya yang maha
sempurna.
(b) Ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, yakni menjalankan semua perintahnya dan
menjauhi segala larangannya.

(2) Dalam Sila II yang berbunyi “kemanusiaan yang adil dan beradab”terkandung nilai-nilai
kemanusiaan, antara lain
(a) Pengakuan terhadap adanya martabat manusia.
(b) Perlakuan yang adil terhadap sesama manusia.
(c) Pengertian manusia yang beradab yang memiliki daya cipta, rasa, karsa, dan keyakinan,
sehigga jelas adanya perbedaaan antara manusia dan hewan.

(3) Dalam sila III yang berbunyi “Persatuan Indonesia” terkandung nilai persatuan bangsa,
antaralain :
(a) Persatuan Indonesia adalah persatuan bangsa yang mendiami wilayah Indonesia.
(b) Bangsa Indonesia adalah persatuan suku-suku bangsa yang mendiami wilayah indonesia.
(c) Pengakuan terhadap ‘Bhineka tunggal Ika” dan suku bangsa (ethnis) dan keudayaan bangsa

2
anggaindra (2015). Hakikat Pengertian Pancasila Dan Nilai. Hlm 1
(berbeda-beda namun satu jiwa) yang memberikan arah dalam pembinaan kesatuan bangsa.
(4) Dalam sila ke IV yang berbunyi “Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebjaksanaan dalam
permusyawaratan / perwakilan” terkandung nilai kerakyatan, antara lain :
(a) Kedaulatan Negara adalah di tangan rakyat.
(b) Pimpinan kerakyatan adalah hikmat kebijak sanaan yang dilandasi akal sehat .
(c) Manusia Indonesia sebagai warga Negara dan warga masyarakat Indonesia mempunyai
kedudukan, hak dan kewajiban yang sama.
(d) Musyawarah untuk mufakat dicapai dalam permusyawaratan wakil-wakil rakyat.

(5) Dalam sila V yang berbunyi “keadilan sosial bagi seluruh rakyar Indonesia”terkandung nilai
sosial, antara lain :
(a) Perwujudan keadilan sosial dalam kehidupan sosial atau kemasyarakatan meliputi seluruh
rakyat Indonesia.
(b) Keadilan dalam kehidupan sosial terutama meliputi bidang-bidang ideologi, politik, ekonomi,
sosial, kebudayaan dan pertahanan keamanan nasional (POLEKSOSBUDHANKAMNAS).
(c) Cita-cita masyarakat adil makmur, materil dan spiritual yang merata bagi seluruh rakyat
Indonesia.
(d) Keseimbangan antara hak dan kewajiban, dan menghormati hak orang lain.
(e) Cinta akan kemajuan dan pembangunan

Hubungan Nilai, Norma dan Sanksi3


Nilai secara singkat dapat dikatakan sebagai hasil penilaian / pertimbangan “Baik / tidak baik”
terhadap sesuatu, yang kemudian dipergunakan sebagai dasar alasan (motivasi) melakukan
atau tidak melakukan sesuatu. Norma (kaidah) adalah petunjuk tingkah laku (perilaku) yang
harus dilakukan dan tidak boleh dilakukan dalam hidup sehari-hari, berdasarkan suatu alasan
(motivasi) tertentu dengan disertai sanksi. Sanksi adalah ancaman/akibat yang akan diterima
apabila norma (kaidah) tidak dilakukan. Dari hubungan nilai, norma, dan sanksi ini timbullah
macam-macam norma dengan sanksinya, misalnya :
- Nilai agama, dengan sanksi agama.
- Norma kesusialaan, dengan sanksi rasa susila.
- Norma sopan santun, dengan sanksi sosial dari masyarakat.

3
uki (2018). Hakikat Pancasila. Hlm 4-6
- Norma hukum, dengan saksi hukum dari pemerintah (alat-alat Negara) Hubungan nilai, norma
dan sanksi sangat penting, karena penjelmaan nilai menjadi norma (apakah norma hukum atau
bukan norma hukum) akan sangat mempengaruhi pelaksanaan dari nilai-nilai tersebut.

4
Makna Nilai dalam sila Pancasila yaitu:
1. Nilai Ketuhanan

Nilai Ketuhanan Yang Maha Esa mengandung arti adanya pengakuan dan
keyakinan bangsa terhadap adanya Tuhan pencipta alam semesta. Dengan nilai ini
menyatakan bangsa Indonesia merupakan bangsa yang religius bukan bangsa
atheis. Nilai ketuhanan juga memiliki arti adanya pengakuan akan kebebasan
memeluk agama, menghormati kemerdekaan beragama, tidak ada paksaan serta
tidak berlaku diskriminatif antar umat beragama.

2. Nilai Kemanusiaan

Nilai Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab memiliki arti kesadaran sikap dan
perilaku sesuai dengan nilai moral-moral dalam hidup bersama atas dasar tuntutan
hati nurani dengan memperlakukan sesuatu hal sebagaimana mestinya.

3. Nilai Persatuan

Nilai Persatuan Indonesia mengandung makna usaha ke arah bersatu dalam


kebulatan rakyat untuk membina rasa nasionalisme dalam Negara Kesatuan
Republik Indonesia. Persatuan Indonesia sekaligus mengakui dan menghargai
sepenuhnya terhadap keanekaragaman yang dimiliki bangsa Indonesia.

4. Nilai Kerakyatan

Nilai Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam


Permusyawaratan/Perwakilan mengandung makna suatu pemerintahan dari
rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat dengan cara musyawarah mufakat melalui
lembaga-lembaga perwakilan.

4
Baiq Rosida Arsyad (2021). BAB VI Hakikat Nilai Sila-Sila Pancasila. Hlm 1-26
5. Nilai Keadilan

Nilai Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia mengandung makna sebagai
dasar sekaligus tujuan, yaitu tercapainya masyarakat Indonesia yang Adil dan
Makmur secara lahiriah ataupun batiniah. Nilai-nilai dasar itu sifatnya abstrak
dan anormatif. Karena sifatnya abstrak dan normatif, isinya belum dapat
dioperasionalkan. Agar dapat bersifat operasional dan eksplisit, perlu dijabarkan
ke dalam nilai instrumental. Contoh nilai instrumental tersebut adalah UUD 1945
dan peraturan perundang-undangan lainnya.5

B. Hakikat Pancasila6
Bicara tentang hakikat berarti membicarakan tentang hal-hal yang hakiki atau mendasar.
Demikian juga halnya dengan upaya memehami hakikat pancasila dalam kehidupan berbangsa
dan bernegara. Karena pancasila memiliki keluasan arti filosofis, maka dari dua pengertian
pokok tersebut dapat di beri arti yang bermacam-macam, antara lain sebagai berikut; a.
Pancasila sebagai dasar Negara Pancasila bukan lahir secara mendadak pada tahun 1945,
melainkanproses panjang yang di dasari oleh sejarah perjuangan bangsa Indonesia serta
malihat pengalaman bangsa-bangsa lain, kedudukan pancasila sebagai dasar Negara, sebagai
mana yang tertuang dalam pembukaan UUD 1945, merupakan sumber tertib hokum tertinggi
yang mengatur kehidupan Negara dan masyarakat. b. Pancasila sebagai pandangan hidup
Fungsi pokok pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia adalah sebagai pegangan
hidup, pedoman hidup, dan petunjuk arah bagi semua kegiatan hidup dan penghidupan bangsa
Indonesia dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat dan bangsa Indonesia

a. Pancasila sebagai dasar Negara Pancasila bukan lahir secara mendadak pada tahun 1945,
melainkanproses panjang yang di dasari oleh sejarah perjuangan bangsa Indonesia serta
malihat pengalaman bangsa-bangsa lain, kedudukan pancasila sebagai dasar Negara, sebagai
mana yang tertuang dalam pembukaan UUD 1945, merupakan sumber tertib hokum tertinggi
yang mengatur kehidupan Negara dan masyarakat.
b. Pancasila sebagai pandangan hidup Fungsi pokok pancasila sebagai pandangan hidup bangsa
Indonesia adalah sebagai pegangan hidup, pedoman hidup, dan petunjuk arah bagi semua
kegiatan hidup dan penghidupan bangsa Indonesia dalam berbagai aspek kehidupan
masyarakat dan bangsa Indonesia.
c. Pancasila sebagai kepribadian bangsa Indonesia Kepribadian, artinya gambaran tentang sikap
dan prilaku, atau amal perbuatan manusia, yang khas yang membedakan dengan bangsa-
bangsa lain. Ciri-ciri khas kepribadian bangsa Indonesia tercermin dalam sila-sila pancasila, yaitu
bahwa

5
Ayura Fara Dimarta(2021). BAB VI Hakikat Nilai Sila-Sila Pancasila. Hlm 7-8
6
uki (2018). Hakikat Pancasila. Hlm 1-2
bangsa Indonesia bangsa yang: 1. Berketuhanan yang maha esa 2. Berkemanusiaan yang adil
dan beradab 3. Berjiwa persatuan dan kesatuan bangsa 4. Berjiwa musyawarah mufakat untuk
mencapai hikmat kebilaksanaan, dan 5. Bercita-cita mewujudkan keadilan social bagi seluruh
rakyat Indonesia d. Pancasila sebagai pejanjian luhur bangsa Indonesia Istilah ‘’ pancasila
sebagai perjanjian luhur bangsa indonesia’’ ini muncul dalam pidatokenegaraan presiden
soekarno di depan siding dewan perwakilan rakyat gotong royong(DPR-GR) Pada tanggal 16
agustus 1967. Pancasila dinyatakan sebagai perjanjian luhur seluruh rakyat Indonesia. e.
Pancasila sebagai cita-cita dan tujuan bangsa Indonesia Untuk lebih jelasnya, ganbaran
pancasila sebagai citi-cita dan tujuan bangsa Indonesia akan tampak pada rincian dan tujuan
bangsa dan Negara Indonesia dalam alenia keempat pembukaan UUD 1945, yaitu;
1. Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia
2. Mumajukan kesejahteraan umum
3. Mencerdaskan kehidupan bangsa
4. Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan
keadilan social

Hakikat nilai-nilai sila dari Pancasila


Sila ke 1 ; Ketuhanan Yang Maha Esa
Keyakinan terhadap Tuhan YME merupakan landasan bahwa Indonesia adalah negara
beragama, yang mengandung hukum positif bagi seluruh rakyat namun tetap menghargai
perbedaan agama dan tidak dibenarkan mencampuri urusan akidah agama apapun.

Sila ke 2; Kemanusiaan yang Adil dan Beradab


Manusia dengan akal budinya mampu menyadari nilai dan norma. Adil mengandung arti bahwa
tindakan yang dilakukan didasarkan atas norma-norma objektif. Beradab berasal dari kata adab,
berarti kebudayaan yang mencakup kesadaran sikap dan perbuatan manusia dalam
hubungannya dengan sesama, alam, dan Sang Pencipta.

Sila ke 3. Persatuan Indonesia


Utuh dan tidak terpecah-belamerupakan makna sila ketiga, yanmerupakan adaptasi dari
bhinektunggal ika meliputi wilayah, sumbedaya alam, dan sumber daya manusidalam kesatuan
yang utuh.

Sila ke IV : Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam


Permusyawaratan/Perwakilan
Kekuasaan tertinggi berada di tangan rakyat yang berdaulat. Kebijaksanaan mengandung arti
penggunaan pikiran yang mempertimbangkan persatuan, kesatuan bangsa dan kepentingan
rakyat. Permusyawaratan, adalah tata cara khas kepribadian bangsa Indonesia untuk mencapai
kesepakatan berdasarkan kebulatan pendapat (mufakat). Perwakilan, yaitu sistem dalam arti
tata cara (prosedur) rakyat agar turut serta dalam mengambil bagian kehidupan bernegara
melalui badan-badan perwakilan.

Sila Ke 5 ; Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia


Keadilan yang berlaku dalam masyarakat di seluruh aspek baik material maupun spiritual dapat
disebut keadilan sosial. Setiap bangsa Indonesia harus mendapat perlakuan yang adil dalam
bidang hukum, politik, sosial, ekonomi, dan kebudayaan.Dengan mengetahui dan mempelajari
sejarah beserta hakikat Pancasila, diharapkan nilai-nilai luhur dalam berbangsa dan bernegara
tidak akan hilang ditelan zaman 7.

Penghayatan Pancasila

Penghayatan Pancasila secara pokok dapat dikemukakan sebagai berikut :


1. Falsafah Pancasila yang abstrak tercermin dalam pembukaan UUD 1945.
2. Pancasila yang dirumuskan dalam pembukaan 1945 merupakan suatu kebulatan yang utuh
dan tersusun secara teratur (sistematis dan bertingkat (hierarkhis)). Sila yang satu menjiwai dan
meliputi sila yang lainnya secara bertingkat.
3. Jiwa Pancasila yang abstrak setelah tercetus menjadi Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus
1945, tercermin dalam pokok-pokok yang terkandung dalam pembukaan UUD 45.
4. Berdasarkan penjelasan Otentik UUD 1945.
5. Berhubung dengan itu kesatuan Tafsir Sila-sila Pancasila harus bersumber dan berdasarkan
pembukaan dan berdasarkan pembukaan dan batang tubuh UUD 1945.
6. Nilai-nilai yang berkembang dalam masyarakat Indonesia yang belum tertampung dalam
pembukaan UUD 1945 perlu diselidiki untuk memperkuat dan memperkaya nilai-nilai Pancasila
yang terkandung dalam pembukaan dan batang tubuh UUD 1945.
7. Penafsiran Sila-sila Pancasila

Dengan penghayatan Pancasila ini maka kita akan dapat lebih memahami tentang hakekat
pegertian Pancasila. Hal ini penting sekali bagi kita bangsa Indonesia.agar supaya tidak terjadi
lagi penyelewengan-penyelewengan terhadap Pancasila, yang pada dasarnya disebabkan oleh
kurangnya pengetahuan terhadap pengertian dan tidak adannya penghayatan terhadap
Pancasila itu sendiri

7
Pipin hanapiah, Drs.(2002). Pendidikan_pancasila.pdf. hlm 2-3

Anda mungkin juga menyukai