(ANOVA SATU-ARAH)
ANOVA adalah metode statistika untuk membagi/mengelompokkan variansi data hasil eksperimen
menjadi bahagian-bahagian yang berbeda, dimana setiap bahagian dapat ditentukan sumber, penyebab
munculnya variansi itu.
ANOVA pertama kali dikembangkan oleh R. A. Fisher pada tahun 1923 dan diaplikasikan awalnya di bidang
pertanian.
Variansi seperti yang diketahui adalah rata-rata kuadrat jarak setiap skor dari rata-rata suatu data
∑(𝑋−𝑋̅ )2
𝑠2 =
𝑁
Pada ANOVA bahagian jumlah kuadrat simpangan dari formulasi variansi, ∑(𝑋 − 𝑋̅)2 , dibagi manjadi
bahagian-bahagian yang dapat dijumlah berdasarkan sumber atau penyebab jumlah kuadrat tersebut
ANOVA bekerja untuk data yang berasal dari eksperimen yang didisain dengan cara:
a. Perlakuan yang berbeda diberikan pada sejumlah k sampel dan tiap sampel memiliki n anggota
yang dipilih secara random.
b. Rata-rata masing-masing k sampel dihitung
c. Pekerjaan selanjutnya adalah menguji hipotesis apakah perbedaan k rata-rata pada variabel
dependent adalah karena pengaruh dari variabel independent atau perbedaan itu hanya sifat
populasi
d. Diformulasikan hipotesis null (Ho) yang menyatakan bahwa sampel diambil dari populasi-populasi
dengan rata-rata yang sama. Hipoteis null ini adalah asumsi bahwa perlakuan tidak memberi
pengaruh, karena bila hipotesis ini diterima akan berarti bahwa perbedaan yang teramati adalah
sifat populasi atau karena kesalahan pengambilan sampel.
e. Jika perbedaan rata-rata tidak dapat lagi dikatakan sebagai kesalahan pengambilan sampel maka
hipotesis alternatif diterima, yaitu perlakuan memberi pengaruh.
Notasi-notasi apa yang digunakan pada ANOVA?
Misalkan ada eksperimen yang melibatkan k perlakuan. Perlakukan itu misalkan pemberian jenis pupuk
yang berbeda pada tanaman padi.
Setiap perlakuan diterapkan pada sampel (selanjutnya akan disebut kelompok) yang berbeda, yang jumlah
setiap anggota kelompok dapat ditandai dengan n1, n2, …, nk. Jumlah anggota kelompok ke-j dinyatakan
dengan nj. Jumlah total anggota semua kelompok adalah n1 + n2 + … + nk = N. Bila jumlah anggota masing-
masing kelompok sama, maka n1 = n2 = … = nk = n = N/k
Dari penjumlahan dapat dicari rata-rata (rata-rata kelompok) yang dapat disimbolkan dengan
𝑋̅.1 , 𝑋̅.2 , … , 𝑋̅.𝑘 atau dengan bentuk umum 𝑋̅.𝑗 yang berarti rata-rata kelompok ke-j, dengan tanda titik (.)
berarti penjumlahan telah dilakukan terhadap semua skor dari i =1 sampai nj sehingga identitasnya telah
hilang dan diganti titik. Jika semua skor dari semua kelompok dijumlahkan dan dibagi jumlah total semua
anggota kelompok diperoleh 𝑋̅.. . rata-rata ini disebut grand mean atau rata-rata keseluruhan. Dalam
pembahasan selanjutnya simbol rata-rata ini disederhanakan saja, yaitu 𝑋̅.𝑗 menjadi 𝑋̅𝑗 dan 𝑋.
̅ menjadi
𝑋̅
Dengan demikian ada dua jenis rata-rata diperoleh:
a. Rata-rata kelompok : 𝑋̅𝑗
b. Rata-rata keseluruhan (grand mean) : 𝑋̅
Partisi jumlah kuadrat dilakukan dengan mendemonstraskan bahwa jumlah kuadrat total dapat dibagai
menjadi dua jumlah kuadrat yang independent dan additif (dapat dijumlahkan), yaitu jumlah kuadrat
dalam kelompok (within the group sum of square) yang disimbolkan dengan ssw dan jumlah kuadrat antar
kelompok (between the group sum of square yang disimbolkan dengan ssb)
Akan terlihat bahwa suku ke dua disebelah kanan adalah penjumlah selisih antara dua konstanta,
𝑛𝑗 2 𝑛𝑗 2
yaitu ∑𝑖=1(𝑋̅𝑗 − 𝑋̅) . Sesuai dengan teorema penjumlah, ∑𝑛𝑖=1 𝑐 = 𝑛𝑐, maka ∑𝑖=1(𝑋̅𝑗 − 𝑋̅) =
2
𝑛𝑗 (𝑋̅𝑗 − 𝑋̅) . Selanjutnya suku ketiga sebelah kanan, melibatkan penjumlah simpangan.
𝑛𝑗
Pejumlahan simpangan hasilnya adalah nol, ∑𝑛𝑖=1(𝑋𝑖 − 𝑋̅) = 0, sehingga 2(𝑋̅𝑗 − 𝑋̅) ∑𝑖=1(𝑋𝑖𝑗 −
𝑋̅𝑖𝑗 ) = 0 . Dengan demikian penjumlahan diatas dapat disederhanakan menjadi:
𝑛𝑗 𝑛𝑗
2 2 2
∑(𝑋𝑖𝑗 − 𝑋̅) = ∑(𝑋𝑖𝑗 − 𝑋̅𝑖𝑗 ) + 𝑛𝑗 (𝑋̅𝑗 − 𝑋̅)
𝑖=1 𝑖=1
Persamaan ini menunjukkan bahwa jumlah kuadrat simpangan nj skor di kelompok ke-j dengan grand
mean sama dengan jumlah simpangan nj skor di kelompok ke-j dengan rata-rata kelompoknya
ditambah ditambah dengan nj kali kuadrat beda antar rat-rata kelompok ke-j dengan grand mean.
3. Lakukan penjumlah untuk semua k kelompok dan diperoleh:
𝑘 𝑛𝑗 𝑘 𝑛𝑗 𝑘
2 2 2
∑ ∑(𝑋𝑖𝑗 − 𝑋̅) = ∑ ∑(𝑋𝑖𝑗 − 𝑋̅𝑖𝑗 ) + ∑ 𝑛𝑗 (𝑋̅𝑗 − 𝑋̅)
𝑗=1 𝑖=1 𝑗=1 𝑖=1 𝑗=1
Dalam perhitungan maka sstotal dapat digunakan untuk mengecek apakah ssw dan ssb yang dicari sudah
betul atau belum
Jumlah kuadrat semua skor dari Jumlah kuadrat semua skor Jumlah kuadrat semua rata-rata
grand mean, sstotal dari rata-rata kelompoknya, kelompok dari grand mean dengan
ssw setiap simpangan dikali jumlah
anggota kelompok, ssb
𝑘 𝑛𝑗 𝑘 𝑛𝑗 𝑘
2 2 2
𝑠𝑠𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = ∑ ∑(𝑋𝑖𝑗 − 𝑋̅ ) 𝑠𝑠𝑤 = ∑ ∑(𝑋𝑖𝑗 − 𝑋̅𝑖𝑗 ) 𝑠𝑠𝑏 = ∑ 𝑛𝑗 (𝑋̅𝑗 − 𝑋̅)
𝑗=1 𝑖=1 𝑗=1 𝑖=1 𝑗=1
Dengan demikian jumlah kuadrat total dapat dipartisi menjadi dua bahagian yang dapat dijumlahkan yaitu
jumlah kuadrat dalam kelompok dan jumlah kuadrat antar kelompok. Kedua jumlah disebelah kanan
independent satu sama lain. Dapat juga dikatakan bahwa sumber variansi total adalah variasi dalam
kelompok dan variansi atar kelompok.
Rata-rata kuadrat
Apa-apa saja derajad kebebasan terkait denga jumlah kuadrat?
Setiap jumlah kuadrat terkait dengan jumlah anggota yang terlibat. Jika jumlah kuadrat ini dibagi dengan
jumlah anggota yang terlibat dalam mencari kuadrat itu, maka akan didapatkan rata-rata. Namun untuk
estimasi, maka jumlah anggota terkait dikurang satu yang disebut dengan derajat kebebasan. Terkait
dengan jumlah kuadrat di atas, maka ada tiga derajat kebebasan, yaitu:
N – 1 = (N – k) + (k – 1)
Total within between
2 =
∑𝑛𝑖=1
1 𝑛1
(𝑋𝑖1 − 𝑋̅1 )2 + ∑𝑖=1
𝑛1
(𝑋𝑖2 − 𝑋̅2 )2 + … + ∑𝑖=1(𝑋𝑖𝑘 − 𝑋̅𝑘 )2
𝑠𝑤
𝑛1 + 𝑛2 + ⋯ + 𝑛𝑘 − 𝑘
Formulasi ini sama dengan formulasi gabungan ketika uji perbedaan dua rata-rata dengan uji-z atau uji t,
dimana varansi error diramalkan dengan lebih dahulu mencari variasi gabungan. Variansi gabungan dari
rumus di atas diperoleh jika k =2 (lihat lagi cara mencari variansi gabungan untuk uji beda dua rata-rata
dengan uji-z atau uji-t).
Apa yang terjadi dengan nilai ekspektasi di atas jika hipotesis null tidak diterima?
Jika hipotesis null tidak diterima, maka suku kedua sebelah kanan nilai ekspektasi untuk 𝑠𝑏2 , yaitu 𝐸(𝑠𝑏2 ),
di atas tidak sama dengan 0, karena 𝜇𝑗 𝜇. Artinya tidak diambil dari populasi yang sama, atau k kelompok
berasal dari populasi yang berbeda.
Kesimpulan : karena F hitung > Ftabel, maka Ho ditolak dan H1 diterima. Untuk megetahui kelompok/variabel mana yang yang menyebabkan
perdaan, maka perlu dilakukan uji lanjut, misalnya dengan uji Schefé
Cara membaca Tabel F (jika tabel kurang jelas cari di internet dengan kata kunci tabel distribusi F atau Tabel F dalam statistika)
Bagaimana cara membaca Tabel F?
𝑠𝑏2
Nilai FTabel dicari di Tabel F. Cranya: karena nilai Ftabel yang dicari adalah untu pembanding nilai 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 2 , maka Ftabel dicari bedasarkan df dari
𝑠𝑤
nilai 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 . df pembilang = df dari 𝑠𝑏2 dan df penyebut adalah df dari 2.
𝑠𝑤 Untuk kasus di atas df pembilang = 3 dan df penyebut = 22, maka
Ftabel = 4,82
df pembilang
df pembilang
Ratio Korelasi
Apa yang dimaksud dengan ratio korelasi?
Pada ANOVA satu-arah variabel independent biasanya nominal dan variabel dependent biasanya ratio
atau interval. Seperti sudah dibicarakan, jumah kuadrat dipartisi jadi dua, yaitu sum of square beteween
the group (jumlah kuadrat antar kelompok) dan sum of square within the group (jumlah kuadrat dalam
kelompok). Jumlah kuadrat antar kelompok, ssb, adalah bahagian dari variansi yang adalah sifat yang
melekat dengan variabel independent, sementara ssw, adalah variansi karena faktor lain dalam kelompok.
Kekuatan korelasi antara vaiabel independent dengan variabel dependent dapat dinyatakan dalam bentuk
ratio berikut:
𝑠𝑠𝑏 𝑠𝑠𝑤
η2𝑦.𝑥 = =1−
𝑠𝑠𝑇 𝑠𝑠𝑇
2 dikenal dengan istilah ratio korelasi, dan dapat diinterpretasi seperti r2. 2 adalah ukuran hubungan
(asosiasi) antara variabel dependent dan variabel independent yang terlibat dalam eksperimen.