Anda di halaman 1dari 1

BAB V

KESIMPULAN
Penegakan diagnosis dari Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) pada
skenario ini yaitu berdasarkan anamnesis didapatkan pasien perempuan berusia 50
tahun mengalami dada terasa panas sejak 4 bulan yang lalu. Pasien juga terdapat
keluhan nyeri ulu hati, perut kembung, dan sering sendawa setelah makan. Panas dada
seperti terbakar setiap malam hari ketika tidur sehingga mmebuat pasien sulit tidur.
Pasien juga mempunyai kebiasaan mengonsumsi softdrink dan jamu. Selain itu,
didukung dengan hasil pemeriksaan endoskopi didapatkan gambaran eritematous pada
GEJ, yaitu menandakan adanya kelainan.
Gastroesophageal Reflux Disease (GED) merupakan suatu keadaan dimana
terjadinya refluks isi lambung kedalam esophagus dengan akibat menimbulkan gejala
klinik,Dimana refluks dapat terjadi dalam keadaan normal yang biasanya berhubungan
dengan kondisi tertentu,seperti posisi berbaring setelah makan pada sat muntah. Bila
terjadi refluks, esophagus akan segera berkontraksi untuk membersihkan lumen dan
refluksat tersebut sehingga tidak terjadi suatu kontak yang lama antara refluksat dan
mukosa esophagus.
Pada pasien GERD harus dilakukan pengobatan yang memiliki beberapa tujuan
yakni untuk mengatasi gejala, memperbaiki kerusakan mukosa, mencegah
kekambuhan, dan mencegah komplikasi. Terapi GERD dilakukan pada pasien terduga
GERD yang mendapat skor GERD-Q > 8 dan tanpa tanda alarm. dosis tunggal selama
8 minggu. Apabila gejala tidak membaik setelah terapi inisial selama 8 minggu atau
gejala terasa mengganggu di malam hari, terapi dapat dilanjutkan dengan dosis ganda
selama 4 – 8 minggu.

Anda mungkin juga menyukai