Anda di halaman 1dari 20

PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, KUALITAS PELAYANAN,

DAN KEADILAN PAJAK SELAMA PANDEMI COVID-19 TERHADAP


KEPATUHAN WAJIB PAJAK KENDARAAN BERMOTOR

(Studi pada Kantor SAMSAT Kota Malang)

Imara Ayu Dyachita Dhiwanggi 1), Tuban Drijah Herawati2)


Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Brawijaya
Jl. MT. Haryono 165, Malang 65145, Indonesia
E-mail :imaraayu@gmail.com, elta272727@gmail.com

ABSTRACT

This study aims to obtain an empirical evidence of the effect of taxpayer awareness, service
quality, and tax fairness during the Covid-19 pandemic on motor vehicle taxpayer
compliance in the city of Malang following the tax incentive policy. The samples include the
taxpayers of Malang City Samsat (One-stop Administration Services Office), selected through
purposive sampling method. The data are collected from the distribution of questionnaires to
100 taxpayer respondents, and are analyzed by Multiple Linear Regression. The results of the
study reveal that taxpayer awareness, service quality, and tax fairness have a positive and
significant effect on motor vehicle taxpayer compliance.

Keywords: tax incentives, motor vehicle tax, the Covid-19 pandemic, and taxpayer
compliance.

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bukti empiris pengaruh kesadaran wajib pajak,
kualitas pelayanan, dan keadilan pajak selama masa pandemi Covid-19 terhadap kepatuhan
wajib pajak kendaraan bermotor di Kota Malang pada periode setelah pemberian kebijakan
insentif pajak. Sampel yang digunakan dalam penelitian adalah Wajib Pajak yang memiliki
kewajiban membayar pajak kendaraan bermotor di wilayah kerja Kantor Samsat Kota
Malang. Teknik pengambilan sapel dilakukan dengan metode purposive sampling.
Pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada 100 responden Wajib
Pajak. Metode statistik yang digunakan adalah Analisis Regresi Linear Berganda. Hasil
penelitian membuktikan bahwa kesadaran wajib pajak, kualitas pelayanan, dan keadilan pajak
berpengaruh positif dan secara signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak kendaraan
bermotor.

Kata kunci: insentif pajak, pajak kendaraan bermotor, pandemi Covid-19, dan kepatuhan
wajib pajak.
PENDAHULUAN Maka dari itu pemerintah daerah terus
berupaya untuk memaksimalkan
Definisi pajak menurut Undang- pemungutan pajak tersebut agar mampu
Undang Nomor 28 tahun 2007 adalah meningkatkan pendapatan daerah. Apabila
kontribusi wajib kepada negara yang penerimaan pajak daerah makin tinggi,
terutang oleh orang pribadi atau badan maka pengelolaan pendapatan bagi
yang bersifat memaksa berdasarkan pembangunan daerah akan berjalan
Undang-Undang, dengan tidak semakin baik. Usaha yang dilakukan
mendapatkan imbalan secara langsung dan pemerintah untuk meningkatkan
digunakan untuk keperluan negara bagi penerimaan khususnya dari sektor pajak
sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. kendaraan bermotor adalah dengan
Sistem perpajakan di Indonesia meningkatkan kepatuhan wajib pajak
berdasarkan lembaga pemungutnnya dalam membayar kewajiban
terbagi menjadi pajak pusat dan pajak perpajakannya (Resmi, 2014). Patuh
daerah. Pajak pusat ditetapkan, dipungut, membayar pajak adalah kewajiban bagi
dan dikelola oleh pemerintah pusat. Pajak badan atau orang pribadi yang memiliki
yang dipungut oleh pemerintah pusat kendaraan bermotor.
adalah Pajak Penghasilan, Pajak
Pertambahan Nilai (PPN), Pajak Penjualan Sejak 11 Maret 2020, organisasi
Atas Barang Mewah (PPnBM), Pajak kesehatan dunia yaitu World Health
Bumi dan Bangunan (PBB), Bea Organization (WHO) telah menetapkan
Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan Covid-19 sebagai pandemi. Pandemi
(BPHTB), dan Bea Materai. Pajak daerah Covid-19 ini tidak berdampak terhadap
ditetapkan, dipungut, dan dikelola oleh kesehatan saja, namun juga menyebabkan
pemerintah daerah. Pemerintah daerah dampak besar terhadap perekonomian
diberi tanggungjawab untuk menarik pajak Indonesia bahkan dunia. Kondisi kritis ini
provinsi dan pajak kabupaten atau kota. juga menimbulkan masalah sosial di
Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 9 masyarakat akibat dijalankannya kebijakan
Tahun 2010 tentang Pajak Daerah, pajak Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB)
yang dibawah wewenang pemerintah oleh pemerintah dalam mencegah
provinsi adalah Pajak Kendaraan Bermotor penyebaran Covid-19, sehingga hampir
(PKB), Bea Balik Nama Kendaraan seluruh kegiatan ekonomi mengalami
Bermotor (BBNKB), Pajak Bahan Bakar kesulitan. Hal ini mengakibatkan
Bermotor, Pajak Air Permukaan, dan Pajak masyarakat cenderung menunda
Rokok. membayar pajak kendaraan bermotor
sehingga penerimaan pajak daerah
Pajak kendaraan bermotor adalah semakin menurun, padahal selama
sumber pendapatan pajak terbesar bagi pandemi Covid-19 kebutuhan pemerintah
Pendapatan Asli Daerah (PAD) di provinsi untuk mengelola daerahnya semakin
Jawa Timur. Berdasarkan data dari meningkat. Kondisi tersebut dapat dilihat
Bapenda Jawa Timur di ditunjukkan dari data penerimaan pajak kendaraan
bahwa penerimaan pajak kendaraan bermotor di Kota Malang selama tahun
bermotor adalah penyumbang terbesar 2018 s.d 2020 yang ada pada tabel berikut.
Pendapatan Asli Daerah di Jawa Timur.
Tabel 1. 1 Tabel Penerimaan Pajak sementara roda empat atau lebih sebesar
Kendaraan Bermotor di Kota Malang 5% dari biaya pokok pajak. Diskon pajak
diberlakukan secara merata bagi seluruh
Tahun Jumlah Objek Jumlah Pajak wajib pajak peorangan dan badan yang
Pajak Bayar Kendaraan Bermotor memiliki kendaraan bermotor plat dasar
Pajak hitam dan plat kuning.
431.094 252.291.476.825
2018 Pemutihan pajak diberlakukan dari
420.036 255.236.717.350 bulan April hingga November 2020.
2019
Keputusan ini didukung oleh pemerintah
366.178 224.766.694.850 pusat yang memperpanjang pemberian
2020
Sumber: Data Kantor Bersama SAMSAT insentif pajak sampai dengan Desember
Kota Malang (2021). 2020, seperti yang tertulis dalam Peraturan
Menteri Keuangan Nomor 86 Tahun 2020
Berdasarkan tabel di atas mengenai Insentif Pajak bagi Wajib Pajak
menunjukkan bahwa adanya penurunan terdampak Pandemi Covid-19. Kebijakan
jumlah objek pajak bayar pajak dan jumlah yang diambil pemerintah ini memiliki
penerimaan pajak kendaraan bermotor di tujuan untuk meningkatkan kepatuhan
Kota Malang. Objek pajak bayar pajak wajib pajak kendaraan bermotor sekaligus
disini adalah kendaraan bermotor yang menyelamatkan perekonomian provinsi
pajak terutangnya telah dibayar oleh Jawa Timur dengan percepatan
pemilik kendaraan atau biasa disebut penerimaan pendapatan daerah melalui
Wajib Pajak. Data tersebut membuktikan sektor pajak kendaraan bermotor. Melalui
bahwa banyak wajib pajak yang kebijakan fiskal ini diharapkan dapat
melakukan penundaan pembayaran pajak memotivasi wajib pajak dan
sehingga menimbulkan terjadinya mempermudah untuk membayar pajak
penurunan kepatuhan pajak dan berakibat kendaraan bermotor selama masa pandemi
penerimaan pajak menurun. berlangsung.

Kebijakan fiskal menjadi solusi Kepatuhan pajak berarti tindakan


yang diambil oleh pemerintah untuk Wajib Pajak dalam memenuhi kewajiban
mengatasi masalah tersebut, Gubernur perpajakannya sesuai dengan ketentuan
Jawa Timur mengeluarkan kebijakan peraturan perundang-undangan dan
insentif berupa pemutihan pajak kendaraan peraturan pelaksanaan perpajakan yang
bermotor yang khusus diberikan selama berlaku dalam suatu negara (Rahayu S. K.,
masa pandemi. Program pemutihan pajak 2010). Sejalan dengan teori perilaku
ini berisi pembebasan Bea Balik Nama terencana yang dikemukakan oleh Ajzen
Kendaraan Bemotor (BBNKB) atas menguraikan bagaimana individu
penyerahan kedua dan seterusnya dan menampilkan perilaku tertentu dengan
pembebasan denda administratif pajak dipengaruhi oleh niat dalam diri sendiri
kendaraan bermotor dan BBM kendaraan yang ditentukan oleh sikap (behavior
bermotor (Primaturin, 2020). Selanjutnya belief), norma subjektif (subjective norm),
juga terdapat diskon pajak bagi kendaraan dan persepsi kontrol perilaku (control
bermotor roda dua dan tiga sebesar 15% belief). Setiap faktor yang mempengaruhi
sebuah niat individu dalam berperilaku ini pada seluruh Kantor Bersama SAMSAT
dapat dipersepsikan dengan berbagai hal dan layanan pembayaran pajak secara
yang berbeda. Penelitian ini online. Peningkatan pelayanan dilakukan
mempersepsikan sikap dengan keadilan dengan penerapan protokol kesehatan saat
pajak, norma subjektif dipersepsikan pembayaran pajak kendaraan bermotor
dengan kesadaran wajib pajak, dan kontrol secara langsung pada Kantor SAMSAT
perilaku dipersepsikan dengan kualitas Kota Malang dengan meningkatkan
pelayanan. fasilitas tempat cuci tangan, penyediaan
hand sanitizer, pengecekan suhu bagi
Pemberian insentif merupakan wajib pajak maupun petugas,
kesempatan dari pemerintah kepada penyemprotan desinfektan sebelum
masyarakat yang hanya diberikan selama memasuki ruangan, dan penjagaan jarak
masa pandemi, hal ini menunjukkan usaha sosial. Kepala Bapenda Jatim juga
nyata pemerintah dalam mempertahankan menekankan kepada seluruh pegawai
ekonomi daerahnya di tengah sulitnya untuk wajib mewaspadai informasi yang
pandemi. Program insentif pajak ini belum tentu benar adanya (hoax) agar
diharapkan menjadi motivasi Wajib Pajak tidak menimbulkan kepanikan pada
Kendaraan Bermotor untuk sadar akan masyarakat. Peningkatan kualitas
pentingnya kontribusi masyarakat dalam pelayanan pembayaran pajak yang
membayar pajak untuk pembangunan diberikan ini diharapkan dapat membantu
daerah. Sehingga semakin tingginya wajib pajak dalam membayar pajak
kesadaran wajib pajak akan berdampak kendaraan bermotornya karena lebih aman
terhadap semakin tingginya kepatuhan dan nyaman sehingga dapat mendorong
wajib pajaknya. Apabila tingkat kesadaran wajib pajak untuk patuh membayar pajak.
wajib pajak semakin tinggi maka Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh
pemahaman dan pelaksanaan kewajiban Utama (2013) membuktikan bahwa
perpajakan semakin baik sehingga dapat kualitas pelayanan berpengaruh positif dan
meningkatkan kepatuhan (Muliari & signifikan pada kepatuhan wajib pajak
Setiawan, 2011). Penelitian terdahulu yang kendaraan bermotor di Kantor Bersama
dilakukan oleh Awaloedin (2020) SAMSAT Tabanan. Penelitian yang
membuktikan bahwa kesadaran wajib dilakukan oleh Awaloedin (2020) juga
pajak berpengaruh pada kepatuhan wajib menemukan adanya pengaruh signifikan
pajak dalam melaksanakan kewajiban pelayanan fiskus terhadap kepatuhan wajib
perpajakannya. Selanjutnya penelitian oleh pajak kendaraan bermotor.
Sabtiharini (2020) menemukan adanya
pengaruh signifikan kesadaran wajib pajak Keadilan pajak adalah sifat
terhadap kepatuhan wajib pajak kendaraan (perlakuan) yang tidak sewenang-wenang
bermotor di Samsat Karanganyar. atau tidak berat sebelah atas sistem
perpajakan yang berlaku (Puspita, 2014).
Demi mendukung peningkatan Dalam suatu perundang-undangan terdapat
kepatuhan wajib pajak selama masa prinsip keadilan, yakni pengenaan pajak
pandemi, pemerintah juga memberikan secara umum dan merata, serta sesuai
peningkatan kualitas pelayanan pajak dengan kemampuan masing-masing wajib
dengan meningkatkan standar kebersihan pajak, dan adil dalam pelaksanaannya.
Tidak sedikit perusahaan yang bahkan Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk
gulung tikar hingga memutus hubungan melakukan penelitian dengan judul
kerja karyawannya (PHK) untuk “Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak,
mengantisipasi dampak penutupan usaha Kualitas Pelayanan, dan Keadilan Pajak
dalam waktu yang tidak tentu. Tidak hanya Selama Pandemi Covid-19 Terhadap
itu, pekerja informal yang hidup dari Kepatuhan Wajib Pajak Kendaraan
penghasilan harian juga mengalami Bermotor”
kesulitan dalam memenuhi kebutuhan
sehari-hari. Maka dengan berbagai TELAAH PUSTAKA DAN
masalah ekonomi tersebut pemerintah PENGEBANGAN HIPOTESIS
Indonesia berusaha untuk memperbaiki Teori perilaku terencana (theory of
keadaan dengan meringankan beban planned behavior) yang ditemukan oleh
masyarakat lewat potongan pajak Ajzen pada tahun 1988 adalah teori utama
kendaraan bermotor. Penelitian terdahulu yang digunakan dalam penelitian ini. Teori
yang dilakukan oleh Puspita (2014) ini didasarkan pada asumsi bahwa manusia
menghasilkan bahwa keadilan pajak merupakan individu yang rasional dan
berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan memanfaatkan informasi yang
wajib pajak. Penelitian yang telah memungkinkan baginya, dengan sistematis
dilakukan oleh Yuliana (2014) (Zakarija, 2010). Menurut Ajzen (1991),
membuktikan adanya pengaruh secara fokus utama dari teori yakni seseorang
parsial keadilan pajak terhadap kepatuhan dipengaruhi oleh niat individu (intention)
wajib pajak. dalam melakukan perilaku tertentu. Niat
Meski penelitian mengenai untuk berperilaku dipengaruhi oleh tiga
kepatuhan wajib pajak kendaraan bermotor faktor yaitu sikap (behavior belief), norma
telah banyak dilakukan seperti penelitian subjektif (subjective norm), dan persepsi
terdahulu yang menjadi bahan referensi kontrol perilaku (control belief).
dalam penelitian ini, peneliti tertarik untuk Dalam penelitian ini sikap
meneliti kembali dengan menggabung didefinisikan sebagai keadilan pajak,
variabel-variabel yang digunakan oleh kesadaran wajib pajak menjadi harapan
penelitian terdahulu. Pada penelitian ini normatif, dan kualitas pelayanan pajak
berfokus pada kepatuhan wajib pajak menjadi kontrol perilaku. Selanjutnya
kendaraan bermotor dari segi kebijakan ketiga faktor utama diatas menghasilkan
fiskal yang diberlakukan pemerintah niat yang dapat berupa suatu perilaku yang
Provinsi Jawa Timur selama masa ditunjukkan oleh individu. Ajzen (2005)
pandemi Covid-19. Selain itu perbedaan mendefinisikan niat sebagai disposisi
waktu penelitian membuat adanya tingkah laku, apabila terdapat waktu dan
perbedaan kondisi antara dahulu dan kesempatan yang tepat akan diwujudkan
sekarang sehingga penelitian ini masih dalam bentuk perilaku. Dimana perilaku
layak untuk diteliti. Kemudian perbedaan dalam penelitian ini dipersepsikan berupa
penelitian ini dengan penelitian terdahulu tindakan patuh atau tidak patuh wajib
adalah perbedaan sampel yang dipakai, pajak kendaraan bermotor dalam
yakni wajib pajak kendaraan bermotor memenuhi kewajibannya membayar pajak.
yang ada di Kantor Samsat Kota Malang.
Kepatuhan Wajib Pajak Kesadaran Wajib Pajak
Sesuai istilah pada Kamus Umum Kesadaran wajib pajak adalah
Bahasa Indonesia (2008), kepatuhan sebuah itikad baik seseorang untuk
diartikan sebagai tunduk atau patuh pada memenuhi kewajiban membayar pajak
suatu ajaran atau aturan. Dikutip oleh berdasarkan hati nurani yang tulus dan
Rahayu (2010), kepatuhan perpajakan ikhlas (Budiartha & Susilawati, 2013).
didefinisikan sebagai suatu keadaan di Sementara menurut Nasution (2012)
mana wajib pajak memenuhi semua berpendapat bahwa kesadaran wajib pajak
kewajiban perpajakan dan melaksanakan merupakan sikap wajib pajak yang
hak perpajakannya. Jadi, dapat ditarik memahami dan mau melaksanakan
kesimpulan bahwa kepatuhan wajib pajak kewajibannya untuk membayar pajak
adalah suatu perilaku yang mana wajib sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
pajak tunduk, menepati, dan menunaikan Dengan demikian, dapat disimpulkan
kewajibannya membayar pajak sesuai kesadaran wajib pajak berarti kesadaran
dengan ketentuan atau peraturan pajak yang dimiliki wajib pajak dalam
perundang-undangan perpajakan yang memahami fungsi dan manfaat pajak
berlaku. Menurut Rahayu (2010) sehingga dapat memotivasi untuk
disebutkan bahwa: membayar kewajiban pajak dengan
sukarela dan tanpa paksaan.
Kepatuhan wajib pajak sebagai
suatu iklim kepatuhan dan kesadaran Terdapat faktor-faktor yang dapat
pemenuhan kewajiban perpajakan, mempengaruhi kesadaran wajib pajak
tercermin dalam situasi di mana: menurut Irianto (2005), yakni:

1. Wajib pajak paham atau 1. Pengetahuan wajib pajak


berusaha untuk memahami mengenai pajak yang berlaku,
semua ketentuan peraturan yakni proses dalam mengubah
perundang-undangan pajak. sikap dan tindakan wajib pajak
2. Mengisi formulir pajak dengan orang pribadi maupun badan
lengkap dan jelas. sebagai usaha mendewasakan
3. Menghitung jumlah pajak yang manusia melalui upaya
terutang dengan benar. pengajaran dan pelatihan.
4. Membayar pajak yang terutang 2. Manfaat pajak yang dirasakan
tepat pada waktunya. oleh wajib pajak, yakni hasil
berupa baik maupun buruknya
Kepatuhan wajib pajak memiliki pajak yang diterima atau
keterkaitan secara tidak langsung dengan dirasakan oleh wajib pajak.
penerimaan pajak karena semakin 3. Sikap optimis wajib pajak
tingginya kepatuhan wajib pajak maka terhadap pajak, yakni pandangan
semakin tinggi pula sumber pendapatan wajib pajak yang berupa
negara dari sektor penerimaan pajaknya harapan baik karena tidak
(Mutia, 2014). khawatir akan mengalami
kerugian dengan membayar
pajaknya.
Kualitas Pelayanan Pajak Kualitas pelayanan menurut
Kualitas pelayanan adalah segala Fitzsimmons dalam Sulastiyono (2011)
bentuk layanan umum yang dilaksanakan adalah sesuatu yang kompleks, pelanggan
oleh instansi pemerintah pusat dan daerah akan menilai kualitas pelayanan
dan lingkungan Badan Umum Milik berdasarkan lima prinsip dimensi
Negara dalam bentuk barang maupun jasa pelayanan, yang terdiri dari:
baik dalam rangka upaya pemenuhan
kebutuhan masyarakat maupun dalam 1. Reliability (Realibilitas), yaitu
rangka pelaksanaan ketentuan perundang- kemampuan untuk memberikan
undangan (dikutip dari keputusan Menteri pelayanan secara tepat dan benar
Pemberdayaan Aparatur Negara yang telah dijanjikan kepada
(MENPAN) No. 63/MenPan/2003). wajib pajak.
Menurut Parasuraman ( dalam Utama, 2. Responsiveness (Responsif),
2013 ) kualitas pelayanan merupakan yaitu kesadaran atau keinginan
perbandingan antara harapan yang untuk memberikan pelayanan
diinginkan oleh pelanggan dengan yang cepat tanggap, akurat, dan
penilaian mereka terhadap kinerja aktual tepat waktu.
dari suatu penyediaan layanan. Apabila 3. Assurance (Jaminan), yaitu
kualitas pelayanan yang dirasakan sama kompetensi petugas fiskus untuk
atau lebih dari yang diharapkan oleh memberikan pelayanan dengan
pelanggan, maka pelayanan dapat disebut standar dan prosedur
berkualitas dan memuaskan, begitu pula perpajakan.
sebaliknya. Berdasar pada definisi yang 4. Empathy (Empati), yaitu
telah dijelaskan, dapat ditarik kesimpulan perhatian yang diberikan
bahwa kualitas pelayanan adalah tolak petugas fiskus kepada wajib
ukur atas penilaian masyarakat mengenai pajak melalui pendekatan,
seberapa bagus tingkat pelayanan yang perlindungan, dan usaha untuk
diberikan mampu memenuhi harapan mengerti keinginan, kebutuhan,
pelanggan. dan perasaan.
5. Tangibles (Nyata), yaitu bukti
Selama masa pandemi Covid-19 fisik atau bukti nyata yang dapat
melanda, pemerintah provinsi Jawa Timur ditunjukkan penyedia layanan
mengambil kebijakan guna mencegah seperti penampilan petugas
penyebaran virus dan meningkatkan fiskus, fasilitas fisik, peralatan,
kepatuhan wajib pajaknya dengan dan perlengkapan yang
meningkatkan pelayanan melalui menopang pelaksanaan
penerapan protokol kesehatan, peningkatan pelayanan.
fasilitas kebersihan dan kesehatan, serta
penyediaan layanan pembayaran pajak Keadilan Pajak
secara online. Pemerintah terus Arti kata adil menurut Kamus
mengupayakan untuk meningkatkan Besar Bahasa Indonesia adalah sama berat,
kualitas pelayanannya demi tidak berat sebelah, dan tidak sewenang-
mempermudah wajib pajak dalam wenang. Sementara arti keadilan yaitu sifat
memenuhi kewajibannya membayar pajak. (perbuatan atau perlakuan) yang adil.
Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa 4. Kepentingan Pribadi (Self-
keadilan pajak merupakan sifat (perbuatan Interest). Hal ini terkait dengan
atau perlakuan) yang tidak berat sebelah jumlah pajak yang dibayar
atau tidak sewenang-wenang atas sistem secara pribadi terlalu tinggi
perpajakan yang berlaku. Salah satu dibanding orang lain.
pondasi pemerintah dalam melaksanakan 5. Struktur Tarif Pajak yang Lebih
sistem perpajakan adalah keadilan. Dalam Disukai (Preferred Tax Rate
suatu perundang-undangan harus memiliki Structures). Hal ini terkait
prinsip keadilan diantaranya mengenakan dengan pengenaan struktur tarif
pajak secara umum dan merata, serta pajak yang lebih disukai oleh
disesuaikan dengan kemampuan masing- wajib pajak.
masing wajib pajak, juga adil dalam
pelaksanaannya. Hal ini sesuai dengan Pajak Kendaraan Bermotor
salah satu asas yang disebutkan oleh Adam Pajak adalah sumber pendapatan
Smith dalam teorinya The Four Maxims, negara yang terbesar jumlahnya dibanding
asas keadilan adalah pemungutan pajak dengan pendapatan lain. Hal ini
yang dilakukan negara harus sesuai dengan dikarenakan pajak adalah kewajiban yang
kemampuan dan penghasilan wajib pajak. harus dipenuhi setiap wajib pajak yang
bersifat mengikat dan memaksa. Setiap
Richardson (2006) mengungkap wajib pajak diharuskan memenuhi
terdapat lima indikator keadilan yang kewajiban membayar pajak sesuai
digunakan untuk mengukur wajib pajak, ketentuan atau aturan yang berlaku. Demi
yakni: memudahkan pemerintah untuk
mewujudkan pemerataan pembangunan
1. Keadilan Umum dan Distribusi secara efektif, maka sebagian wewenang
Beban Pajak (General Fairness diberikan kepada pemerintah daerah
and Distribution of the Tax termasuk sektor pajak. Menurut Undang-
Burden). Hal ini terkait Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang
keadilan menyeluruh atas pajak daerah dan retribusi daerah
sistem perpajakan yang berlaku dijelaskan bahwa terdapat lima jenis pajak
dan distribusi pajak. daerah khususnya provinsi yang salah
2. Timbal Balik Pemerintah satunya merupakan pajak kendaraan
(Exchange with Government). bermotor.
Hal ini terkait dengan timbal
balik yang diberikan secara Seperti yang uraikan pada Undang-
tidak langsung oleh pemerintah Undang Nomor 28 Tahun 2009 definisi
atas pajak yang telah dibayar pajak kendaraan bermotor adalah pajak
wajib pajak. atas kepemilikan dan/atau penguasaan
3. Ketentuan Khusus (Special kendaraan bermotor. Kendaraan bermotor
Provision). Hal ini terkait adalah semua kendaraan beroda beserta
adanya ketentuan yang tidak gandengannya yang digunakan di semua
memihak wajib pajak tertentu, jenis jalan darat, dan digerakkan oleh
sehingga menimbulkan tidak peralatan teknik berupa motor atau
adilnya pembayaran pajak. peralatan lainnya yang berfungsi untuk
mengubah suatu sumber daya energi kewajiban pembayaran Pajak Kendaraan
tertentu menjadi tenaga gerak kendaraan Bermotor (PKB).
bermotor yang bersangkutan, termasuk
alat-alat berat dan alat-alat besar yang Pemerintah Jawa Timur
dalam operasinya menggunakan roda dan menyelenggarakan program pemutihan
motor dan tidak melekat secara permanen pajak secara merata bagi pemilik
serta kendaraan bermotor yang kendaraan bermotor plat dasar hitam dan
dioperasikan di air (UU No. 28 Tahun kuning dengan membebaskan biaya denda
2009). administratif pajak kendaraan bermotor
dan bea balik nama kendaraan bermotor,
Dasar pengenaan pajak kendaraan termasuk penyerahan kedua hingga
bermotor diatur dalam UU No.28/2009 seterusnya (BBN II) pada masyarakat
tentang Pajak Daerah dan Retribusi daerah Jawa Timur. Pemberian insentif ini
Daerah. Pengenaan pajak kendaraan bertujuan untuk meringankan beban
bermotor memiliki tarif progresif yang masyarakat yang terkena dampak buruk
ditentukan berdasar tingkat kepemilikan dari pandemi. Selain itu pemberian insentif
wajib pajak. Pada setiap daerah memiliki tersebut merupakan alternatif pemerintah
kewenangan sendiri untuk menentukan untuk meningkatkan kepatuhan wajib
berapa besar tarif kepemilikan pajak pajak kendaraan bermotor, karena
kendaraan bermotor dengan syarat tidak masyarakat cenderung melakukan
lebih dari tarif yang ada dalam ketentuan penundaan pembayaran pajak akibat dari
atau undang-undang yang berlaku. kondisi yang sulit di masa pandemi.
Penerapan kebijakan ini didasarkan pada
Kebijakan Insentif Selama Masa Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2010
Pandemi COVID-19 tentang Pajak Daerah dalam Pasal 66 ayat
Gubernur Jawa Timur, Khofifah (1) yang berbunyi “Gubernur dapat
Indar Parawansa memberi kebijakan memberikan keringanan, pembebasan dan
insentif pajak berupa potongan Pajak insentif Pajak”. Kebijakan ini diberlakukan
Kendaraan Bermotor sebagai salah satu efektif mulai April 2020 dan terus
alternatif menangani dampak pandemi diperpanjang hingga November 2020.
COVID-19 di provinsi Jawa Timur. Perpanjangan batas waktu ini tercantum
Pandemi COVID-19 berdampak negatif dalam Keputusan Gubernur Jawa Timur
bagi seluruh sektor kehidupan, tak Nomor 188/334/KPTS/013/2020 mengenai
terkecuali sektor swasta dan pemerintahan. Pemberian Insentif Pajak Daerah Bagi
Maka dari itu kebijakan insentif ini Masyarakat Jatim.
diperlukan sebagai strategi untuk menjaga
stabilitas ekonomi provinsi Jawa Timur Selain pemberian potongan pokok
dengan percepatan penerimaan Kas Daerah PKB, pemerintah juga meningkatkan
dari sektor Pajak Kendaraan Bermotor pelayanan di Samsat dan Layanan
(PKB) selain itu juga memberikan Unggulan di masa pandemi COVID-19.
stimulus fiskal untuk meringankan beban Salah satunya adalah memberikan layanan
masyarakat Jawa Timur yang terkena pembayaran PKB secara online demi
dampak COVID-19 dalam membayar mencegah penyebaran COVID-19 dengan
membayar melalui Payment Point Online
Bank (PPOB) dan Marketplace sebagai yang telah dipengaruhi oleh ketiga faktor
upaya untuk mencegah penularan virus penentu tersebut. Dalam penelitian ini, niat
melalui peredaran uang. diandaikan sebagai kepatuhan wajib pajak
kendaraan bermotor. Penelitian ini
Kerangka Teoritis dan Pengembangan bertujuan menguji pengaruh kesadaran
Hipotesis wajib pajak, kualitas pelayanan pajak, dan
Teori Perilaku Terencana yang keadilan pajak selama masa pandemi
disampaikan Ajzen (1991) menunjukkan terhadap kepatuhan wajib pajak kendaraan
adanya tiga faktor penentu yang dapat bermotor yang didasarkan pada Teori
mempengaruhi niat seseorang dalam Perilaku Terencana. Berikut gambaran
melalukan tindakan tertentu, yaitu sikap menyeluruh yang disederhanakan dalam
(behavior belief), norma subjektif penelitian ini:
(subjective norm), dan persepsi kontrol
perilaku (control belief). Sikap (behavior Gambar 2. 1 Kerangka Teoritis
belief) diartikan sebagai pandangan
individu akan hasil dari suatu tindakan dan Kesadaran Wajib Pajak (X1)
Kepatuhan
evaluasi yang dipengaruhi oleh keyakinan. Wajib Pajak
Kualitas Pelayanan (X2) Kendaraan
Dalam penelitian ini, sikap terhadap
Bermotor
perilaku adalah evaluasi mengenai Keadilan Pajak (X3) (Y)
keadilan pajak yang dirasakan oleh wajib
H1: Kesadaran wajib pajak selama masa
pajak kendaraan bermotor. Norma
pandemi Covid-19 berpengaruh positif
subjektif (subjective norm) didefinisikan
terhadap kepatuhan wajib pajak kendaraan
sebagai keyakinan individu terhadap
bermotor.
harapan normatif untuk menyetujui suatu
perilaku, serta motivasi untuk mematuhi H2: Kualitas pelayanan pajak selama masa
kewajibannya. Pada penelitian ini, pandemi Covid-19 berpengaruh positif
kesadaran wajib pajak menjadi keyakinan terhadap kepatuhan wajib pajak kendaraan
individu terhadap kebijakan yang bermotor.
diberikan pemerintah untuk meringankan
beban masyarakat sehingga dapat H3: Keadilan pajak berpengaruh positif
mempengaruhi niat wajib pajak kendaraan terhadap kepatuhan wajib pajak kendaraan
bermotor untuk patuh atau tidak dalam bermotor.
membayar pajak. Kontrol perilaku (control
Model Penelitian
belief) yang diartikan sebagai keyakinan
individu mengenai keberadaan hal-hal Y = α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + e
pendukung atau penghambat perilaku dan
persepsi individu tentang seberapa kuat Keterangan:
keberadaan hal-hal tersebut mempengaruhi Y = Kepatuhan Wajib Pajak Kendaraan
perilakunya. Pada penelitian ini, kualitas Bermotor
pelayanan pajak menjadi kontrol perilaku α = Konstanta
yang mempengaruhi niat perilaku patuh β1 = Koefisien Regresi
atau tidaknya wajib pajak kendaraan X1 = Kesadaran Wajib Pajak
bermotor. Berikutnya niat adalah sebuah β2 = Koefisien Regresi
reaksi yang dapat berupa suatu perilaku X2 = Kualitas Pelayanan
β3 = Koefisien Regresi Kendaraan Bermotor yang berada di
X3 = Keadilan Pajak wilayah kerja Kantor SAMSAT Kota
e = error (tingkat kesalahan) Malang. Berdasarkan pada hasil uji
validitas diketahui bahwa nilai rhitung dari
METODE PENELITIAN semua variabel penelitian memiliki nilai >
Pada penelitian ini memakai rtabel yakni 0,361, sehingga dapat
pendekatan penelitian kuantitatif berjenis dinyatakan memenuhi uji validitas.
penelitian eksplanatif. Populasi dari Selanjutnya pada uji reliabilitas diketahui
penelitian ini adalah Wajib Pajak semua nilai Cronbach’s Alpha memiliki
Kendaraan Bermotor yang membayar nilai > 0,6, dengan demikian memenuhi uji
pajaknya di Kantor SAMSAT Kota reliabilitas. Setelah item pertanyaan
Malang dengan memanfaatkan kebijakan dinyatakan memenuhi uji validitas dan
insentif pajak selama masa pandemi. reliabilitas, maka penelitian dilanjutkan
Jumlah populasi terdiri dari ratusan ribu dengan menguji sampel yang
individu dan memiliki jangkauan yang luas sesungguhnya.
sehingga peneliti menggunakan 100
Tabel 1 Hasil Uji Normalitas
sampel sebagai perwakilan dari populasi.
Unstandarized Residual
Penelitian menggunakan data Test Statistic 0,058
primer yang diperoleh dari responden yang Asymp. Sig. (2-
0,2
tailed)
telah mengisi kuesioner yang berisi daftar
pertanyaan terkait variabel yang diuji dari Sumber: Data Primer (diolah di tahun
penelitian dan data sekunder yang 2021)
diperoleh dari Kantor Bersama SAMSAT Uji asumsi klasik yang dilakukan
Kota Malang, literatur, jurnal, dan juga pertama yakni uji normalitas, dapat
berita-berita terkait kebijakan insentif di diketahui bahwa nilai Asymp. Sig. (2-
Provinsi Jawa Timur mengenai pajak tailed) sebesar 0,2 lebih besar dari nilai α
kendaraan bermotor, dimana data-data (0,05). Maka dapat disimpulkan data pada
tersebut membantu peneliti dalam penelitian ini terdistribusi normal.
melakukan penelitian ini. Peneliti Tabel 2 Uji Multikolinearitas
melakukan pilot test terlebih dahulu
kepada responden non sampel untuk Variabel Nilai Nilai VIF
menguji validitas dan reliabilitas kuesioner Independen Tolerance
sebelum digunakan pada penelitian Kesadaran Wajib 0,676 1,478
sesungguhnya untuk menghindari Pajak (X1)
kesalahan sistematik dalam Kualitas 0,471 2,121
mengumpulkan data pada penelitian Pelayanan (X2)
sesungguhnya. Keadilan Pajak 0,607 1,648
(X3)
HASIL PENELITIAN DAN Sumber: Data Primer (diolah di tahun
PEMBAHASAN 2021)

Pilot test dilakukan kepada 30 Uji asumsi klasik beikutnya adalah


reponden yang merupakan Wajib Pajak uji multikolinearitas. Berdasarkan tabel di
atas, dapat diketahui nilai VIF dari independen yakni kesadaran wajib
masing-masing variabel independen lebih pajak, kualitas pelayanan, dan
kecil dari nilai signifikansi 10,00, maka keadilan pajak adalah nol, maka
dapat disimpulkan bahwa data tidak terjadi kepatuhan wajib pajak adalah
multikolinearitas. sebesar konstanta 3,923.
b. Koefisien kesadaran wajib pajak
Tabel 3 Uji Heteroskedastisitas sebesar 0,519 menunjukkan bahwa
Variabel Nilai Sig. setiap peningkatan kesadaran wajib
Independen t pajak akan menimbulkan
Kesadaran Wajib -1,385 0,169 peningkatan kepatuhan wajib pajak
Pajak (X1) sebesar 0,519 satuan dengan asumsi
Kualitas -0,184 0,854 variabel lain konstan.
Pelayanan (X2) c. Koefisien kualitas pelayanan pajak
Keadilan Pajak -1,158 0,250 sebesar 0,212 menunjukkan bahwa
(X3) setiap peningkatan kualitas
Sumber: Data Primer (diolah di tahun pelayanan pajak akan menimbulkan
2021) peningkatan kepatuhan wajib pajak
sebesar 0,212 satuan dengan asumsi
Uji asumsi klasik berikutnya
variabel lain konstan.
adalah uji heterokedastisitas. Berdasarkan
d. Koefisien keadilan pajak sebesar
hasil pengujian yang disajikan pada tabel
0,245 menunjukkan bahwa setiap
4.4 dapat diketahui nilai signifikansi
peningkatan keadilan pajak akan
masing-masing variabel independen lebih
menimbulkan peningkatan
besar dari 0,05 yang berarti bahwa data
kepatuhan wajib pajakn sebesar
tidak terjadi heteroskedastisitas.
0,245 satuan dengan asumsi variabel
Analisis Regresi Linear Berganda lain konstan.

Y = 3,923 + 0,519X1 + 0,212X2 + 0,245X3 Tabel 4 Hasil Uji R Square


+e
R R Square Adjusted R Square
Keterangan:
0,790 0,624 0,613
Y = Kepatuhan Wajib Pajak
Sumber: Data Primer (diolah di
Kendaraan Bermotor
tahun 2021)
α = Konstanta
X1 = Kesadaran Wajib Pajak Ditunjukkan bahwa nilai R Square
X2 = Kualitas Pelayanan sebesar 0,624 yang berarti kemampuan
X3 = Keadilan Pajak variabel independen yakni Kesadaran
e = error (tingkat kesalahan) Wajib Pajak, Kualitas Pelayanan, dan
Melalui persamaan di atas dapat dijelaskan Keadilan Pajak dalam menjelaskan
sebagai berikut: variabel Kepatuhan Wajib Pajak sebesar
62,4%. Sementara sisanya (100% - 62,4%
a. Nilai konstanta (α) sebesar 3,923 = 37,6%) dijelaskan oleh variabel lainnya
menunjukkan bahwa bila variabel yang tidak disebutkan dalam penelitian ini.
Tabel 5 Uji Signifikansi Simultan (Uji nilai signifikansinya sebesar
F) 0,000 atau lebih kecil dari 0,05.
b. Kualitas Pelayanan berpengaruh
Sum of Mean
Model
Squares
Df
Square
F Sig. positif terhadap Kepatuhan
Wajib Pajak Kendaraan
Regression 540,64 3 180.2 53,2 0,0 Bermotor karena nilai thitung =
1 14 08 00
325,14 96 3.387
2,443 dimana lebih besar dari
Residual
9 ttabel = 1,985 dan juga nilai
Total 865,79 99 signifikansinya sebesar 0,016
0
atau lebih kecil dari 0,05.
Sumber: Data Primer (diolah di tahun c. Keadilan Pajak berpengaruh
2021) positif terhadap Kepatuhan
Ditunjukkan bahwa nilai F sebesar Wajib Pajak Kendaraan
53,208 dimana nilai ini lebih besar dari Bermotor karena nilai thitung =
Ftabel yakni 2,699 dan juga nilai 3,597 dimana lebih besar dari
signifikansinya sebesar 0,000 dimana jauh ttabel = 1,985 dan juga nilai
lebih kecil dari 0,05. Sehingga dapat signifikansinya sebesar 0,001
dikatakan bahwa variabel Kesadaran atau lebih kecil dari 0,05.
Wajib Pajak, Kualitas Pelayanan, dan
Keadilan Pajak secara bersama-sama Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak
berpengaruh positif terhadap variabel Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak
Kepatuhan Wajib Pajak Kendaraan
Bermotor. Pada penelitian ini kesadaran wajib
Tabel 6 Uji Parsial (Uji T) pajak diartikan sebagai sikap wajib pajak
kendaraan bermotor atas kesadarannya
Variabel thitung Sig. untuk membayar pajaknya dengan tepat
Bebas
waktu secara sukarela tanpa melakukan
Kesadaran 5,926 .000
penundaan. Terlebih lagi dengan adanya
Wajib
kebijakan insentif yang diberikan oleh
Pajak (X1)
Kualitas 2,443 .016 pemerintah yang hanya diberikan selama
Pelayanan masa pandemi Covid-19 yang
(X2) pelaksanaannya didukung dengan
Keadilan 3,597 .001 Keputusan Gubernur Jawa Timur No.
Pajak (X3) 188/394/KPT/013/2020 diharapkan dapat
Sumber: Data Primer (diolah di tahun menjadi solusi kesulitan bagi wajib pajak
2021) kendaraan bermotor dalam memenuhi
Dari uji t di atas dapat diperoleh hasil kewajibannya. Pemberian insentif ini
sebagai berikut. menunjukkan usaha nyata pemerintah
a. Kesadaran Wajib Pajak dalam menstabilkan ekonomi daerahnya
berpengaruh positif terhadap yang berdampak akibat pandemi melalui
Kepatuhan Wajib Pajak penerimaan pajak kendaraan bermotor. Hal
Kendaraan Bermotor karena ini diharapkan wajib pajak akan sadar
nilai thitung = 5,926 dimana lebih bahwa pentingnya kontribusi membayar
besar dari ttabel = 1,985 dan juga pajak terhadap pendapatan daerahnya.
Pemberian insentif ini harapannya dapat Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap
meningkatkan kesadaran wajib pajak Kepatuhan Wajib Pajak
kendaraan bermotor untuk berpartisipasi
dalam pemenuhan kewajiban pajaknya Pada penelitian ini kualitas
sehingga dapat meningkatkan tingkat pelayanan diartikan sebagai penilaian
kepatuhaan wajib pajak selama masa wajib pajak kendaraan bermotor terhadap
pandemi. kualitas pelayanan selama masa pandemi
yang lebih memudahkan wajib pajak
Hasil penelitian hipotesis pertama dalam membayar pajak kendaraan
(H1) dengan variabel kesadaran wajib bermotornya. Selama masa pandemi
pajak diketahui bahwa nilai thitung = 5,926 Covid-19 pelayanan SAMSAT terus
dimana lebih besar dari ttabel = 1,985 ditingkatkan demi memudahkan wajib
dengan signifikansi sebesar 0,000 < 0,05. pajak dalam membayar pajak kendaraan
Maka dapat disimpulkan H1 diterima, bermotor. Menurut halaman website Badan
yakni terdapat pengaruh positif antara Pendapatan Daerah Provinsi Jawa Timur
kesadaran wajib pajak terhadap kepatuhan pelayanan yang disediakan selama masa
wajib pajak kendaraan bermotor. Hasil pandemi adalah menerapkan pembayaran
penelitian ini sejalan dengan hasil pajak kendaraan secara online melalui
penelitian yang telah dilakukan oleh Payment Point Online Bank (PPOB) dan
Sabtiharini (2020) dan Awaloedin (2020). Marketplace. Selain itu juga dilakukan
Hasil penelitian Sabtiharini (2020) layanan pembayaran tunai melalui
membuktikan bahwa kesadaran wajib SAMSAT Induk, SAMSAT Drive Thru,
pajak berpengaruh signifikan terhadap dan SAMSAT Corner yang meningkatkan
kepatuhan wajib pajak kendaraan bermotor layanannya dengan menerapkan protokol
di SAMSAT Karanganyar. Sementara kesehatan guna mencegah penyebaran
penelitian yang dilakukan oleh Awaloedin Covid-19 sesuai dengan aturan
(2020) menunjukkan bahwa kesadaran pemerintah. Upaya ini dilakukan dengan
wajib pajak berpengaruh positif terhadap tujuan memudahkan wajib pajak untuk
kepatuhan wajib pajak kendaraan bermotor memenuhi kewajiban pajaknya sehingga
di SAMSAT Kec. Pasar Minggu Jakarta tingkat kepatuhan wajib pajak dapat
Selatan. meningkat.
Hasil ini sesuai dengan teori Hasil penelitian hipotesis kedua
perilaku terencana yang pada penelitian ini (H2) dengan variabel kualitas pelayanan
menjadikan kesadaran wajib pajak selama pajak diketahui bahwa nilai thitung = 2,443
pandemi sebagai motivasi yang dapat dimana lebih besar dari ttabel = 1,985
mempengaruhi niat wajib pajak kendaraan dengan signifikansi sebesar 0,016 < 0,05.
bermotor untuk patuh atau tidak dalam Maka dapat disimpulkan H2 diterima,
membayar pajak. Sehingga semakin yakni terdapat pengaruh positif antara
tingginya kesadaran wajib pajak kendaraan kualitas pelayanan pajak terhadap
bermotor atas kewajibannya membayar kepatuhan wajib pajak kendaraan
pajak selama masa pandemi, maka tingkat bermotor. Hasil penelitian ini konsisten
kepatuhan wajib pajaknya akan semakin dengan hasil penelitian yang telah
tinggi. dilakukan oleh Utama (2013) dan Puspita
(2014). Hasil penelitian Utama (2013) pay yang berarti besar pajak yang dibayar
menyatakan bahwa kualitas pelayanan sesuai dengan kemampuan masing-masing
berpengaruh positif dan signifikan pada wajib pajak kendaraan bermotor. Penilaian
tingkat kepatuhan wajib pajak kendaraan masyarakat atas adil atau tidaknya sistem
bermotor di Kantor Bersama SAMSAT perpajakan juga dinilai melalui tarif pajak
Tabanan. Sementara penelitian yang yang dikenakan telah sepadan dengan
dilakukan oleh Puspita (2014) timbal balik tidak langsung yang diberikan
menunjukkan bahwa kualitas pelayanan oleh pemerintah berupa perlengkapan dan
fiskus berpengaruh terhadap kepatuhan fasilitas umum.
wajib pajak.
Hasil penelitian hipotesis ketiga
Hasil analisis ini sesuai dengan (H3) dengan variabel keadilan pajak
teori perilaku terencana pada penelitian ini diketahui bahwa nilai thitung = 3,597
yang mendefinisikan kualitas pelayanan dimana lebih besar dari ttabel = 1,985
selama masa pandemi sebagai kontrol dengan signifikansi sebesar 0,001 < 0,05.
perilaku yang mempengaruhi niat perilaku Maka dapat disimpulkan H3 diterima,
patuh atau tidaknya wajib pajak kendaraan yakni terdapat pengaruh positif antara
bermotor. Sehingga dapat dikatakan bahwa keadilan pajak terhadap kepatuhan wajib
semakin baiknya kualitas pelayanan dalam pajak kendaraan bermotor. Hasil penelitian
memudahkan wajib pajak kendaraan ini konsisten dengan hasil penelitian yang
bermotor membayar pajaknya selama masa telah dilakukan oleh Yuliana (2014) dan
pandemi, maka tingkat kepatuhan wajib Darmawan (2020). Hasil penelitian oleh
pajak akan semakin meningkat. Yuliana (2014) menunjukkan bahwa
keadilan pajak mampu mempengaruhi
Pengaruh Keadilan Pajak Terhadap tingkat kepatuhan wajib pajak. Sedangkan
Kepatuhan Wajib Pajak penelitian oleh Darmawan (2020)
menyatakan bahwa keadilan pajak
Pada penelitian ini keadilan pajak
memiliki pengaruh terhadap kepatuhan
diartikan sebagai penilaian wajib pajak
wajib pajak.
kendaraan bermotor terhadap indikator
keadilan dalam kebijakan insentif pajak Hasil penelitian sesuai dengan teori
yang telah ditetapkan pemerintah selama perilaku terencana yang menjadikan
masa pandemi. Hal tersebut membuat keadilan pajak sebagai evaluasi terhadap
masyarakat menderita karena kondisi rasa adil yang didapat wajib pajak pada
ekonomi yang semakin sulit sehingga kebijakan yang berlaku selama masa
cenderung melakukan penundaan pandemi yang kemudian dapat
pembayaran pajak kendaraan bermotor mempengaruhi niat wajib pajak untuk
yang merupakan salah satu sumber melakukan perilaku patuh atau tidaknya
pendapatan daerah. Maka pemerintah wajib pajak dalam memenuhi
mengambil jalan tengah menerapkan kewajibannya. Sehingga dapat
kebijakan pemotongan tarif pajak disimpulkan bahwa keadilan pajak selama
kendaraan bermotor demi menarik masa pandemi dapat menjadi salah satu
kepatuhan wajib pajak untuk membayar faktor yang berpengaruh positif terhadap
kewajibannya. Dalam konsep penilaian
keadilan pajak terdapat indikator ability to
tingkat kepatuhan wajib pajak kendaraan media yang sering dijangkau
bermotor. oleh masyarakat, salah
satunya adalah sosial media.
KESIMPULAN DAN SARAN b) Diharapkan Kantor
Penelitian ini dilakukan bertujuan SAMSAT Kota Malang
untuk memperoleh bukti empiris mengenai dapat terus meningkatkan
pengaruh Kesadaran Wajib Pajak, Kualitas pelayanan dengan bersikap
Pelayanan, dan Keadilan Pajak selama ramah, responsif, serta
masa pandemi Covid-19 terhadap mematuhi protokol kesehatan
Kepatuhan Wajib Pajak Kendaraan dalam memberi pelayanan
Bermotor. Penelitian dilakukan di wilayah dan penjelasan mengenai
kerja Kantor SAMSAT Kota Malang perubahan peraturan kepada
dengan jumlah responden sebanyak 100 wajib pajak.
orang wajib pajak kendaraan bermotor. c) Perbaikan dan peningkatan
Berdasarkan hasil penelitian dan fasilitas umum bagi
pembahasan, maka dapat ditarik pengguna jalan agar wajib
kesimpulan bahwa Kesadaran Wajib pajak merasa besar pajak
Pajak, Kualitas Pelayanan, dan Keadilan yang dibayarnya sepadan
Pajak berpengaruh positif terhadap tingkat dengan timbal balik yang
Kepatuhan Wajib Pajak Kendaraan diberikan oleh pemerintah.
Bermotor Selama Masa Pandemi Covid-19
di Kantor SAMSAT Kota Malang.
DAFTAR PUSTAKA
Berdasarkan penelitian yang telah
dilakukan, peneliti memberi saran terkait
hal-hal yang perlu diperhatikan untuk
Ajzen, I. (1991). The Theory of Planned
penelitian selanjutnya yaitu:
Behavior. Organizational Behavior
1. Bagi peneliti selanjutnya untuk and Human Decission Processes.
melakukan penelitian berkelanjutan 50 (2), 179-211.
agar dapat menilai perubahan Ajzen, I. (2005). Attitudes, Personality and
perilaku wajib pajak kendaraan Behavior, (2nd edition). Berkshire,
bermotor sebagai responden dari UK: Open University Press-
waktu ke waktu dengan menambah McGraw Hill Education.
variabel lain yang dapat
mempengaruhi kepatuhan wajib Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian
pajak kendaraan bermotor. Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
2. Bagi pemerintah Salemba Empat.
a) Pemberian sosialisasi dan
Awaloedin, D. T., Indriyanto, E., &
edukasi yang berkelanjutan
Meldiyani, L. (2020). Pengaruh
mengenai pentingnya
Kesadaran Wajib Pajak, Tarif
membayar pajak untuk
Pajak dan Pelayanan Fiskus
meningkatkan kesadaran
Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak
wajib pajak dengan melalui
Kendaraan Bermotor: Studi Pada Budiartha, I. K., & Susilawati, K. E.
Wajib Pajak Kendaraan Bermotor (2013). Pengaruh Kesadaran Wajib
di Samsat Kec. Pasar Minggu Pajak, Pengetahuan Pajak, Sanksi
Jakarta Selatan. Jurnal Populis, Perpajakan, dan Akuntabilitas
Vol. 5, No. 10, 1551-1566. Pelayanan Publik pada Kepatuhan
Wajib Pajak Kendaraan Bermotor.
Badan Pendapatan Daerah Provinsi Jawa E-Journal Akuntansi, 345-357.
Timur. (2020, Maret 16).
BAPENDA JATIM. Dipetik Darmawan, A. S. (2020). Pengaruh Tarif,
September 14, 2020, dari Bapenda Kemudahan, dan Keadilan Pajak
Jatim Terapkan Standar terhadap Kepatuhan Wajib Pajak
Operasional Ketat Cegah (Studi pada KPP Pratama Malang
Penyebaran Corona: Utara terkait PP 23 Tahun 2018).
https://www.dipendajatim.go.id/?p Skripsi.
=1324#more-1324
Departemen Pendidikan Indonesia. (2008).
Badan Pendapatan Daerah Provinsi Jawa Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Timur. (2020, Juni 13). SAMSAT Jakarta: Balai Pustaka.
JATIM. Dipetik September 14,
2020, dari Gubernur Jawa Timur Ghozali, I. (2016). Aplikasi Analisis
Berikan Diskon Pajak Kendaraan: Multivariete dengan Program
https://www.dipendajatim.go.id/?ta SPSS 23. Semarang: Badan
g=samsat-jatim Penerbit Universitas Diponegoro.

Badan Pusat Statistik Kota Malang Irianto, E. S. (2005). Politik Perpajakan:


Tentang Jumlah Kendaraan Membangun Demokrasi Negara.
Bermotor Menurut Kecamatan dan Yogyakarta: UII Press.
Jenis Kendaraan di Kota Malang Keputusan Menteri Pendayagunaan
(Unit), 2018-2020. Diakses dari Aparatur Negara Nomor
https://malangkota.bps.go.id/indicat 63/KEP/M.PAN/7/2003 Tentang
or/17/143/1/jumlah-kendaraan- Pedoman Umum Penyelenggaraan
bermotor-menurut-kecamatan-dan- Pelayanan Publik. Diakses dari
jenis-kendaraan-di-kota- https://simpuh.kemenag.go.id/regul
malang.html asi/kepmenpan_63_03.pdf
Badan Pusat Statistik Kota Malang Khuzaimah, N., & Hermawan, S. (2018).
Tentang Jumlah Kendaraan Pengaruh Tingkat Pemahaman
Bermotor Menurut Provinsi dan Wajib Pajak, Kesadaran Wajib
Jenis Kendaraan (Unit), 2020. Pajak, dan Sanksi Pajak terhadap
Diakses dari Kepatuhan Wajib Pajak. Journal of
https://www.bps.go.id/indikator/ind Islamic Accounting and Tax, 37-
ikator/view_data_pub/0000/api_pu 48.
b/V2w4dFkwdFNLNU5mSE95Un
d2UDRMQT09/da_10/1 Muliari, N. K., & Setiawan, P. E. (2011).
Pengaruh Persepsi tentang Sanksi
Perpajakan dan Kesadaran Wajib Sanksi Administratif Kendaraan
Pajak pada Kepatuhan Pelaporan Bermotor. Dipetik November 24,
Wajib Pajak Orang Pribadi di KPP 2020, dari Jurnal Presisi 2020:
Denpasar Timur. Jurnal Akuntansi https://jurnalpresisi.pikiran-
Bisnis 6 (1). rakyat.com/jawa-timur/pr-
15712218/kabar-gembira-pemprov-
Mutia, S. P. (2014). Pengaruh Sanksi jatim-bebaskan-bea-balik-nama-
Perpajakan, Kesadaran Perpajakan, dan-sanksi-administratif-
Pelayanan Fiskus, dan Tingkat kendaraan-bermotor
Pemahaman Terhadap Kepatuhan
Wajib Pajak Orang Pribadi (Studi Puspita, N. (2014). Pengaruh Kualitas
Empiris pada Wajib Pajak Orang Pelayanan Fiskus, Kesadaran
Pribadi yang terdaftar di KPP Wajib Pajak dan Keadilan Pajak
Pratama Padang). Jurnal terhadap Kepatuhan Wajib Pajak
Akuntansi. dalam Membayar Pajak Bumi dan
Bangunan (Studi Empiris pada
Nasution. (2012). Perpajakan. Jakarta: Kecamatan Padang Utara). Artikel.
Bumi Aksara.
Putri, G. S. (2020, Maret 12).
Parasuraman, Z. d. (1985). A Conceptual KOMPAS.com. Dipetik September
Model of Service Quality and Its 14, 2020, dari WHO Resmi Sebut
Implications for Future Research. Virus Corona Covid-19 sebagai
Journal of Marketing, Vol 49, hal Pandemi Global:
41-50. https://www.kompas.com/sains/rea
Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur d/2020/03/12/083129823/who-
Nomor 9 Tahun 2020 Tentang resmi-sebut-virus-corona-covid-19-
Pajak Daerah. Diakses dari sebagai-pandemi-global?page=all
http://ditjenpp.kemenkumham.go.id Rahayu, S. K. (2010). Perpajakan
/files/ld/2010/ProvinsiJawaTimur- Indonesia, Konsep dan Aspek
2010-9.pdf Formal. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Peraturan Menteri Keuangan Republik Rahayu, S. K. (2010). Perpajakan
Indonesia Nomor 86/PMK.03/2020 Indonesia, Teori dan Teknis
Tentang Insentif Pajak Untuk Perhitungan. Yogyakarta: Graha
Wajib Pajak Terdampak Pandemi Ilmu.
Corona Virus Disease 2019.
Diakses dari Resmi, S. (2014). Perpajakan: Teori dan
https://pajak.go.id/sites/default/files Kasus. Jakarta: Salemba Empat.
/2020-
07/PMK%20No.%2086%20Th%20 Richardson, G. (2006). The Impact of Tax
2020.pdf Fairness Dimensions on Tax
Compliance Behavior in an Asian
Primaturin, A. (2020, September 1). Kabar Jurisdiction: The Case of Hong
Gembira! Pemprov Jatim Kong. International Tax Journal.
Bebaskan Bea Balik Nama dan
Sabtiharini, D. A., & Ismawati, K. (2020). tentang-pajak-daerah-dan-retribusi-
Pengaruh Tarif Pajak, Kesadaran, daerah/UU-427-973-
dan Sanksi Perpajakan Terhadap UU_28_Tahun_2009_Ttg_PDRD.p
Kepatuhan Wajib Pajak Kendaraan df
Bermotor (Studi Kasus pada
WPOP Samsat Karanganyar). Utama, I. W. (2013). Pengaruh Kualitas
Surakarta Accounting Review Pelayanan, Sanksi Perpajakan dan
(SAREV) Vol. 2, No. 2, hal 32-39. Biaya Kepatuhan Terhadap
Kepatuhan Wajib Pajak.
Sudirman, R., & Amiruddin, A. (2012).
Perpajakan Pendekatan Teori dan Yuliana, R., & Isharijadi. (2014).
Praktik. Malang: Empat Dua Pengaruh Sikap, Norma Subjektif
Media. dan Keadilan Pajak Terhadap
Kepatuhan Wajib Pajak Orang
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pribadi di KPP Pratama Madiun.
Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. ASSETS: Jurnal Akuntansi dan
Bandung: Alfabeta. Pendidikan, Vol. 3, No. 2, 75-85.

Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Zakarija, A. (2010). Theory of Planned


Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Behavior, Masihkah Relevan.
Bandung: Alfabeta. Malang: Universitas
Muhammadiyah Malang.
Sulastiyono, A. (2011). Manajemen
Penyelenggaran Hotel. Bandung:
Alfabeta.

Sunyoto, D. (2013). Metodologi Penelitian


Akuntansi. Bandung: PT Refika
Aditama Anggota Ikapi.

Tjahjono, A. d. (2005). Perpajakan


Indonesia. Jakarta: Raja Grafindo
Persada.

Undang-Undang Republik Indonesia


Nomor 28 Tahun 2007 Tentang
Ketentuan Umum dan Tata Cara
Perpajakan. Diakses dari
https://jdih.kemenkeu.go.id/fulltext
/2007/28tahun2007uu.htm

Undang-Undang Republik Indonesia


Nomor 28 Tahun 2009 Tentang
Pajak Daerah dan Retribusi Daerah.
Diakses dari
http://www.djpk.kemenkeu.go.id/at
tach/post-no-28-tahun-2009-

Anda mungkin juga menyukai