Anda di halaman 1dari 5

PERTEMUAN 10

PENGUKURAN LUAS PETA


DENGAN ALAT PLANIMETER

Planimeter adalah instrumen pengukuran luas yang


dilengkapi dengan ujung pelacak untuk mengukur luas suatu
areal pada peta. Adapun caranya adalah dengan menelusuri
garis batas areal tersebut dengan ujung pelacak pada
instrumen. Pada instrumen tersebut terdapat sebuah roda yang
dapat berputar bersamaan dengan gerakan dari ujung pelacak.
Dari jumlah putaran yang diperoleh dikalikan dengan
konstanta tertentu, maka dengan mudah dapat diketahui luas
areal tersebut. Planimeter yang saat ini banyak digunakan
adalah planimeter tipe kutub atau disebut planimeter kutub.
Berikut ini disajikan planimeter kutub pada Gambar 7.5.

Gambar 7.5 Planimeter Kutub

Instrumen tipe ini mempunyai ujung jarum tetap dan


tangkai pelacak yang dilengkapi dengan ujung pelacak yang
berfungsi memindahkan gerakan ujung pelacak ke sebuah roda
di ujung lainnya. Gerakannya dibaca pada suatu cakra dan
gerakan halus yang lebih kecil dari graduasi roda dibaca pada
suatu vernir (v1). Roda dapat diusahakan bergerak lambat
88
dengan menggunakan sekrup gerak lambat. Apabila klemnya
dikendorkan, akan menggelincir pada tangkai pelacak dan
dapat dicocokkan ke posisi yang diinginkan. Posisi vernir
lainnya (v2) ditentukan sesuai dengan skala gambar guna
menentukan konstanta pengali atau unit area untuk satu
putaran roda. Ujung lain dari tangkai jarum dengan ujung
jarum tetap dihubungkan oleh suatu poros dengan ujung roda
yang terjauh dan membentuk ujung tetap yang dapat berputar
bebas sesuai dengan gerakan ujung pelacak. Berikut ini
disajikan planimeter kutub dengan ujung jarum di luar peta
pada Gambar 7.6 dan planimeter kutub dengan ujung jarum di
dalam peta pada Gambar 7.7.

Gambar 7.6 Planmeter Kutub dengan Ujung Jarum


di Luar Peta

Gambar 7.7 Planimeter Kutub dengan Ujung Jarum


di Dalam Peta

89
Setiap planimeter pada tempatnya terdapat petunjuk
atau cara singkat penggunaannya, terutama dalam menentukan
unit area yang akan diperkalikan dengan hasil pembacaan pada
planimeter untuk menentukan luas areal yang dipetakan. Unit
area tergantung pada skala peta dan panjang tangkai pelacak.
Berikut ini disajikan planimeter kutub dengan pengukuran dua
kali pada Gambar 7.8.

Gambar 7.8 Planimeter Kutub dengan Pengukuran Dua Kali

Metode penggunaan planimeter sebagai berikut :


a. Lembar gambar yang luasnya akan diukur ditempatkan
pada suatu meja horizontal dan semua lekukan diratakan.
Skala tangkai pelacak dipasangkan pada skala graduasi
yang sudah ditentukan sebelumnya. Untuk ini klem A
dikendorkan dan klem B dikencangkan dengan sekrup
gerak lambat.
b. Ujung jarum tetap ditempatkan sedemikian rupa sehingga
memudahkan pergerakan ujung pelacak. Ujung pelacak ini
digerakkan menelusuri batas areal gambar dengan
memperhatikan gerakan roda dan susunan keseluruhan
instrumen.
c. Apabila pembacaan roda dengan ujung jarum pada titik
permulaan gambar sama dengan n1 dan pembacaan setelah
kembali lagi ke titik permulaan tersebut dengan satu
putaran sama dengan n2, maka :
n = n2 – n1, apabila ujung pelacak berputar searah
jarum jam, dan
90
n = n1 – n2, apabila ujung pelacak berputar
berlawanan arah jarum jam.
d. Cakra bergerak satu graduasi apabila roda membuat satu
putaran. Ini berarti angka pada cakra adalah harga ribuan,
pada roda harga ratusan dan harga puluhan, sedang pada
vernir (v1) adalah harga satuan.
e. Apabila luas yang akan diukur itu besar dan tidak
terjangkau oleh ujung pelacak, maka gambar areal dibagi
menjadi beberapa bagian untuk kemudian hasilnya
dijumlahkan.
Contoh :
Digunakan planimeter Model No. CS-10 Tracing Point
Model No. CS-10 Optical Tracer
1) Ujung jarum tetap (polar) di luar peta, maka :
a) Pembacaan pertama n1 = 1473
Pembacaan kedua n2 = 2105
Ujung pelacak berputar searah jarum jam
Unit area untuk skala peta 1 : 1.000 = 10 m2
Jadi luas = (n2 – n1) x Unit Area
= (2105 – 1473) x 10
= 6.320 m2
b) Pembacaan pertama n1 = 1473
Pembacaan kedua n2 = 2105
Ujung pelacak berputar searah jarum jam
Unit area untuk skala peta 1 : 500 = 2 m2
Jadi luas = (n2 – n1) x Unit Area
= (2105 – 1473) x 2
= 1.264 m2
2) Ujung jarum tetap (polar) di dalam peta, maka :
a) Ujung pelacak berputar searah jarum jam
Konstanta = 24.940
Pembacaan pertama n1 = 1473
Pembacaan kedua n2 = 2105
Unit area untuk skala peta 1 : 1.000 = 10 m2

91
Jadi luas = konstanta + (n2 – n1) x Unit Area
= 24.940 + (2105 – 1473) x 10
= 255.720 m2
b) Ujung pelacak berputar berlawanan arah jarum jam
Konstanta = 24.940
Pembacaan pertama n1 = 1473
Pembacaan kedua n2 = 583
Unit area untuk skala peta 1 : 1.000 = 10 m2
Jadi luas = konstanta - (n1 – n2) x Unit Area
= 24.940 - (1473 – 583) x 10
= 240.500 m2
Jika unit area skala peta yang akan dihitung luasnya
tidak terdapat pada tabel, maka cara menentukan unit areanya
adalah sebagai berikut :
Misalnya skala peta adalah 1 : 600, maka :

Unit area = 10

= 3,60 m2

92

Anda mungkin juga menyukai