Anda di halaman 1dari 18

PAPER

MESIN KONVERSI ENERGI


TURBIN UAP

DISUSUN OLEH :
SYAFIRUL FIRDAUS [22]
2031210010
2G-D3 TEKNIK MESIN

POLITEKNIK NEGERI MALANG


JURUSAN TEKNIK MESIN
2022
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Turbin air tergolong mesin konversi energi yang mengubah energi translasi
gerak lurus menjadi energi gerak rotasi. Energi air tergolong energi terbarukan atau
renewable energy. Renewable energy adalah energi yang tidak memiliki batasan
masa/waktu. Energi gerak air termasuk energi yang mudah dan relatif mudah didapat.
Energi gerak air terjadi karena adanya beda ketinggian permukaan, secara umum air
bergerak dari permukaan tinggi menuju permukaan yang rendah atau dapat dikatakan
bahwa air bergerak pada tekanan yang tinggi menuju tekanan rendah. Energi gerak air
dapat dimanfaatkan dikarenakan dalam air mengandung energi potensial berupa
perbedaan ketinggian pada air dan energi kinetik yang disebabkan oleh kecepatan aliran
air. Pada hukum newton dikatakan bahwa energi tidak dapat diciptakan atau dilenyapkan,
energi memiliki sifat mutlak sebagaimana dinyatakaan dalam hukum kekekalan energi.
Masyarakat modern sangat lekat dengan kemajuan teknologi, teknologi dapat membantu
dan meringkas kebutuhan hidup manusia. Dengan teknologi masyarakat dapat dengan
mudah memenuhi kebutuhan energi, salah satu contoh adalah energi listrik hasil
pengolahan mesin konversi energi. Mesin konversi energi yang digunakan untuk
mengkonversi energi air menjadi listrik terdiri dari beberapa sistem kerja. Sistem kerja
tersebut terdiri dari bendungan air, pintu masuk air, penyaring air, turbin air, generator
dll. Menurut KBBI turbin adalah mesin atau motor yg roda penggeraknya berporos
dengan sudu (baling-baling) yg digerakkan oleh aliran air, uap, atau udara. Sementara
kincir air adalah barang yg bundar berupa lingkaran, bersumbu, dan dapat berputar (roda)
dari rotan atau jaring berbingkai untuk mengangkat air dari bandar (sungai) yg akan
dialirkan ke sawah.
Perkembangan turbin air mulai nampak pada awal abad 18. Sejak awal abad 18
kincir air banyak dimanfaatkan sebagai penggerak penggilingan gandum, penggergajian
kayu dan mesin tekstil. Memasuki abad 19 turbin air mulai dikembangkan.
Perkembangan turbin air hingga saat ini mulai memuncak sampai akhirnya ditemukan
microhidro, microhidro memimiliki peluang besar untuk dimanfaatkan oleh masyarakat
umum. Aliran sungai dengan sejumlah anak sungainya dibendung dengan sebuah Dam.
Airnya ditampung dalam waduk yang kemudian dialirkan melaui Pintu Pengambilan Air
(Intake Gate) yang selanjutnya 2 masuk ke dalam Terowongan Tekan (Headrace Tunnel).
Sebelum memasuki Pipa Pesat (Penstock), air harus melewati Tangki Pendatar (Surge
Tank) yang berfungsi untuk mengamankan pipa pesat apabila terjadi tekanan kejut atau
tekanan mendadak yang biasa disebut sebagai pukulan air (water hammer) saat Katup
Utama (Inlet Valve) ditutup seketika. Setelah Katup Utama dibuka aliran air yang
bergerak memutar Turbin dan dari turbin, air mengalir keluar melalui Pipa Lepas (Draft
Tube) dan selanjutnya dibuang ke Saluran Pembuangan (Tail Race). Poros turbin yang
berputar tersebut dikopel dengan poros Generator sehingga menghasilkan energi listrik.
Melalui Trafo Utama (Main Transformer), energi listrik disalurkan melewati Saluran
Udara Tegangan Tinggi (SUTT) ke konsumen melalui Gardu Induk.
Tujuan
Adapun tujuan dari pembelajaran mengenai pompa ini, ialah sebagai berikut :
1. Mengetahui hal khusus dan umum tentang turbin air.
2. Mengetahui sejarah turbin air
3. Mengetahui jenis-jenis turbin air.
4. Mengetahui komponen umum dari turbin air.

Manfaat
Adapun manfaat dari pembelajaran mengenai pompa ini, adalah sebagai berikut:

1. Memahami apa itu turbin air.


2. Memahami sejarah dari turbin air.
3. Memahami jenis-jenis dari turbin air
4. Memahami tentang komponen umum dari turbin air.
PEMBAHASAN

Pengertian Umum Turbin Air

Turbin air merupakan mesin yang berputar diakibatkan oleh energi kinetik
dan potensial dari aliran fluida. Fluida yang bergerak menjadikan blade pada
turbin berputar dan menghasilkan energi untuk menggerakkan rotor. Perbedaan
dasar antara turbin air awal dengan kincir air terletak pada komponen. Komponen
pada turbin lebih optimal dan dapat memanfaatkan air dengan putaran lebih cepat
serta dapat memanfaatkan head yang lebih tinggi. Komponen kincir lebih
sederhana dengan biaya peralatan dan perawatan yang lebih murah. Turbin
berfungsi untuk mengubah energi potensial dan kinetik menjadi energi mekanik.
gaya jatuh air yang mendorong baling-baling menyebabkan turbin berputar.
Komponen-komponen utama pada turbin air terdiri dari rotor dan stator. Rotor
merupakan bagian yang berputar pada sistem turbin air. Stator merupakan bagian
yang diam pada turbin air.
a. Bagian Rotor :
1. Sudu pengarah berfungsi untuk mengontrol kapasitas aliran masuk
turbin.
2. Poros berfungsi untuk meneruskan aliran tenaga yang berupa gerak
putar yang dihasilkan oleh sudu.
3. Bantalan berfungsi sebagai perapat-perapat komponen-komponen
dengan tujuan agar tidak mengalami kebocoran pada sistem.
4. Runner berfungsi untuk merubah energi potensial fluida menjadi
energi mekanik.
b. Bagian Stator :
1. Pipa pengarah/nozzle berfungsi untuk meneruskan alira fluida sehingga
tekanan dan kecepatan alir fluida yang digunakan di dalam
sistem besar.
2. Rumah turbin berfungsi sebagai rumah kedudukan komponen
komponen dari turbin.
Berdasarka bentuk, turbin air dibagi atas turbin implus dan turbin reaksi.
Turbin impuls adalah turbin air yang cara kerjanya merubah seluruh energi air
(yang terdiri dari energi potensial, tekanan, kecepatan) yang tersedia menjadi
energi kinetik untuk memutar turbin, sehingga menghasilkan energi
kinetik. Energi potensial air diubah menjadi energi kinetik pada nozle. Air keluar
nozle yang mempunyai kecepatan tinggi membentur sudu turbin. Setelah
membentur sudu arah kecepatan aliran berubah sehingga terjadi perubahan
momentum (impulse). Contoh dari turbin impuls adalah turbin pelton, cross-flow
dan turgo. Turbin Reaksi adalah turbin yang cara kerjanya merubah seluruh energi
air yang tersedia menjadi energi kinetik. Sudu pada turbin reaksi mempunyai
profil khusus yang menyebabkan terjadinya penurunan tekanan air selama melalui
sudu. Perbedaan tekanan ini memberikan gaya pada sudu sehingga runner (bagian
turbin yang berputar) dapat berputar. Turbin reaksi terdiri dari turbin Francis dan
Kaplan.
Umumnya, turbin impuls digunakan untuk tempat dengan head tinggi, dan
turbin reaksi digunakan untuk tempat dengan head rendah. Untuk merencanakan
turbin diperlukan beberapa pertimbangan, pertimbangan yang digunakan untuk
menentukan jenis turbin yang ditempatkan disuatu daerah tergantung dari
ketinggian dan debit air. Secara bentuk turbin air terbagi atas beberapa jenis turbin
yaitu turbin Pelton, Francis, Banki dan Kaplan.
Adapun perbandingan karakteristik jenis turbin dapat kita lihat pada grafik
net head (m) dan flow (m3/s) di bawah ini:

Dapat dilihat pada grafik diatas bahwa turbin kaplan adalah turbin yang
beroperasi pada head yang rendah dengan kapasitas aliran yang tinggi atau bahkan
beroperasi pada kapasitas yang sangat rendah. Hal ini karena sudu-sudu turbin
kaplan dapat diatur secara manual atau otomatis untuk merespon perubahan
kapasitas. Turbin pelton adalah turbin yang beroperasi pada head tinggi dengan
kapasitas yang rendah. Untuk turbin francis mempunyai karakteristik yang
berbeda dengan yang lainnya yaitu turbin francis dapat beroperasi pada head yang
rendah atau beroperasi pada head yang tinggi. Pemilihan turbin kebanyakan
didasarkan pada head air yang didapatkan dan kurang lebih pada rata-rata
alirannya.Turbin Kaplan baik digunakan untuk semua jenis debit dan head,
efisiensinya baik dalam segala kondisi aliran. Aplikasi penggunaan turbin
berdasarkan tinggi head yang didapatkan adalah sebagai berikut ini :
a. Turbin Kaplan : 2 < H < 100 meter
b. Turbin Francis : 5 < H < 500 meter
c. Turbin Pelton : H < 30 meter
d. Turbin Banki : 2 < H < 200 meter
Sejarah Turbin Air

Kata "turbine" ditemukan oleh seorang insinyur Perancis yang bernama


Claude Bourdin pada awal abad 19, yang diambil dari terjemahan bahasa Latin
dari kata "whirling" (putaran) atau "vortex" (pusaran air). Ján Andrej Segner
mengembangkan turbin air reaksi pada pertengahan tahun 1700. turbin ini
mempunyai sumbu horizontal dan merupakan awal mula dari turbin air modern.
Turbin ini merupakan mesin yang simpel yang masih diproduksi saat ini untuk
pembangkit tenaga listrik skala kecil. Segner bekerja dengan Euler dalam
membuat teori matematis awal untuk desain turbin. Pada tahun 1820, Jean-Victor
Poncelet mengembangkan turbin aliran kedalam. Pada tahun 1826, Benoit
Fourneyon mengembangkan turbin aliran keluar. Turbin ini sangan efisien (80%)
yang mengalirkan air melalui saluran dengan sudu lengkung satu dimensi. Saluran
keluaran juga mempunyai lengkungan pengarah. Pada tahun 1844, Uriah A.
Boyden mengembangkan turbin aliran keluar yang meningkatkan performa dari
turbin Fourneyon. Bentuk sudunya mirip dengan turbin Francis. Pada tahun 1849,
James B. Francis meningkatkan efisiensi turbin reaksi aliran kedalam hingga lebih
dari 90%. Dia memberikan test yang memuaskan dan mengembangkan metode
engineering untuk desain turbin air. Turbin Francis dinamakan sesuai dengan
namanya, yang merupakan turbin air modern pertama. Turbin ini masih digunakan
secara luas di dunia saat ini. Turbin air aliran kedalam mempunyai susunan
mekanis yang lebih baik dan semua turbin reaksi modern menggunakan desain ini.
Putaran massa air berputar hingga putaran yang semakin cepat, air berusaha
menambah kecepatan untuk membangkitkan energi. Energi tadi dibangkitkan
pada sudu dengan memanfaatkan berat jatuh air dan pusarannya. Tekanan air
berkurang sampai nol sampai air keluar melalui sirip turbin dan memberikan
energi. Sekitar tahun 1890, bantalan fluida modern ditemukan, sekarang
umumnya digunakan untuk mendukung pusaran turbin air yang berat. Hingga
tahun 2002, bantalan fluida terlihat mempunyai arti selama lebih dari 1300 tahun
Sekitar tahun 1913, Victor Kaplan membuat turbin Kaplan, sebuah tipe mesin
baling-baling. Ini merupakan evolusi dari turbin Francis tetapi dikembangkan
dengan kemampuan sumber air yang mempunyai head kecil.
Pada umumnya semua turbin air hingga akhir abad 19 (termasuk kincir air)
merupakan mesin reaksi; tekanan air yang berperan pada mesin dan menghasilkan
kerja. Sebuah turbin reaksi membutuhkan air yang penuh dalam proses transfer
energi. Pada tahun 1866, tukang pembuat gilingan di California, Samuel Knight
menemukan sebuah mesin yang mengerjakan tuntas sebuah konsep yang berbeda
jauh. Terinspirasi dari system jet tekanan tinggi yang digunakan dalam lapangan
pengeboran emas hidrolik, Knight mengembangkan ceruk kincir yang dapat
menangkap energi dari semburan jet, yang ditimbulkan dari energi kinetik air.
Pada sumber yang cukup tinggi (ratusan kaki) yang dialirkan melalui sebuah pipa
saluran. Turbin ini disebut turbin impulse atau turbin tangensial. Aliran air
mendorong ceruk disekeliling kincir turbin pada kecepatan maksimum dan jatuh
keluar sudu dengan tanpa kecepatan. Pada tahun 1879, Lester Pelton, melakukan
percobaan dengan kincir Knight, dikembangkanlah desain ceruk ganda yang
membuang air kesamping, menghilangkan beberapa energi yang hilang pada
kincir Knight yang membuang sebagian air kembali melawan kincir. Sekitar tahun
1895, William Doble mengembangkan ceruk setengah silinder milik Pelton
menjadi ceruk berbentuk bulat memanjang, termasuk sebuah potongan
didalamnya yang memungkinkan semburan untuk membersihkan masukan ceruk.
Turbin ini merupakan bentuk modern dari turbin Pelton yang saat ini dapat
memberikan efisiensi hingga 92%. Pelton telah memprakarsai desain yang efektif,
kemudian Doble mengambil alih perusahaan Pelton dan tidak mengganti namanya
menjadi Doble karena nama Pelton sudah dikenal. Turgo dan turbin aliran silang
merupakan desain turbin impulse selanjutnya. Turbin air terdapat dalam suatu
pembangkit listrik berfungsi untuk mengubah energi potensial yang dimiliki air
menjadi energi kinetik. Selanjutnya energi kinetik ini akan dirubah menjadi energi
elektrik melalui generator.
Jenis-Jenis Turbin Air

Turbin air dapat digolongkan menjadi dua yaitu turbin air berdasarkan model
aliran air masuk runner dan berdasarkan bentuknya. Berikut ini akan diuraikan
klasifikasi jnis turbin air.

1. Berdasarkan Arah Aliran


Berdasaran model aliran air masuk runner, maka turbin air dapat dibagi
menjadi tiga tipe yaitu :
a. Aliran Aksial
Pada turbin ini air masuk runner dan keluar runner sejajar dengan
poros runner, Turbin Kaplan atau Propeller adalah salah satu contoh dari tipe turbin ini.
Turbin aliran aksial adalah turbin yang paling banyak digunakan dengan menggunakan
fluida kompresibel.

b. Aliran Radial
Pola aliran radial terbagi atas sentripetasl dan sentrifugal. Pola aliran
sentrifugal adalah pola aliran yang menyebar dari suatu puncak. Pola seperti ini terdapat
pada daerah yang berbentuk kerucut atau gunung api. Pola aliran radial sentripetal
merupakan pola aliran yang arahnya mengumpul menuju suatu pusat. Pola seperti ini
terdapat pada suatu daerah yang berbentuk cekung atau basin.

c. Aliran Berubah
Aliran berubah beraturan (gradually varied flow), terjadi jika parameter
hidrolis (kecepatan, tampang basah) berubah secara progresif dari satu tampang ke
tampang yang lain. Apabila di ujung hilir saluran terdapat bendung maka akan terjadi
profil muka air pembendungan dimana kecepatan aliran akan berkurang (diperlambat),
sedangkan apabila terdapat terjunan maka profil aliran akan menurun dan kecepatan
akan bertambah (dipercepat) contoh aliran pada sungai. Aliran berubah cepat (rapidly
varied flow), terjadi jika parameter hidraulis berubah secara mendadak (saluran
transisi), loncat air, terjunan, aliran melalui bangunan pelimpah dan pintu air.

d. Aliran Tangensial
Pada kelompok turbin ini posisi air masuk runner dengan arah tangensial
atau tegak lurus dengan poros runner mengakibatkan runner berputar, contohnya
Turbin Pelton dan Turbin Cross-Flow.
2. Berdasarkan Daya
a. Mini Mikrohidro
Mini Mikorohidro merupakan turbin yang mengalirkan daya atau energi
yang kecil. Turbin ini tergolong teknologi tepat guna. Contoh nyata dari mini
mikrohidro adalah kincir air. Sebelum adanya mesin generator, kincir air
digunakan untuk membuat sistem irigrasi perairan di persawahan.

Gambar : Kincir air di mesir

b. Mikrohidro
Mikrohidro adalah istilah yang digunakan untuk instalasi pembangkit
listrik yang mengunakan energi air. Kondisi air yang bisa dimanfaatkan sebagai
sumber daya (resources) penghasil listrik adalah memiliki kapasitas aliran dan
ketinggian tertentu dari instalasi. Semakin besar kapasitas aliran maupun
ketinggiannya dari istalasi maka semakin besar energi yang bisa dimanfaatkan
untuk menghasilkan energi listrik. Istilah mikrohidro terdiri dari mikro artinya
kecil sedangkan hidro artinya air. Mikrohidro menghasilkan daya lebih rendah,
sekitar 100 W. Secara teknis, Mikrohidro memiliki tiga komponen utama yaitu air
(sumber energi), turbin dan generator. Air yang mengalir dengan kapasitas
tertentu disalurkan dari ketinggian tertentu menuju rumah turbin. Di rumah turbin
tersebut air akan menumbuk turbin sehingga menimbulkan energi mekanik berupa
berputarnya poros turbin. Poros yang berputar tersebut kemudian ditransmisikan
ke generator dengan mengunakan kopling. Dari generator akan dihaslikan energi
listrik yang akan masuk ke sistem kontrol arus listrik sebelum dialirkan ke rumah-
rumah atau keperluan lainnya (beban). Begitulah secara ringkas proses
Mikrohidro merubah energi aliran dan ketinggian air menjadi energi listrik.
Gambar : Gambar PLTMH

c. Minihidro
Sedangkan untuk minihidro daya keluarannya berkisar antara 100 sampai
5000 W. Prinsip kerja dari minihidro hampir sama seperti mikrohidro, akan
tetaapi daya yang dihasilkan berbeda, sehingga disebut minihidro.

Gambar : Animasi Minihidro 100-5000 W

d. Turbin Hydropower
Pembangkit listrik tenaga air (PLTA) tergolong dari turbin hydropower.
Dikarenakan tenaga yang dihasilkan diatas 20 MW setiap unit. PLTA adalah
pembangkit yang mengandalkan energi potensial dan kinetik dari air untuk
menghasilkan energi listrik. Energi listrik yang dibangkitkan ini biasa disebut
sebagai hidroelektrik. Bentuk utama dari pembangkit listrik jenis ini adalah
generator yang dihubungkan ke turbin yang digerakkan oleh tenaga kinetik dari
air.
Gambar : Hydropower, tenaga yang dihasilkan diatas 20MW. Tempat
bendungan contra Swiss

3. Berdasarkan Bentuk

a. Turbin Implus
Turbin impuls adalah turbin air yang cara kerjanya merubah seluruh energi
air (yang terdiri dari energi potensial, tekanan, kecepatan) yang tersedia menjadi
energi kinetik untuk memutar turbin, sehingga menghasilkan energi
kinetik. Energi potensial air diubah menjadi energi kinetik pada nozle. Air keluar
nozle yang mempunyai kecepatan tinggi membentur sudu turbin. Setelah
membentur sudu arah kecepatan aliran berubah sehingga terjadi perubahan
momentum (impulse). Akibatnya roda turbin akan berputar. Turbin impuls adalah
turbin tekanan sama karena aliran air yang keluar dari nozle tekanannya adalah
sama dengan tekanan atmosfir sekitarnya. Semua energi tinggi tempat dan tekanan
ketika masuk ke sudu jalan turbin dirubah menjadi energi kecepatan. Turbin
impuls merubah aliran semburan air, semburan air membentuk sudut yang
membentur turbin. Sebelum mengenai sudu turbin, tekanan air (energi potensial)
dikonversi menjadi energi kinetik oleh sebuah nosel dan difokuskan pada turbin.
Tidak ada tekanan yang dirubah pada sudu turbin, dan turbin tidak memerlukan
rumahan untuk operasinya.
Hukum kedua Newton menggambarkan transfer energi untuk turbin
impuls. Turbin impuls paling sering digunakan pada aplikasi turbin tekanan
sangat tinggi. Contoh turbin impuls adalah turbin Pelton, turbin Cross Flow, dan
turbin Turgo. Berikut adalah macam-macam turbin impuls (Turbin Pelton, Cross-
flow, Turgo).
Gambar : Jarum katup dan tekanan tinggi pada nozel

b. Turbin Pelton
Turbin Pelton ditemukan pada tahun 1870an oleh Lester Allan Pelton.
Jenis Turbin ini memiliki satu atau beberapa jet penyemprot air untuk memutar
piringan.Tak seperti turbin jenis reaksi, turbin ini tidak memerlukan tabung
diffuser. Ketinggian air (head) = 200 s.d 2000 meter. Debit air = 4 s.d 15 m3/s.
Turbin pelton digolongkan ke dalam jenis turbin impuls atau tekanan sama.
Karena selama mengalir di sepanjang sudu-sudu turbin tidak terjadi penurunan
tekanan, sedangkan perubahan seluruhnya terjadi pada bagian pengarah pancaran
atau nosel. Energi yang masuk ke roda jalan dalam bentuk energi kinetik. Turbin
Pelton yang bekerja dengan prinsip impuls, semua energi tinggi dan tekanan
ketika masuk ke sudu jalan turbin dirubah menjadi energi kecepatan. Pancaran air
tersebut yang akan menjadi gaya tangensial F yang bekerja pada sudu roda jalan.
Turbin pelton beroperasi pada tinggi jatuh yang besar . Tinggi air jatuh dihitung
mulai dari permukaan atas sampai tengah tengah pancaran air. Bentuk sudu
terbelah menjadi dua bagian yang simetris, dengan maksud adalah agar dapat
membalikan pancaran air dengan baik dan membebaskan sudu dari gaya-gaya
samping.
Gambar : Turbin pelton
Tidak semua sudu menerima pancaran air, hanya sebagaian – jarum katup
air tekanan tinggi bagaian saja scara bergantian bergantung posisi sudut tersebut.
Jumlah noselnya bergantung kepada besarnya kapasitas air, tiap roda turbin dapat
dilengkapi dengan nosel 1 sampai 6. Ukuran-ukuran utama turbin pelton adalah
diameter lingkar sudu yang kena pancaran air, disingkat diameter lingkaran pancar
dan diameter pancaran air. Pengaturan nosel akan menentukan kecepatan dari
turbin. Untuk turbin-turbin yang bekerja pada kecepatan tinggi jumlah nosel
diperbanyak.

Gambar : Intalasi Turbin Pelton dalam bentuk gambar 2d.

Keuntungan turbin pelton: (1) Daya yang dihasilkan besar (2) Konstruksi
yang sederhana, (3) Mudah dalam perawatan dan (4) Teknologi yang sederhana
mudah diterapkan di daerah yang terisolir. Kekurangan : Karena aliran air berasal
dari atas maka biasanya reservoir air atau bendungan air, sehingga memerlukan
investasi yang lebih banyak.
Komponen Umum Turbin Air

Turbin Cross-Flow

a. Pegangan Baling
Dalam turbin crossflow split, air yang dibutuhkan untuk menggerakkan
turbin diarahkan oleh dua kekuatan permukaan pegangan baling-baling yang
seimbang. Semburan air dipisahkan oleh baling-baling, diseimbangkan dan
dibiarkan masuk dengan lancar melewati kipas secara bebas sesuai dengan ruang
yang ada. Kedua pegangan baling-baling putar diatur dengan tepat didalam rumah
turbin dan dapat berfungsi sebagai alat penutup turbin jika terjadi penurunan arus
air. Maka katup penutup tidak perlu digunakan sebagai penyeimbang tekanan
antara pipa dan turbin. Kedua pegangan baling-baling dipasang dengan pemisah
yang diperpanjang , yang dihubungkan dan dikontrol secara manual atau otomatis.
Pegangan baling-baling ditempatkan dalam rumah pelumas dan tidak memerlukan
perawatan khusus. Apabila terjadi penghentian, maka turbin mampu menutup
secara otomatis oleh gaya gravitasi karena adanya beban tambah pada ujung
pemisahnya.

b. Rumah Turbin
Rumah turbin crossflow terbuat dari struktur baja, sehingga kuat dan tahan
terhadap benturan dan beku.
c. Runner
Runner adalah bagian paling penting dari turbin, dilengkapi dengan
lempengan yang terbuat dari profil baja dengan metode yang sudah terbukti.
Kedua ujungnya dipasang dan di las pada bagian dalam ujung cakram dari runner
tersebut. Runner dapat mempunyai lempengan sampai 37 buah tergantung dari
ukuran turbin. Lempengan miring menciptakan sedikit kekuatan aksial, untuk itu
pelumasan tidak diperlukan karena telah diperkuat oleh bantalan aksial.
Lempengan pada runner yang lebar ditunjang oleh beberapa cakram. Sebelum
instalasi akhir dari turbin, runner benar-benar diukur secara seimbang dan diuji
untuk deteksi keretakan.
d. Bantalan
Turbin crossflow dilengkapi dengan bantalan rol serta dengan beberapa
keunggulan seperti putaran dengan daya aus rendah dan pemeliharaan yang
sederhana. Desain dari rumah bantalan mencegah kebocoran air ke dalam bantalan
dan kontak dengan pelumas. Selain penggantian pelumas setiap tahun, bantalan
tidak memerlukan perawatan apapun. Selain itu, solusi teknis yang digunakan
memungkinkan penggantian sederhana dari kipas tanpa mengeluarkan seluruh
turbin keluar dari posisinya.
e. Draft Tube
Pada prinsipnya, turbin crossflow adalah turbin aliran bebas. Namun,
dalam kasus dengan Ketinggian (head) dengan ukuran sedang atau rendah,
diperlukan Draft Tube. Hal ini untuk memastikan bahwa ruang mesin bebas dari
banjir dan sekaligus ketinggian seluruh ukuran Ketinggian terjunan dapat
diterapkan. Jika aliran bebas turbin dengan skala luas digunakan, maka kolom air
dalam Draft tube harus dikontrol. Hal ini dipastikan dengan menyeimbangkan
katup udara, yang mempengaruhi tekanan bawah dalam rumah turbin. Dengan
cara tersebut, turbin dengan tinggi hisap dari 1 sampai 3m dapat digunakan secara
optimal tanpa ada bahaya kavitasi. Selain itu, apabila Ketinggian dengan ukuran
yang rendah digunakan, pembuatan draft tube sebagai pipa baja pengumpul akan
mengurangi biaya konstruksi yang jauh lebih rendah.
DAFTAR PUSTAKA

Dewi, I. K. (2014). Makalah Turbin Air. Jakarta: Khanza Prilia. Retrieved Maret 24,
2022, from http://tulisanakhwat.blogspot.com/2014/02/makalah-turbin-air.html

Hidayat, W. (2019). Prinsip Kerja dan Komponen - Komponen Pembangkit Listrik


Tenaga Air (PLTA). INA-Rxiv. Retrieved Maret 24, 2022, from
https://osf.io/preprints/inarxiv/drv58/

INDUSTRI, I. T. (n.d.). Cara Kerja dan Komponen Turbin PLTA RENUN. Ilmu
Teknologi Dan Industri. Retrieved Maret 24, 2022, from
http://ilmuteknologyindustri.blogspot.com/2017/01/cara-kerja-turbin-plta-
renun.html

Teknik, I. (2020). Jenis-Jenis Turbin Air Beserta Cara Kerjanya. Ilmu Teknik.
Retrieved Maret 24, 2022, from https://ilmuteknik.id/jenis-jenis-turbin-air-
beserta-cara-kerjanya/

Teknologi, A. (n.d.). Turbin Macam-Macam. Artikel Teknologi. Retrieved Maret 24,


2022, from http://artikel-teknologi.com/macam-macam-turbin/

Turbin Crossflow. (n.d.). CINK Hydro - Energy. Retrieved Maret 24, 2022, from
https://www.cink-hydro-energy.com/id/turbin-crossflow/

Wikipedia. (n.d.). Turbin air. Wikipedia. Retrieved Maret 24, 2022, from
https://id.wikipedia.org/wiki/Turbin_air

Wordpress. (n.d.). Jenis-jenis Turbin Air. Wordpress. Retrieved Maret 24, 2022, from
https://yulvartan.wordpress.com/2012/03/07/jenis-jenis-turbin-air/

Anda mungkin juga menyukai