Anda di halaman 1dari 7

1.

Studi Kelayakan (Feasibility Study) merupakan adalah suatu awal kegiatan


perencanaan rumah sakit secara fisik dan non fisik agar dapat berfungsi secara
optimal pada kurun waktu tertentu.

Tujuan dari studi kelayakan adalah :


a. Untuk mendapatkan proyeksi kebutuhan (need) dan permintaan (demand) terhadap
jumlah dan jenis layanan medik di rumah sakit untuk jangka waktu tertentu,
b. Untuk mendapatkan proyeksi kebutuhan akan jumlah dan jenis sarana/fasilitas dan
peralatan, tenaga dan dana yang diperlukan untuk jangka waktu tertentu,
c. Untuk mendapatkan proyeksi secara umum kemampuan pembiayaan yang ada untuk
melaksanakan rencana

Kajian utama pada studi kelayakan yaitu :


c. Kajian/analisis kebutuhan pelayanan (program dan fungsi)
d. Kajian/analisis kebutuhan SDM
e. Kajian/analisis kebutuhan sarana prasarana dan alat (SPA) yang dibutuhkan untuk
pelayanan yang akan diberikan
f. Kajian terhadap kebutuhan biaya

Adapun format dari studi kelayakan adalah sebagai berikut :

I. Pendahuluan :
a. Latar Belakang

b. Tujuan dan ruang lingkup : untuk mengetahui dan memperhitungkan berbagai aspek
yang mempengaruhi terhadap kelayakan dari pembanguan rumah sakit.

c. Metodologi : merupakan kajian untuk melihat kelayakan pendirian dari suatu rumah
sakit berdasarkan ilmu manajemen, dimana dapat dilihat apakah rumah sakit layak
atau tidak didirikan.
d. Proses penyusunan studi kelayakan

II. Analisa Situasi

a. Data Eksternal

1. Geografi : Letak RS, Area dll

2. Demografi : jumlah penduduk,Distribusi penduduk, laju pertumbuhan penduduk,


gol umur, jenis kelamin.

3. Sosial budaya

4. Sosial ekonomi

5. Sosial Pendidikan

b. Variabel Internal

1. Sarana kesehatan : Fasilitas kesehatan di kabupaten tersebut.

2. Lingkungan kesehatan : air bersih, penyediaan maupun pembuangan air

3. Status derajat kesehatan : angka kematian, angka kesakitan

4. Pola penyakit : angka kesakitan, data kasus.

III. Analisa permintaan

a. Jumlah tempat tidur : perhitungan jumlah TT dengan jumlah Penduduk.

b. Program layanan : Pelayanan yang diberikan meliputi:

a. pelayanan medik;

b. pelayanan kefarmasian;

c. pelayanan keperawatan dan kebidanan;


d. pelayanan penunjang klinik;

e. pelayanan penunjang nonklinik; dan

f. pelayanan rawat inap.

Pelayanan medik sebagaimana dimaksud paling sedikit terdiri dari:

a. pelayanan gawat darurat;

b. pelayanan medik spesialis dasar;

c. pelayanan medik spesialis penunjang;

d. pelayanan medik spesialis lain;

e. pelayanan medik subspesialis; dan

f. pelayanan medik spesialis gigi dan mulut.

Pelayanan gawat darurat yang dimaksud harus diselenggarakan 24 (dua puluh


empat) jam sehari secara terus menerus.

Pelayanan medik spesialis dasar, sebagaimana dimaksud meliputi pelayanan


penyakit dalam, kesehatan anak, bedah, dan obstetri dan ginekologi.

Pelayanan medik spesialis penunjang meliputi pelayanan anestesiologi, radiologi,


patologi klinik, patologi anatomi, dan rehabilitasi medik.

Pelayanan medik spesialis lain meliputi pelayanan mata, telinga hidung teng-
gorokan, syaraf, jantung dan pembuluh darah, kulit dan kelamin, kedokteran jiwa,
paru, orthopedi,

Pelayanan medik subspesialis, berjumlah 3 pelayanan subspesialis meliputi


pelayanan subspesialis di bidang spesialisasi bedah, penyakit dalamdan Cardiologi .

Pelayanan medik spesialis gigi dan mulut, meliputi pelayanan bedah mulut, kon-
servasi/endodonsi, dan orthodonti.
IV. Analisa kebutuhan

a. Peralatan medik : dikaitkan dengan kebutuhan UGD, rawat jalan, rawat inap, opersi, icu,
perina dll
b. Peralatan non medic : Hard ware, soft ware dll
c. Kebutuhan ruang
d. Perencanaan SDM : diperhitungkan dengan standar Depkes yaitu Permenkes no 81 tahun
2004
V. Analisa Keuangan
a. Rencana investasi dan sumber daya
b. Asumsi pendapatan dan biaya
BAB I

PENDAHULUAN

Pertumbuhan penduduk Indonesia dari tahun ke tahun semakin meningkat. Hasil proyeksi
dinas Kependudukan menunukkan bahwa jumlah penduduk Indonesia selama dua puluh lima
tahun mendatang terus meningkat, yaitu dari 205,1 juta jiwa pada tahun 2018
menjadi273,1jutajiwaditahun2025.
Salah satu ciri kependudukan Indonesia adalah persebaran penduduknya yang tidak merata.
Kabupaten XYZ memiliki tingkat pertumbuhan penduduk rata-rata 0,72 % dari tahun ke tahun
dengan jumlah penduduk sebesar 3 juta jiwa pada tahun 2019. Kesehatan merupakan salah satu
hal yang sangat dibutuhkan oleh setiap manusia hal ini tercermin dari banyaknya jumlah
penderita yang datang ke pelayanan kesehatan untuk mendapatkan pengobatan dan perawatan,
mereka datang dari berbagai golongan yang berbeda, mulai dari golongan ekonomi kelas tingi
hingga ekonomi kelas bawah. Visi Kementrian Kesehatan Republik Indonesia adalah masyarakat
sehat yang mendiri dan berkeadilan. Guna mewujudkan visi tersebut berbagai program kesehatan
telah dikembangkan termasuk pelayanan kesehatan di rumah sakit.

Tujuan
Tujuan dari penyusunan studi kelayakan ini adalah :
a. Menetapkan misi dan tujuan rumah sakit
b. Menggambarkan pelayanan kesehatan di wilayah ABC, Kabupaten XYZ, sesuai dengan
rencana pendirian rumah sakit di wilayah kabupaten XYZ.
c. Studi kelayakanan yang disusun akan dievaluasi dan dianalisa untuk diputuskan apakah
proyek tersebut layak atau tidak dengan memperhatikan berbagai aspek sebagai bahan
pertimbangan seperti:
 Aspek sosial ekonomi
 Aspek kesehatan
 Aspek tehnis
 Aspek pengorganisasian
 Aspek keuangan
d. Secara khusus menyusun analisa keuangan bagi Yayasan Abadi Sejahtera kaitanya
dengan rencana pembangunan rumah sakit Permata Hati.
BAB II
KAJIAN KEBUTUHAN PELAYANAN RUMAH SAKIT
DI WILAYAH ABC
KABUPATEN XYZ
PROPINSI DEF

Kabupaten XYZ, merupakan suatu daerah dengan tingkat hunian yang cukup tinggi
2
dengan jumlah penduduk 3.680.116 atau rata-rata 9.582 orang per km . Kecamatan yang terluas
2
adalah Kecamatan Cikarang (42.52 km ). Sedangkan kecamatan yang terkecil adalah kecamatan
2
Cibitung (4.18 km ). Di Kabupaten XYZ berdiri 11 rumah sakit, 2 tipe B dan 9 tipe C dan 12
Puskemas.

Anda mungkin juga menyukai