- Antasida + suplemen zat besi = absorpsi zat besi terganggu, sehingga pemberianya
dipisah yaitu antasida sebelum makan dan zat besi 2 jam sesudah pemberian
antasida.
- Kalsium = akan membentuk kelat, ia akan mengurangi absorpsi zat besi.
Keracunan zat besi:
biasanya terjadi pada pasien yang sering transfusi darah dan px yang sering
mendapatkan suplemen zat besi seperti anak- anak, sering sekali akan menyebabkan
keracunan zat besi
Untuk mengatasi keracunan zat besi:
keluhan : mual, muntah, diare hebat sampai syok anafilatik, maka dapat dilakukan
pencucian lambung menggunakan sodium bicarbonate, deferroxamine inj (50mg/kg),
desferroxamine tab.
Anemia karena defisiensi asam folat dan b12 (megaloblastic anemia)
- Defisiensi asam folat dan b12 dapat menyebabkan metabolism DNA terganggu,
cacat, dan terganggunya sintesis DNA yang akan menyebabkan terganggunya
sintesis RNA. DNA merupakan genetic pembentukan sel2 sehingga menyebabkan
kemungkinan bayi lahir cacat, ada kemungkinan retaldensi mental, wanita hamil
yang kekurangan asam folat berpotensi bayi lahir dengan kondisi hidrosipalus
(kepala gede) -> maafin kalau nama penyakitnya salah tulisannya, ga tau tulisan
yg benernya besti
- Penyebab oleh obat2an : kloramfenikol, klotrimoxazol, hydroxiurea, 5-flurouracil,
phenytoin, kontrasepsi oral.
Dietary folate dikonfersi menjadi 5-methyl tetrahidrofolat yang akan dikonfersi dengan suatu
reaksi yang bergantung dengan B12 AKTIF menjadi tetrahidrofolat yang akan mendapatkan
donor methyl dari asam folat sehingga menjadi 5,10 methyl tetra hidrofolat (kofaktor), 5,10
MTHF akan digunakan dalam pembentukan DNA (jadi dalam proses asam nukleat berbubah
menjadi DNA memerlukan 5,10 MTHF) dan akan digunakan juga oleh enzim thymidylate untuk
membentuk dihidrofolat yang akan di reduktase oleh DHF reduktase menjadi tetrahidrofolat lagi
sehingga terjadi lah siklus. JADI PEMBENTUKAN DNA TERGANGGU KARENA ASUPAN
ASAM FOLAT TERGANGGU ATAU ABSORPSI ASAM FOLAT TERGANGGU. Note :
pembentukan b12 aktif akan dijelaskan di bawah ya besti
- Terapi :
ESA (erythropoitin simulatik agent) syarat penggunaan ESA : hati2 pada pasien
resiko stroke iskemik, pasien hipertensi, pasien HB > 10.
Umumnya digunakan untuk pasien CKD, HIV infeksi, Pasien riwayat kemoterapi,
dosis: 3 x seminggu 50-100 IU /kg bb, contoh : 1000 IU untuk 3x seminggu.
- Pasien yang dirawat di ICU di tranfusi karena anemia, penyakit kronis/kritis, karena
faktor inflamasi, dank arena tidak memadai asuoan nutrisi.
Hati2 bila transfusi : pasien gagal ginjal, pasien gagal jantung dikarenakan adanya
batasan cairan karena dapat menimbulkan reaksi transfuse seperti demam, alergi
sampai syok anafilatik.
Anemia Hemolitik
- Penyebab : disebabkan oleh anemia megaloblastik, anemia makrositik, talesemia,
auto imun, respon infeksi, obat2an ( rifam, phenytoin, NSAID, penobarbital)
- Gejala : demam, lemas, nyeri abdomen, bilirubinuri urin kemerahan.
- Terapi :
Pemberian kortikosteroid
Transfuse PRC
Anemia Eldery
Mirip dengan anemia infeksi
- Karena konsisi patologis, mal absorpsi nutrisi, asupan nutrisi tidak memadai, gagal
fungsi ginjal, pada pasien geriatric, peptic ulcer, vaginal bleeding.
- Terapi:
Suplemen Zat besi IV/Oral
Suplemen Vitamin B12 dan asam folat
Anemia pada pediatric
- Resiko pada bayi 3-6 bulan pertama pada kehidupan, Negara berkembang, bayi
premature, absorpsi buruk, kehilangan banyak darah, kurang suplemen zat besi.
- Terapi : suplemen zat besi