Anda di halaman 1dari 22

Untuk

Sekolah Menengan Atas Dan Kejuruan


Kelas XII Semester 1 dan 2

SMK NEGERI I2 GARUT


2013
KATA PENGANTAR

Kerusakan lingkungan semakin sering terjadi di sekitar kita. Manusia yang seharusnya
berperan dalam pelestarian alam justru tidak henti-hentinya merusak alam, akhirnya bencana
alam tidak bisa dihindari. Kesadaran dan pemahaman manusia terhadap lingkungan hidupnya
diduga menjadi salah satu penyebab terjadinya kerusakan lingkungan tersebut.
Modul sederhana ini menyajikan pengetahuan dasar mengenai lingkungan hidup. Penulis
berharap dengan modul ini dapat mendorong pembaca terutama siswa/i SMK untuk memahami
lingkungan hidupnya, sehingga timbul sikap dan tingkah laku yang berwawasan lingkungan,
sehingga dapat membantu dalam pemulihan kondisi lingkungan hidup.
Penyusunan modul ini tidak terlepas dari kesalahan dan kekurangan, baik dari segi
materi, bahasan maupun cara penyusunannya. Oleh karena itu saran dari pembaca sangat penulis
harapkan.
Penulis ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan dalam
penyusunan modul ini.

Garut, Juli 2013

Yunita Triyani, S.Pt, S.Pd


MENGEMBANGKAN JENIS DAN PERANAN IPTEK DALAM
PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP

Standar kompetensi: Mengembangkan jenis dan peranan IPTEK dalam pengelolaan lingkungan hidup
Kompetensi Dasar:
1. Mengidentifikasi jenis dan peranan IPTEK dalam pengelolaan lingkungan hidup
2. Memecahkan masalah lingkungan hidup di wilayah masing-masing dengan menggunakan IPTEK
Tujuan Pembelajaran:
1. Mengetahui pengertian dari lingkungan hidup dan teknologi
2. mengetahui jenis IPTEK berasarkan bidangnya, dan melalui kasus yang diuraikan dapat mengetahui
peranan IPTEK dalam lingkungan
3. Mencermati permasalahan lingkungan sekitar, serta mengetahui cara memecahkan permasalahan
lingkungan dengan beberapa penggunaan IPTEK

I. Pengertian Lingkungan hidup


Sebelum kita mengetahui pemjanfaatan IPTEK dalam kaitannya dengan lingkungan hidup, kita
harus mengetahui terlebih dahulu definisi dari lingkungan hidup. Ada beberapa definisi yang berkaitan
erat dengan lingkungan hidup, diantaranya:
1. Daerah dimana suatu mahluk hidup berada
2. keadaan atau kondisi yang melingkupi suatu mahluk hidup
3. keseluruhan keadaan yang meliputi suatu mahluk hidup atau sekumpulan mahluk hidup, yang
melingkupi;
a. kombinasi dari berbagai kondisi fisik diluar mahluk hidup yang mempengaruhi pertumbuhan,
perkembangan dan kemampuan mahluk hidup untuk bertahan
b. Gabungan dari kondisi social dan budaya yang berpengaruh pada keadaan suatu individu
mahluk hidup atau suatu perkumpulan dan komunitas mahluk hidup.
Namun dari berbagai definisi lingkungan hidup yang telah disebutkan diatas, dapat diambil
kesimpulan, bahwa arti dari lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya
keadaan, dan mahluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya yang mempengaruhi kelangsungan
perikehidupan dan kesejahteraan manusiaserta mahluk hidup lain.

II. Pengelolaan Lingkungan Hidup


Pengelolaan lingkungan hidup adalah upaya terpadu untuk melestarikaan fungsi lingkungan
hidup yang meliputi kegiatan penataab, pemanfaatan, pengembangan, pemeliharaan, pemulihan,
pengawasan dan pengendalian lingkungan hidup.
a. Lingkungan sebagai suatu system
Suatu system terdiri atas komponen-komponen yang bekerja secara teratur sebagai suatu kesatuan.
atau seperangkat unsure yang secara teratur saling berkaitan sehingga membentuk suatu totalitas.
Lingkungan terdiri atas unsure biotik (manusia, hewan dan tumbuhan) dan abiotik (udara, air, tanah,
iklim dan lainnya).

b. Pembangunan lingkungan hidup


Lingkungan hidup sebagai sumber daya yang dapat dimanfaatkan manusia guna memenuhi
kebutuhan hidupnya. akan tetapi, lingkungan hidup sebagai sumber daya mempunyai regenerasi dan
asimilasi yang terbatas. selama eksploitasi atau penggunaannya di bawah batas daya regenerasi atau
asimilasi, maka sumber daya terbaharui dapat digunakan secara lestari. Akan tetapi apabila batas itu
dilampaui, sumber daya akan mengalami kerusakan dan fungsinya sebagai factor produksi dan
konsumsi atau sarana lingkungan hidup akan mengalami gangguan.
Oleh karena itu, pembangunan lingkungan hidup pada hakekatnya untuk pengubahan lingkungan
hidup, yakni mengurangi resiko lingkungan atau memperbesar manfaat lingkungan, sehingga
manusia mempunyai tanggung jawab untuk memelihara dan memakmurkan alam sekitarnya. Upaya
memelihara dan memakmurkan tersebut bertujuan untuk melestarikan daya dukung lingkungan yang
dapat menopang secara berkelanjutan pertumbuhan dan perkembangan yang kita usahakan dalam
pembangunan.
c. Sumber daya vital dan problematikanya
Manusia telah sedikit banyak berhasil mengatur kehidupannya sendiri dan sekarang dituntut
untuk mengupayakan berlangsungnya proses pengaturan yang normal dari alam dan lingkungan agar
selalu dalam keseimbangan. Khususnya yang menyangkut lahan (tanah), air dan udara, karena ketiga
unsure tersebut merupakan sumber daya yang sangat penting bagi manusia. Manusia berasal dari
tanah dan hidup dari dan di atas tanah. Hubungan antara manusia dan tanah sangat erat.
Kelangsungan hidup manusia diantaranya tergantung dari tanah dan sebaliknya, tanahpun
memerlukan perlindungan manusia untuk eksistensinya sebagai tanah yang memiliki fungsi. Dengan
lahan itu manusia bias membuat tempat tinggal, bercocok tanam, dan melakukan aktivitas lainnya.
Namun pemandangan ironis di Indonesia terlihat cukup mencolok diantaranya penebangan hutan
untuk ekspor tanpa diikuti peremajaan yang memadaidan perluasan kota yang melebar, mencaplok
tanah-tanah subur pedesaan. Penebangan hutan tanpa diikuti peremajaan kembali menyebabkan
rusaknya tanah perbukitan sehingga terjadi bencana tanah longsor. Apalagi adanya kebakaran hutan
di Indonesia semakin menebabkan rusaknya ekologi hutan, padahal keberadaan hutan sangat berguna
bagi keseimbangan hidrologik dan klimatologik, termasuk sebagai tempat perlindungan binatang.
Selain lahan yang tak kalah pentingnya adalah air.
Manusia membutuhkan air untuk hidupnya, karena duapertiga tubuh manusia terdiri dari air.
Yang ironis adalah bahwa kekeringan datang silih berganti dengan banjir, pada suatu saat kita
kekurangan air, tapi pada saat yang lain justru kelebihan air. Mestinya manusia bias mengatur
sedemikian hingga sepanjang waktu bisa kecukupan air, tidak kurang tidak lebih. Hal itu sebenarnya
telah ditunjukkan oleh alam dalam bentuk siklus hidrologis dari air yang berlangsung terus menerus,
volume air yang dikandungnya tetap, hanya bentuknya yang berubah. Kerusakan lingkungan pada
ekosistem pantai yakni rusaknya hutan bakau di tepi pantai dan rusaknya terumbu karang. Padahal
hutan bakau dan terumbu karangsangat berfungsi bagi keseimbangan dan keberlansungan ekosistem
pesisir dan lautan, rantai makanan, melindungi dari abrasi laut dan keberlanjutan sumber daya lautan.
Selain tanah dan air, sumber daya penting lainnya adalah udara , tanpa udara bersih takkan diperoleh
kehidupan sehat. Setiap hari rata-rata manusia menarik napas 26.000 kali berkisar antara 18 sampai
22 kali setiap menitnya. Pentingnya udara sering diabaikan terutama karena sampai kini kita masih
bias memperolehnya tanpa harus mengeluarkan biaya. Padahal di Tokyo saat ini mulai dijual udara
bersih(O2) dalam tabung. Suatu kejutan pertama yang menyadarkan manusia akan bahaya udara
kotor terjadi di inggris pada tahun 1952 yang dikenal dengan “The great London smog” yang
menyebabkan sekitar 4000 jiwa melayang dan sejumlah besar penduduk menderita penyakit
pernapasan lainnya. Bahkan bangunan, lukisan, patung, atau monumenpun hancur karena asap dan
gas mobil.
d. Kerusakan lingkungan
Disamping adanya problematika ketiga sumber daya vital tersebut, dapat diketahui kerusakan
lingkungan yang mengancam kehidupan bumi dibagi menjadi dua, yaitu kerusakan yang bersifat
regional, seperti hujan asam, dan kerusakan yang bersifat global seperti pemanasan global,
kepunahan jenis dan kerusakan lapisan ozon.
Hujan asam disebabkan oleh pencemaran udara yang berasal dari pembakaran bahan bakar fosil,
yaitu gas bumi, minyak bumi dan batu bara. Pembakaran itu menghasilkan gas oksida belerang dan
oksida nitrogen. Kedua jenis itu dalam udara mengalami reaksi kimia dan berubah menjadi asam,
berturut-turut menjadi asam sulfat dan asam nitrat. Asam yang langsung mengenai bumi disebut
deposisi kering dan asam yang terbawa hujan yang turun ke bumi disebut deposisi basah, keduanya
disebut hujan asam. Hujan asam menyebabkan kematian organism air sungai dan danau serta
kerusakan hutan dan bangunan.
Pemanasan global atau Global warming adalah peristiwa naiknya intensitas efek rumah kaca
(ERK) yang terjadi karena adanya gas dalam atmosfer yang menyerap sinar panas ( sinar infra
merah) yang dipancarkkan bumi. Gas itu disebut gas rumah kaca (GRK). Dengan penyerapan itu
sinar panas terperangkap sehingga naiklah suhu permukaan bumi. Seandainya tidak ada GRK dank
arena itu tidak ada ERK, suhu permukaan bumi rata-rata hanya -18 0C saja, terlalu dingin bagi
kehidupan mahluk. Dengan adanya ERK suhu bumi adalah rata-rata 15 0C, sehingga ERK sangat
berguna bagi kehidupan dibumi. Akan tetapi akhir-akhir ini semakin naiknya kadar GRK dalam
atmosfer, yaitu CO2 dan beberapa gas lain seperti NH4 dan N2O menyebabkan naiknya ERK,
sehingga suhu permukaan bumi akan naik pula. Inilah yang disebut global warming. Berbagai
dampak negative pemanasan global, yaitu menyebabkan perubahan iklim sedunia (perubahan curah
hujan), naiknya frekuensi maupun intensitas badai, bertambahnya volume air laut dan melelehnya es
abadi dipegunungan dan kutub, hal itu juga menyebabkan keringnya tanah dan kekeringan yang
berdampak negative tehadap pertanian dan perikanan.
e. Solusi pengolahan lingkungan
Untuk mengatasi masalah-masalah tersebut,pendekatan yang dapat dilakukan diantaranya dengan
pengembangan sumber daya manusia yang handal, pembangunan lingkungan berkelanjutan. Adapun
syarat SDM handal antara lain SDM sadar akan lingkungan dan berpandangan holistis, sadar hokum,
dan mempunyai komitmen terhadap lingkungan.
Pandangan holistis berarti bahwa semua permasalahan kerusakan dan pengelolaan lingkungan hidup
harus menjadi tanggungjawab oleh semua pihak.

III. Memahami Permasalahan Lingkungan Hidup


Pengalaman beberapa Negara berkembang, khususnya Negara latinnyang gandrung memakai
teknologi dalam industry yang ditransfer dari Negara-negara maju (core Industry) untuk pembangunan
ekonominya seringkali berakibat pada terjadinya distorsi tujuan. Keadaan ini terjadi karena aspek-aspek
dasar dari manfaat teknoloi bukannya dinikmati oleh Negara importer, tetapi memakmurkan Negara
pengekspor atau pembuat teknologi. Negara pengadopsi hanya menjadi konsumen dan ladang
pembuangan produk teknologi karena tingginya tingkat ketergantungan akan suplai berbagai jenis produk
teknologi dan industry dari Negara maju.
Alasan umum yang digunakan oleh Negara-negara berkembang dalam mengadopsi teknologi
(IPTEK) dan industry, searah dengan pemikiran Alfin Toffler maupun John Naisbitt yang menyebutkan
bahwa untuk masuk dalam era globalisasi dalam ekonomi dan era informasi harus melewati gelombang
agraris dan industrialis. Hal ini didukung oleh itikad pelaku pembangunan di Negara-negara untuk
beranjak dari satu tahapan pembangunan ke tahapan pembangunan berikutnya. Tetapi akibat tindakan
penyesuaian yang harus dipenuhi dalam memenuhi permintaan akan berbagai jenis sumber daya, agar
proses industry dapat menghasilkan berbagai produk yang dibutuhkan oleh manusia seringkali harus
mengorbankan ekologi dan lingkungan hidup manusia. Hal ini dapat kita lihat dari pesatnya
perkembangan berbagai industry yang dibangun dalam rangka peningkatan pendapatan Negara dan
pemenuhan berbagai produk yang dibutuhkan oleh manusia.
Disamping itu, teknologi dikembangkan dalam bidang antariksa dan militer, menyebabkan
terjadinya eksploitasi energy,sumber daya alam dan lingkungan yang dilakukan untuk memenuhi
berbagai produk yang dibutuhkan oleh manusia dalam kehidupan sehri-hari.
Gejala memanasnya bola bumi akibat efek rumah kaca, akibat menipisnya lapisan ozone,
menciutnya luas hutan tropis dan meluasnya gurun,serta melumernya lapisan es di kutub dapat dijadikan
sebagai indikasi dari terjadinya pencemaran lingkungan karena penggunaan energy dan berbagai bahan
kimia secara tidak seimbang. Selain itu terdapat pula indikasi yang memperlihatkan tidak terkendalinya
polusi dan pencemaran lingkungan akibat banyak zat-zat buangan dan limbah mdustri dan rumah tangga
yang memeperlihatkan ketidakperdulian terhadap lingkungan hidup. Akibat-akibat dari ketidakperdulian
terhadap lingkungan ini tentu saja sangat merugikan manusia, yang dapat mendatangkan bencana bai
kehidupan manusia.
Berdasarkan uraian tersebut di atas, permasalahan yang timbul adalah ;
a. Bagaimana kontribusi industry dan teknologi yang menyebar terhadap pencemaran lingkungan
b. Bagaimana klasifikasi pencemaran lingkungan
c. Bagaimana menyikapi terjadinya pencemaran lingkungan hidup
Seringkali ditemukan pernyataan yang menyamakan istilah ekologi dan lingkungan hidup, karena
permasalahannya yang bersamaan. Inti dari permasalahan lingkungan hidup adalah hubungan mahluk
hidup, khususnya manusia dengan lingkungan hidupnya.
Mahluk hidup merupakan pihak yang selalu memanfaatkan lingkungan hidupnya, baik dalam hal
respirasi, pemenuhan kebutuhan pangan, papan dal lain-lain. Dan manusia sebagai mahluk yang paling
unggul di dalam ekosistemnya memiliki daya dalam mengkreasi dan mengkonsumsi berbagai sumber-
sumber daya alam bagi kebutuhan hidupnya.
Di alam terdapat berbagai sumber daya alam, yang merupakan komponen lingkungan yang
sifatnya berbeda-beda, dimana dapat digolongkan atas;
1. Sumber daya alam yang dapat diperbaharui (renewable nature resources)
2. Sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui ( non renewable nature resources)
Berbagai sumber daya alam yang mempunyai sifat dan perilaku yang beragam tersebut saling
berinteraksi dalam bentuk yang berbeda-beda pula. Sesuai dengan kepentingannya, maka sumber daya
alam dapat dibagi atas;
1. Fisiokimia seperti air, udara, tanah dan sebagainya
2. Biologi seperti fauna,flora, habitat dan sebagainya
3. Social ekonomi seperti pendapatan, kesehatan, adat istiadat, agama dan lain-lain.
Interaksi dari elemen lingkungan yaitu antara yang tergolong hayati dan non hayati akan
menentukan kelangsungan siklus ekosistem, yang didalamnya didapati proses pergerakan energy dan hara
(material) dalam suatu system yang menandai adanya habitat, proses adaptasi dan evolusi.
Interaksi dari elemen lingkungan yaitu antara yang tergolong hayati dan nonhayati akan
menentukan kelangsungan siklus ekosistem, yang didalamnya didapati proses pergerakan energi dan hara
(material) dalam suatu sistem yang menandai adanya habitat, proses adaptasi dirn evolusi.
Dalam memanipulasi lingkungan hidupnya, maka manusia harus mampu mengenali sifat
lingkungan hidup yang ditentukan oleh macam-macam faktor.
Berkaitan dengan ini kategori sifat lingkungan hidup atas dasar:
(1) Jenis dan jumlah masing-masing jenis unsur lingkungan hidup tersebut
(2) hubungan atau interaksi antara unsur dalam lingkungan hidup tersebut,
(3) kelakuan atau kondisi unsur lingkungan hidup, dan
(4) faktor-faktor non-materil, seperti cahaya dan kebisingan.
Manusia berinteraksi dengan lingkungan hidupnya, yang dapat mempengaruhi dan mempengaruhi oleh
lingkungan hidupnya, membentuk dan dibentuk oleh lingkungan hidupnya. Hubungan manusia dengan
lingkungan hidupnya adalah sirkuler, berarti jika terjadi perubahan pada lingkungan hidupnya maka
manusia akan terpengaruh.
Uraian ini dapat menjelaskan akibat yang ditimbulkan oleh adanya pencemaran lingkungan,
terutama terhadap kesehatan dan mutu hidup manusia. Misalnya, akibat polusi asap kendaraan atau
cerobong industri, udara yang dipergunakan untuk bernafas oleh manusia yang tinggal di lingkungan itu
akan tercemar oleh gas CO (karbon monoksida). Berkaitan dengan ini, perlakuan manusia terhadap
lingkungan akan mempengaruhi mutu lingkungan hidupnya. Konsep mutu lingkungan berbeda bagi tiap
orang yang mengartikan dan mempersepsikannya. Secara sederhana bahwa mutu lingkungan hidup
diukur
dari kerasannya manusia yang tinggal di lingkungan tersebut, yang diakibatkan oleh terjaminya perolehan
rejeki, iklim dan faktor alamiah lainnya yang sesuai. Batasan ini terasa sempit, bila dikaitkan dengan
pengaruh elemen lingkungan yang sifatnya tidak dikenali dan dirasakan, misahrya dampak radiasi baik
yang disebabkan oleh sinar ultarviolet atau limbah nuklir, yang bersifat merugikan bagi kelangsungan
hidup mahluk hidup.

c. Industri dan Pencemaran Lingkungan


Jika kita ingin menyelamatkan lingkungan hidup, maka perlu adanya itikad yang kuat dan kesamaan
ersepsi dalam pengelolaan lingkungan hidup. Pengelolaan lingkungan hidup dapatlah diartikan sebagai
usaha secara sadar untuk memelihara atau memperbaiki mutu lingkung,an agar kebutuhan dasar kita
dapat terpenuhi dengan sebaik-baiknya. Memang manusia memiliki kemampuan adaptasi yang tinggi
terhadap
lingkungannya, secara hayati ataupun kultural, misalnya manusia dapat menggunakan air yang tercemar
dengan rekayasa teknologi (daur ulang) berupa salinisasi, bahkan penduduknya dapat menjadi komoditas
ekonomi. Tetapi untuk mendapatkan mutu lingkungan hidup yang baik, agar dapat dimanfaatkan secara
optimal maka manusia diharuskan untuk mampu memperkecil resiko kerusakan lingkungan.
Dengan demikian, pengelolaan lingkungan dilakukan bertujuan agar manusia tetap survival.
Hakekatnya manusia telah survival sejak awal peradaban hingga kini, tetapi peralihan dan revolusi besar
yang melanda umat manusia akibat kemajuan pembangunan, teknologi, iptek, dan industri, serta revolusi
menghantarkan manusia untuk tetap mampu menggoreskan sejarah kehidupan, akibat reiasi kemajuan
yang bersinggungan dengan lingkungan hidupnya. Karena jika tidak mampu menghadapi berbagai
tantangan yang muncul dari permasalah lingkungan, maka kemajuan yang telah dicapai terutama berkat
ke-magnitude-an teknologi akan mengancam kelangsungan hidup manusia.

d. dampak Industri dan Teknologi terhadap Lingkungan


Terlepas dari berbagai keberhasilan pembangunan yang disumbangkan oleh teknologi dan sektor
indusri di Indonesia, sebenarnya telah terjadi kemerosotan sumber daya aiam dan peningkatan Pencemaran
lingkungan, khususnya pada kota-kota yang sedang berkembang seperti Gresik, Surabaya, Jakarta, bandung
Lhoksumawe, Medan, dan sebagainya. Bahkan hampir seluruh daerah di Jarva telah ikut mengalami
peningkatan suhu udara, sehingga banyak penduduk yang merasakan kegerahan walaupun di daerah tersebut
tergolong berhawa sejuk dan tidak pesat industrinya. Berkaitan dengan hal tersebut, tercatat keadaaan
lingkungan di beberapa kota
di Indonesia, yaitu:
- Terjadinya penururlan kualitas air permukaan di sekitar daerah-daerah industri. Konsentrasi bahan pencemar
yang berbahaya bagi kesehatan penduduk seperti merkuri, kadmium, timah hitam, pestisida, pcb,meningkat
tajam dalam kandungan air permukaan dan biota airnya.
- Kelangkaan air tawar semakin terasa, khususnya di musim kemarau,sedangkan di musim penghujan
cenderung terjadi banjir yang melanda banyak daerah yang berakibat merugikan akibat kondisi ekosistemnya
yang telah rusak.
- Temperatur udara maksimal dan minimal sering berubah-ubah, bahkan temperatur tertinggi di beberapa kola
seperti Jakarta sudah mencapai 37derajat celcius.
- Terjadi peningkatan konsentrasi pencemaran udara seperti CO, NO2r S02,dan debu.
- Sumber daya alam yang dimiliki bangsa Indonesia terasa semakin menipis,seperti minyak bumi dan batubara
yang diperkirakan akan habis pada tahun 202A. Luas hutan Indonesia semakin sempit akibat tidak
terkendalinya perambahan yang disengaja atau oleh bencana kebakaran. Kondisi hara tanah semakin tidak
subur, dan lahan pertanian semakin memyempit dan mengalami pencemaran.

e. Klasifikasi Pencemaran Lingkungan


Masalah Pencemaran lingkungan hidup, secara teknis telah didefinisikan dalam uu No. 4 Tahun 79:82,
yakni masuknya atau dimasukkannya mahluk hidup, zat, energi, dan atau komponen lain ke daiam lingkungan
dan atau berubahnya tatanan lingkungan oieh kegiatan manusia atau proses alam, sehingga kualitas lingkungan
turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat lagi berfungsi
sesuai peruntukannya. Dari definisi yang panjang tersebut, terdapat tiga unsur dalam pencemaran, yaitu:
sumber perubahan oleh kegiatan manusia atau proses alam, bentuk perubahannya adalah berubahnya
konsentrasi suatu bahan (hidup/mati) pada lingkungan, dan merosotnya fungsi lingkungan dalam menunjang
kehidupan. Pencemaran dapat diklasifikasikan dalam bermacam-macam bentuk menurut pola
pengelompokannya. Berkaitan dengan itu, pengelompokkan pecemaran atas dasar:
a) Bahan pencemar yang menghasilkan bentuk pencemaran biologis, kimiawi, fisik, dan budaya.
b) Pengelompokan menurut medium lingkungan menghasilkan bentuk pencemaran udara, air, tanah, makanan,
dan sosial.
c). pengelompokan menurut sifat sumber.menghasilkan pencemaran dalam benfuk primer dan sekunder.
Namun apapun klasifikasi dari pencemaran lingkungan, pada dasamya terletak pada esensi kegiatan
manusia yang mengakibatkan terjadinya kerusakan yang merugikan masyarakat banyak dan lingkungan
hidupnya.

f. Menyikapi Pencemaran Lingkungan


Konperensi PBB tentang lingkungan Hidup di Stockholm pada tahun 1972, telah menetapkan tanggal
5 Juni setiap tahunnya untuk diperingati sebagai Hari lingkungan Hidup Sedunia. Kesepakatan ini berlangsung
didorong oleh kerisauan akibat tingkat kerusakan lingkunga., yang sudah sangat memprihatinkan.
Di Indonesia perhatian tentang lingkungan hidup telah dilakukan sejak tahun 1960-an. Tonggak
pertama sejarah tentang permasalahan lingkungan hidup dipancangkan melalui seminar tentang pengelolaan
lingkungan hidup dan Pembangunan Nasional yang diselenggarakan di UniverSitas Fadjajaran pada tanggal 15
- 18 Mei 1972. Hasil yang dapat diperoleh dari pertemuan itu yaitu terkonsepnya pengertian umum
permasalahan lingkungan hidup di Indonesia.
Dalam hal ini, perhatian terhadap perubahan iklim,kejadian geologi yang bersifat mengancam
kepunahan mahluk hidup dapat digunakan sebagai petunjuk munculnya permasalahan lingkungan hidup. Pada
saat itu, pencemaran oleh industri dan limbah rumah tangga belumlah dipremasalahkan secara khusus kecuali
di kota-kota besar. Saat ini, masalah lingkungan hidup tidak hanya berhubungan dengan gejala-gejala
perubahan alam yang sifatnya evolusioner, tetapi juga menyangkut pencemaran yang ditimbulkan oleh limbah
industri dan keluarga yang menghasilkan berbagai rupa barang dan jasa sebagai pendorong kemajuan
pembangunan diberbagai bidang.
Berdasarkan Strategi Penanganan Limbah tahun 1993/1994, yang ditetapkan oleh pemeriniah, Maka
proses pengolahan akhir buangan sudah harus dimulai pada tahap pemilihan bahan bahan baku,proses
produksi, hingga pengolahan akhir limbah buangan. Langkah yang diiempuh untuk mendukung kebijaksanaan
ini, ditempuh dengan pembangunan Pusat Pengelolaan Limbah Industri BahanBerbahaya dan beracun (PPLI-
B3), di Cileungsi Jawa Barat, yang pertama diIndonesia. Pendirian unit pengoiahan limbah ini juga diperkirat
oleh Peraturan Pemerintah Nomor L9 tahun 1994 tentang Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun.
Disamping itu, untuk mengembangkan tanggung iawab bersama dalam menanggulangi masalah
pencemaran sungai terutama dalam upaya peningkatan kualitas air, dilaksanakan Program Kali Bersih
(PROKASIH), yang memprioritaskan penanganan lingkungan pada 33 sungai di 13 Propinsi. Upaya
pengendalian pencemaran lingkungan hidup ini, ternyata juga menghasilkan lapangan kerja dan kesempatan
berusaha baru di berbagai kota dan sektor pembangunan.
Sekarang dapat terlihat dengan jelas bagi kita bahwa dalam menyikapi terjadinya pencemaran
lingkungan baik akibat teknologi, perubahan lingkungan, industri dan upaya-.upya, yang dilakukan dalam
pembanguan ekonomi, diperlukan itikad yang luhur dalam tindakan dan prilaku setiap orang yang peduli akan
kelestalian lingkungan hidupnya. walaupun telah ditetapkan undang-undang No. 4 Tahun 1982, pp No. 19
tahun 1994 dan Keppres No.7 tahun 1994 yang berhubungan dengan pengelolaan lingkungan jika tidak ada
kesamaan persepsi dan kesadaran dalam pengelolaan lingkungan hidup maka berbagai upaya pembangunan
yang bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat tidak akan dapat dinikmati
secara tenang dan aman, karena kekhawatiran akan bencana dari dampak negatif pencemaran lingkungan.

B. MEMPERKENALKAN IPTEK SEJAK DINI


Berkaitan dengan lingkungan hidup sebagai bagian dari kehidupan manusia maka lingkungan hidup
tidak luput dari pengaruh perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK). Iptek sangat berguna bagi
kehidupan dan lingkungan sekitar, kita semua pasti sepakat. Karena dengan bantuan iptek, kita bisa
mernecahkan permasalahan yang terjadi di lingkungan. Tetapi pemanfaatan iptek juga tidak mudah dilakukan,
untuk itu perlu memperkenalkan iptek dari sejak dini.
Iptek merupakan kekuatan utama peningkatan keseiahteraan yang berkelanjutan dan peradaban suatu
bangsa. Lingkungan hidup sebagai bagian tempat manusia hidup, juga tidak luput dari sentuhan teknologi.
Bicara tentang Teknologi ialah cara melakukan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan manusia denganbantuan
alat dan akal sehingga seakan-akan memperpanjang, memperkuat, atau membuat lebih ampuh anggota tubuh,
Panca indera, dan otak manusia. Salah satu tujuan utama dari penggunaan teknologi dalam lingkungan hidup
adalah untuk mempermudah pengelolaan dan pemanfaatan dari lingkungan hidup. Termasuk diantaranya
Penggunaan teknologi untuk mencegah terjadinya kerusakan lingkungan hidup. Contohnya pada kasus
kebakaran hutan, salah satu teknologi yang digunakan untuk memadamkan api adalah penggunaan pesawat
terbang untuk memadamkan api. Iptek sendiri mempunyai pengaruh besar terhadap teknologi lingkungan.

1. Teknologi Lingkungan
Teknologi lingkungan berarti sama juga dengan teknologi yang ramah akan lingkungan sekitamya. Menurut
asal katannya, teknologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu techne, yang berarti keterampilan atau seni.
Pengertian teknologi, yaitu: penerapan ilmu pengetahuan untuk tujuan-tujuan praktis; cabang ilmu
pengetahuan mengenai penerapan sesuatu; kumpulan semua cara dari suatu kelompok sosial dalam memenuhi
obyek-obyek material dari kebudayaannya. Pengelolaan iingkungan memerlukan penerapan teknologi. Karena
melalui penerapan teknologi, lingkungan akan berubah menjadi sumber daya yang dapat memberikan
keuntungan sosial, ekonomi, dan budaya. Secara sosial dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
Sedangkan secara budaya akan meningkatkan pola hidup bersih, sehat, dan bermartabat tata lingkungannya.
Kehidupan perekonomian pun akan meningkat seiring dengan berkembangnya potensi lingkungan. Namun,
hanya teknologi ramah lingkunganlah yang dapat menjamin pelestarian lingkungan. Salah satu tugas pokok
dan fungsi Kementerian Negara Riset dan Teknologi di bidang perkembangan penelitian, ilmu pengetahuan
dan teknologi adalah penyiapin dan perumusan kebijakan di bidang perkembangln ilmu-ilmu pengetahuan
sosial dan kemanusiaan, perkembangan matematika dan ilmu alam, perlembangan ilmu hayati, perkembangan
rekayasa, perkembangan ilmu kedokteran dan kesehatan. Saat ini, pengembangan teknologi ramah lingkungan
merupakan daya dukung utama dalam pembangunan yang berkelanjutan. Karena itu berbagai upaya
pengembangan pun terus ditingkatkan dalam berbagai bidang.

2. Jenis IPTEK Dilihat dari Bidangnya


Beberapa jenis ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) bila diiihat dari bidangnya akan terdiri dari:
- Iptek Bidang Energi
- Iptek Bidang Surnber Daya Alam
- Iptek Bidang Industri
- Iptek Bidang Pertanian
- Iptek Bidang Kesehatan
a. Iptek Bidang Energi
Tidak bisa disanggah lagi kalau di era kini, segala aktivitas yang dilakukan masyarakat modern sangat
ketergantungan kepada ketersediaan energi. Hampir di semua sektor kegiatan, energi meniadi kebutuhan
pokok yang tidak bisa ditawar-tawar lagi. Oleh karena itu penqgunaan iptek akan sangat terkait dengan
kecukupan ketersediaan bidang energi
b. Iptek Bidang Sumber Daya Alam
Teknologi yang dikembangkan untuk rnenjaga sumber daya alam yang terdapat di lingkungan sekitar kita
agar terkelola dengan baik serta menjaga kualitas dan kuantitasnya sampai jangka waktu vang panjang.
c. Iptek Bidang Industri
Teknologi yang dijalankan dengan proses produksi, yang mana industri wajib menerapkan produksi bersih
untuk meminimalisasi dan mengendalikan limbah yang terbentuk. Dapat dilakukan dengan dua cara
mengendalikan bahan baku dan hasil produksi dengan mengurangi jumlah bahan berbahaya dan beracun;
mengendalikan proses produksi seefisien mungkin, baik dalam pemakaian energi ataupun bahan baku yang
berdampak pada biaya operasionalm dan kualitas produk.

d. Iptek Bidang Pertanian


Penggunaan teknologi dalam pertanian adalah berkaitan dengan pemuliaan, bioteknologi, budidaya
organik, pengolahan industri hilir, penanganan dan pemanfaatan limbah, tataguna air dan teknologi
informatika untuk pemasaran.
e. Iptek Bidang kesehatan
Iptek yang mencakup usaha peningkatan pelavanan kesehatan, bidang farmasi, dan keluarga
berencana. Salah satunya memanfaatkan iptek nuklir dalam bidang kesehatan.

C. PERANAN IPTEK
Kehadiran iptek tentunya hidup disekitar kita, misalnya :
- mengatasi permasalahan kerusakan lingkungan
- memberi kemudahan manusia dalam mengeriakan permasalahan yang terjadi
- menentukan jenis iptek yang sesuai dalam mengatasi kasus-kasus lingkungan hidup
Secara luas peranannya meliputi, peranan utama Ilmu pengetahuan dan teknologi adaiah untuk membuat
kehidupan manusia semakin sejahtera. iika kita bayangkan kehidupan tanpa dilengkapi oleh teknologi
mungkin kita masih mengalami hidup tanpa adanya listrik, bahkan untuk menyaksikan televisi pun bisa
dikatakan mustahil. Namun untuk membantu lingkungan hidup ilmu pengetahuan dan teknologi sangat
diperlukan. Apa artinya pemanfaatan alam jika tidak dilengkapi dengan IPTEK yang memadai bisa jadi hanya
kerusakan yang terjadi. Seperti bagaimana untuk dapat mempercepat waktu tanam pohon, sehingga hutan
tidak menjadi gundul. Ini semua diperlukan ilmu pengetahuan dan teknologi yang memadai untuk bisa
membuat manusia makin sejahtera.
Kegiatan penebangan liar atau yang sering disebut illegal logging memang permas-alahan yang sangat
berat di Indonesia, bagaimana tidak, permasalahan ini memang tidak henti-hentinya bisa diselesaikan oleh
pemerintah. Karena banyaknya orang yang ingin merusak lingkungannya sendiri demi keserakahannya sendiri.
Namun sedikitnya pemerintah telah berupaya dengan mengangkat beberapa issue penting akibat terjadinya
penebangan liar, yang sekaligus memunculkan beberapa alternatif, khususnya di bidang technological
solution. Pemerintah juga berusaha mengaktualisasikan peran IPTEK dalam penanggulangan penebangan liar.
Saat ini illegal logging pada kenyataannya dapat dikatagorikan 100 % rusak dan aspek lain adalah mencuri
karena terpaksa akibat kemiskinan. Pemerintah berharap ada tindak lanjut dan dapat memberikan masukan
bidang apa yang harus diperbaiki karena teknologi sudah tersedia, tinggal mana yang harus diselamatkan.
eengan cara pemberian kode pada kayu seperti halnya barang: hi1ang di supermarket, Selain itu menggunakan
teknik pemetaan Penginderaan Jauh, paling tidak cara ini dapat mengurangi atau menghilangkan praktek
illegal logging. Selain itu juga bagaimina meningkatkan peran masyarakat sebagai penjaga hutan' Kalau
kiti -perhitikan memang saat ini Peran iptek agak terlambat untuk *embi.urrkannya tetapi lebih baik berbuat
sesuatu daripada tidak.
Ada dua aspek penting iptek yang dapat berperan dalam masalah illegal logging yaitu :
1. Aspek preventif (pencegahan). Aspek preventif ini dapat dilakukan pemetaan dengan satelit (Penginderaan
jauh)
2. Aspek kuratif (rehabilitasi) dengan bioteknologi yaitu membiakan benih benih kayu khusus atau yang masih
diperlukan sampai dengan 15 tahunan. Hal ini memerlukan waktu penelitian sekitar 4 tahun untuk temuan
bibit baru. Pemerintah berharap Ristek dapat berbuat sesuatu walaupun dalam Inpres No.4 Tahun 2005,
tidak ada peran Ristek di dalamnya tentang pemberantasan penebangan kayu secara illegal.
- Permasalahan-permasalahan yang terjadi di sekitar lingkungan kita, yang hubungannya erat dengan
perhutanan dan illegal logging, diantaranya:
1. Permasalahan Illegal Logging merupakan permasalahan yang sangat kompleks dan menyangkut 4
aspek utama :
a. - Peraturan (legal) terutama penegakannya c. Keamanan
b. - Kelembagaan d. IPTEK

2. Degradasi kualitas dan kuantitas lingkungan sudah sangat parah dan memprihatinkan
3. Harus ada perubahan paradigma dalam pengelolaan hutan dari timber base management menjadi
resQurce base management
4. Perlu dibentuk lembaga khusus seperti komisi atau kelompok kerja dalam mengatasi permasalahan
illegal logging
5. Perlu adanya tata pemerintahan yang baik dan bijak dalam pengelolaan hutan
6. Desentraliiasi kekuasaan (otonomi daerah) atau kebijakan pemerintah daerah sering kontraproduktif
dengan usaha penaggulangan illegal logging
7. Perkrditekankan program pemberdayaan ekonomi masyarakat, dapat melalui pengubahan status
kepemilikan dari kepemilikan negara menjadi kepemilikan masyarakat
8. Laju penyusutan hutan harus segera diakhiri dengan memanfaatkan IPTEK secara lebih efektif dan
efisien
9. Ada 5 kebiiakan prioritas dari pemerintah dalam pengelolaan hutan termasuk masalah illegal logging,
yang kesemuanya ini berimplikasi pada pentingnya peran IPTEK, Yaitu :
- Pemberantasan Pencurian
- Revitalisasi pengelolaan hutan
- Rehabilitasi kerusakan hutan
- Pemberdayaan ekonomi masYarakat
- Pemantapan kawasan hutan
10. Peran IPTEK dalam penanggulangan illegal logging, meliputi antara lain:
- Teknologi pengeinderaan jauh sangat penting dalam mendeteksi masalah pembalakan hutan.
Bangsa Indonesia sudah mempunyai kemampuan yang baik dibidang ini baik SDM maupun
sarana dan prasarana
- Teknologi untuk membangun pusat data base illegal logging yang bersifat online dan terpadu
sehingga data bisa seragam.
- Teknologi informasi untuk membangun jaringan informasi antar individu,lembaga dan antar
pemerintah
- Teknologi valuasi ekonomi lingkungan untuk menghitung jasa lingkungan yang dihasilkan hutan
untuk kehidupan manusia
- Teknologi simulasi dan pemodelan sangat penting untuk menggambarkan tiga perspektif illegal
logging yaitu perkembangan situasi sekarang, persepsi lokal misyarakat dan pemerintah serta
persepsi pengusaha industri perkayuan.
- Bioteknoloi kehutanan sangat berperan dalam perbaikan baik dengan cara manipulasi biota lain
untuk mendukung tegakan tanaman hutan atau lewat manipulasi jenis tanaman kayu dengan
tujuan tertentu. Hal utama yang perlu dikembangkan dalam bidang bioteknologi kehutanan adalah
perbanyakan klonal, gen penanda dan rekayasa genetik.
D. MEMECAHKAN MASALAH LINGKUNGAN HIDUP DI WILAYAH SEKITAR DENGAN
MENGGUNAKAN IPTEK
Berkembangnya upaya untuk terus mengernbangkan tenaga listrik dari energi mikrohidro di Indonesia,
menjadi dasar lahirnya pola logika konservasi alam dan hutan baru. Sehingga sedikitnya sudah 60 pembangkit
lisirik tenaga mikrcihidro yang ada di Indonesia juga bisa memunculkan pola pikir baru konservasi alam dari
50 wilayah itu. Upaya membangun pembangkit listrik tenaga mikrohidro adalah upaya konstruktif untuk
mengajak masyarakat peduli dengan lingkungan hidup secara riil. Memanfaatkan air untuk memutar turbin
pembangkit listrik, maka mau tidak mau debit air harus tetap terjaga. Menjaga kuantitas hutan adalah pilihan
mutlak bagi masyarakat di sekitar yang memanfaatkan hutan untuk hidup dan berharap listrik dari mikrohidro.
Menjaga hutan berarti juga rnempertahankan debit air sungai sebagai pembangkitnya. lnilah logika konservasi
yang berkembang dari mikrohidro.
Dalam konteksnya, pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) berpotensi dikembangkan untuk
memenuhi kebutuhan listrik lokal masyarakat yang jauh dari akses listrik PLN. Di Indonesia, kurang lebih 70
PLTMH telah berdiri dan dikembangkan. Sedangkan di Jawa Timur sampai saat ini tercatat sedikitrya dua
PLTMH, yaitu di desa Seloliman Trawas Kabupaten Mojokerto di bawah gunung Penanggungan atau di
Bendungan Kabupaten Trenggalek. Dibalik sebagai alternatif energi listrik, konsep perrgembangan PLTMH
ternyata mengandung makna sebagai wujud logika konservasi modern.
Konsep"Mikrohidtro adalah berbasis pada teknologi pembangkit listrik tenaga mikrohidro (PLTMH),
Istilah mikrohidro biasanva dipakai untuk pembangkit listrik yang menghasilkan output di bawah 500 KW
sementara minihidro untuk output 500 KWi MW Lebih besar dari itu biasa disebut dengan PLTA.
Potensi pengembangan PLTMH di Jawa Timur belakangan terus dilirik oleh beberapa pengusaha maupun
kepala daerah. Peta geografis Jawa T'imur yang memiliki hutan dengan kemiringan 30-40 persen dekat dengan
masyarakat di pinggir hutan adalah potensi pengembangan mikrohidro. Untuk itulah, pemerintah Kabupaten
Trenggalek dan Jornbang baru-baru ini juga geetol menggarap pengembangan mikrohidro untuk energi listrik
masyarakat terisolasi maupun untuk interkoneksi dengan PLN mengurai masalah ketersediaan energi listrik.
Dalam skala nasional, banyak pakar energi listrik tenaga air yang menyebutkan bahwa Indonesia
memiliki potensi besar untuk pengembangan pembangkit listrik tenaga air. Alasan logisnya juga sepadan
karena kondisi topografi Indonesia bergunung dan berbukit serta dialiri oleh banyak sungai. Memanfaatkan air
untuk membangkitkan energi listrik melalui pemutaran turbin adalah salah satu teknologi yang tidak merusak
lingkungan. Selain itu pembangkit listrik dari air ini juga mampu mernanfaatkan energi terbarukan,
rnenunjang
program pengllrangan pemanfaatan BBM, dan sebagian besar memakai kandungan lokal.
Berdasarkan penelitian, besar potensi energi air di Indonesia yang dikembangkan melilui PLTA
adalah 74.976 MW, sebanyak70.776 MW ada di luar ]awa, yang sudah termanfaatkan adalah sebesar
3.705,76MW sebagian besarberada di Pulau Jawa. Selain melalui PLTA, energi mikrohidro (PLTMH)
memiliki potensinya adalah 458,75 MW. Sehingga energi mikrohidro berpotensi untuk memenuhi kebutuhan
tenaga listrik di daerah pedesaan dan pedalaman yang terpencil ataupun Pedesaan. Namun, energi listrik
melalui PLTA diyakini cukup boros dan sebaran penggunaannya tidak merata. Pelayanan listrik baru
menjangkau permukiman diperkotaan, sementara wilayah pelosok masih banyak yang belum terjangkau
listrik. rasio elektrifikasi di Indonesia saat ini baru mencapai angka 58%. Dengan jumlah penduduk 220 iuta
jiwa, berarti masih ada sekitar 105 juta penduduk yang tidak mendapat pelayanan energi listrik.
MENILAI JENIS DAN PERANAN IPTEK DALAM PENGELOLAAN
LINGKUNGAN HIDUP

Standar kompetensi: Menerapkan IPTEK dalam pengelolaan Lingkungan Hidup


Kompetensi Dasar:
1. Mengetahui relasi antara manusia, lingkungan dan teknologi
2. Mengetahui kemajuan teknologi
Tujuan Pembelajaran:
1. Mampu menjelaskan hubungan/relasi antara manusia, lingkungan dan teknologi
2. Mampu menjelaskan tentang pola relasi antara manusia dengan lingkungan
3. Mampu menjelaskan tentang pola relasi antara manusia dan teknologi
4. Dapat membuat laporan tentang syarat teknologi dalam memanfaatkan IPTEK dan teknologi
informasi

Keselamatan dan kesejahteraan manusia tergantung dari keutuhan ekosistem tempat hidupnya. Jika
terjadi kerusakan pada ekosistemnya, manusia akan menderita. Karena itu walaupun biogeofisik
merupakan sumber kehidupan manusia, tetapi harus memperhatikan pemanfaatanya untuk kebutuhan
hidupnya dilakukan dengan hati-hati agar tidak terjadi kerusakan pada ekosistem.

A. MEMBANDINGKAN PENGGUNAAN JENIS IPTEK


Keberhasilan penggunaan beberapa jenis IPTEK, keberhasilan beberapa IPTEK dalam
pengelolaan lingkungan hidup memang sudah tidak diragukan lagi, karena setiap harinya para peneliti
selalu berusaha menemukan, lalu menjadikan sesuatu yang ramah untuk lingkungan. Agar kalian lebih
memahami untuk membandingkan beberapa ienis iptek dalam setiap kehidupan, dibawah ini diberikan
secara langsung uraian tentang kasus-kasus yang menggunakan iptek untuk pengelolaan dalam
lingkungan hidup.
a. Iptek Bidang Energi dan Sumber Daya Alam
Briket batubara sebagai alternatif pengganti minyak tanah. Sebetulnya di Indonesia telah
mengembangkan briket batubara sejak tahun 1994 namun tidak dapat berkembang dengan baik
memngingat minyak tanah masih disubsidi sehingga harganya masih sangat murah, sehingga masyarakat
juga lebih memilih minyak tanah untuk bahan bakar sehari-hari. Namun dengan kenaikan BBM pada 1
oktober 2005, mau tidak mau masyarakat harus berpaling pada bahan bakar alternatif yang lebih murah
seperti briket batubara.
Jenis briket batubara:
1. Jenis Berkarbonasi (super), jenis ini mengalami terlebih dahulu proses dikarbonasi sebelum
menjadi briket. Dengan proses karbonasi zat-zat terbang yang terkandung dalam briket batubara
tersebut diturunkan serendah mungkin sehingga produk akhirnya tidak berbau dan berasap,
namun biaya produksi menjadi meningkat karena pada batubara tersebut terjadi rendemen sebesar
50%. Briket ini cocok digunakan untuk keperluan rumah tangga serta lebih aman dalam
penggunaannya.

2. Jenis Non-Karbonasi (biasa), jenis yang ini tidak mengalami dikarbonasi sebelum diproses menjadi
briket dan harganya pun lebih murah. Karena zat terbangnya masih terkandung dalam briket batubara
maka dalam penggunaanya lebih baik menggunakan tungku (bukan kompor) sehingga akan
menghasilkan pembakaran yang sempurna dimana seluruh zat terbang yang muncul dari briket akan
habis terbakar oleh lidah api di permukaan tungku. Briket ini umunya digunakan oleh industri kecil.
Keunggulan briket batubara:
1. Lebih murah
2. Panas yang tinggi dan kontinyu sehingga sangat baik untuk pembakaran yang lama
3. Tidak beresiko meledak/ terbakar
4. Tidak mengeluarkan suara bising serta tidak berjelaga
5. Sumber batubara melimpah
 
b. IPTEK di Bidang Energi (Penggunaan Teknologi Nuklir)
Penggunaan teknologi nuklir untuk kesejahteraan umat manusia sangat luas, mulai dari
penggunaan energi nuklir untuk membangkitkan listrik dalam PLTN, Kedokteran Nuklir, Industri,
Pertanian dan Peternakan. Di rumah sakit – rumah sakit penggunaan teknologi nuklir untuk memeriksa
kelainan organ tubuh dilakukan dengan menggunakan sinar X. Selain menggunakan sinar X digunakan
juga peralatan MRI (Magnetic Resonance Image).
 
c. IPTEK di Bidang Pertanian
Contoh lain penggunaan teknologi lingkungan dalam bidang pertanian adalah dengan
mengembangkan penggunaan pestisida alami dan pemanfaatan lahan yang produktif.
Teknologi pertanian yang berkaitan dengan bioteknologi merupakan aplikasi teknologi yang dapat
diterapkan dalam bidang pertanian.
Bioteknologi memiliki beberapa keuntungan, diantaranya :
1. Potensi hasil panen yang lebih tinggi
2. Mengurangi penggunaan pupuk dan pestisida
3. Pemanfaatan lahan yang efektif
4. Kualitas makanan dan gizi yang lebih baik
5. Perbaikan penurunan mikronutrien
 
d. IPTEK di Bidang Industri
Industri bidang penerbangan (IPTN) Industri Pesawat Terbang Nusantara telah mampu
mengembangkan IPTEK yang menghasilkan pesawat terbang N250, yang pernah mengangkat Indonesia.
Meskipun pada awal tahap permulaan, keberhasilan yang pernah diraih telah diakui Negara lain, paling
tidak Negara-negara ASEAN. Beberapa Negara pernah membeli jenis pesawat N250 ini.
 
e. IPTEK di Bidang Kesehatan (Teknologi Oksidasi untuk air bersih)
Berbagai kasus pencemaran lingkungan dan memburuknya kesehatan masyarakat dewasa ini,
banyak terjadi diakibatkan oleh limbah dan sampah dari berbagai kegiatan industri, rumah sakit, pasar,
restoran hingga rumah tangga. Hal ini disebabkan penanganan dan pengelolaan limbah dalam kegiatan
industri di Indonesia belum mendapatkan perhatian yang serius.
Teknologi Oksidasi
Saat ini penggunaan teknologi oksidasi atau yang sekarang kita kenal dengan Advanced
Oxidation Processes (AOPs) mendapat perhatian cukup besar karena teknologi ini dapat menguraikan
serta membersihkan senyawa-senyawa organik yang selama in sulit atau tidak dapat diuraikan dengan
metode mikrobiologi atau membrane filtration. Selain itu, teknologi ini dapat di aplikasikan tidak hanya
untuk mengolah limbah cair hasil industri namun dapat juga dipergunakan untuk mengolah air minum
atau air bersih.
Teknologi AOPs adalah satu atau kombinasi dari beberapa proses seperti ozone, hydrogen
peroxide, ultraviolet light, titanium oxide, photo catalyst, sonolysis, electron beam, electrical discharges
(plasma) serta beberapa proses lainnya untuk menghasilkan hydroxyl radical (OH). OH adalah spesies
aktif yang dekenal memiliki oksidasi potensial tinggi 2.8 Volt melebihi ozone yang memiliki oksidasi
potensial hanya 2.07 Volt. Hal ini membuat OH sangat mudah bereaksi dengan senyawa-senyawa lain
yang ada disekitarnya.
Tugas kelompok
1. Buatlah kelompokyang terdiri dari 3-4orang.
2. Carilah informasi mengenai penerapan teknologi dalam bidang kesehatan.
Lebih baik kalian melakukan observasi ke tempat-tempat pengobatan atau sarana kesehatran di
lingkungan terdekat.
Jelaskan hasil pengamatan kalian secara lengkap, Kumpulkan laporannya kepada lbu/Bapak guru kalian.

B. MENENTUKAN JENIS IPTEK DALAM PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP

1. BIODIESEL (BBM Alternatif Pengganti Solar)

Tanaman Jarak Pagar


Tanaman Jarak Pagar (Jatropha Curcas Linr) berasal clari daerah tropis Amerika Tengah, telah
lama dikenal masyarakat Indonesia sejak jaman penjajahan Jepang. Tanaman Jarak banyak dijumpai
sebagai pagar pekarangan, juga digunakan sebagai obat serta penghasil minyak lampu .Biji tanaman jarak
mengandung persentase minyak yang besar, sehingga mulai dilirik orang. Untuk digunakan sebagai
sumber bahan bakar alternatif dimasa yang akan datang.
Dengan memperhatikan potensial tanaman iarak yang mudah tumbuh pada lahan kritis serta dapat
dikembangkan sebagai bahan penghasil BBM alternative (Biodiesel), tentunya tanaman ini akan
memberikan harapan baru pada pengembangan agrobisnis. Disamping untuk menunjang usaha konservasi
lahan,tanaman Jarak akan memberikan solusi pada pengadaan Biodiesel sekaligus akan mememberikan
kesempatan bagi penambahan lowongan pekerjaan dan pendapatan petani.
Ciri-ciri Jarak Pagar
- Tanaman perdu, tinggi 1-7 m, bercabang tidak teratur
- batang kayu silindris, bila terluka mengeluarkan getah
- Daun lebar, berbentuk jantung atau bulat telur melebar dengan panjang 5 -15cm
- bunga berwarna kuning kehijauan, berupa bunga menjemuk, berumah satu
- Umur tanaman dapat mencapai 20 tahun lebih
Biji Jarak Pagar :
- Biji berbentuk bulat lonjong
- Warna kulit biji : coklat kehitaman
- Warna biji : Putih kecoklatan
2. Energi Alternatif
Jarak Pagar yang mudah tumbuh dan dapat dikembangkan sebagai bahan penghasil energy alterntif
(Biodiesel). Kandungan minyak pada biji jarak cukup tinggi yaitu sekitar 30 s/d 50%. Biji jarak Pagar
sangat prospektif untuk dimanfaatkan sebagai bahan baku minyak atau Biodiesel, karena minyak Jarak
pagar tidak termasuk kategori minyak untuk makanan (edible oil), sehingga pemanfaatannya tidak untuk
penyediaan kebutuhan minyak makan nasional

3. Biodiesel
Pemanfaatan minyak jarak sebagai bahan bakar alternatif, dilakukan dengan terlebih dahulu menerapkan
Proses transesterifikasi terhadap minyak jarak Proses transesterifikasi dapat ditentukan dengan
menggunakan alkohol proses ini akan mengubah trigliserida meniadi metilester (Biodiesel dan Gliserol)
Tujuannya untuk mengukur viskositas minyak jarak dan. meningkatkan daya pembakaran sehingga dapat
digunakan sesuai standar minyak diesel untuk kendaraan bermotor.

4. Teknologi Biogas
Biogas merupakan gas yang dihasilkan oleh aktivitas anaerobik atau fermentasi dari bahan-bahan
organik termasuk di antaranya; kotoran manusia dan hewan, limbah domestik (rumah tangga), sampah
biodegradable atau setiap limbah organik yang biodegradable dalam kondisi anaerobik. Kandungan
utama dalam biogas adalah metana dan karbon dioksida.
Biogas dapat digunakan sebagai bahan bakar kendaraan maupun untuk menghasilkan listrik.
Biogas dan aktivitas anaerobik
Biogas yang dihasilkan oleh aktivitas anaerobik sangat populer digunakan untuk mengolah
limbah biodegradable karena bahan bakar dapat dihasilkan sambil Mengha dan sekaligus mengurangi
volume limbah buangan. Metana dalam biogas, bila terbakar akan relatif lebih bersih daripada batu bara,
dan menghasilkan energi yang lebih besar dengan emisi karbon dioksida yang lebih sedikit. Pemanfaatan
biogas memegang peranan penting dalam manajemen limbah karena metana merupakan gas rumah kaca
yang lebih berbahaya dalam pemanasan global bila dibandingkan dengan karbon dioksida. Karbon dalam
biogas merupakan karbon yang diambil dari atmosfer oleh fotosintesis tanaman, sehingga bila dilepaskan
lagi ke atmosfer tidak akan menambah jumlah karbon di atmosfer bila dibandingkan dengan pembakaran
bahan bakar fosil.
Saat ini, banyak negara maju meningkatkan penggunaan biogas yang dihasilkan baik dari limbah
cair maupun limbah padat atau yang dihasilkan dari sistem pengolahan biologi mekanis pada tempat
pengolahan limbah.

Gas landfill
Gas landfill adalah gas yang dihasilkan oleh limbah padat yang dibuang di landfill. Sampah ditimbun dan
ditekan secara mekanik dan tekanan dari lapisan di atasnya. Karena kondisinya menjadi anaerobik, bahan
organik tersebut terurai dan gas landfill dihasilkan. Gas ini semakin berkumpul untuk kemudian perlahan-
lahan terlepas ke atmosfer. Hal ini menjadi berbahaya karena:
 Dapat menyebabkan ledakan
 Pemanasan global melalui metana yang merupakan gas rumah kaca
 Material organik yang terlepas (volatile organic compounds) dapat menyebabkan (photochemical
smog)
Rentang komposisi biogas umumnya
Komposisi biogas bervariasi tergantung dengan asal proses anaerobik yang terjadi. Gas landfill memiliki
konsentrasi metana sekitar 50%, sedangkan sistem pengolahan limbah maju dapat menghasilkan biogas
dengan 55-75%CH4 [1].
Komposisi biogas[2]

Komponen %

Metana (CH4) 55-75

Karbon dioksida (CO2) 25-45

Nitrogen (N2) 0-0.3

Hidrogen (H2) 1-5

Hidrogen sulfida (H2S) 0-3

Oksigen (O2) 0.1-0.5

Kandungan energi
Nilai kalori dari 1 meter kubik Biogas sekitar 6.000 watt jam yang setara dengan setengah liter
minyak diesel. Oleh karena itu Biogas sangat cocok digunakan sebagai bahan bakar alternatif yang ramah
lingkungan pengganti minyak tanah, LPG, butana, batu bara, maupun bahan-bahan lain yang berasal dari
fosil.
5. Pupuk dari limbah biogas
Limbah biogas, yaitu kotoran ternak yang telah hilang gasnya (slurry) merupakan pupuk organik yang
sangat kaya akan unsur-unsur yang dibutuhkan oleh tanaman. Bahkan, unsur-unsur tertentu seperti
protein, selulose, lignin, dan lain-lain tidak bisa digantikan oleh pupuk kimia. Pupuk organik dari biogas
telah dicobakan pada tanaman jagung, bawang merah, dan padi.
Siloksan dan gas engines (mesin berbahan gas)
Dalam beberapa kasus, gas landfill mengandung siloksan. Selama proses pembakaran, silikon yang
terkandung dalam siloksan tersebut akan dilepaskan dan dapat bereaksi dengan oksigen bebas atau
elemen-elemen lain yang terkandung dalam gas tersebut. Akibatnya akan terbentuk deposit (endapan)
yang umumnya mengandung silika (SiO2) atau silikat (SixOy), tetapi deposit tersebut dapat juga
mengandung kalsium, sulfur belerang, zinc (seng), atau fosfor. Deposit-deposit ini (umumnya berwarna
putih) dapat menebal hingga beberapa millimeter di dalam mesin serta sangat sulit dihilangkan baik
secara kimiawi maupun secara mekanik.
Pada internal combustion engines (mesin dengan pembakaran internal), deposit pada piston dan
kepala silinder bersifat sangat abrasif, hingga jumlah yang sedikit saja sudah cukup untuk merusak mesin
hingga perlu perawatan total pada operasi 5.000 jam atau kurang. Kerusakan yang terjadi serupa dengan
yang diakibatkan karbon yang timbul selama mesin diesel bekerja ringan. Deposit pada turbin dari
turbocharger akan menurukan efisiensi charger tersebut.
Stirling engine lebih tahan terhadap siloksan, walaupun deposit pada tabungnya dapat mengurangi
efisiensi.
Biogas terhadap gas alam
Jika biogas dibersihkan dari pengotor secara baik, ia akan memiliki karakteristik yang sama
dengan gas alam. JIka hal ini dapat dicapai, produsen biogas dapat menjualnya langsung ke jaringan
distribusi gas. Akan tetapi gas tersebut harus sangat bersih untuk mencapai kualitas pipeline. Air (H2O),
hidrogen sulfida (H2S) dan partikulat harus dihilangkan jika terkandung dalam jumlah besar di gas
tersebut. Karbon dioksida jarang harus ikut dihilangkan, tetapi ia juga harus dipisahkan untuk mencapai
gas kualitas pipeline. JIka biogas harus digunakan tanpa pembersihan yang ektensif, biasanya gas ini
dicampur dengan gas alam untuk meningkatkan pembakaran. Biogas yang telah dibersihkan untuk
mencapai kualitas pipeline dinamakan gas alam terbaharui.
Penggunaan gas alam terbaharui
Dalam bentuk ini, gas tersebut dapat digunakan sama seperti penggunaan gas alam.
Pemanfaatannya seperti distribusi melalui jaringan gas, pembangkit listrik, pemanas ruangan, dan
pemanas air. Jika dikompresi, ia dapat menggantikan gas alam terkompresi (CNG) yang digunakan pada
kendaraan.
6. Melestarikan alam dengan Biogas
Biogas memberikan solusi terhadap masalah penyediaan energi dengan murah dan tidak
mencemari lingkungan. Berdasarkan hasil temuan mahasiswa KKN (1995) dan Penelitian Kecamatan
Rawan di Magetan (1995) di desa Plangkrongan, rata-rata disetiap rumah terdapat 1-3 ekor lembu karena
memelihara lembu merupakan pekerjaan kedua setelah bertani. Setiap harinya   rata-rata seekor  lembu
menghasilkan kotoran sebanyak 30 kg. Jika terdapat 2.000 ekor lembu, maka   setiap  hari akan 
terkumpul 60 ton kotoran.
Kotoran yang menggunung akan terbawa oleh air masuk ke dalam tanah atau sungai yang
kemudian mencemari air tanah dan air sungai. Kotoran lembu mengandung racun dan bakteri Colly yang
membahayakan kesehatan manusia dan lingkungannya.
Pembakaran bahan bakar fosil  menghasilkan  Karbon dioksida (CO2) yang ikut  memberikan
kontribusi bagi efek rumah kaca (green house effect) yang  bermuara pada   pemanasan global (global war
ming). Biogas memberikan perlawanan  terhadap efek  rumah  kaca melalui 3 cara. Pertama, Biogas
memberikan substitusi atau pengganti dari bahan bakar fosil untuk penerangan, kelistrikan, memasak
dan pemanasan. Kedua, Methana (CH4) yang dihasilkan secara alami oleh kotoran yang menumpuk
merupakan gas penyumbang terbesar pada efek rumah kaca, bahkan lebih besar dibandingkan CO 2.
Pembakaran Methana pada Biogas mengubahnya menjadi CO 2 sehingga mengurangi jumlah Methana
di udara. Ketiga, dengan lestarinya hutan, maka akan CO 2 yang ada di udara akan diserap oleh hutan
yang menghasilkan Oksigen yang melawan efek rumah kaca.
C. MENYENANGI IPTEK DALAM MENGELOLA LINGKUNGAN HIDUP SEBAGAI
PERWUJUDAN DARI IMTAQ
Pendidikan yang baru dan termasuk paling penting pada masa sekarang ialah pendidikan
lingkungan. Pendidikan tersebut berkaitan dengan pengetahuan lingkungan di sekitar manusia dan
menjaga berbagai unsurnya yang dapat mendatangkan ancaman kehancuran, pencemaran, atau perusakan.
Pendidikan lingkungan hidup telah diajarkan oleh agama. Rosululloh saw telah mengajarkan tentang
pendingnya bercocok tanam dan menanam pepohonan serta pentinnya usaha untuk mengubah tanah yang
tandus menjadi kebun yang subur. Perbuatan tersebut akan mendatangkan pahala yang besar disisi
ALLAH SWT dan bekerja untuk memakmurkan bumi adalah termasuk ibadah. Pendidikan lingkungan
hidup diajarkan oleh agama yang membahas tentang lingkungan sudah sangat jelas dan prospektif. Ada
beberapa tentang lingkungan hidup antara lain : lingkungan sebagai suatu sistem, tanggung jawab
manusia untuk memelihara lingkungan hidup, larangan merusak lingkungan, sumber daya vital dan
problematikanya, peringatan mengenai kerusakan lingkungan hidup yang terjadi karena ulah tangan
manusia dan pengelolaan yang mengabaikan petunjuk Allah serta solusi pengelolaan lingkungan.
Seperti firman ALLAH SWT :
Artinya : “Dan Kami naungi kamu dengan awan, dan Kami turunkan kepadamu "manna" dan "salwa".
Makanlah dari makanan yang baik-baik yang telah Kami berikan kepadamu; dan tidaklah
mereka menganiaya Kami; akan tetapi merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri.”

Kita diajarkan untuk hidup serasi dengan alam sekitar kita, dengan sesama manusia dan dengan Allah
SWT dan bahwa manusia adalah bagian dari lingkungan tempat hidupnya. Dalam pandangan ini sistem
sosial manusia bersama dengan sistem biogeofisik membentuk satu kesatuan yang disebut ekosistem
sosiobiogeofisik, sehingga manusia merupakan bagian dari ekosistem tempat hidupnya. Jika terjadi
kerusakan pada ekosistemnya, manusia akan menderita. Karena itulah walaupun biogeofisik merupakan
sumber daya bagi manusia, namun pemanfaatannya untuk kebutuhan hidupnya dilakukan dengan hati-hati
agar tidak terjadi kerusakan pada ekosistem. Dengan begitu manusia akan sadar terhadap hukum yang
mengatur lingkungan hidup dari Allah SWT dan komitmen terhadap masalah-masalah lingkungan hidup.
Lingkungan hidup menyediakan kebutuhan-kebutuhan hidup manusia. Begitupun sebaliknya, kehidupan
manusia sangat bergantung pada tersedianya sember daya aam yang memadai dalam lingkungan hidup
dalam lingkungan hidup. Persoalan lingkungan hidup mulai menjadi topic dunia ketika manusia mulai
tersentak bahwa bumi sudah tidak ramah lagi dan mulai merasakan dampaknya yang semakin meluas
akibatnya berbagai aktivitas manusia itu sendiri. Pertumbuhan penduduk dan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi semakin meningkat aktivitas eksploitasi terhadap alam oleh manusia sehingga
membuat alam tidak mampu lagi memperbaiki dirinya sendiri secara alami. Dengan kondisi seperti ini,
lingkungan hidup relu diatur dan dikeloladengan baik sehingga dapat memberikan manfaat yang optimal,
mencukupi kebutuhan kehidupan generasi saat ini tanpa harus mengurangi kemampuannya untuk
memenuhi kebutuhan kehidupan generasi yang akan datang.
Sedangkan, teknologi adalah cara melakukan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan manusia dengan
bantuan alat dan akal sehingga seakan-akan memperpanjang, memperkuat, atau membuat lebih ampuh
anggota tubuh, panca indera dan otak manusia.
Dari pengertian diatas, nampak bahwa kehidupan manusia tidak terlepas dari adanya teknologi. Artinya,
bahwa teknologi merupakan keseluruhan cara yang secara rasional mengarah pada ciri efisiensi dalam
kegiatan setiap manusia.
Seseorang menggunakan teknologi, karena manusia berakal. Dengan akalnya ia ingin keluar dari masalah,
ingin hidup lebih baik, lebih mudah, lebih aman, dan lebih-lebih yang lain.

Perkembangan teknologi terjadi bila seseorang menggunakan alat dan akalnya untuk menyelesaikan
masalah yang diahadapinya. Dalam IMTAQ khususnya dalam al-qur’an dipelajari dengan apa yang
namanya IPTEK seperti firman ALLAH SWT :

"Sesungguhnya orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat Kami, kelak akan Kami masukkan mereka ke
dalam neraka. Setiap kali kulit mereka hangus, Kami ganti kulit mereka dengan kulit yang lain,
supaya mereka merasakan azab. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana."(An
Nisa(4) : 56 )

Subhanallah........Satu pertanyaan muncul, siapa yang mengajarkan kepada seseorang yang Ummy atas
teknologi kedokteran seperti ini???. Di dalam kulit kita terdapat sensoric neuron yang berfungsi
menerima rangsangan dari luar tubuh. Ketika sensor tersebut rusak maka kita tidak dapat merasakan lagi
rangsangan berupa sentuhan, atau yang lain.Maka sungguh benar Allah yang menyatakan akan mengganti
kulit yang rusak dengan yang baru agar orang-orang yang ada di neraka dapat merasakan siksa
Allah.Subhanalah.......
Diberbagai Negara disarankan bahwa pendidikan teknologi perlu diperkenalkan para peserta didik sejak
usia dini. Hal ini amat dibutuhkan, sebab dalam kehidupan di sekitar umat manusia banyak sesuatu hal
yang merupakan hasil dari teknologi. Dan karena setiap harinya ada saja permasalahan yang timbul di
lingkungan sekitar, yang membawa kita harus peduli akan nasib lingkungan kita, maka mau tidak mau
semuanya solusinya tidak terlepas dari bantuan teknologi pula.
Menyenangi IPTEK sejak dini bukan hal yang salah melainkan perlu diterapkan dalam kehidupan sehari-
hari, karena teknologi jugalah yang berperan besar terhadap lingkungan, dan teknologi itu sendiri ada
karena peran besar dan kerja keras dari manusia itu sendiri
DAFTAR PUSTAKA

Asmara, Adi.2007.”Pendidikan Lingkungan Hidup Sma kelas XIIA”.Atikan Mandiri : Bandung

http://fithab.multiply.com/journal/item/222

http://warnadunia.com/pendidikan-usia-dini-yang-baik-landasan-keberhasilan-pendidikan-masa-
depanartikel/

Rochyadi, Y. Dkk. 2009. Pendidikan Lingkungan Hidup Untuk Kelas X SMA/MA/SMK. Bandung Setyia
Jaya Mandiri

Anda mungkin juga menyukai