Anda di halaman 1dari 16

01

Portofolio
Optimal & Efisien
Portofolio Optimal
Portofolio optimal merupakan portofolio yang dipilih investor dari sekian banyak pilihan yang ada pada
kumpulan portofolio efisien. Portofolio optimal adalah portofolio dengan kombinasi return ekspektasi dan
risiko terbaik. Portofolio yang terbaik adalah portofolio yang optimal. Portofolio efisien hanya mempunyai
satu dari faktor terbaik, yaitu faktor expected return atau faktor risikonya. Sementara, portofolio yang
optimal adalah portofolio yang memiliki kombinasi expected return dan risiko yang terbaik.

Pembentukan portofolio optimal dapat dilakukan dengan dua metode:


1. Pendekatan Markowitz
2. Pendekatan Single Index Model (Model Indeks Tunggal)

Penentuan portofolio optimal dapat dilakukan dengan beberapa cara, salah satunya dengan model
Markowitz. Model Markowitz mengasumsikan investor memilih dua pertimbangan ketika membangun
portofolio investasi, yaitu pengembalian yang diharapkan dan risiko sebagai imbalannya

Portofolio yang optimal adalah portofolio yang dipilih seorang investor dari sekian banyak pilihan yang
ada pada kumpulan portofolio yang efisien sesuai dengan preferensi investor yang berkaitan dengan
return dan risiko dari portofolio tersebut dan memberikan tingkat pengembalian tertinggi diantara
portofolio yang ada dengan tingkat risiko yang sama.
Portofolio Efisien
Portofolio efisien adalah portofolio yang memberikan imbal hasilharapan maksimal dengan
tingkat risiko yang sama atau portofolio yangmengandung tingkat risiko minimal dengan imbal
hasil harapan yang sama. Portofolio efisien diartikan sebagai portofolio dengan return tertinggi
pada risiko tertentu, atau portofolio dengan risiko terendah pada return tertentu. Investor perlu
mempertimbangkan dan menentukan sekuritas apa saja yang membentuk portofolio dan dapat
mencapai efisiensi maksimal.

Indikator portofolio efisien adalah:


1.mampu memberikan expected return terbesar dengan risiko yang sama,
2. mampu memberi risiko terkecil dengan expected return yang sama.

Penentuan portofolio yang efisien dilakukan dengan cara memilih tingkat expected return tertentu
dan meminimumkan risiko nya, atau menentukan tingkat risiko tertentu dan kemudian
memaksimumkan expected returnnya.
02
Asset Beresiko
dan Bebas Resiko
Asset Beresiko
Aset berisiko adalah aset–aset yang tingkat return aktualnya di masa depan masih
mengandungketidakpastian. Aset bebas risiko merupakan aset yang returnnya di
masa depan sudah bisadipastikan pada saat ini, dan ditunjukkan oleh varians return
yang sama dengan nol. Salah satucontoh aset bebas risiko adalah obligasi jangka
pendek yang diterbitkan pemerintah..biasanya mengacu pada sekuritas keuangan,
seperti ekuitas, komoditas, obligasi berimbal hasil tinggi, serta instrumen keuangan
lainnya yang cenderung berfluktuasi dalam harga.

Properti (real estat) dan mata uang yang tunduk pada volatilitas harga juga
digolongkan sebagai aset berisiko. Ahli ekonom dan investor mengatakan bahwa
semua bidang pendapatan tetap, dengan pengecualian obligasi berimbal hasil tinggi
dianggap sebagai aset berisiko.
Semakin enggan seorang investor terhadap risiko (risk averse), maka pilihan
investasinya akan cenderung lebih banyak pada aset yang bebas risiko. Aset berisiko
adalah aset-aset yang tingkat return aktualnya di masa depan masih mengandung
ketidakpastian. Salah satu contoh aset berisiko adalah saham.
Asset Bebas Resiko
Aset bebas risiko adalah instrumen investasi yang secara teori tidak memiliki risiko, atau dalam
kenyataannya dapat dikategorikan sebagai instrumen investasi yang memiliki risiko yang sangat
kecil sekali/bebas risiko. ditunjukkan oleh varians return yang sama dengan nol. Aset bebas
resikojuga merupakan aset yang pengembalian masa depannya dapat diketahui dengan pasti.
Aset bebas resiko umumnya merupakan kewajiban jangka pendek dari pemerintah. Contohnya,
jika investor membeli sekuritas pemeintan dengan jangka jatuh tempo 1 tahun dan berniat untuk
menyimpan sekuritas tersebut hingga saat jatuh temponya maka besar pengembalian satu tahun
mendatang akan diketahui dengan pasti. Contoh lain aset bebas risiko adalah surat utang yang
diterbitkan oleh bank sentral suatu negara. Di Indonesia, aset ini misalnya Sertifikat Bank
Indonesia.
Fungsi Utilitas
03 dan Kurva
indiveren
Fungsi Utilitas
Fungsi utilitas sangat penting untuk menjelaskan perilaku manusia. Ekonom menggunakan dalam
menjelaskan dasar teori pilihan konsumen. Teori ini menjelaskan pilihan konsumen ketika berhadapan
dengan sumber daya yang terbatas dan kebutuhan yang tidak terbatas. Fungsi utilitas adalah
mengukur seberapa besar manfaat atau kepuasan yang dialami oleh konsumen ketika mereka
menggunakan suatu barang atau jasa. Dari situ, konsumen bisa memberikan penilaian terhadap
produk tersebut dan berbagai pengalaman mereka.

Sehingga, jika nilai utilitas tinggi maka bisa dikatakan bahwa nilai kepuasan konsumen akan suatu
produk tinggi. Hal ini menjadikan value yang dimiliki oleh perusahaan juga meningkat, dan sebaliknya.
Semakin banyak jumlah suatu barang yang dikonsumsi, maka semakin besar utilitas yang diperoleh.
Kemudian mencapai puncaknya (titik jenuh) pada jumlah konsumsi tertentu, berkurang atau negative
bila jumlah barang yang dikonsumsi terus-menerus ditambah.

Pendekatan Fungsi utilitas.:


1. F. Utilitas Kardinal, menjelaskan berapa banyak suatu barang yang lebih disukai dari pada barang
lain
2. F. Utilitas Ordinal, fungsi yang menggambarkan utilitas dari yang paling disukai menuju yang
tidak disukai
Kurva Indiveren
Kurva indiferen (indifference curve) adalah kurva yang menghubungkan titik-titik kombinasi dari
sejumlah barang tertentu yang dikonsumsi dan memberikan tingkat kepuasan yang sama, atau
keadaan di mana konsumen berada dalam keadaan indifferen dalam mengkonsumsi berbagai
jenis barang atau juga cara menilai perilaku konsumen dalam suatu bisnis dengan menggunakan
kurva. Grafik atau garis lengkung tersebut menghubungkan titik-titik kombinasi dari beberapa
jumlah barang tertentu yang dikonsumsi, sehingga memberikan tingkat kepuasan yang sama.

Ciri-ciri kurva indiferen adalah sebagai berikut :


1. kurva indiferen mempunyai nilai kemiringan negatif (negatively slope), atau paling tidak tak
pernah mempunyai nilai kemiringan positif. Hal ini berarti bahwa bila konsumsi suatu jenis
barang ditambah maka konsumsi barang lain harus dikurangi. Bentuk ektrim dari kurva
indiferen adalah sejajar sumbu vertikal dan sejajar sumbu horizontal
2. Bentuk kurva indiferen cembung ke titik origin (titik O), hal ini menunjukkan derajat
pengantian barang yang semakin menurun. Derajat penggantian ini dugunakan untuk
mengetahui berapa jumlah barang yang harus dikurangi untuk menambah barang lain agar
kepuasan yang diterima tetap sama.
3. Kurva indiferen tidak saling berpotongan.
Model
04 Markowitz
Model Markowitz
Model Markowitz menyampaikan bahwa jika risiko itu biasanya dianggap sebagai masalah yang
tidak disukai oleh para investor. Markowitz mengatakan bahwa porofolio yang paling baik ialah
portofolio yang dikelola dengan cara paling optimal.

Adapun cara yang paling optimal, Markowitz mengatakan dengan cara mempertimbangkan
dalam setiap trade off. Adapun trade off yang dimaksud yaitu keputusan terhadap dua hal atau
lebih, dengan cara mengorbankan atau kehilangan satu aspek dengan alasan tertentu untuk
mendapatkan aspek lain dengan kualitas yang berbeda sebagai pilihan yang diambil, antara
risiko dan imbal hasil yang akan ia dapatkan nantinya.

Teori portofolio Markowitz ini menentukan model yang akan menghasilkan portofolio melalui
proses berdasarkan mean-variance. Mean yang dimaksud ialah ekspektasi imbal hasil yang
banyak dihitung dengan cara rata-rata atau dengan cara biasanya, dan Variance merupakan
pengukur risiko yang akan digunakan. Model Markowitz menghasilkan kombinasi portofolio
yang berbeda-beda sesuai dengan tingkat expected return portofolio yang ditentukan oleh
investor, sedangkan model indeks tunggal menghasilkan satu kombinasi expected return dan
risiko portofolio.
05
Perhitungan kombinasi
portofolio bebas resiko
dan dengan dana pinjaman
Dengan dimasukkannya RF (Return bebas risiko) dengan proporsi sebesar WRF, maka
return ekspektasi kombinasi portofolio adalah:

E(Rp) = WRF RF + (1-WRF) E(RL)

Deviasi standar portofolio yang terdiri dari aset berisiko dan aset bebas risiko
dihitung:

p = (1 – WRF) L
Contoh :
1. Misalkan portofolio L menawarkan tingkat return harapan sebesar 20% dengan
standar deviasi 10%. Aset bebas risiko menawarkan return harapan sebesar 5%.
Anggap investor menginvestasikan 40% dananya pada aset bebas risiko dan 60%
atau (100%-40%) pada portofolio L, maka:

E(Rp) = 0,4 (0,05) + 0,6 (0,2)


= 0,14 atau 14%.
dan
p = 0,6 (0,1)
= 0,06 atau 6%.
Slope garis lurus RF-N-K garis yang menghubungkan aset bebas risiko dan portofolio berisiko
adalah return harapan portofolio dikurangi tingkat bebas risiko dibagi dengan deviasi standar
portofolio.
Oleh karena slope garis yang dicari adalah yang terbesar, maka tujuan ini dapat dinyatakan
sebagai:
R p − RF
maksimalkan: θ=
p
dengan kendala: N

W
i =1
i =1

Dengan mencari tambahan dana yang berasal dari pinjaman, investor bisa menambah dana
yang dimilikinya untuk diinvestasikan.
Tambahan dana yang berasal dari pinjaman bisa memperluas posisi portofolio di atas titik N,
sehingga akan membentuk sebuah garis lurus RF-N-K.
Terim
akasih

Anda mungkin juga menyukai