Tugas 5
Disusun Oleh:
Nim : 19022029
16 Maret 2022
Model-Model Pengembangan Kurikulum
Pengembangan atau penyempurnaan ini dapat berkenaan dengan suatu komponen kurikulum,
satu atau beberapa bidang studi atau pun seluruh bidang studi dan seluruh komponen
kurikulum. Apabila kondisinya telah memungkinkan, baik dilihat dari kemampuan guru-
guru, fasilitas, biaya maupun bahan-bahan kepustakaan, pengembangan kurikulum model
grass roots, akan lebih baik. Hal itu didasarkan atas pertimbangan bahwa guru adalah
perecana, pelaksana, dan juga penyempurna dari pengajaran di kelasnya. Dikarenakan guru
lah yang paling tahu kebutuhan kelasnya, oleh karena itu dialah yang paling kompeten
menyusun kurikulum bagi kelasnya. Pengembangan kurikulum yang bersifat desentralisasi
dengan model grass rootsnya, memungkinkan terjadinya kompetisi di dalam meningkatkan
mutu dan system pendidikan, yang pada gilirannya akan melahirkan manusia-manusia yang
lebih mandiri dan kreatif.
4. Implementasi kurikulum.
Langkah ini merupakan langkah mengimplementasikan atau melaksanakan
kurikulum yang bukan sesuatu yang sederhana, sebab membutuhkan kesiapan yang
menyeluruh,baik kesiapan guru-guru, siswa, fasilitas, bahan maupun biaya, di samping
kesiapan manajerial dari pimpinan sekolah atau administrator setempat.
5. Evaluasi kurikulum.
Langkah ini mencakup empat hal, yaitu:
a. Evaluasi tentang pelaksanaan kurikulum oleh guru-guru
b. Evaluasi desain kurikulum
c. Evaluasi hasil belajar siswa
d. Evaluasi dari keseluruhan sistem kurikulum.
Data yang diperoleh dari hasil kegiatan evaluasi ini digunakan bagi
penyempurnaan sistem dan desain kurikulum, serta prinsip-prinsip melaksanakannya.
a. Suatu gagasan pengembangan kurikulum yang telah dilaksanakan di kelas,
diperluas di sekolah, disebarkan di sekolah-sekolah di daerah tertentu baik berskala
regional maupun nasional yang disebut arena.
b. Menunjuk tim pengembang yang terdiri atas ahli kurikulum, para ekspert, staf
pengajar, petugas bimbingan, dan nara sumber lain.
c. Tim menyusun tujuan pengajaran, materi dan pelaksanaan proses belajar mengajar.
Untuk tugas tersebut perlu dibentuk dewan kurikulum sebagai Koordinator yang
bertugas juga sebagai penilai pelaksanaan kurikulum, memilih materi pelajaran
baru, menentukan berbagai criteria untuk memilih kurikulum mana yang akan
dipakai, dan menulis secara menyeluruh mengenai kurikulum yang akan
dikembangkan.
d. Melaksanakan kurikulum di sekolah.
e. Mengevaluasi kurikulum yang berlaku.
Taba berpendapat model deduktif ini kurang cocok, sebab tidak merangsang
timbulnya inovasi-inovasi. Menurutnya, pengembangan kurikulum yang lebih
mendorong inovasi dan kreativitas guru-guru adalah yang bersifat induktif, yang
merupakan inverse atau arah terbalik dari model tradisional.
Daftar Pustaka
Raharjo, Retno Annik. 2018. Model-Model Pengembangan Kurikulum-Resume.pdf
,http://rannikhj26.blogs.uny.ac.id,pdf (diakses tanggal 3/11/2018)
Rusyani, Endang. 2018. Model dan Organisasi Pengembangan Kurikulum.pdf, tanpa
tahun,https://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_ BIASA/.pdf (diakses
tanggal 5/11/2018)
Sanjaya, Wina. 2011. Kurikulum dan Pembelajaran: Teori dan Praktik Pengembangan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Kencana.
Sukmadinata, Nana Syaodih. 2011. PengembanganKurikulum. Bandung: PT RemajaRosdakarya.
Wijayanto, Restu. 2018. Model-Model Pengembangan Kurikulum.pdf
https://restuwijayanto.blogs.uny.ac.id/8-Resum-Model-model-Pengembangan-
Kurikulum.pdf (diakses tanggal 5/11/2018)