Anda di halaman 1dari 8

USAHA PENANGGULANGAN PENCEMARAN UDARA

A. PENGERTIAN DASAR PENCEMARAN UDARA

Pencemaran udara diartikan sebagai adanya bahan – bahan atau zat-zat asing
didalam udara yang menyebabkan perubahan susunan ( komposisi ) udara dari
keadaan normalnya.
Udara merupakan campuran beberapa macam gas yang perbandinganya tidak
tetap, tergantung pada keadaan suhu udara, tekanan udara dan lingkungannya.
Udara adalah juga atmosfir yang berada disekeliling bumi yang fungsinya sangat
penting bagi kehidupan didunia ini. Dalam udara terdapat oksigen ( O2 ) untuk
bernafas, karbondioksida ( CO2 ) untuk proses fotosintesis oleh khlorofil dalam
ozone ( O3 ) untuk menahan sinar ultra violet. Susunan ( komposisi ) udara bersih
dan kering, kira – kira tersusun oleh :

NO KANDUNGAN DALAM UDARA PERSENTASE


1 Nitrogen ( N2 ) 78.09 % Volume
2 Oksigen ( O2 ) 21.94 %
3 Argon ( Ar ) 0.93 %
4 Karbondioksida ( CO2 ) 0.032 %

Gas – gas lain yang terdapat dalam udara antara lain gas – gas mulia, nitrogen
oksida, hydrogen, methane belerang dioksida, ammonia dan lain – lain. Apabila
susunan udara mengalami perubahan dari susunan keadaan normal seperti tersebut
diatas dan kemudian menggangu kehidupan manusia, hewan, tanaman, bangunan
gedung dan lain sebagainya, maka berarti udara tersebut tercemar.

B. PENTINGNYA PENANGGULANGAN PENCEMARAN UDARA.

Dampak pencemaran udara saat ini merupakan masalah serius yang dihadapi
oleh Negara – Negara industri. Akibat yang ditimbulkan oleh pencemaran udara
ternyata sangat merugikan. Pencemaran tersebut tidak hanya mempunyai akibat
langsung terhadap kesehatan manusia saja, akan tetapi juga dapat merusak
lingkungan lainnya, seperti disebut diatas,
C. KLASIFIKASI PENCEMARAN ATAU POLUTAN

Pembangunan yang berkembang pesat dewasa ini, khususnya dalam industri


dan teknologi serta meningkatnya jumlah kendaraan bermotor yang menggunakan
bahan baker minyak menyebabkan udara yang kita hirup disekitar kita menjadi
tercemar oleh gas – gas buangan hasil pembakaran.
Secara umum penyebab pencemaran udara ada 2 macam, yaitu :
a. Karena factor internal ( secara alamiah ), contoh :
Debu yang berterbangan akibat tiupan angina.
Abu ( debu ) yang dikeluarkan dari letusan gunung berapi, berikut gas-
gas vulkanik.
Proses pembusukan sampah organic dan lain – lain.
b. Karena factor eksternal ( karena ulah manusia ), contoh :
Hasil pembakaran bahan baker fosil.
Debu / serbuk dari kegiatan industri.
Pemakaian zat – zat kimia yang disemprotkan ke udara.
Pencemaran udara pada suatu tingkat tertentu dapat merupakan campuran dari
satu atau lebih bahan pencema, baik berupa padatan, cairan atau gas yang masuk
terdesperesi ke udara dan kemudian menyebar ke lingkungan sekitarnya.
Udara bersih yang kita hirup merupakan gas yang tidak tampak, tidak berbau,
tidak berwarna maupun berasa. Akan tetapi udara yang benar-benar bersih sudah
sulit diperoleh terutama dikota – kota besar yang banyak industrinya dan padat
lalu lintasnya. Udara yang tercemar dapat merusak lingkungan dan kehidupan
manusia. Terjadinya kerusakan lingkungan berarti berkurangnya ( rusaknya ) daya
dukung alam yang selanjutnya akan mengurangi kualitas hidup manusia.

C.1. Komponen Pencemaran Udara

Udara di daerah perkotaan yang mempunyai banyak kegiatan industri dan


teknologi serta lalu lintas yang padat, udaranya sudah ntidak bersih lagi. Dari
beberapa macam komponen pencemaran udara, maka yang paling banyak
berpengaruh dalam pencemaran udara adalah komponen – komponen seperti table
berikut ini.
BAHAN JENIS GANGGUAN YANG
NO UNSUR
PENCEMAR DITIMBULKAN
Kapasitas angkut O2 darah menurun,
gangguan janin dalam kandungan,
1 Karbon monoksida CO
gangguan pembuluh darah jantung,
fungsi panca indera berkurang
Penyakit paru, penyakit pembuluh
2 Nitrogen oksida NOX darah jantung, radang ginjal,
bronchitis
Gangguan sensontik dan pernafasan,
kerusakan bangunan ( korosi ),
3 Belerang oksida SOX
gejala penyakit jantung, pandangan
kabur
Iritasi pada selaput lender, mata dan
4 Hidro karbon HC
pernafasan.
Pengurangan penglihatan,
5 partikel pengotoran bangunan dan makanan,
ISPA.

Table. Sumber Pencemaran Udara Di AS Tahun 1968

Jumlah Komponen Pencemaran ( Juta Ton / Tahun )


Sumber Pencemaran
CO NOX SOX HC partikel total
Transportasi 63.8 8.1 0.8 16.6 1.2 90.5
Industri 9.7 0.2 7.3 4.6 7.5 29.3
Pembuangan sampah 7.8 0.6 0.1 1.6 1.1 11.2
Pembakaran stationer 1.9 10.0 24.4 0.7 8.9 45.9
Lain – lain 16.9 1.7 0.6 8.5 9.6 37.3

Sumber pencemaran di Indonesia pada saat ini masih harus diteliti. Akan
tetapi kalau dilihat presentase komponen pencemaran udara dari sumber
transportasi seperti terlihat pada table diatasnya, mungkin data tersebut dapat
diolah dari data diatas karena sama – sama menggunakan behan baker
fosil.persentase komponen pencemaran udara di Indonesia dari sumber
pencemaran transportasi dapat dilihat pada table di bawah ini.

Komponen Pencemaran Prensetasae


NOX 8.89 %
CO 70.50 %
SOX 0.88 %
HC 18.34 %
Partikel 1.33 %
Total 100 %

Prakiraan presentase tersebut diatas dengan anggapan bahwa gas buangan dari
pembakarn yang keluar dari corong knalpot kendaraan transportasi memenuhi
persyaratan teknis pembakaran yang benar.

C.2. Nilai Ambang Batas

Untuk menghindari dampak yang diakibatkan pencemaran udara selain


menghilangkan sumbernya juga dilakukan pengendalian dengan penetapan nilai
ambang batas.
Nilai ambang batas pada mulanya ditujukan pada karyawan yang bekerja
pada perusahaan industri, yaitu untuk menjamin kesehatan dan keselamatan kerja
selama mereka bekerja dalam pabrik.
Pada umumnya satuan yang dipakai untuk nilai ambang batas mg/m3, yaitu
bagian dalam sejuta yang disingkat dengan bds atau ppm ( part per million ).
Satuan mg / m3 biasanya dikonversikan kepada satuan m / it.

Dimana :
 ppm : part per million ( bagian dalam sejuta )
 M : berat molekul
 P : tekanan dalam mm.Hg
 t : suhu dalam derajat celcius
 mg / it : satuan untuk ppm
nilai ambang batas yang didapat harus lebih kecil atau sama dengan baku
mutu udara ambient yang telah dikeluarkan oleh Menteri Negara Kependudukan
dan Lingkungan Hidup No. KEP – 03 / MENKLH / II / 1991 tanggal 1 februari
1991.

No Parameter Waktu Pengukuran Baku Mutu


1 Sulfur dioksida ( SO3 ) 24 jam 0.01 ppm ( 260 μg / m3 )
2 Karbon monoksida ( CO ) 8 jam 20 ppm ( 2260 μg / m3 )
3 Oksigen oksida 24 jam 0.05 ppm ( 92.5 μg / m3 )
4 Oksidan ( O3 ) 1 jam 0.10 ppm ( 200 μg / m3 )
5 Debu 24 jam 0.26 μg / m3
6 Timah hitam 24 jam 0.06 μg / m3
7 Hydrogen sulfida ( H2S ) 30 menit 0.03 ppm ( 42 μg / m3 )
8 Ammonia 24 jam 2 ppm ( 1360 μg / m3 )
9 Hidrokarbon 3 jam 0.24 ppm

C.3. Karbon Monoksida atau CO

Karbon Monoksida adalah suatu gas yang tak berwarna, tidak berbau, dan
juga tidak berasa. Gas CO dapat berbentuk cairan pada suhu dibawah -192°C. gas
CO sebagian besar berasal dari pembakaran bahan baker fosil dengan udara,
berupa gas buangan. Kota besar yang padat lalu lintasnya akan menghasilkan gas
CO sehingga kadar CO dalam udara relative tinggi dibandingkan daerah
perdesaan. Selain dari itu gas CO dapat pula terbentuk dari proses industri. Secara
alamiah gas CO juga dapat terbentuk, walaupun jumlahnya relative sedikit, sperti
gas hasil kegiatan gunung berapi,,proses biologi dan lain – lain.

C.4. Nitrogen Oksida atau NOx

Nitrogen oksida sering disebut dengan NOx, karena oksida nitrogen


mempunyai 2 macam bentuk sifat yang berbeda, yaitu gas No2 dan NO. Sifat gas
no2 adalah berwarna ( yaitu merah kecoklatan ) dan berbau tajam menyengat
hidung, sedangkan gas NO tidak berwarna dan tidak berbau.

C.5. Belerang Oksida atau Sox


Gas belerang oksida atau Sox terdiri atas gas CO2 DAN CO3 yang keduanya
mempunyai sifat berbeda. Gas CO2 berbau tajam dan tidak mudah terbakar,
sedangkan gas CO3 bersifat sangat reaktif dan mudah beraksi dengan uap air yang
ada diudara untuk membantu asam sulfat atau H2SO4 ini sangat reaktif, mudah
bereaksi ( memakan ) benda – benda lain yang mengakibatkan kerusakan, seperti
proses pengkaratan ( korosi ) dan proses kimia lainnya.

C.6. Hidrokarbon atau HC

hidrokarbon atau sering disingkat dengan HC adalah pencem,aran udara


yang dapat berupa gas, cairan maupun padatan. Dinamakan hidrokarbon karena
penyusun utamanya adalah atom karbon dan atom hydrogen yang dapat terikat
( tersusun ) secara ikatan lurus ( ikatan rantai ) atau terikat secara ikatan cincin
( ikatan tertutup ).

C.7. Partikel

Partikel adalah udara yang dapat berada bersama – sama dengan bahan atau
bentuk pencemar lainnya. Partikel dapat diartikan secara murni atau sempit sebgai
bahan pencemar udara yang berbentuk padatan.

C.8. Pembakaran Batu Bara

Pembakarn batu bara dalam kegiatan industri sangat banyak. Batu bara
terutama digunkan sebagai bahan baker pada pusta listrik tenaga uap ( PLTU )
yang memasok kebutuhan energi listrik tersebut. Pada pembakaran dan
pemecahan batubara, selain dihasilkan gas buangan ( CO, NOx, SOx ).

C.9. Proses Industri

Bebagai macam proses industri ternyata ada yang menghasilkan partikel –


partikel yang dapat menyebar ke udara. Suatu industri atau pabrik yang
memeperhatikan masalah keselamatan kerja dan kesehatan lingkungan tentu akan
melengkapi pabriknya dengan panyaringan atau filter khusus yang akan
menangkap partikel atau debu yang mungkin keluar dari lingkungan pabrik.

D. USAHA PENANGGULANGAN PENCEMARAN UDARA.


Uasaha – usaha penanggulangan pencemaran udara dapat dilakukan melalui 2
macam cara yaitu :

D.1. Penanggulangan Secara Non – teknis

Yaitu suatu usaha untuk mengurangi dan menanggulangi pencemaran


lingkungan dengan cara menciptakan peraturan perundagan yang dapat
merencanakan, mengatur dan mengawasi segala macam bentuk kegiatan industri
dan teknologi sedemikian rupa tidak terjadi pencemaran lingkungan. Hal ini dapat
dilakukan dengan memberikan gambaran secara jelas tentang kegiatan industri
dan teknologi yang akan dilaksanakan disuatu tempat, meliputi :
Penyajian informasi lingkungan ( PIL )
Analisis dampak lingkungan ( AMDAL )
Perncanaan kawsan kegiatan indutri dan teknologi
Menanamkan perilaku disiplin.

D.2. Penanggulangan Secara Teknis

Apabila berdasarkan kajian AMDAL ternayat bias diduga bahwa akan


timbul pencemaran lingkungan, maka langkah berikutnya adalah memikirkan
penanggulangan secara teknis. Banyak macam dan cara yang dapat ditempuh
dalam penanggulangan secara teknis diantaranya adalah :
Mengubah proses
Keadaan ini harus dihindari, yaitu dengan mengubah proses yang ada dan
memenuhi criteria dibawah ini :
 Mengutamakan keselamatan lingkungan
 Teknologi telah dikuasai dengan baik
 Secara teknis dan ekonomis dapat dipertanggung jawabkan.
Mengganti sumber energi
Mengolah limbah
Menambah alat Bantu
Beberapa alat Bantu yang digunakan untuk mengurangi atau
menanggulangi pencemaran lingkungan diantaranya adalah :
 Filter udara
 Pengendap siklon
 Filter basahpengendapan system gravitasi
 Opengendapan elektrostatik.
Perencanaan Manajemen Lalu Lintas
Hal – hal yang mempengaruhi konsentrasi pencemaran udara, diantaranya
adalah :
 Presentase gas yang dikeluarkan ( emis gas buang )
 Jumlah sumber – sumber pencemar ( volume )
 Waktu beroperasi.

Anda mungkin juga menyukai