Pencemaran udara diartikan sebagai adanya bahan – bahan atau zat-zat asing
didalam udara yang menyebabkan perubahan susunan ( komposisi ) udara dari
keadaan normalnya.
Udara merupakan campuran beberapa macam gas yang perbandinganya tidak
tetap, tergantung pada keadaan suhu udara, tekanan udara dan lingkungannya.
Udara adalah juga atmosfir yang berada disekeliling bumi yang fungsinya sangat
penting bagi kehidupan didunia ini. Dalam udara terdapat oksigen ( O2 ) untuk
bernafas, karbondioksida ( CO2 ) untuk proses fotosintesis oleh khlorofil dalam
ozone ( O3 ) untuk menahan sinar ultra violet. Susunan ( komposisi ) udara bersih
dan kering, kira – kira tersusun oleh :
Gas – gas lain yang terdapat dalam udara antara lain gas – gas mulia, nitrogen
oksida, hydrogen, methane belerang dioksida, ammonia dan lain – lain. Apabila
susunan udara mengalami perubahan dari susunan keadaan normal seperti tersebut
diatas dan kemudian menggangu kehidupan manusia, hewan, tanaman, bangunan
gedung dan lain sebagainya, maka berarti udara tersebut tercemar.
Dampak pencemaran udara saat ini merupakan masalah serius yang dihadapi
oleh Negara – Negara industri. Akibat yang ditimbulkan oleh pencemaran udara
ternyata sangat merugikan. Pencemaran tersebut tidak hanya mempunyai akibat
langsung terhadap kesehatan manusia saja, akan tetapi juga dapat merusak
lingkungan lainnya, seperti disebut diatas,
C. KLASIFIKASI PENCEMARAN ATAU POLUTAN
Sumber pencemaran di Indonesia pada saat ini masih harus diteliti. Akan
tetapi kalau dilihat presentase komponen pencemaran udara dari sumber
transportasi seperti terlihat pada table diatasnya, mungkin data tersebut dapat
diolah dari data diatas karena sama – sama menggunakan behan baker
fosil.persentase komponen pencemaran udara di Indonesia dari sumber
pencemaran transportasi dapat dilihat pada table di bawah ini.
Prakiraan presentase tersebut diatas dengan anggapan bahwa gas buangan dari
pembakarn yang keluar dari corong knalpot kendaraan transportasi memenuhi
persyaratan teknis pembakaran yang benar.
Dimana :
ppm : part per million ( bagian dalam sejuta )
M : berat molekul
P : tekanan dalam mm.Hg
t : suhu dalam derajat celcius
mg / it : satuan untuk ppm
nilai ambang batas yang didapat harus lebih kecil atau sama dengan baku
mutu udara ambient yang telah dikeluarkan oleh Menteri Negara Kependudukan
dan Lingkungan Hidup No. KEP – 03 / MENKLH / II / 1991 tanggal 1 februari
1991.
Karbon Monoksida adalah suatu gas yang tak berwarna, tidak berbau, dan
juga tidak berasa. Gas CO dapat berbentuk cairan pada suhu dibawah -192°C. gas
CO sebagian besar berasal dari pembakaran bahan baker fosil dengan udara,
berupa gas buangan. Kota besar yang padat lalu lintasnya akan menghasilkan gas
CO sehingga kadar CO dalam udara relative tinggi dibandingkan daerah
perdesaan. Selain dari itu gas CO dapat pula terbentuk dari proses industri. Secara
alamiah gas CO juga dapat terbentuk, walaupun jumlahnya relative sedikit, sperti
gas hasil kegiatan gunung berapi,,proses biologi dan lain – lain.
C.7. Partikel
Partikel adalah udara yang dapat berada bersama – sama dengan bahan atau
bentuk pencemar lainnya. Partikel dapat diartikan secara murni atau sempit sebgai
bahan pencemar udara yang berbentuk padatan.
Pembakarn batu bara dalam kegiatan industri sangat banyak. Batu bara
terutama digunkan sebagai bahan baker pada pusta listrik tenaga uap ( PLTU )
yang memasok kebutuhan energi listrik tersebut. Pada pembakaran dan
pemecahan batubara, selain dihasilkan gas buangan ( CO, NOx, SOx ).