Anda di halaman 1dari 10

PROPOSAL PTK

PENERAPAN MEDIA VIDEOPUNTUK MENINGKATKAN HASIL


BELAJAR SISWA PADA MATETI HAJI KELAS V DI MI SUKASIRNA
KECAMATAN CIWIDEY

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Penelitian Tindakan Kelas

Dosen Pengampu : Asep Suherman, M.M. Pd

Disusun Oleh :

Iis Saripah

(1920210021)

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM ( STAI ) YAMISA

SOREANG – BANDUNG

2022
KATA PENGANTAR

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Puji syukur saya ucapkan kehadirat Allah SWT., atas limpahan rahmat dan
karunianya kami dapat menyelesaikan makalah ini. Kami sangat berharap makalah ini dapat
bermanfaat dalam rangka menambah pengetahuan juga wawasan menyangkut
Menyampaikan Dan Menerima Pesan Secara Tertulis Dengan Sistematis.

Dalam makalah ini masih terdapat banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna.
Oleh sebab itu, kami mengharapkan adanya kritik dan saran demi perbaikan makalah yang
akan di buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa
saran yang membangun.

Mudah-mudahan makalah sederhana ini dapat dipahami oleh semua orang khususnya
bagi para pembaca. Kami mohon maaf bila terdapat kata-kata yang kurang berkenan.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Soreang, 2 November 2021

Penyusun

 
 

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................................i

DAFTAR ISI...................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................1

A. Latar Belakang.........................................................................................................1

B. Rumusan Masalah....................................................................................................1

C. Tujuan......................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN................................................................................................2

A. Pengertian Komunikasi............................................................................................2

B. Pengertian Komunikasi Tertulis...............................................................................2

C. Sistematika Komunikasi Tertulis.............................................................................3

D. Contoh Sistematika Komunikasi Tertulis................................................................4

BAB III PENUTUP........................................................................................................6

A. Simpulan..................................................................................................................6

DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................7
BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Komunikasi bukan hanya sekedar bagaimana pesan tersampaikan tetapi juga
kesan yang didapat oleh komunikan. Bagaimana pesan tersampaikan dengan tepat dan
respons komunikan sebagaimana yang diharapkan oleh komunikator, menjadi titik
penting dalam berkomunikasi.

Komunikasi merupakan suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan)


dari satu pihak kepada pihak lain. Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan atau
verbal yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. Apabila tidak ada bahasa verbal
yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan
menggunakan gestur tubuh, menunjukkan sikap tertentu, misalnya tersenyum,
menggelengkan kepala, mengangkat bahu. Cara seperti ini disebut komunikasi
nonverbal. Komunikasi dapat terjadi apabila ada kesamaan antara penyampaian pesan dan
orang yang menerima pesan. Oleh sebab itu, komunikasi bergantung pada kemampuan
kita untuk dapat memahami satu dengan yang lainnya. Melalui komunikasi, sikap dan
perasaan seseorang atau sekelompok orang dapat dipahami oleh pihak lain. Akan tetapi,
komunikasi hanya akan efektif apabila pesan yang disampaikan dapat ditafsirkan sama
oleh penerima pesan tersebut.
 
B.     Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan komunikasi ?

2. Apa yang dimaksud dengan komunikasi tertulis ?

3. Apa itu sistematika komunikasi tertulis?

4. Apa contoh dari sistematika komunikasi tertulis ?

C.    Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui pengertian komunikasi

2. Untuk mengetahui pengertian komunikasi tertulis


3. Untuk mengetahui sistematika komunikasi tertulis

4. Untuk mengetahui contoh dari sistematika komunikasi tertulis

BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Komunikasi

Secara etimologis, kata komunikasi berasal dari bahasa latin “communicare” yang
artinya “menyampaikan”. Menurut KBBI, komunikasi adalah pengiriman dan penerimaan
pesan atau berita antara dua orang atau lebih sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami.
Hal ini juga berarti hubungan atau kontak. Sekarang ini, komunikasi bisa dilakukan secara
langsung maupun tidak langsung menggunakan media.  

Komunikasi secara umum merupakan suatu proses penyampaian – penerimaan pesan


antar dua orang atau lebih. Pesan yang disampaikan dapat berupa komunikasi lisan,
komunikasi tulisan, komunikasi verbal, komunikasi non verbal. Komunikasi tulisan
adalah  suatu proses penyampaian pesan komunikasi dengan menggunakan kata-kata dalam
bentuk tulisan yang memilik makna tertentu. Jadi dapat dikatakan bahwa komunikasi tulisan
adalah kegiatan komunikasi yang menggunakan sarana tulisan yang dapat menggambarkan
atau mewakili komunikasi lisan termasuk ke dalamnya adalah menulis dan membaca.

B.     Pengertian Komunikasi Tertulis

Komunikasi tertulis adalah penyampaian dan penerimaan pesan yang menggunakan


tulisan sebagai sarananya. Adapun tulisan adalah suatu sistem komunikasi manusia yang
menggunakan tanda-tanda yang dapat dilihat (Barton, 1994:110). Secara sederhana, tulisan
adalah wakil atau gambaran dari komunikasi lisan yang dituangkan ke dalam tanda-tanda
yang dapat dibaca atau dilihat dengan nyata. Oleh karena itu pula, segenap unsur yang
tertuang dalam tulisan mencerminkan atau melambangkan unsur-unsur yang mewakili
komunikasi lisan.

Unsur-unsur linguistik (bahasa), misalnya, sepenuhnya dapat dilambangkan melalui


tulisan. Bunyi ujaran seperti konsonan dan vokal dapat dilambangkan dengan huruf. Begitu
pula dengan rangkaian bunyi seperti kata, frase atau kalimat, dapat pula dituliskan. Sebagian
unsur paralinguistik dapat pula dilambangkan secara tertulis melalui tanda baca atau
pemakaian pola kalimat tertentu. Akan tetapi, unsur-unsur nonverbal lainnya, seperti volume
suara, nada, kecepatan, dan kualitas suara, tidak bisa, atau sulit, digambarkan ke dalam
lambang tertulis.

Seorang penulis harus melakukan berbagai upaya agar tulisannya dapat


menyampaikan pesan dengan baik, seperti halnya kalau pesan itu disampaikan secara lisan.
Upaya ini dapat dilakukan melalui pemakaian pola kalimat tertentu, gaya bahasa, pilihan
kata, juga gambar, atau hal-hal lainnya. Kalau begitu, apakah komunikasi lisan lebih baik
atau lebih unggul dari komunikasi tertulis? Tidak juga! Masing-masing ragam komunikasi itu
memiliki kelebihan dan keterbatasan karena memang masing-masing memiliki fungsi yang
khas. Dalam mengajar, misalnya, agar sajian mudah dipahami maka guru akan
menyampaikannya tidak hanya secara lisan tetapi juga tertulis yang dapat ditayangkan
dengan menggunakan media slide, transparansi dan OHV.

C.     Sistematika Komunikasi Tertulis

Menulis adalah penyampaian pesan yang dilakukan secara tertulis kepada pihak lain.
Dalam proses kegiatan tersebut diperlukan kemampuan untuk mengharmonikan berbagai
aspek tulisan, yaitu memproses pengetahuan tentang topik yang akan dituliskan, menuangkan
pengetahuan itu secara runtut dalam racikan bahasa yang baik selaras dengan corak
wacananya, serta menyajikannya sesuai dengan konvensi atau aturan penulisan. Mengingat
kerumitannya, pemerolehan ragam komunikasi ini memerlukan latihan dan kerja keras.
Sangat sedikit penulis yang dapat menuliskan ide-idenya dengan baik sekali jadi.

Dalam menulis seperti halnya membaca, selain banyak aspek yang terlibat, juga
melalui beberapa tahap yang saling mempengaruhi. Oleh karena itu, menulis disebut sebagai
proses. Sebagai proses, menulis terdiri dan melibatkan fase para penulisan, penulisan, dan
perbaikan atau penyempurnaan tulisan. Menulis merupakan proses yang tidak sekaligus jadi
maka di dalam pembelajaran di kelas, seyogianya memberikan kesempatan untuk
memperbaiki karangannya sebelum memberikan penilaian akhir. Masukan perbaikan yang
diberikan atau ditemukan akan memberi gambaran mengenai kekuatan, kelemahan, dan
kemajuan penulisan. Hal ini akan mendorong semangat untuk menulis semakin baik. Jika
menulis merupakan proses penyampaian pesan secara tertulis maka membaca merupakan
proses penerimaan pesan yang disampaikan secara tertulis oleh orang lain.
Pemahaman atas makna pesan itu tidak hanya berasal dari apa yang tertulis dalam
teks atau karangan itu saja, tetapi juga dari pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki
pembaca. Dengan demikian, di dalam proses membaca terjadi interaksi antara pembaca
dengan teks atau karangan itu sendiri. Pemahaman yang dihasilkan dari interaksi tersebut
dapat dikelompokkan atas tiga hal.

 Pemahaman literal, yaitu pemahaman terhadap hal-hal yang secara jelas atau eksplisit
tersaji dalam teks. Pemahaman ini mempersyaratkan pengetahuan yang baik dari
pembaca mengenai unsur-unsur bahasa serta makna yang dibawanya.

 Pemahaman inferensial, yaitu pemahaman tentang apa yang tersirat dalam teks berupa
maksud dan gagasan atau ide penulis.

 Pemahaman kritis, yaitu pemahaman yang berasal dari membandingkan apa yang
tersaji di dalam karangan dengan apa yang terjadi di luar itu. Untuk menguji
kebenarannya, pembaca mungkin mengaitkannya dengan apa yang telah diketahuinya
atau dia mencari informasi lain.

D. Contoh Sistematika Komunikasi Tertulis

Surat adalah media komunikasi visual dalam bentuk tulisan yang dipergunakan dalam
komunikasi dengan tujuan mempengaruhi sikap komunikasi terhadap pesan-pesan yang
disampaikan oleh komunikator. Salah satu contoh menyampaikan dan menerima pesan secara
tertulis adalah surat menyurat. Pedoman dalam melakukan surat menyurat yaitu :

 Harus menggunakan kaidah bahasa resmi

 Harus melaksanakan penetapan bentuk surat yang resmi

 Harus berdasarkan teknik di dalam pengetikannya

 Harus memilih alat tulis menulis yang baik

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam membuat surat diantaranya: penetapan tujuan,
penyesuaian pandangan si penerima surat, dan penyusunan isi surat. Adapun langkah-
langkahnya sebagai berikut:
 Tetapkan dulu maksudnya

 Tetapkan urutan-urutan dari hal-hal yang dimaksud di dalam surat

 Selesaikan satu persatu kasus-kasusnya secara teratur dan masuk akal (logis) dengan
kata-kata yang mudah di mengerti

 Hindarilah penggunaan singkatan-singkatan yang tidak lazim digunakan

 Perhatikan bentuk surat

 Perhatikan penggunaan tanda baca pada bagian-bagian surat dan kalimat

Adapun contoh lain seiring dengan perkembangan zaman kita bisa melakukan
komunikasi tertulis melalui kecanggihan teknologi masa kini dengan menggunakan media
sosial seperti e-Mail, Instagram, Facebook, dan lain sebagainya. Bahkan dengan sebuah
lukisan pun kita bisa menyampaikan dan menerima pesan dengan nilai seni yang lebih tinggi.

  
BAB III
PENUTUP

A. Simpulan

Menyampaikan dan mendengarkan pesan secara tertulis itu biasa disebut dengan
komunikasi tertulis. Komunikasi tertulis adalah penyampaian dan penerimaan pesan yang
menggunakan tulisan sebagai sarananya. Adapun tulisan adalah suatu sistem komunikasi
manusia yang menggunakan tanda-tanda yang dapat dilihat. Sistematika komunikasi secara
tertulis itu tergantung bentuk tulisan seperti apakah kita akan menyampaikan pesan tersebut.
Misalnya dengan surat menyurat, kirim e-Mail, narasi, deskripsi, Instagram dan lainya.
DAFTAR PUSTAKA

Dra. Yayah Churiyah, M. (n.d.). Komunikasi Lisan dan Tertulis. Komunikasi Lisan dan
Tertulis, 40.

Abdi. (2020). membangun komunikasi efektif dalam menentukan keberhasilan


pembelajaran. membangun komunikasi efektif dalam menentukan keberhasilan
pembelajaran, 1.

Abdi, H. (2020). Komunikasi adalah Penyampaian Pesan Agar Saling Memahami, Kenali
Fungsi dan Tujuannya. Komunikasi adalah Penyampaian Pesan Agar Saling
Memahami, Kenali Fungsi dan Tujuannya, 2.

Setiana, I. (2010). Menerima dan Menyampaikan Informasi. Menerima dan Menyampaikan


Informasi, 1.

Anda mungkin juga menyukai