BIDANG INDUSTRI
OLEH :
NIM : 15120210086
FAKULTAS FARMASI
MAKASSAR
2022
KOMPETENSI Khusus 29
“Menjelaskan penyiapan dokumen registrasi obat”
Persyaratan Registrasi :
1) Nama Obat yang diregistrasi dapat menggunakan
a. nama generik; atau
b. nama dagang.
Nama generik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a sesuai dengan
International Nonproprietary Names Modified yang ditetapkan Badan Kesehatan
Dunia (World Health Organization) atau nama yang ditetapkan dalam program
kesehatan nasional.
Nama dagang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b merupakan nama yang
diberikan oleh Pendaftar sebagai identitas Obat.
2) Pemberian nama dagang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b berdasarkan
kajian mandiri dan menjadi tanggung jawab Pendaftar.
3) Kajian mandiri sebagaimana dimaksud pada ayat (4) mengacu pada Pedoman
Umum Nama Obat sebagaimana tercantum dalam Lampiran I yang merupakan
bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Kepala Badan ini.
4) Dalam hal kajian mandiri sebagaimana dimaksud pada ayat (5) tidak sesuai dengan
Pedoman Umum Nama Obat sebagaimana pada Lampiran I, usulan nama Obat
tersebut tidak dapat disetujui.
5) Apabila di kemudian hari ada pihak lain yang lebih berhak atas nama Obat yang
tercantum dalam Izin Edar sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan,
Pendaftar harus mengganti nama Obat.
Obat yang Diregistrasi
Registrasi dilakukan oleh Pendaftar dengan menyerahkan dokumen registrasi. Obat
yang diregistrasi berupa:
1. Obat Produksi Dalam Negeri; atau
Pendaftar yang melakukan permohonan Registrasi Obat Produksi Dalam
Negeri harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a. memiliki izin Industri Farmasi; dan
b. memiliki sertifikat CPOB yang masih berlaku sesuai dengan jenis dan bentuk
sediaan yang diregistrasi.
- Dikecualikan dari ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a dan
huruf b, untuk Registrasi Obat Produksi Dalam Negeri yang dilakukan oleh
calon Industri Farmasi yang sedang melakukan pembangunan.
- Dikecualikan dari ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b,
untuk Registrasi Obat Produksi Dalam Negeri yang dilakukan oleh Industri
Farmasi yang menambah fasilitas untuk bentuk sediaan baru atau Industri
Farmasi yang melakukan perluasan fasilitas produksi.
- Persyaratan Registrasi Obat Produksi Dalam Negeri sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) dan ayat (3) berupa rekomendasi berdasarkan hasil inspeksi
pemenuhan persyaratan CPOB.
- Dalam hal Registrasi dilakukan berdasarkan ketentuan sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) dan ayat (3), Izin Edar akan diterbitkan setelah Pendaftar
memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat (1).
2. Obat Impor
Obat Impor berupa:
a. Obat Impor dalam bentuk Produk Ruahan; atau
b. Obat Impor dalam bentuk Produk Jadi.
Registrasi Obat Impor diutamakan untuk:
a. Obat program kesehatan nasional;
b. Obat penemuan baru; dan/atau
c. Obat yang dibutuhkan tetapi tidak dapat diproduksi di dalam negeri.
Registrasi Narkotika
Registrasi Narkotika hanya dapat dilakukan oleh pendaftar yang memiliki izin
khusus untuk memproduksi Narkotika dari Menteri Kesehatan. Registrasi Narkotika
sebagaimana dimaksud pada aya (1) dilaksanakan sesuai dengan persyaratan dan tata
laksana Registrasi sebagaimana diatur dalam Peraturan Kepala Badan ini.
7. Logo generik sebagaimana dimaksud pada ayat (6) huruf b dicantumkan secara
proporsional sesuai dengan ukuran kemasan.
8. Dalam hal Pendaftar mengajukan Registrasi Obat Generik dengan lebih dari 1 (satu)
kekuatan Zat Aktif, pada kemasan harus dicantumkan kekuatan Zat Aktif setelah
bentuk sediaan dengan ukuran huruf sesuai dengan ukuran huruf nama generik.
Dokumen Registrasi
Dokumen registrasi disusun sesuai dengan format ASEAN Common Technical
Dossier (ACTD). Dokumen registrasi terdiri atas :
a. Bagian I
Dokumen administrativ :
Surat Pengantar
Formulir Registrasi
Pernyataan Pendaftar
Sertifikat dan Dokumen Administratif Lain
Hasil Praregistrasi
Kuitansi/Bukti Pembayaran.
Dokumen Informasi Produk
Ringkasan Karakteristik Produk/Brosur
1. Nama Obat
2. Bentuk sediaan
3. Pemerian Obat
4. Komposisi Obat (nama dan kekuatan Zat Aktif)
5. Indikasi
6. Posologi dan cara pemberian
7. Kontraindikasi
8. Peringatan – Perhatian
9. Interaksi Obat
10. Kehamilan dan menyusui
11. Efek pada pengendara dan menjalankan mesin (jika perlu)
12. Efek samping
13. Overdosis dan pengobatan (jika ada)
14. Cara kerja Obat, dan/atau Farmakodinamik dan/atau Farmakokinetik
15. Data keamanan nonklinik (jika perlu)
16. Daftar Eksipien
17. Ketidaktercampuran (jika perlu)
18. Cara penyimpanan
19. Stabilitas/batas penggunaan setelah direkonstitusi atau setelah wadah
dibuka (in use stability) (jika perlu)
20. Jenis dan besar kemasan
21. Bentuk sediaan dan kemasan lain yang terdaftar (jika perlu)
22. Nomor Izin Edar
23. Nama Pendaftar dan/atau pemilik Obat sesuai dengan ketentuan yang
berlaku
24. Alamat Pendaftar dan/atau pemilik Obat sesuai dengan ketentuan yang
berlaku
25. Nama produsen
26. Alamat produsen
27. Nama industri pemberi lisensi (jika perlu)
28. Alamat industri pemberi lisensi (jika perlu)
29. Petunjuk penggunaan
30. Cara rekonstitusi (jika ada)
31. Tanggal disetujui pertama kali/Registrasi Ulang (jika perlu)
32. Tanggal perubahan Informasi Produk (jika perlu)
33. Golongan Obat
34. Peringatan khusus, misalnya :
- Harus dengan resep dokter
- Tanda peringatan Obat bebas terbatas (P.No.1- P.No.6)
- Kotak peringatan
- Bersumber/bersinggungan babi
- Kandungan alkohol
Informasi Produk untuk Pasien
1. Nama Obat
2. Bentuk sediaan
3. Pemerian Obat
4. Komposisi Zat Aktif/Apa yang terkandung dalam Obat?
5. Kekuatan Obat
6. Indikasi/Untuk apa Obat digunakan?
7. Posologi dan cara pemberian/Berapa banyak dan seberapa sering Obat
ini boleh digunakan? Apa yang harus dilakukan bila lupa minum Obat ini?
8. Kontraindikasi/Pada keadaan apa Anda tidak diperbolehkan
menggunakan Obat ini?
9. Peringatan dan Perhatian/Apa yang perlu diperhatikan bila menggunakan
Obat ini? (seperti: apa yang terjadi jika Obat dihentikan)
10. Interaksi Obat/Obat dan makanan apa yang harus dihindari jika
menggunakan Obat ini?
11. Kehamilan dan menyusui/Apakah boleh digunakan pada wanita hamil dan
menyusui?
12. Efek pada pengendara dan menjalankan mesin/Apakah boleh
mengendarai dan menjalankan mesin selama minum Obat ini? (jika perlu)
13. Efek samping/Efek yang tidak diinginkan yang mungkin terjadi
14. Overdosis/Tanda dan gejala kelebihan dosis (jika perlu)
15. Pengobatan overdosis/Apa yang harus dilakukan bila menggunakan Obat
ini melebihi dosis yang dianjurkan? (jika perlu)
16. Cara penyimpanan/Bagaimana cara menyimpan Obat ini?
17. Batas penggunaan setelah direkonstitusi atau setelah wadah dibuka/
Berapa lama Obat ini dapat digunakan setelah kemasan dibuka? (jika
perlu)
18. Petunjuk penggunaan
19. Cara rekonstitusi/Bagaimana cara melarutkan Obat ini? (jika perlu)
20. Nomor Izin Edar
21. Nama Pendaftar dan/atau pemilik Obat sesuai dengan ketentuan yang
berlaku
22. Alamat Pendaftar dan/atau pemilik Obat sesuai dengan ketentuan yang
berlaku
23. Tanggal perubahan (jika perlu)
24. Peringatan Khusus, misalnya:
- Harus dengan resep dokter
- Tanda peringatan Obat bebas terbatas (P. No. 1 - P. No. 6)
- Kotak peringatan
- Bersumber/bersinggungan babi
- Kandungan alkohol
Dokumen Label
Etiket
strip/blister
ampul/vial
catch cover/amplop
bungkus luar
b. Bagian II : Dokumen mutu
1. Subbagian A : Ringkasan Dokumen Mutu (Quality Overall Summary/QOS)
Zat aktif
Karakterisasi
Spesifikasi dan Metode Pengujian Zat Aktif
Baku Pembanding
Spesifikasi dan Pengujian kemasan
Stabilitas
Obat jadi
Pemerian dan Formula
Pengembangan Produk
Proses Pembuatan
Spesifikasi dan Metode Pengujian
Spesifikasi dan Metode Pengujian Obat
Baku Pembanding
Spesifikasi dan Pengujian Kemasan
Stabilitas
2. Subbagian B : Dokumen Mutu (Body of Data)
Zat aktif
Informasi umum
Proses Produksi dan Sumber Zat Aktif Baku Pembanding
Karakterisasi
Spesifikasi dan Metode Pengujian Zat Aktif
Baku Pembanding
Spesifikasi dan pengujian kemasan
Stabilitas
Obat jadi
Pemerian dan Formula
Pengembangan Produk
Prosedur Pembuatan
Spesifikasi dan Metode Pengujian Eksipien
Spesifikasi dan Metode Pengujian Obat
Justifikasi Spesifikasi
Spesifikasi dan Metode Pengujian Kemasan
P8 Stabilitas
Bukti Ekivalensi
3. Sub bagian C : Daftar pustaka
c. Bagian III : Dokumen nonklinik
1. Subbagian A : Tinjauan studi nonklinik
Aspek umum
Isi dan struktur format
2. Subbagian B : Ringkasan dan matriks studi nonklinik
Ringkasan Studi Nonklinik
Isi Ringkasan dan Matriks Studi Nonklinik
Ringkasan Matriks Studi Nonklinik
3. Subbagian C : Laporan studi nonklinik
Ringkasan Studi Nonklinik
Laporan studi
Toksikologi
4. Sub bagian D : Daftar pustaka
d. Bagian IV : Dokumen klinik
1. Subbagian A : Tinjauan studi klinik
Isi tinjauan studi klinik
Pembahasan isi tinjauan studi klinik
2. Subbagian B : Ringkasan studi klinik
Ringkasan Studi Biofarmasetika dan metode analisis terkait
Ringkasan studi farmakologi klinik
Ringkasan khasiat klinik
Ringkasan keamanan klinik
Synopsis studi individual
3. Subbagian C : Matriks studi klinik
4. Subbagian D : Laporan stud klinik
Daftar isi laporan studi klinik
Laporan studi klinik
Laporan Pengalaman Pascapemasaran
Formulir Laporan Kasus dan Daftar Subjek Individual
5. Subbagian E : Daftar pustaka
KOMPETENSI KHUSUS 30
“Menyiapkan dan merancang dokumen registrasi
8 Peringatan -
9 Interaksi Obat -
10 Kehamilan dan menyusui -
Efek pada pengendara dan
11 -
menjalankan mesin (jika perlu)
12 Efek samping -
Overdosis dan pengobatan (jika
13 -
ada)
14 Cara kerja Obat .
Data keamanan nonklinik (jika
15 -
perlu)
16 Daftar Eksipien
17 Ketidaktercampuran (jika perlu) -
18 Cara penyimpanan -
Stabilitas/batas penggunaan
setelah direkonstitusi atau
19
setelah wadah dibuka (in use -
stability) (jika perlu)
20 Jenis dan besar kemasan
Bentuk sediaan dan kemasan lain
21 -
yang terdaftar (jika perlu)
22 Nomor Izin Edar -
Nama Pendaftar dan/atau pemilik
23 Obat sesuai dengan ketentuan -
yang berlaku
24 Alamat Pendaftar
25 Nama Produsen
26 Alamat Produsen
Nama ndustry pemberi lisensi
27 -
(jika perlu)
Alamat ndustry pemberi lisensi
28 -
(jika perlu)
29 Petunjuk penggunaan
30 Cara rekonstitusi (jika ada) -
Tanggal disetujui pertama
31
kali/Registrasi Ulang (jika perlu)
Tanggal perubahan Informasi
32 -
Produk (jika perlu)
33 Golongan Obat
Peringatan khusus, misalnya:
a. Harus dengan resep dokter
b. Tanda peringatan Obat bebas
terbatas (P. No.1 - P. No.6)
34 -
c. Kotak peringatan
-
d. Bersumber/bersinggungan
babi
e. Kandungan alcohol
BAGIAN II :
DOKUMEN MUTU
A Ringkasan Dokumen Mutu
B Dokumen Mutu
1 Zat aktif
b. Rumus kimia
c. Sifat-sifat umum
d. Kontrol terhadap bahan
a. Formula
b. Komponen obat
c. Proses pembuatan
d. Produsen obat
e. Formula batch
BAGIAN III :
DOKUMEN NON-KLINIK
A Tinjauan Studi Non-klinik -
3 Farmakologi
4 Farmakokinetik
5 Toksikologi
BAGIAN IV :
DOKUMEN KLINIK
A. Tinjauan Studi Klinik
B. Ringkasan Studi Klinik
11. Ringkasan studi -
biofarmasetika dan metode
analisis terkait
22. Ringkasan studi farmakologi
klinik
3 Ringkasan khasiat klinik
Penyimpanan di luar gedung diperbolehkan untuk bahan yang dikemas dalam wadah
yang kedap (misalnya drum logam) dan mutunya tidak terpengaruh oleh suhu atau
kondisi lain.
Semua penyerahan ke area penyimpanan, termasuk kembalian, hendaklah
didokumentasikan dengan baik.
Tiap bets bahan awal, bahan pengemas, produk antara, produk ruahan dan produk jadi
yang disimpan di area gudang hendaklah mempunyai kartu stok. Kartu stok tersebut
hendaklah secara berkala direkonsiliasi dan bila ditemukan perbedaan hendaklah
dicatat dan dijustifikasi bila jumlah yang disetujui untuk pemakaian berbeda dari jumlah
pada saat penerimaan atau pengiriman. Hal ini hendaklah didokumentasikan dengan
penjelasan tertulis.
Penyimpanan Bahan Awal dan Bahan Pengemas
Pemisahan secara fisik atau cara lain yang tervalidasi (misalnya cara elektronis)
hendaklah disediakan untuk penyimpanan bahan atau produk yang ditolak,
kedaluwarsa, ditarik dari peredaran atau kembalian. Bahan atau produk, dan area
penyimpanan tersebut hendaklah diberi identitas yang tepat.
Semua bahan awal dan bahan pengemas yang diserahkan ke area penyimpanan
hendaklah diperiksa kebenaran identitas, kondisi wadah dan tanda pelulusan oleh
bagian Pengawasan Mutu.
Bila identitas atau kondisi wadah bahan awal atau bahan pengemas diragukan atau
tidak sesuai dengan persyaratan identitas atau kondisinya, wadah tersebut hendaklah
dikirim ke area karantina. Selanjutnya pihak Pengawasan Mutu hendaklah menentukan
status bahan tersebut.
Bahan awal dan bahan pengemas yang ditolak tidak boleh disimpan bersama-sama
dengan bahan yang sudah diluluskan, tapi dalam area khusus yang diperuntukkan bagi
bahan yang ditolak.
Bahan cetak hendaklah disimpan di “area penyimpanan terbatas” (restricted storage
area) dan penyerahan di bawah supervisi yang ketat. Stok tertua bahan awal dan
bahan pengemas dan yang mempunyai tanggal kedaluwarsa paling dekat hendaklah
digunakan terlebih dahulu (prinsip FIFO dan FEFO).
Bahan awal dan bahan pengemas hendaklah diuji ulang terhadap identitas, kekuatan,
mutu dan kemurnian, sesuai kebutuhan, misal: setelah disimpan lama, atau terpapar ke
udara, panas atau kondisi lain yang mungkin berdampak buruk terhadap mutu.