M. Yuseano Kardiansyah
Abstract
This research deconstructs dominant discourse in a short story entitled “Tanah Sang Raksasa” or
“The Giant’s Land” by Dwianto Setyawan that tells an ironical friendhip between a man and a giant.
The objective of this research is to reveal the existence of paradoxical text construction from the
dominant discourse inside the short story. By applying deconstructive theory and method that
supports the analysis, it is found that hierarchical oposition that portrays goodness (that slightly
positioned higher) and evil is automatically broken, make them stand in equal position.
Abstrak
Penelitian ini mendekonstruksi wacana dominan yang ada pada sebuah cerpen yang berjudul “Tanah
Sang Raksasa” karya Dwianto Setyawan yang menceritakan suatu ironi dalam persahabatan seorang
manusia dan seorang raksasa. Tujuan penelitian ini adalah untuk membuktikan keberadaan
konstruksi teks yang dinilai paradoksikal dari wacana cerita yang dominan di dalamnya. Dengan
mengaplikasikan teori dan metode yang mendukung analisis secara dekonstruktif, ditemukan fakta
bahwa oposisi hierarkis berupa kebaikan (yang sekilas berposisi lebih tinggi) dan kejahatan dalam
cerpen ini terpatahkan dengan sendirinya serta menjadikan keduanya berdiri di posisi yang setara.
64
Membaca “Tanah Sang Raksasa… (M. Yuseano Kardiansyah)
65
Kelasa Vol. 10 No. 2, Desember 2015: 63--72
66
Membaca “Tanah Sang Raksasa… (M. Yuseano Kardiansyah)
67
Kelasa Vol. 10 No. 2, Desember 2015: 63--72
68
Membaca “Tanah Sang Raksasa… (M. Yuseano Kardiansyah)
69
Kelasa Vol. 10 No. 2, Desember 2015: 63--72
70
Membaca “Tanah Sang Raksasa… (M. Yuseano Kardiansyah)
71
Kelasa Vol. 10 No. 2, Desember 2015: 63--72
72