Surat Cek - 100413
Surat Cek - 100413
Dosen Pengampu:
NPM: 191010529
FAKULTAS HUKUM
Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang mana pada kesempatan ini masih
diberikan-Nya kenikmatan sehat lahir dan batin sehingga pemakalah dapat
menyelesaikan makalah ini dengan judul “Alternatif Penyelesaian Sengketa”.
Sholawat serta salam tetap tercurahkan kepada nabi tercinta, rasul yang mulia
yaitu Nabi Muhamad Shollallahu ‘alaihi wasallam beserta para keluarga, sahabat
dan kita semua yang mengikuti sunnah dengan benar hingga hari akhir.
Pemakalah sadari bahwa dalam makalah ini masih terdapat banyak
kekurangan,kekeliruan ataupun kesalahan. Maka dari itu, kritik dan saran yang
sifatnya membangun sangat kami harapkan sebagai perbaikan makalah ini dimasa
mendatang. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna,
karena keterbatasan wawasan, serta pengetahuan. Oleh karena itu kritik dan saran
dari berbagai pihak sangat kami harapkan demi kemajuan di masa yang akan
datang. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pemakalah khususnya, dan
bagi pembaca umumnya.
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................
DAFTAR ISI..............................................................................................................................
BAB I.........................................................................................................................................
PENDAHULUAN......................................................................................................................
A. Latar Belakang................................................................................................................
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................
C. Tujuan Makalah..............................................................................................................
BAB II........................................................................................................................................
PEMBAHASAN........................................................................................................................
A. Pengertian surat cek........................................................................................................
B. Dasar hukum dan tenggang waktu dari sebuah cek........................................................
C. Syarat formil dan keterangan dari surat cek....................................................................
D. Pihak-pihak yang terlibat dan alur dalam surat cek......................................................
E. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam sebuah cek......................................................
F. Jenis-jenis cek..............................................................................................................
F. Beberapa istilah yang berkaitan dengan cek................................................................
BAB III.....................................................................................................................................
PENUTUP................................................................................................................................
A. Kesimpulan...................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
3
seseorang harus menjadi nasabah dahulu, yang tidak lain harus menyetor
dan menyimpan uang pada Bank. Penyimpanan uang di bank yang
pengeluaran dan pemindahbukuan dana pada pihak lain dalam praktek
dinamakan giro. Dalam rekening giro terdapat alat pembayaran yang dapat
digunakan dalam transaksi yaitu cek dan bilyet giro. Hal tersebut sesuai
dengan pasal 1 sub 6. UU no. 10 tahun 1998 tentang Perbankan. Pada
setiap pengeluaran dan penyetoran serta pemindahbukuan dana antar
rekening, maka pihak bank akan mengadakan pembukuan pada setiap
akhir bulan secara periodik dan akan menyampaikan keadaan keuangan
nasabah tersebut. Seseorang atau suatu badan yang membuka sebuah
rekening giro pada bank, setiap saat bisa menyimpan ke dalam dan
menarik kembali dananya dari rekening koran yang dipeliharanya pada
bank yang bersangkutan. Dalam rangka memenuhi kebutuhan nasabah,
selain menyediakan buku formulir cek maka pihak Bank juga memberikan
buku formulir bilyet giro kepada para pemegang rekening.
4
4. Supel karena dapat digunakan alat pembayaran tunai atau dapat
diuangkan;
5. Bisa diterima siapa saja, baik orang yang telah menjadi nasabah Bank
atau pun orang yang bukan nasabah bank
B. Rumusan Masalah
5
C. Tujuan Makalah
1. Menambah wawasan penulis dan pembaca tentang materi surat cek cek
2. Untuk membedakan antara surat cek dengan yang memiliki harga
lainnya
3. Memenuhi tugas mandiri makalah surat cek
6
BAB II
PEMBAHASAN
Cek merupakan salah satu sarana yang digunakan untuk menarik atau
mengambil uang direkening giro. Fungsi lain dari cek adalah sebagai alat
untuk melakukan pembayaran. Pengertian cek adalah surat perintah tanpa
syarat dari nasabah kepada bank yang memelihara rekening giro nasabah
tersebut, untuk membayar sejumlah uang kepada pihak yang disebutkan di
dalamnya atau kepada pemegang cek tersebut.
7
Cek adalah surat berharga yang memuat kata cek/cheque dalam mana
penerbitannya memerintahkan kepada bank tertentu untuk membayar
sejumlah uang kepada orang yang namanya disebut dalam cek,
penggantinya, pembawanya pada saat ditunjukkan. Cek juga merupakan
surat perintah dari nasabah, dalam hal ini pemilik dana pada rekening giro
(current account), kepada tertarik, dalam hal ini bank, untuk membayar
tanpa syarat sejumlah dana kepada pemegang pada saat diunjukkan, yang
berfungsi sebagai alat pembayaran tunaiDalam pasal 178 KUHD
ditentukan syarat-syarat yang harus dipenuhi bagi suatu cek dan kalau
salah satu syarat dalam pasal, tersebut tidak dipenuhi, maka kertas itu tidak
dapat diperlakukan sebagai cek.
8
3. SEBI No.9/72/UPPB tertanggal 10 Januari 1977 tentang Penulisan
Nilai Nominal Cek/Bilyet Giro dalam Angka dan Huruf (“SEBI
No.9/72/1975”);
4. SEBI No.9/16/UPPB tertanggal 31 Mei 1976 tentang Larangan
Menerbitkan Cek/Bilyet Giro dalam Valuta Asing (“SEBI
No.9/16/1976”);
5. SEBI No.5/85/UPPB/PbB tertanggal 11 September 1972 tentang
Pembuatan/Penerbitan Cek/Bilyet Giro dan Alat-alat Lalu Lintas
Pembayaran Giral Lainnya (“SEBI No.5/85/1972”);
9
7. Tidak diblokir pihak berwenang
8. Endorsment cek benar (jika ada)
9. Kondisi cek sempurna
10. Rekening belum ditutup
11. Dan syarat-syarat lainnya
1. Penarik (drawee) adalah giran yang menerbitkan cek atau pihak yang
memiliki kewajiban pembayaran;
2. Pemegang (namer, holder), dalam hal ini adalah kreditur atau pemilik
piutang;
3. Tertarik (betrokkene, drawee, payee), adalah pihak lain (biasanya
bank) yang memperoleh perintah dari Penarik untuk membayar kepada
Pemegang atau Pembawa atau Pengganti dari Pemegang;
4. Pembawa (toonder, bearer), adalah siapapun yang memegang cek
dengan klausula kepada pembawa;
5. Pengganti (order), adalah adalah siapapun yang namanya tercantum
dalam cek dengan klausula kepada pengganti;
6. Endosant (Indorser) adalah pemegang cek dengan klausula kepada
pengganti yang mengalihkan hak tagih kepada pihak lain yang
namanya tercantum sebagai pengganti
10
Adapun alur transaksi dari sebuah cek adalah :
11
4. Jika petunjuk-petunjuk dalam butir 1, 2 dan 3 di atas tidak ada, maka
pembayaran dianggap di kantor pusat bank pembayar (Pasal 179
KUHD);
5. Jika tempat dimana cek itu diterbitkan tidak tertulis, maka tempat yang
tertulis di samping nama penerbit dianggap sebagai tempat
diterbitkannya warkat cek (Pasal 179 KUHD);
6. Tiap-tiap cek harus ditarik di bank yang mengelola dana untuk
keperluan penerbit atau giran (Pasal 180 KUHD);
7. Cek tidak boleh diaksep, karena berfungsi sebagai alat pembayaran
tunai, sehingga apabila cek diaksep maka akseptasi tersebut dianggap
tidak ada (Pasal 181 KUHD);
8. Cek dapat diterbitkan untuk keperluan penerbit sendiri
F. Jenis-jenis cek
Berdasarkan Pasal 182 KUHD dan dikaitkan dengan mekanisme
pengalihannya cek dapat dibagi menjadi:
1. Cek Atas Nama
Cek yang nama pemiliknya dituliskan pada cek tersebut dan bank
hanya akan membayar kepada orang atau badang tersebut. Contoh: jika di
dalam cek tertulis perintah bayarlah kepada Tn. Sigit Pramono sejumlah
Rp 1.000.000 atau bayarlah kepada PT APB Indonesia uang sejumlah Rp
1.000.000, cek inilah yang disebut cek atas nama, namun dengan catatan
kata "atau pembawa" di belakang nama yang diperintahkan dicoret.
2. Cek Atas Unjuk
Kebalikan dari cek atas nama. Di dalam cek atas unjuk tidak tertulis
nama seseorang atau badan hukum tertentu, jadi siapa saja dapat
mencairkan cek atau, dengan kata lain, cek dapat diuangkan oleh si
pembawa cek. Contoh: Di dalam cek tersebut tertulis bayarlah tunai,
atau cash, atau tidak ditulis kata-kata apa pun.
12
3. Cek Tunai atau Cash Cheque
Cek yang dapat dicairkan secara tunai kepada bank, baik cek atas nama
maupun atas unjuk.
4. Cek Silang atau Cross Cheque
Cek yang disilang dengan dua garis pada pojok kiri atas penariknya
(drawer) dengan tujuan sehingga fungsi cek yang semula tunai berubah
menjadi non tunai atau sebagai pemindahbukuan.
5. Cek Mundur atau Postdated Cheque
Cek yang tanggal jatuh temponya mundur atau diberi tanggal
kemudian.
6. Cek Kosong
Cek yang dananya kurang atau tidak ada dana yang tersedia pada saat
dicairkan atau dipindahbukukan. Contoh: Tn. Sigit Pramono menarik cek
senilai Rp 10.000.000 yang tertulis di dalam cek tersebut, tetapi dana yang
tersedia di rekening giro tersebut hanya Rp 5.000.000. Ini berarti ada
kekurangan dana sebesar Rp 5.000.000 apabila nasabah menariknya. Jadi,
jelas cek tersebut kurang jumlahnya dibandingkan dengan jumlah dana
yang ada.
7. Cek atas bawa
Adalah cek kepada pembawa atau kepada orang yang disebut namanya
dengan tambahan klausula “atau kepada pembawa” atau cek tanpa
penyebutan nama penerimanya, maka pengalihannya cukup dengan
penyerahan fisik cek saja
13
4. Stop payment, merupakan perintah Penarik untuk membatalkan
penarikan yang disebabkan oleh hilangnya cek;
5. Counter cheque adalah media penarikan dana dalam rekening giro
dalam hal pemilik rekening tidak membawa buku cek atau bilyet giro;
6. Inkaso (Pasal 183a KUHD) adalah perintah atau kuasa untuk
menagihkan sejumlah uang yang tertera dalam cek;
7. Cerukan (overdraft) adalah kondisi yang mana bank tertarik
melakukan pembayaran atas instruksi pendebetan atau penarikan yang
dilakukan penarik atau nasabah, walalupun dana pada rekening giro
tersebut tidak mencukupi;
8. Cek kosong (blanked cheque) adalah tolakan terhadap cek yang
ditarik, dikarenakan: (i) saldo rekening tidak cukup, (ii) rekening telah
ditutup, dan (iii) alasan lain;
9. SP adalah surat peringatan yang diberikan oleh bank pengelola
rekening, dengan tembusan ke BI, perihal penarikan cek kosong oleh
penarik, dengan tahap sebagai berikut:
(iv) SP III langsung, tanpa SP I dan II, apabila menarik cek kosong 3
lembar atau lebih dalam waktu 6 bulan atau 1 lembar cek dengan
nominal minimal Rp.1 miliar.
14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Cek merupakan salah satu jenis surat berharga yang sering digunakan oleh
pebisnis dalam lalu lintas pembayaran karena cepat, sederhana dan aman.
1. Mudah dialihkan/dipindahtangankan;
2. Praktis, tidak perlu membawa uang tunai dalam jumlah banyak;
3. Aman karena terhindar dari hal-hal berbahaya ketika membawa uang tunai
dalam jumlah banyak, spt: pencurian;
4. Tidak memerlukan waktu yang lama bagi pemegang cek untuk
memperoleh uang dalam cek tersebut.
15
DAFTAR PUSTAKA
16