Anda di halaman 1dari 3

SULISTIANI

041706714

Manajemen 6B

MODUL 2

Keputusan Investasi dan Pendanaan

Kegiatan Belajar 1

5 (lima) metode yang dapat dikemukakan agar dapat mengambil keputusan investasi :

1. Net Present Value (NPV) adalah metode yang memperhitungkan pola cash flows dari suatu investasi
dalam kaitannya dengan waktu berdasarkan discount rate tertentu.

2. Profitabilitas Index (PI) merupakan perbandingan antara PV kas masuk dengan PV kas keluar.

3. Payback Period (PP) yaitu metode yang menghitung berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk
mengembalikan investasi seperti semula, melalui yang dihasilkan dalam setiap periode.

4. Average Rate of Return (ARR) adalah metode yang menggunakan angka keuntungan menurut
akuntansi dan dibandingkan dengan rata-rata nilai investasi.

5. Internal Rate of Return (IRR) adalah metode yang menentukan discount rate yang dapat
mempersamakan present value of proceeds dengan outlays sehingga NPV = 0.

Kegiatan Belajar 2

Interaksi Keputusan Inventasi dengan Keputusan Pendanaan

Pemilihan investasi yang menguntungkan merupakan masalah keputusan investasi, sementara


penggunaan sumber dana yang berbeda-beda merupakan hasil keputusan pendanaan. Oleh karena itu,
permasalahan tersebut disebut interaksi keputusan investasi dengan keputusan pendanaan. Paling tidak
terdapat dua cara untuk mengaitkan keputusan investasi dengan keputusan pendanaan. Pertama,
metode biaya modal rata-rata tertimbang (weighted average cost of capital/WACC); dan kedua metode
adjusted present value (APV). Penggunaan metode WACC mengharuskan Anda sebagai manajer
keuangan menaksir biaya modal dari berbagai sumber dana.

Terdapat dua cara untuk mengaitkan keputusan investasi dengan keputusan pendanaan. Pertama,
metode biaya modal rata-rata tertimbang (weighted average cost of capital/WACC); dan kedua metode
adjusted present value (APV). Penggunaan metode WACC mengharuskan Anda sebagai manajer
keuangan menaksir biaya modal dari berbagai sumber dana. Namun demikian tidak semua analisis
menggunakan CAPM untuk menaksir biaya modal sendiri. Cara lain yang sering digunakan adalah
dengan menggunakan pendekatan cash flow.

Pertanyaan :

1. Sebutkan 5 metode dalam pengambilan keputusan investasi

Jawab :

• Net Present Value

• Profitabilitas Index

• Payback Period

• Average Rate of Return

• Internal Rate of Return

2. Jelaskan masing - masing metode tersebut

Jawab :

• Net Present Value (NPV) adalah metode yang memperhitungkan pola cash flows dari suatu investasi
dalam kaitannya dengan waktu berdasarkan discount rate tertentu.

• Profitabilitas Index (PI) merupakan perbandingan antara PV kas masuk dengan PV kas keluar.

• Payback Period (PP) yaitu metode yang menghitung berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk
mengembalikan investasi seperti semula, melalui yang dihasilkan dalam setiap periode.

• Average Rate of Return (ARR) adalah metode yang menggunakan angka keuntungan menurut
akuntansi dan dibandingkan dengan rata-rata nilai investasi.

• Internal Rate of Return (IRR) adalah metode yang menentukan discount rate yang dapat
mempersamakan present value of proceeds dengan outlays sehingga NPV = 0.

3. Sebutkan metode untuk mengaitkan keputusan investasi dengan keputusan pendanaan

Jawab :

• metode biaya modal rata-rata tertimbang

• metode adjusted present value


4. Jelaskan perbedaan kedua metode diatas

Jawab :

Net Present Value (NPV) dengan menggunakan WACC adalah. NPV = (Kas tersediauntuk pemegang
saham / WACC) – InvestasiPerbandingan APV dengan WACCPembahasan di muka menunjukkan bahwa
APV dan WACC secara teoritismenghasilkan kesimpulan yang sama. Keduanya juga menggunakan aliran
kas yangtidak dipengaruhi oleh keputusan pendanaan. Keduanya berbeda sebagai berikut ini.Pada APV,
NPV dasar (base) kemudian ditambahkan dengan PV manfaat darikeputusan pendanaan. Sedangkan
pada WACC, pengaruh keputusan pendanaanterlihat pada tingkat diskonto (biaya modal rata-rata
tertimbang). APV menghitungpengaruh keputusan pendanaan secara langsung. Sedangkan pada WACC
pengaruhkeputusan pendanaan dilakukan secara tidak langsung, yaitu melalui tingkat diskonto.

5. Dalam situasi apa WACC atau APV lebih baik dipakai?

Berikut ini beberapa pedoman untuk menentukan mana yang sebaiknya dipakai, dan dalam situasi yang
bagaimana.

• Jika risiko proyek konstan selama usia proyek tersebut, maka biaya modal saham dan biaya modal
rata-rata tertimbang akan konstan selama proyek tersebut dilakukan. Dalam situasi tersebut, WACC
cukup praktis digunakan. Dengan menggunakan APV, kita tidak perlu mengidentifikasi satu-persatu efek
keputusan pendanaan. Jika risiko proyek berubah-ubah selama usia proyek tersebut, maka biaya modal
juga akan berubah-ubah. Pada situasi ini menghitung efek keputusan pendanaan secara langsung,
seperti yang dilakukan oleh APV akan lebih praktis.

• WACC berbicara mengenai rasio hutang, sedangkan APV berbicara mengenai tingkat (jumlah) hutang.
Jika jumlah hutang bisa diprediksi dengan baik, maka APV cukup praktis digunakan. Jika tingkat (jumlah)
hutang sulit diprediksi, maka penggunaan APV menjadi lebih sulit. Contoh, jika rasio hutang terhadap
nilai perusahaan tetap, kemudian nilai perusahaan berubah-ubah, maka jumlah hutang juga akan
berubah-ubah. Jumlah hutang menjadi lebih sulit dihitung Tetapi jika rasio hutang berubah-ubah, maka
WACC menjadi sulit diaplikasikan.

Anda mungkin juga menyukai