Anda di halaman 1dari 32

MESIN BOR

MAKALAH

Disusun Oleh :

1. Afrizal Reflianto - 201010300086


2. Alfandro Alexander - 201010300192
3. Bagas Rahmadianto - 201010300297
4. Daffa Naufal Fawaz - 201010300331
5. Fazha Lilah Umbara - 201010300340
6. Mimin Andika Cahyatullah - 201010300337
7. Muhamad Ardiansyah - 201010300188
8. Rahmad Zaki Maulana - 201010300180
9. Widyatmoko Ikhlasul Amal - 201010300183
10. Yuda Ardiansyah - 201010300252

Kelas : 03 TMSP 002

Mata Kuliah : PRATIKUM PROSES PRODUKSI

Dosen : KUSDI PRIJONO S.T.,M.T.

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN

UNIVERSITAS PAMULANG
KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya


sehingga makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami
mengucapkan terimakasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi
dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh
lagi agar makalah ini bisa dipraktikkan oleh pembaca dalam kehidupan sehari-
hari.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan
dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman
kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun
dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Pamulang, 25 Januari 2022


Penyusun

Kelompok 2

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN 0
1.1 Latar Belakang........................................................................................1
1.2 Batasan Masalah.....................................................................................1
1.3 Rumusan Masalah...................................................................................2
1.4 Tujuan Penulisan.....................................................................................2
BAB II ISI 4
2.1 Pengertian Mesin Bor.............................................................................4
2.2 Fungsi Mesin Bor...................................................................................6
2.3 Jenis-Jenis Mesin Bor.............................................................................13
2.4 Jenis-Jenis Mata Bor...............................................................................17
2.5 Prinsip Kerja Mesin Bor (Drilling).........................................................22
2.6 Operasi Mesin Bor..................................................................................22

BAB III PENUTUP 27


3.1 Kesimpulan.............................................................................................27
3.2 Kritik dan Saran......................................................................................27
DAFTAR PUSKATA 29

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Selaras dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, dan seiring
dengan perkembangan serta kemajuan di bidang industri terutama dalam bidang
permesinan, berbagai alat diciptakan untuk mempermudah dan menambah
kenyamanan manusia dalam mencukupi kebutuhannya.

Pada pekerjaan mekanik yang dilakukan di bengkel biasanya dikerjakan


dengan menggunakan beberapa peralatan tertentu. Kadang pekerjaan tersebut
dikerjakan cukup hanya menggunakan peralatan tangan saja, namun ada juga yang
menggunakan peralatan mesin. Ada beberapa jenis peralatan mesin yang sering
digunakan sebagai alat utama proses penyelesaian suatu pekerjaan di samping
peralatan bantu lainnya. Salah satu jenis pekerjaan yang memerlukan peralatan
mesin tersebut antara lain adalah mesin bor, dimana dalam penggunaanya
diperlukan pengetahuan tentang mesin tersebut dengan baik supaya selama
pengoperasian mesin dapat berjalan seefektif dan seefisien mungkin.

Perkakas bor merupakan salah satu perkakas terpenting dalam perbengkelan


yang berfungsi untuk membuat lubang. Peran utama dari perkakas bor ini adalah
menggenggam mata bor, memutarnya, mengikis dengan puntiran dari mata bor
untuk menghasilkan lubang pada benda kerja. Dengan adanya makalah ini
diharapkan dapat membantu untuk pemahaman lebih lanjut tentang mesin bor.

1.2 Batasan Masalah


Batasan masalah pada proses perbaikan mesin bor Radial AB ARBOGA
MASKINER tipe U1 E-RLM yaitu:

1. Apabila terjadi kerusakan pada komponen mesin bor Radial AB ARBOGA

MASKINER tipe U1 E-RLM dan fasilitas di laboraturium Teknik Mesin

Universitas Pamulang tidak memungkinkan membuat komponen tersebut,

maka perbaikan

1
2

atau pembuatan komponen dilakukan di luar laboraturium Teknik Mesin


Universitas Pamulang.

2. Tidak ada kerusakan pada sistem kelistrikan yang merubah sistem atau kinerja

pada mesin bor.

3. Setelah uji geometris Hb dilakukan perbaikan pada aspek yang tidak memenuhi

toleransi diizinkan yaitu meja, tiang, sliding radial arm, spindle runout.

1.3 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan mesin bor?

2. Apa fungsi dari mesin bor?

3. Bagaimanakah proses pengerjaan pengeboran?

4. Apa sajakah jenis-jenis mesin bor?

5. Apa yang di maksud dengan mata bor?

1.4 Tujuan Penulisan


Tujuan dari rancang bangun dan perbaikan mesin bor portabel dan uji untuk kerja
dengan bahan

kuningan dan besi tuang st 60 ini meliputi:

A. Tujuan Akademis

B. Tujuan Teknis

A. Tujuan Akademis

1. Melengkapi syarat kelulusan mahasiswa menempuh Program Sarjana 1


Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Pamulang.
2. Menerapkan ilmu yang didapat dari bangku perkuliahan secara terpadu dan
terperinci, sehingga berguna bagi perkembangan industri di Indonesia.
3. Melatih dan mengembangkan kreatifitas dalam berfikir serta mengemukakan
gagasan secara ilmiah dan praktis sesuai dengan spesialisasinya secara
sistematis dan ilmiah.
3

B. Tujuan teknis

1. Melakukan rekalkulasi transmisi V-belt dan poros mesin bor portabel dan
menganalisanya.
2. Memfungsikan kembali secara optimum mesin bor portabel yang ada di lab.
Kerja Bangku Mesin DIII Fakultas Teknik Undip dengan penggantian
komponen maupun perbaikan komponen.
3. Menguji Kemampuan Mesin dan Mata Bor dengan uji coba dua macam
material yaitu:
 Material Kuningan
 Material Besi Tuang ST 60
BAB II
ISI

2.1 Pengertian Mesin Bor


Bor adalah alat yang hampir selalu dibutuhkan pada bengkel, sekalipun
bengkel sederhana, karena sering sekali dijumpai untuk membuat lubang pada
komponen alat dan mesin, pembuatan konstruksi logam, maupun pada pengerjaan
alat dan mesin. Mesin bor (drilling) merupakan sebuah alat atau perkakas yang
digunakan untuk melubangi suatu benda.

Bagian Mesin Bor dan Fungsinya

4
5

1. Base (Dudukan)

Base ini merupakan penopang dari semua komponen mesin bor. Base
terletak paling bawah menempel pada lantai, biasanya dibaut.
Pemasangannya harus kuat karena akan mempengaruhi keakuratan
pengeboran akibat dari getaran yang terjadi.

2. Column (Tiang)

Bagian dari mesin bor yang digunakan untuk menyangga bagian-bagian


yang digunakan untuk proses pengeboran. Kolom berbentuk silinder yang
mempunyai alur atau rel untuk jalur gerak vertikal dari meja kerja.

3. Table (Meja)

Bagian yang digunakan untuk meletakkan benda kerja yang akan di bor.
Meja kerja dapat disesuaikan secara vertikal untuk mengakomodasi
ketinggian pekerjaan yang berbeda atau bisa berputar ke kiri dan ke kanan
dengan sumbu poros pada ujung yang melekat pada tiang (column). Untuk
meja yang berbentuk lingkaran bisa diputar 3600 dengan poros ditengah-
tengah meja. Kesemuanya itu dilengkapi pengunci (table clamp) untuk
menjaga agar posisi meja sesuai dengan yang dibutuhkan.Untuk menjepit
benda kerja agar diam menggunakan ragum yang diletakkan di atas meja.

4. Drill Chuck (Mata Bor)

Adalah suatu alat pembuat lubang atau alur yang efisien. Mata bor yang
paling sering digunakan adalah bor spiral, karena daya hantarnya yang baik,
penyaluran serpih (geram) yang baik karena alur-alurnya yang berbentuk
sekrup, sudut-sudut sayat yang menguntungkan dan bidang potong dapat
diasah tanpa mengubah diameter bor. Bidang–bidang potong bor spiral tidak
radial tetapi digeser sehingga membentuk garisgaris singgung pada
lingkaran kecil yang merupakan hati bor.

5. Spindle
6

Bagian yang menggerakkan chuck atau pencekam, yang


memegang/mencekam mata bor.

6. Spindle head

Merupakan rumah dari konstruksi spindle yang digerakkan oleh motor


dengan sambungan berupa belt dan diatur oleh drill feed handle untuk
proses pemakananya.

7. Drill Feed Handle

Handel untuk menurunkan atau menekankan spindle dan mata bor ke


benda kerja (memakankan).

8. Table Clamp

Table Clamp digunakan untuk mengunci kedudukan table.

2.2 Fungsi Mesin Bor

1. Pembuatan lubang

Mengumpan mata bor pada suatu benda kerja untuk membuat lubang.

Gambar Pembuatan Lubang

2. Pembesaran Lubang

Mengumpan mata bor pada benda kerja yang telah memiliki lubang
sebelumnya guna untuk memperbesar diameter lubang pada benda kerja.
7

3. Chamfer

Chamfer adalah suatu proses untuk menghilangkan sisi tajam dari sebuah
bentuk slindris. Chamfer pada proses counter sink yang dimaksudkan ada
beberapa macam penggunaan, antara lain :

a) Chamfer untuk membersihkan chip / bram.

b) Chamfer untuk pembuatan ulir.

c) Chamfer untuk dudukan kepala baut konus.

d) Chamfer untuk dudukan paku keling.

Gambar Chamfer

A. Pengerjaan Pengeboran

Untuk Mekanisme Proses pengerjaan pengeboran adalah sebagai berikut :

1. Pemasangan Benda Kerja

a) Jika menggunakan ragum, untuk benda kerja rata dan mendatar dengan
ukuran benda tebalnya lebih pendek dari ukuran tinggi mulut ragum,
dibagian bawah benda kerja ditahan denagan bantalan yang rata dan
sejajar (paralel). Agar ragum tidak turut bergerak, ragum diikat denagan
menggunakan mur baut pada meja bor.

b) Jika tidak menggunakan ragum, benda kerja diikat pada meja bor dengan
menggunakan dua buah mur baut, dua buah penjepit bentuk U dengan dua
balok penahan yang sesuai.
8

c) Untuk mengebor logam batang berbentuk bulat, benda kerja diletakan


pada sebuah balok V dan dijepit dengan batang pengikat khusus,
kemudian ditahan dengan menggunakan balok yang sesuai dan diikat oleh
mur baut pada meja mesin bor.

d) Untuk benda kerja yang akan dibor tembus, benda kerja dijepit dengan
menggunakan batang, penjepit khusus, balok penahan yang sesuai
tingginya dan diikat dengan mur baut pengikat agar tidak merusak ragum.

2. Pemasangan Mata Bor pada chuck

a) Bor dengan tangkai lurus (taper) langsung dimasukan pada lubang sumbu
mesin bor, tidak boleh menggunakn pemegang bor. Dengan demikian,
lubang alur menerima ujung taper dan lubang taper diimbangi oleh
selubang yang distandarisasi (dinormalisasikan). Ujung taper tidak
digunakan untuk memegang tapi untuk mempermudah dilepas dari
selumbung dengan menggunakan soket. Sebelum melepas bor, sepotong
kayu harus diletakan dibawahnya, sehingga mata bor tidak akan rusak
pada saat jatuh.

b) Bor dengan tangkai selinder diguanakan “ Pemegang bor berkonsentrasi


sendiri” dengan dua atau tiga rahang. Bor harus dimasukan sedalam
mungkin sehinggan tidak selip pada saat berputar. Permukaan bagiaan
dalam pemegang berhubungan dengan tangakai mata bor, sehingga
menghasilkan putaran bor.

c) Bor dengan kepala bulat lurus diperguanakan pemegang/ penjepit bor


otomatis (universal), dimana bila diputar kuncinya, maka mulutnya akan
membuka atau menjepit dengan sendirinya (otomatis).

d) Bor dengan kepala tirus dipergunakan taper atau sarung pangurang yang
dibuat sesuai dengan tingkatan dan kebutuhan, sehingga terdapat
bermacam-macam ukuran.

e) Mata bor yang baik asahan mata potongnya akan mengebor dengan baik
dan akan menghasilkan tatal yang sama tebal dengan yang keluar melalui
kedua belah alur spiral bor. Untuk bahan memerlukan pendinginan,
dipergunakan cerek khusus tempat bahan pendingin.
9

3. Atur posisi benda kerja dengan menggerakkan meja, untuk arah vertical
cukup memutar handle, untuk gerak putar mejanya cukup membuka pengunci
di bawah meja dan di sesuaikan, setelah itu jangan lupa mengunci semua
pengunci.

4. Tancapkan steker mesin ke stop kontak sumber listrik, kemudian tekan


sakelar on (pada saat ini spindle sudah berputar). Atur kecepatan yang sesuai
dengan benda kerja.

5. Untuk pemakanan ke benda kerja, putar Drill feed Handle sehingga mata bor
turun dan memakan benda kerja.

6. Gunakan cairan pendingin bila perlu

7. Setelah selesai, tekan sakelar off untuk mematikan mesin

8. Untuk Mesin bor tangan / pistol sakelar khusus untuk pilhan putaran ke kanan
dan ke kiri.

B. Kecapatan Potongan Pengeboran

Kecepatan potong ditentukan dalam satuan panjang yang dihitung


berdasarkan putaran mesin per menit. Atau secara defenitif dapat dikatakan bahwa
kecepatan potong adalah panjangnya bram yang terpotong per satuan waktu.
Setiap jenis logam mempunyai harga kecepatan potong tertentu dan
berbedabeda. Dalam pengeboran putaran mesin perlu disesuaikan dengan
kecepatan potong logam. Bila kecepatan potongnya tidak tepat, mata bor cepat
panas dan akibatnya mata bor cepat tumpul atau bisa patah.

Kecepatan potong ditentukan oleh:

1. Jenis bahan yang akan dibor

2. Jenis bahan mata bor

3. Kualitas lobang yang diinginkan

4. Efesiensi pendinginan
10

5. Cara/teknik pengeboran

6. Kapasitas mesin bor

Untuk mendapatkan putaran mesin bor per menit ditentukan berdasarkan


keliling mata bor dalam satuan panjang . Kemudian kecepatan potong dalam
meter per menit dirubah menjadi milimeter per menit dengan perkalian 1000.
akhirnya akan diperoleh kecepatan potong pengeboran dalam harga milimeter per
menit.Dalam satu putaran penuh, bibir mata bor (Pe) akan menjalani jarak
sepanjang garis lingkaran (U). Oleh karena itu, maka Dimana:

U = Keliling bibir mata potong bor

D = Diameter mata bor

= 3.14

Jarak keliling pemotongan mata bor tergantung pada diameter mata bor. Waktu
pemotongan juga menentukan kecepatan pemotongan. Oleh karena itu jarak yang
ditempuh oleh bibir pemotong mata bor harus sesuai dengan kecepatan putar mata
bor. Berdasarkan hal tersebut maka jarak keliling bibir pemotongan mata bor (U)
selama n putaran per menit dapat dihitung dengan rumus:

U=x dxn

Dimana:

U = keliling bibir potong mata bor

D = Diameter mata bor

N = putaran mata bor per menit


11

Biasanya kecepatan potong dilambangkan dengan huruf V dalam satuan meter per
menit. Jarak keliling yang ditempuh mata bor adalah sama dengan jarak atau
panjangnya bram yang terpotong dalam satuan panjang per satuan waktu.

Berdasarkan hal tersebut maka jarak keliling yang ditempuh mata potong bor (U)
sama dengan panjangnya bram terpotong dalam satuan meter per menit. Berarti
kecepatan potong sama dengan jarak keliling pemotongan mata bor. Maka:

V=U

Vc = x D (mm) x n (1/menit)

1000

Dimana :

Vc = Kecepatan Potong (m/menit)

= 3,14

D = Diameter benda kerja (mm) n


= Putaran mesin (rpm)
12

Pemakanan Pengeboran

Pemakanan adalah jarak perpindahan mata potong bor ke dalam lubang/benda


kerja dalam satu kali putaran mata bor. Besarnya pemakanan dalam pengeboran
dipilih berdasarkan jarak pergeseran mata bor dalam satu putaran, sesuai dengan
yang diinginkan. Pemakanan juga tergantung pada bahan yang akan dibor,
kualitas lobang yang dibuat, kekuatan mesin yang ditentukan berdasarkan
diameter mata bor.

Tabel Besarnya Pemakanan Berdasarkan Diameter Mata Bor


13

Diameter Mata Bor Beasarnya Pemakanan Dalam Satu


(mm) Kali Putaran (mm)
-3 0.025-0.050
3-6 0.050-0.100
6-12 0.100-0.175
12-25 0.175-0.375
25-dan seterusnya 0.375-0.675

2.3 Jenis-jenis Mesin Bor

1. Mesin bor meja

Mesin bor meja adalah mesin bor yang diletakkan diatas meja. Mesin
ini digunakan untuk membuat lobang benda kerja dengan diameter kecil
(terbatas sampai dengan diameter 16 mm). Prinsip kerja mesin bor meja
adalah putaran motor listrik diteruskan ke poros mesin sehingga poros
berputar. Selanjutnya poros berputar yang sekaligus sebagai pemegang
mata bor dapat digerakkan naik turun dengan bantuan roda gigi lurus dan
gigi rack yang dapat mengatur tekanan pemakanan saat pengeboran.

2. Mesin bor tangan (pistol)


14

Mesin bor tangan adalah mesin bor yang pengoperasiannya dengan


menggunakan tangan dan bentuknya mirip pistol. Mesin bor tangan
biasanya digunakan untuk melubangi kayu, tembokmaupun pelat logam.
Khusus Mesin bor ini selain digunakan untuk membuat lubang juga bisa
digunakan untuk mengencangkan baut maupun melepas baut karena
dilengkapi 2 putaran yaitu kanan dan kiri. Mesin bor ini tersedia dalam
berbagai ukuran, bentuk, kapasitas dan juga fungsinya masing-masing.

3. Mesin bor Radial

Mesin bor radial khusus dirancang untuk pengeboran benda-benda


kerja yang besar dan berat. Mesin ini langsung dipasang pada lantai,
sedangkan meja mesin telah terpasang secara permanen pada landasan atau
alas mesin. Pada mesin ini benda kerja tidak bergerak. Untuk mencapai
15

proses pengeboran terhadap benda kerja, poros utama yang digeser


kekanan dan kekiri serta dapat digerakkan naik turun melalui perputaran
batang berulir.

4. Mesin Bor Tegak (Vertical Drilling Machine)

Digunakan untuk mengerjakan benda kerja dengan ukuran yang


lebih besar, dimana proses pemakanan dari mata bor dapat dikendalikan
secara otomatis naik turun. Pada proses pengeboran, poros utamanya
digerakkan naik turun sesuai kebutuhan. Meja dapat diputar 3600 ,
mejanya diikat bersama sumbu berulir pada batang mesin, sehingga
mejanya dapat digerakkan naik turun dengan menggerakkan engkol.

5. Mesin bor koordinat


16

Mesin bor koordinat pada dasarnya sama prinsipnya dengan mesin


bor yang lainnya. Perbedaannya terdapat pada sistem pengaturan posisi
pengeboran. Mesin bor koordinat digunakan untuk membuat/membesarkan
lobang dengan jarak titik pusat dan diameter lobang antara
masingmasingnya memiliki ukuran dan ketelitian yang tinggi. Untuk
mendapatkan ukuran ketelitian yang tinggi tersebut digunakan meja
kombinasi yang dapat diatur dalam arah memanjang dan arah melintang
dengan bantuan sistem optik. Ketelitian dan ketepatan ukuran dengan
sistem optik dapat diatur sampai mencapai toleransi 0,001 mm.

6. Mesin bor lantai

Mesin bor lantai adalah mesin bor yang dipasang pada lantai. Mesin
bor lantai disebut juga mesin bor kolom. Jenis lain mesin bor lantai ini
adalah mesin bor yang mejanya disangga dengan batang pendukung.
Mesin bor jenis ini biasanya dirancang untuk pengeboran benda-benda
kerja yang besar dan berat.

7. Mesin bor berporos (mesin bor gang)


17

Mesin bor ini mempunyai lebih dari satu spindel, biasanya sebuah
meja dengan empat spindel. Mesin ini digunakan untuk melakukan
beberapa operasi sekaligus, sehingga lebih cepat.untuk produksi masal
terdapat 20 atau lebih spindel dengan sebuah kepala penggerak.

Mata Bor

Mata bor adalah alat yang paling ideal untuk membuat lubang yang
rapih dan presisi. Bisa digunakan pada bahan kayu, plastik ataupun logam.
Banyak jenis dan ukuran lubang yang bisa dibuat dengan menggunakan
bor, akan tetapi dengan mempertimbangkan ukuran lubang dan jenis bahan
kita perlu menggunakan mata bor yang tepat.

2.4 Jenis-jenis Mata Bor

1. Twist Bits
18

Jenis mata bor yang paling banyak digunakan dan cukup universal
fungsinya. Bisa digunakan menggunakan mesin bor tangan atau mesin bor
duduk baik secara horisontal maupun vertikal. Mata bor ini bisa untuk
membuat lubang pada bahan kayu, plastik atau logam. Biasanya tersedia
dalam ukuran 4 - 12 mm. Lebih baik buat sebuah titik pusat menggunakan
paku atau sekrup untuk arahan mata bor ini ketika anda menggunakan mesin
bor tangan.

2. Masonry Bits

Dirancang untuk membuat lubang pada tembok, beton atau batu.


Digunakan dengan mesin bor pada setelan martil (gerakan bir bergetar seperti
ketukan martil) dan pada ujung mata bor terdapat logam keras sebagai
pemotong. Biasanya tersedia dalam 4-15mm dan mata bor lebih panjang
daripada twist bits (300 - 400mm).

3. Spur Bits

Dikenal sebagai mata bor kayu dengan ujung mata bor runcing pada
bagian tengahnya dan pisau pengiris pada bagian kelilingnya. Ujung runcing
di tengah berfungsi untuk menjaga agar mata bor tetap lurus sehingga
lubang yang
19

dihasilkan presisi dan dengan yang sama. Ukuran yang tersedia sekitar 6-
15mm.

4. Countesink Bits

Mata bor ini bersudut 90° pada ujungnya dan berfungsi untuk membuat
lubang 45° terhadap permukaan kayu. Biasanya dipakai pada saat membuat
lubang untuk kepala sekrup agar permukaan sama rata dengan kayu. Mata bor
ini bisa berdiri sendiri dan ada juga yang terpasang langsung dengan mata bor
utama untuk membuat lubang sekrup.

5. Foster Bit

Yaitu mata bor yang berfungsi untuk membuat lubang engsel sendok.
Paling baik apabila dioperasikan dengan mesin bor duduk yang lebih stabil.
Karena apabila menggunakan mesin bor tangan akan sulit untuk
mengendalikan kestabilan posisi mata bor dan lubang yang dihasilkan kurang
berkualitas. Diameter yang tersedia mengikuti standar diameter engsel
sendok, dari 15, atau 35 mm.
20

6. Hole Saw Bits

Lebih tepat mungkin kita sebut gergaji lubang karena bentuk mata bornya
yang seperti gergaji dengan diameter yang bisa disesuaikan dengan
kebutuhan. Berdiameter antara 25 - 60mm.

F. Perawatan Mesin

Sebuah mesin dalam menjaga performa kinerjanya juga membutuhkan


perawatan yang intensif pada setiap komponen mesinnya. Hal ini juga
diperlukan untuk mesin bor. Adapun hal-hal yang harus diperhatikan :

1. Pelumasan secara rutin untuk menghilangkan panas dan gesekan.

2. Mesin harus dibersihkan setelah digunakan

3. Chips harus dibersihkan menggunakan kuas.

4. T-slots, grooves, spindles sleeves, belts, and pulley harus dibersihkan.

5. Mesin diolesi dengan cairan anti karat untuk mencegah dari berkarat

6. Pastikan untuk alat pemotong berjalan lurus (stabil) sebelum memulai operasi.

7. Jangan menempatkan alat-alat lain di meja pegeboran

8. Hindari pakaian longgar

9. Perlindungan khusus untuk mata


21

Cara Perawatannya

1. Pendinginan

Pendinginan pada mata bor tidak bisa disepelekan karena akan membuat
umur mata bor tidak tahan lama, untuk pekerjaan yang cukup banyak mata
bor juga memerlukan proses pendinginan. Setiap material memiliki jenis
pendinginan yang berbeda.

2. Putaran Mesin (RPM)

Semakin besar diameter mata bor yang Anda gunakan maka semakin
lambat putaran yang ada, semakin kecil mata bor akan semakin membuat
putaran bor semakin cepat.

3. Pengasahan (penggerindaan)

Membentuk sisi potong yang kurang baik akan menimbulkan kerusakan


yang ditimbulkan seperti merasa cepat tumpul, terasa bahannya keras, lubang
yang tidak bagus, cepat panas dan lain-lain. Periksa kembali apakah hasil
asahan anda sudah tepat agar dapat membuat mata bor Anda menjadi lebih
tahan lama

.
22

2.5 Prinsip Kerja Mesin Bor (Drilling)

Mesin bor umumnya digunakan untuk mengebor lubang-lubang


yang berdiameterkecil sampai diameter besar. biasanya alat ini ditempatkan di atas
bangku kerjaatau suatu dari lembar besi (sheet metal). kepala mesin dapat
digerakkan ke atasdank e bawah sepanjang tiang yang terpasang di meja kerja
(alas).

penggerak mesin berupa motor listrik yang dapat memutarkan poros dengansabuk
pemutar (belt). poros berputar di dalam rumah pipa (drill sleeve) yang manadapat
digerakkan ke atas dan kebawah dengan bantuan dari roda gigi dan balok bergigi.
roda gigi berputar dengan tuas pemutar yang menghasilkan tekanan pemakan bagi
alat potongnya.

Mesin bor mempunyai prinsip dasar gerakan yaitu gerakan berputar spindel
utama (n) dan gerakan/laju pemakanan (f).

1. Putaran mata bor (n)


Gerakan putaran mata bor ini merupakan gerakan berputarnya spindel
mesin bor.
2. Laju pemakanan (f)
Laju pemakanan adalah gerakan turunnya mata bor menuju benda kerja
tiapsatuan waktu.

2.6 Operasi Mesin Bor

1. Memilih bor senter- pilih bor senter dengan diameter batang sedikit lebih
kecil dari bor yang akandigunakan- periksa secara visual apakah sisi potong tidak
pecah atau rusak.

2. Memasang bor senter- pasang bor senter pada cak (cekam). jepit batang bor
senter sepanjang mungkin,kencangkankan dengan dengan kunci atau dengan
tangan saja
23

- jalankan spindle. periksa secara visual apakah bor senter berputar betul.untuk
keselamatan kerja, pastikan kunci cak dalam ukuran yang benar dan masihdalam
keadaan baik.

3. Mengebor senter benda kerja

- jalankan spindle dan sentuhkan ujung senter pada titik tanda benda kerja.-
bersihkan pendingin dan adakan pengisian tangan sampai kedalaman
pengarahsenter

- naikkan bor senter untuk menaikkan beram (cips)

- lanjutkan pengeboran benda kerja sedalam penyenteran yang diperlukan

Catatan: mengebor senter harus menggunakan pengisian tangan.

4. Memilih bor

- pilih bor pada ukuran yang diperlukan

- periksa ukuran bor

- periksa secara visual apakah bor tidak rusak atau usang dan pengasahan sisi
potong betul

- periksa apakah bagian tirus batang bor tidak rusak.


24

5. Memasang Bor

- pilih sarung bor apabila diperlukan. bersihkan dan periksa ketirusan dalam dan
ketirusan luar

- bersihkan spindle mesin dan rakitlah untuk keselamatan kerja, peganglah leher
bor sewaktu merakit sarung ke spindle mesin. bila perlu pakailah sarung tangan

6. Memeriksa putaran bor

- jalankan spindle dan periksa secara visual apakah putaran bor sudah betul

Catatan: apabila putaran bor tidak betul setelah melakukan langkah 1 dan 2
berarti bor dalam keadaan rusak. usahakan agar sarung bor yang digunakan sedikit
mungkin.

7. Mengebor tembus

- pilih putaran dan pengisian bor

- bor benda kerja dengan pengisian tangan sedalam kira-kira 6 mm.

- periksa apakah bekas pengeboran sudah baik

- teruskan pengeboran dengan menggunakan kelem pengisi. gunakan pendingin


bila perlu untuk keselamatan kerja, buang beram dengan sikat apakah sudah
menumpuk disekitar benda kerja. pastikan spindle mesin dalam keadaan berhenti

- naikkan bor secara berkala untuk membebaskan alurnya dari beram

- periksa hasil pengeboran secara visual apabila beram biru atau berubah
warna.setel kembali putaran dan pengisian

Catatan: apabila mengebor tembus menggunakan tangan, tekanan pengisian


harusdikurangi ketika hampir tembus.
25

8. Mengebor lubang buntu

-pilih pengisian dan putaran bor

- lakukan pengisian tangan bor sampai batas diameter penuh bor tecapai- setel
indek vertical pada nol

- lepaskan kelem pengisi dan lakukan pengeboran sampai ke kedalaman


penuhdengan pengisian tangan

- periksa kedalaman yang dicapai

9. Meluaskan lubang

a. untuk lubang tembus

- pilih pengisian dan putaran spindle

- lakukan pengisian dengan tangan setebal 1 mm pada benda kerja

- hubungkan kelem pengisi dan berikan pendingin- adakan pengisian sedalam


kira- kira 3 mm

- hentikan spindle dan naikkan peluas (bore)- periksa ukuran lubang


26

- hubungkan kelem pengisi dan lakukan pengisian sampai peluas tembus


padalubang

- periksa lubang

b. untuk lubang buntu- pilih pengisian dan putaran spindle

- hidupkan spindle dan turunkan dengan tangan sampai peluas (bor) menyentuh
ringan lubang bor- nol-kan indeks vertical (setting nol)

- hubungkan kelem pengisi dan lakukan pengisian dengan menyisakan 1,5 mm


dari kedalaman penuh. berikan pendingin

- matikan spindle dan naikkan peluas (bor)

- periksa kedalaman dan nol-kan kembali indeks vertikal

Catatan: apabila meluaskan dengan tangan pertahankanlah tekanan agar tetap


ringan
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
1. Mesin bor (drilling) merupakan sebuah alat atau perkakas yang
digunakan untuk melubangi suatu benda.
2. Fungsi mesin bor : Pembuatan lubang, pembesaran lubang, dan
chamster.
3. Pemakanan adalah jarak perpindahan mata potong bor ke dalam
lubang/benda kerja dalam satu kali putaran mata bor.

3.2 Kritik dan Saran

1. Mesin Bor Meja

Prinsip kerja mesin bor meja adalah putaran motor listrik


diteruskan ke poros mesin sehingga poros berputar.

2. Mesin bor tangan (pistol)

Mesin bor tangan biasanya digunakan untuk melubangi kayu,


tembokmaupun pelat logam.

3. Mesin bor Radial

Mesin bor ini langsung dipasang pada lantai, sedangkan meja


mesin telah terpasang secara permanen pada landasan atau alas mesin.

4. Mesin Bor Tegak (Vertical Drilling Machine)

Dimana proses pemakanan dari mata bor dapat dikendalikan secara


otomatis naik turun. Pada proses pengeboran, poros utamanya
digerakkan naik turun sesuai kebutuhan.

27
28

5. Mesin bor koordinat

Mesin bor koordinat prinsipnya sama dengan mesin bor yang


lainnya. Perbedaannya terdapat pada sistem pengaturan posisi
pengeboran. Mesin bor koordinat digunakan untuk
membuat/membesarkan lobang dengan jarak titik pusat dan diameter
lobang antara masing-masingnya memiliki ukuran dan ketelitian yang
tinggi.

6. Mesin bor lantai

Mesin bor lantai disebut juga mesin bor kolom. Jenis lain mesin bor
lantai ini adalah mesin bor yang mejanya disangga dengan batang
pendukung. Mesin bor jenis ini biasanya dirancang untuk pengeboran
benda-benda kerja yang besar dan berat.

7. Mesin bor berporos (mesin bor gang)

Mesin bor ini mempunyai lebih dari satu spindel, biasanya sebuah
meja dengan empat spindel.sehingga lebih cepat.untuk produksi masal
terdapat 20 atau lebih spindel dengan sebuah kepala penggerak.

Perawatan yang baik akan menambah umur pakai mesin bor.

1. Baut pengikat harus selalu diperiksa keteguhannya, karena jika terjadi


kelonggaran akan mengakibatka getaran.
2. Baut pengikat puli juga harus diperiksa
3. Peralatan atau pengatur dalamnya pemakanan bor juga harus diperiksa
terutama apabila menggunakan roda gigi rack. Periksa roda gigi rack
apakah terjadi cacat padanya dan apakah pelumasannya diberikan secara
teratur.
4. Periksa bearing pada bagian kepala mesin bor, masih bagus atau
mengalami keausan
5. Cek kelurusan ban penggerak dan puli.
DAFTAR PUSTAKA
http://lingkaranmesin.blogspot.com/2013/08/jenis-jenis-mesin-bor-dan-cara.html
http://didipriatna17.wordpress.com/2012/01/20/mesin-bor/
http://ezrahd11.blogspot.com/2013/05/fungsi-mesin-bor.html
http://doddi_y.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/27224/Mesin+Bor.pdf
http://riastypurwandari.blogspot.com https://www.google.com/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=http://digilib.polban.a c.id/download.php%3Fid
%3D18968&ved=2ahUKEwiF_PfYjMz1AhW0wjgGHQ
fGCE4QFnoECBQQAQ&usg=AOvVaw2XLa1EB1Vd6xnm5TIdtdM7
https://www.academia.edu/8267192/PRINSIP_KERJA_MESIN_BOR_DRILLIN
G_#:~:text=PRINSIP%20KERJA%20MESIN%20BOR%20%28DRILLING%29
%20Prinsip%20kerja%20Mesin,kerja%20atau%20suatu%20dari%20lembar%20b
esi%20%28sheet%20metal%29.

29

Anda mungkin juga menyukai