Disusun oleh :
LISTYAWATI UTAMI
(857832667)
KELAS 1B PGSD-BI
B. TUJUAN
D. LANDASAN TEORI
Tumbuhan dapat melakukan gerak, namun gerak yang dilakukan sulit untuk
diamati. Beberapa tumbuhan tertentu dapat diamati pergerakannya, seperti putri malu
(Mimosa pudica) yang dapat melakukan gerak seismonasti dan niktinasi. Gerak pada
tumbuhan dibagi atas gerak taksis, nasti, dam tropisme. Gerakan pada tumbuhan
sangat terbatas. Gerakan yang dilakukan oleh tumbuhan hanya dilakukan pada bagian
tertentu. Misalnya bagian ujung tunas, bagian ujung akar, ataupun pada bagian lembar
daun tertentu (Rumanta, 2021).
E. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Seismonasti
b. Melakukan sentuhan halus hingga sentuhan yang paling kasar terhadap daun–
daun putri malu tersebut
2. Niktinasti
b. Memberi tanda A pada tanaman putri malu pertama dan B pada putri malu
kedua
e. Setelah setengah jam dibuka dengan hati-hati agar tidak tersentuh Mengamati
yang terjadi pada putri malu B dan membandingkan dengan putri malu A.
G. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1. Sebutkan 2 Jenis tanaman lain yang dapat melakukan niktinasti! Jawaban:
Jawaban : Contoh tanaman lain yang dapat melakukan gerak niktinasti selain putri malu
adalah polong-polongan (Leguminosaceae) seperti bunga merak (Caesalpinia
pulcherima), daun kupu-kupu (Bauhinia purpurea), tanaman petai cina (Cassia
corymbosa) dan pohon turi.
2. Apa perbedaan niktinasti dan seismonasti pada percobaan? Jawaban:
Jawaban : Gerak niktinasti terjadi karena pengaruh perubahan gelap/terang, sedangkan
gerak seismonasti terjadi karena pengaruh rangsangan sentuhan.
3. Pada percobaan geotropisme yang telah Anda lakukan sebenarnya anda juga sekaligus
telah membuktikan adanya gerak fototropisme. Mengapa? Jenis fototropisme apakah
yang terjadi? Jelaskan!
Jawaban : Pada percobaan geotropisme di atas sekaligus membuktikan fototropisme
karena arah tumbuh batang menuju ke arah cahaya matahari. Jenis fototropisme yang
terjadi adalah fototropisme positif karena arah tumbuh batang menuju sumber rangsang
cahaya.
H. PEMBAHASAN
a. Seismonasti
b. Niktinasi
Niktinasi dapat dikatakan sebagai gerak tidur, karena gerakan nasti dilakukan
pada suasana gelap. Selain disebabkan oleh suasana gelap, erak “tidur” daun-daun
tersebut dapat terjadi akibat perubahan tekanan turgor didalam persendian daun.
Berdasarkan data pengamatan, putri malu yang ditempatkan di tempat yang kedap
cahaya, daun-daunya mula-mula terbuka tetpai dalam waktu 30 menit kemudian daun
putri malu daunnya menutup. Hal tersebut terjadi karena gerak tidur pada putri malu.
Gerk tidur atau niktinasi terjadi karena sel-sel motor dipersendian tangkai daun(anak
majemuk) memompa ion K+ dari bagian satu kebagian yang lainnya, sehingga
menyebabkan perubahan tekanan turgor. Perubahan turgor ini disebabkan oleh adanya
perubahan suhu ruangan. Gerak niktinasi banyak terjadi pada tumbuhan yang memiliki
daun majemu seperti putri malu.
I. KESIMPULAN
J. DAFTAR PUSTAKA
Campbell.( 2002). Biologi Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Rumanta,M.(2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: Universitas Terbuka
K. KESULITAN YANG DIALAMI
Tidak ada kesulitan dalam praktikum ini.
L. FOTO
Tahap Persiapan
Gamabar 1. Mempersiakan alat dan bahan
Tahap Akhir
LISTYAWATI UTAMI
857832667
UNIVERSITAS TERBUKA
2022
A. JUDUL PERCOBAAN
Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan
B. TUJUAN PERCOBAAN
Mengamati pertumbuhan dan perkecambahan kacang tolo
C. ALAT DAN BAHAN
a. Biji kacang tolo 6 buah
d. Tissu secukupnya
f. Gunting 1 buah
g. Penggaris 1 buah
h. Alat tulis
D. LANDASAN TEORI
Perkecambahan atau germinasi ditandai dengan keluarnya bakal akar atau radikal
dari kulit biji. Perkecambahan meliputi peristiwa-peristiwa fisiologis dan morfologis
antara lain yaitu imbibisi dan absorbsi air, hidrasi jaringan, absorbsi O2, pengaktifan
enzim dan pencernaan, transpor molekul yang terhidrolisis ke sumbu embrio, peningkatan
respirasi dan asimilasi, inisiasi pembelahan dan pembesaran sel dan munculnya embrio
(Gardner, 1991: 291).
Kacang merah adalah tanaman yang tergolong dalam suku papilionaceae atau suku
polong-polongan. kacang merah merupakan komoditas tanaman kacang-kacangan yang
banyak dikonsumsi rakyat Indonesia. Proses pertumbuhan kacang merah terjadi melalui
tiga tahap, yaitu perkecambahan, pertumbuhan primer, dan pertumbuhan sekunder. Proses
perkecambahan ditandai dengan munculnya radikula atau plumula dari dalam biji.
Proses pertumbuhan kacang merah ini tidak terlepas dari berbagai macam faktor
yang mempengaruhi salah satu faktor yang sangat berpengaruh adalah cahaya. Cahaya
merupakan faktor mutlak yang diperlukan tumbuhan untuk melakukan proses fotosintesis.
Pada tanaman semakin banyak cahaya yang di peroleh dari lingkungan akan
menyebabkan terhambatnya pertumbuhan dari tanaman itu sendiri karena cahaya akan
merusak kerja dari hormon pertumbuhan (auksin) sehingga tanaman yang memperoleh
cahaya yang baik memiliki batang yang lebih pendek dari pada tanaman yang tidak
memperoleh cahaya.
E. PROSEDUR PERCOBAAN
Merendam biji
kaacang
menanam
dengan media
tisu
meletakan
ditempat yang
aman
Mengamai
perkecambahan
F. HASIL PENGAMATAN
H. PEMBAHASAN
Berdasarkan data pengamatan yang kami peroleh, maka diketahui bahwa biji kacang
tolo tumbuh pada hari pertama setelah ditanam di tissue yang telah ditambahkan air. Terlihat
akar mulai tumbuh disertai kulit kacang tolo yang mulai pecah dan membuka. Terdapat 3 dari
6 biji kacang tolo yang akarnya sudah tumbuh di hari pertama. Selanjutnya, kami mengambil
1 sampel biji yang fase perkecambahannya paling cepat. Pada hari kedua, mulai tumbuh
batang yang panjangnya mencapai 15 mm dan panjang akarnya 20 mm. Pada hari ketiga,
panjang batang mencapai 35 mm dan akar 40 mm, disertai kulit kacang yang terlepas dari
bakal daun dan mulai tumbuh daun yang masih kuncup. Di hari keempat daun kacang tolo
mulai terangkat keatas dan terdapat 2 helai daun yang berwarna hijau muda, disertai batang
dan akar yang semakin panjang yaitu 110 mm dan 70 mm. Selanjutnya pada hari ke lima
hingga ke tujuh nampak daun semakin berwarna hijau tua disertai pertumbuhan akar dan
batang yang semakin panjang. Maka dapat diketahui bahwa ,pertumbuhan dan perkecambahan
kacang tolo pada kelompok kami menunjukkan perubahan yang signifikan dari hari pertama
hingga ke tujuh. Akar dan batang mengalami pertambahan panjang yang cukup signifikan, hal
ini dikarenakan terdapat pertumbuhan primer di bagian organ tanaman tersebut. Terdapat
aktivitas di jaringan apikal sehingga pada ujung batang dan ujung akar mengalami
pembelahan serta sel-selnya mengalami perpanjangan dan pembesaran.
I. KESIMPULAN
Berdasarkan data pengamatan yang kami peroleh, maka dapat disimpulkan bahwa
pertumbuhan dan perkecambahan kacang tolo dalam satu minggu menunjukkan perubahan
yang signifikan. Terlihat dari pertumbuhan akar dan batang yang semakin panjang, disertai
pertumbuhan daun yang semakin lebar dan panjang dengan warna yang menjadi lebih tua.
J. DAFTAR PUSTAKA
http://seminar.uny.ac.id/sembiouny2017/sites/seminar.uny.ac.id.sembiouny2017/files/ B
%207a.pdf diakses pada 17 April 2021 pukul 18.30 WIB.
` Pada praktikum ini kesulitan yang dialami adalah kesulitan mencari kertas saring dan
mencari biji kacang merah. Sehingga, sebagai alternatifnya dapat menggunakan tissue sebagai
pengganti kertas saring dan menggunakan kacang tolo sebagai pengganti kacang merah.
L. FOTO PRAKTIKUM
Tahap Awal
Proses Kegiatan
KEGIATAN PRAKTIKUM 1
Percobaan 1
A. JUDUL
Ekosistem Darat
B. TUJUAN
Membandingkan komponen-komponen yang terdapat pada ekosistem darat alami dan
buatan.
C. ALAT DAN BAHAN
1. Seperangkat alat tulis
2. Kaca pembesar/ lup
3. Barometer
4. Lingkungan sekitar
D. LANDASAN TEORI
Ekosistem darat dibagi menjadi dua yaitu ekosistem alami dan ekosistem buatan.
Ekosisem alami tentunya merupakan lingkungan yang didominasi oleh perairan. Cahaya
matahari yang masuk dapat memengaruhi ekosistem ini. Ekosistem perairan ini bisa
dibagi menjadi dua, yaitu ekosistem perairan tawar dan laut. Air tawar merupakan
perairan yang memiliki konsentrasi garam yang rendah atau kurang dari 1%. Ekosistem
air tawar meliputi danau, sungai, dan rawa-rawa. Danau atau kolam merupakan perairan
tawar yang memiliki luasan tertentu. Sementara sungai adalah badan air yang mengalir
dari hulu ke hilir. Kemudian, rawa-rawa sendiri merupakan genangan air yang
mendukung kehidupan tanamantanaman air (Husnul Abdi, 2021).
E. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Menentukan Ekosistem darat alami di sekitar tempat tinggal
2. Mengamati komponen abiotik meliputi suhu udara, pencahayaan, angin dan jenis/warna
tanah
3. Menggunakan barometer untuk mengetahui suhu udara, untuk mengetahui keadaan
pencahayaan, angin, atau tanah menggunakan perkiraan saja.
4. Mencatat data pada tabel dalam lembar kerja
5. Mengamati komponen biotik, meliputi makhluk hidup yang ada di sekitar
6. Mencatat jenis tumbuhan sebagai produsen yang ada dengan nama latinnya
7. Mencatat jenis hewan sebagai konsumen yang ada di ekosistem, baik yang tetap maupun
yang singgah, termasuk hewan-hewan yang berukuran kecil
8. Mengamati lebih teliti hewan-hewan kecil yang mungkin terdapat dalam tanah/dekat
permukaan atau pada sela-sela daun/batang, dengan menggunakan kaca pembesar jika
perlu.
9. Mencatat data pada lembar kerja
10. Membuat kesimpulan umum tentang perbedaan pada kedua sistem tersebut.
F. HASIL PENGAMATAN
Tabel 2.1 Komponen Abiotik Ekosistem Darat Alami
NO Komponen Abiotik Kondisi/keadaan
1 Suhu 30 °C
2 Cahaya Sangat Cukup
3 Tanah Subur
4 Air Cukup
5 Angin Semilir
6 Batu
G. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1. Menurut pendapat Anda ekosistem manakah yang mempunyai jenis komponen biotik
lebih banyak? Mengapa demikian? Jelaskan secara singkat!
Jawab : Komponen biotik pada ekosistem darat alami lebih banyak dibandingkan dengan
ekosistem darat buatan. Karena Ekosistem darat alami jumlah populasi, dan jenis
makhluk hidupnya tidak dikendalikan oleh manusia.
H. PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil pengamatan yang kami lakukan, diketahui bahwa komponen
biotik pada ekosistem darat alami jumlahnya lebih melimpah. Hal ini menunjukkan,
bahwa komponen biotik pada ekosistem darat alami dipengaruhi oleh luas lahan dan
faktor biotik lain yang saling berkaitan. Terdapat sejumlah tumbuhan dan hewan pada
komponen biotiknya, yaitu jenis tumbuhan berupa peganggan, rumput liar,putri
malu,bambu, dan beringin. Tumbuhan tersebut berperan sebagai produsen yang mampu
mengasilkan makanannya sendiri(autotroph). Selanjutnya, terdapat hewan yang berperan
sebagai konsumen yaitu semut, burung, ulat, kupu, dan katak. Sementara, cacing, bakteri,
dan jamur berperan sebagai pengurai atau decomposer. Komponen abiotik yang kita
amati yaitu suhu, cahaya, tanah, air, angin, dan batu. Komponen abiotik diperlukan
untuk menunjang keberlangsungan hidup komponen biotiknya. Sebagai contoh,
tumbuhan memerlukan cahaya matahari untuk melakukan fotosintesis, kemudian
tumbuhan dan hewan perlu air untuk tetap hidup. Ekosistem selalu terjadi interaksi
hubungan antar mahluk hidup yang mendiami ekosistem tersebut. Interaksi ini dapat
terlihat dalam peristiwa rantai makanan maupun jaring-jaring makanan.
Salah satu ekosistem darat buatan terdapat pada sawah. Komponen abiotic yang
terdapat pada sawah adalah suhu, angin, air, tanah, cahaya. Komponen biotik pada sawah
antara lain tanaman padi, jagung, kedelai, cabai, pohon pisang, burung, belalang, capung,
katak, ulat. Dengan dekomposernya berupa jamur, cacing, dan bakteri. Pada ekosistem
darat buatan, jumlah tanaman dan hewan yang ada jumlahnya lebih sedikit. Jenis hewan
yang terdapat dalam ekosistem buatan cenderung lebih sedikit jumlahnya, bila
dibandingkan dengan ekosistem darat alami, karena manusia cenderung membasmi
hewan yang merugikan pada tanaman tersebut. Komponen abiotik pada ekosistem darat
alami dan buatan tidak berbeda jauh. Keduanya memiliki tanah yang subur. Akan tetapi,
pada ekosistem buatan dapat dilakukan penyiraman sehingga menimbulkan tanah
menjadi lembab. Berbeda halnya dengan ekosistem alami, dikarenakan faktor lahan yang
begitu luas, maka tidak memungkinkan untuk dilakukan penyiraman secara berkala.
Kemudian, komponen abiotik berupa angin tidak berbeda jauh, karena sama-sama
terdapat pohon dan tanaman yang cukup banyak sehingga menyebabkan angin yang
sejuk. Begitu pula suhu udara pada keduanya, sama karena lokasi yang tidak begitu jauh,
Selanjutnya untuk cahaya pada ekosistem alami dan buatan ini cukup terang.
Ekosistem darat alami dan ekosistem darat buatan terdapat perbedaan jika dilihat
dari jenis tumbuhan dan jenis hewan. Pada jenis tumbuhan, ekosistem darat alami
pertumbuhannya tidak disengaja oleh manusia atau tumbuh secara alami, sedangkan jenis
tumbuhan di ekosistem darat buatan sengaja ditanam oleh manusia untuk tujuan
konsumsi atau astetik saja. Dengan demikian setiap komponen biotik maupun abiotic di
kedua jenis ekosistem tersebut berbeda.
I. KESIMPULAN
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa :
Ekosistem darat alami dan buatan memiliki komponen abiotik yang sama, meliputi tanah
yang kering, angin yang sejuk, dan cahaya yang terang. Hanya berbeda pada komponen
biotiknya.. Penyusun ekosistem darat alami lebih lengkap dibandingkan ekosistem darat
buatan. Hal ini terjadi akibat adanya energi yang cukup melimpah, serta komponen biotik
dan abiotik yang saling berkaitan.
J. DAFTAR PUSTAKA
http://www.slideshare.net/mobile/firlitanurulkharisma/laporan-ekosistem-darat-buatan-
perairanm diakses pada hari Rabu, 13 April 2022 pukul 20.00 WIB.
https://hot.liputan6.com/read/4513270/mengenal-macam-macam-ekosistem-dan-
contohnya- dari-alami-hingga diakses pada Senin, 13 April 2022 pukul 21.30 WIB.
Pohon Bambu
Rumput liar
Putri malu
Pohon beringin
Kupu-kupu
PERCOBAAN 2
A. JUDUL
Ekosistem perairan
B. TUJUAN
Mengamati komponen-komponen yang terdapat pada ekosisten perairan.
C. ALAT DAN BAHAN
1. Alat tulis
2. Kaca Pembesar
3. Barometer
4. Termometer
D. LANDASAN TEORI
Ekosistem merupakan hubungan timbale balik antara komponen abiotik dengan
komponen biotik. Ekosistem dibagi menjadi 2:
1. Ekosistem Darat, yaitu hubungan timbale balik antara komponen abiotik dengan
komponen biotik yang terjadi di lingkungan darat. Contoh : Sawah, Hutan dan taman.
2. Ekosistem Perairan, yaitu hubungan timbal balik antara komponen abiotik dengan
komponen biotik yang terjadi di perairan. Contoh :Kolam, Laut, Danau, dan lain-lain.
E. CARA KERJA
1. Menentukan satu ekosistem buatan disekitar
2. Mengamati komponen abiotiknya yang meliputi air, udara dan cahaya.
3. Mengamati komponen biotiknya
4. Mencatat data pada tabel dalam lembar kerja
5. Membuat kesimpulan secara singkat
F. HASIL PENGAMATAN
Tabel 2. 5 komonen abiotik ekosistem perairan
NO Komponen Abiotik Kondisi/keadaan
Air Sedikit keruh
Udara Cukup
Cahaya Sangat cukup
Tanah Subur
2. Penyusun komponen biotik pada ekosistem darat adalah Makhluk hidup yang
hanya bisa bertahan hidup di daratan, sedangkan penyusun komponen biotik pada
ekosistem perairan merupakan Makhluk hidup yang hidupnya di air dan ada pula
makhluk hidup yang dapat hidup di darat dan di air, yaitu hewan amfibi.
H. PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil pengamatan pada ekosistem perairan buatan yaitu sungai, kami
menemukan komponen biotik dan abiotic yang jumlahnya terbatas. Komponen abiotic
yang terdapat pada akuarium yaitu batuan, kayu lapuk,dan air. Sementara komponen
biotiknya yaitu ada tanaman air, ikan hias. Komponen biotik maupun abiotic memiliki
jumlah yang sangat terbatas, berbeda dengan komponen biotik dan abiotik yang terdapat
di ekosistem alami.
I. KESIMPULAN
Ekosistem perairan buatan sangat terbatas jumlah komponen biotiknya. Jika
ekosistem darat komponen abiotik yang paling utama adalah tanah, maka ekosistem
perairan komponen abiotik yang paling utama adalah Air.
J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta,M.(2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: Universitas Terbuka.
K. KESULITAN YANG DIALAMI
Tidak ada kesulitan dalam praktikum ini.
L. FOTO
Gambar 1. Sungai
Gambar 2. Ikan
Gambar 3. Lumut
Disusun oleh :
Dilakukan pengamatan
setiap 24 jam dan 48 jam
Menutup gelas dengan Dilakukan pencatatan
dan diukur panjang akar
kertas timah dan analisa hasil
kecambah dengan
penggaris
F. HASIL PEGAMATAN
Tabel 1.1 Pengaruh Deterjen Terhadap Tumbuhan
1 4 mm 3 mm 5 mm 15 mm 6 mm 19 mm 22 mm
2 6 mm 17 mm 4 mm 10 mm 7 mm 3 mm 7 mm
3 3 mm 5 mm 0 mm 1 mm 0 mm 6 mm 6 mm
4 2 mm 14 mm 0 mm 10 mm 10 mm 18 mm 3 mm
5 8 mm 0 mm 11 mm 2 mm 2 mm 9 mm 25 mm
6 2 mm 6 mm 6 mm 0 mm 0 mm 2 mm 20 mm
7 0 mm 5 mm 3 mm 4 mm 14 mm 8 mm 5 mm
8 3 mm 5 mm 0 mm 1 mm 24 mm 20 mm 17 mm
9 0 mm 10 mm 2 mm 4 mm 20 mm 4 mm 3 mm
10 4 mm 1 mm 2 mm 3 mm 6 mm 8 mm 4 mm
Jumlah 32 mm 66 mm 33 mm 50 mm 89 mm 97 mm 112 mm
1 20 mm 18 mm 9 mm 33 mm 25 mm 25 mm 60 mm
2 21 mm 24 mm 6 mm 23 mm 27 mm 25 mm 32 mm
3 17 mm 19 mm 10 mm 21 mm 16 mm 28 mm 33 mm
4 2 mm 30 mm 6 mm 20 mm 25 mm 30 mm 25 mm
5 11 mm 5 mm 25 mm 25 mm 30 mm 23 mm 63 mm
6 5 mm 22 mm 7 mm 20 mm 10 mm 37 mm 60 mm
7 0 mm 26 mm 4 mm 29 mm 25 mm 21 mm 33 mm
8 7 mm 7 mm 2 mm 7 mm 33 mm 25 mm 45 mm
9 1 mm 20 mm 5 mm 25 mm 25 mm 40 mm 15 mm
10 5 mm 6 mm 6 mm 15 mm 35 mm 16 mm 16 mm
Rata-rata
Panjang 12,15 5,65 13,40 17,00 18,35 24,70
kecambah 3,83 mm mm mm mm mm mm
hari1+har
i2
mm
Grafi k 2.2.
Rata-Rata
30
25 24.7
20
18.35
17
15
13.4
12.15
10
5 5.65
3.83
0
100% 50% 25% 2,50% 6,25% 3,10% Kontrol
Grafik 2.2 Grafik rata-rata pertumbuhan kecambah per konsentrasi pada 48 jam.
G. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1) Apa fungsi larutan 0 (control)?
Jawab : Larutan 0 (control) berfungsi sebagai pembanding dengan larutan yang
dicampur dengan deterjen, dan larutan (0) control membuktikan bahwa kacang hijau
yang mengalami pertumbuhan paling baik terdapat pada larutan control.
2) Apa kesimpulan anda bila pada larutan 0 (control) ada kacang hijau yang mati?
Jawab : Apabila pada larutan control terdapat kacang hijau yang mati, maka dapat
disimpulkan bahwa benih kacang hijau tersebut kurang berkualitas / mandul.
3) Mengapa pertumbuhan kacang hijau di dalam gelas piala harus ditutup dengan kertas
timah?
Jawab : Kertas timah berfungsi untuk mengurangi intensitas cahaya matahari yang
masuk. Karena intensitas cahaya sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan kacang
hijau, apabila kacang hijau ditempatkan pada tempat terlalu terang maka kacang
hijau akan lama tumbuh dan jika tumbuh, warnanya menjadi merah sehingga
berkualitas tidak baik.
H. PEMBAHASAN
Pencemaran lingkungan dapat disebabkan oleh alam itu sendiri dan kegiatan
manusia. Salah satu zat pencemaran yang digunakan sehari – hari adalah deterjen serbuk.
Deterjen merupakan bahan kimia yang digunakan untuk mencuci pakaian. Kebiasaan
buruk setelah mencuci, air deterjen dibuang begitu saja sehingga dapat mencemari
lingkungan sekitar pembuangan. Hal tersebut tentunya berpengaruh pada air dan tanah
disekitar lingkungan pembuangan yang akan berdampak pada pertumbuhan dan
perkembangan makhluk hidup.
Berdasarkan percobaan, pengaruh deterjen terhadap perkecambahan kacang hijau
dibuktikan dengan rata – rata panjang kecambah. Dapat dilihat pada grafik pertumbuhan
kecambah kacang hijau, konsentrasi larutan deterjen tertinggi yaitu konsentrasi 100%
memiliki hasil pertumbuhan kecambah yang paling rendah, sedangkan semakin rendah
konsentrasinya, pertumbuhan kecambahnya semakin meningkat. Jika dibandingkan
dengan larutan control (tanpa deterjen) menunjukkan pertumbuhan kecambah yang
tertinggi yaitu dengan rata – rata 24,7 mm.
Salah satu faktor perkecambahan yang memepengaruhi percobaan ini adalah air.
Air merupakan salah satu faktor luar yang sangat penting dalam perkecambahan, karena
penyerapan air merupakan tahap awal perkecambahan biii. Air berperan penting untuk
mengaktifkan sel-sel yang bersifat embrionik di dalam biji, melunakkan kulit biji dan
menyebabkan mengembangnya embrio dan endosperm, fasilitas untuk masuknya oksigen
ke dalam biji, mengencerkan protoplasma dan media angkutan makanan dari endosperm
atau kotiledon ke daerah titik-titik tumbuh. Dengan demikian, pencemaran air berdampak
negative bagi proses perkecambahan tanaman. Hal tersebut dipengaruhi oleh kandungan
yang terdapat di dalam detergen yang dapat menurunkan proses pelarutan oksigen dalam
air. Sehingga, semakin banyak kandungan detergen dalam larutan, maka akan semakin
menghambat proses perkecambahan biji kacang hijau. Hal ini sesuai dengan data yang
kami peroleh pada grafik 1, bahwa perkecambahan biji kacang hijau akan semakin
lambat apabila larutan deterjen yang digunakan semakin tinggi konsentrasinya. Berbeda
halnya dengan perlakuan kontrol yang tidak terdapat deterjen didalamnya, maka proses
perkecambahan menunjukkan pertumbuhan yang terus meningkat. Hal ini dapat dilihat
dari panjang akar biji kacang hijau yang telah tumbuh. Pada perlakuan kontrol tidak
terdapat pencemaran air, sehingga proses perkecambahan berjalan dengan baik, karena
tidak terdapat adanya hambatan.
Hasil praktiktum tersebut menunjukkan bahwa deterjen mempengaruhi
pertumbuhan kecambah kacang hijau. Bahan kimia yang terkandung dalam deterjen
menghambat proses pertumbuhan kacang hijau. Tentunya hal ini membuktikan bahwa
pencemaran yang diakibatkan deterjen mempengaruhi kesehatan lingkungan dan
ekosistem yang ada. Pencemaran ini perlu ditangani dengan serius supaya tidak
menyebabkan kerusakan lingkungan menjadi lebih parah.
I. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil percobaan, dapat disimpulkan bahwa pencemaran lingkungan
menyebabkan kerusakan lingkungan dan ekosistem yang ada.
J. DAFTAR PUSTAKA
https://rayiheristyaraelf.wordpress.com/2012/12/19/laporan-percobaan-pengaruh-
deterjen- terhadap-pertumbuhan-kacang-hijau/ diakses pada hari Rabu, 13 April 2022
pukul 08.10 WIB.
https://www.ilmiahku.com/2019/05/Laporan-Praktikum-Pengaruh-Deterjen-Terhadap-
Perkecambahan.html diakses pada hari Senin, 13 April 2022 pukul 20.00 WIB.
Darmono. (2001). Lingkungan Hidup dan Pencemaran: Hubungannya dengan
Toksikologi Senyawa Logam. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia.
Rumanta, Maman, dkk.2021. Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan : Universitas
Terbuka Palar, Heryando.1994. Pencemaran dan Toksikologi Logam Berat. Jakarta :
Rhineka Cipta
K. KESULITAN YANG DIALAMI
Pada praktikum ini kami hanya sedikit menemui kesulitan dalam memberkan perlakuan,
dibutuhkan ketelitian.
L. FOTO PRAKTIKUM
7 buah gelas berisi larutan deterjen dengan konsentrasi 100% sampai 3,1% dan kontrol yang diisi
dengan 10 kacang hijau