Anda di halaman 1dari 38

BAB III

MODAL
KERJA
• Modal kerja adalah : merupakan sejumlah kekayaan yang
dimiliki perusahaan dalam suatu periode
tertentu yang digunakan untuk membiayai
kegiatan perusahaan.

• Manajemen Modal Kerja adalah : suatu kegiatan yang


mengatur sumber dan penggunaan modal kerja.
Konsep Modal Kerja

• Beberapa konsep modal kerja :

1. Modal Kerja Kuantitatif

2. Modal Kerja Kualitatif

3. Modal Kerja Fungsional

4. Modal Kerja Potensial


• Modal Kerja Kuantitatif :
sejumlah dana yang dimiliki perusahaan
yang tertanam dalam aktiva lancar,
meliputi : kas, efek, piutang dan
persediaan.

• Modal Kerja Kualitatif :


sejumlah dana yang dimiliki perusahaan
yang benar – benar dapat digunakan
untuk membiayai kegiatan perusahaan
(merupakan kelebihan jumlah aktiva
lancar dikurangi hutang lancar).
A. MODAL KERJA
• Manajemen Kerja Fungsional :
sejumlah dana yang dimiliki perusahaan
yang didasarkan pada fungsi dana didalam
menghasilkan pendapatan.

• Manajemen Kerja Potensial :


dana yang dimiliki perusahaan yang akan
menghasilkan Current Income, meliputi :
efek dan profit margin.

A. MODAL KERJA
Contoh :
• Diketahui : Aktiva Lancar :
Kas = 1.000.000,-
Efek = 1.500.000,-
Piutang = 600.000,-
Persediaan = 700.000,-
3.800.000,-
Aktiva Tetap :
Tanah = 3.000.000,-
Gedung = 3.500.000,-
Mesin = 500.000,
7.000.000,-
Depresiasi tiap tahun untuk :
- Gedung adalah 10%
- Mesin adalah 45%
Penjualan kredit dgn profit margin 35%. Utang lancar Rp 500.000

Ditanyakan : Manajemen Kerja Kuantitatif dst !


Jawab :

• Manajemen Kerja Kuantitatif = Rp. 3.800.000,-

• Manajemen Kerja Kualitatif =


AL – HL = 3.800.000 – 500.000 = 3.300.000

• Manajemen Kerja Fungsional =


Kas = 1.000.000
Persediaan = 700.000
Piutang Profit = 390.000 (100%-35%x600.000)
Dep.Gedung = 350.000
Dep. Mesin = 225.000
2.665.000

• Manajemen Kerja Potensial =


Efek = 1.500.000
Profit Margin = 210.000
1.710.000
Soal No.1
Diketahui : Aktiva Lancar :
Kas = 8.765.000,-
Efek = 4.000.000,-
Piutang = 6.354.500,-
Persediaan = 10.247.750,-

Aktiva Tetap :
Tanah = 20.000.000,-
Gedung = 25.000.000,-
Mesin = 14.850.000,-

Hutang Lancar = 5.000.000,-


Depresiasi tiap tahun untuk : - Gedung adalah 5%
- Mesin adalah 10%
- Penjualan kredit dgn profit margin 30%
Ditanyakan : Modal Kerja Kuantitatif, Kualitatif, Potensial dan Fungsional!
Jenis Modal Kerja
• Dibedakan menjadi 2 macam :

1. Modal Kerja Permanen, dibedakan :


* modal kerja Primer
* modal kerja Normal

2. Modal Kerja Variabel, dibedakan :


* modal kerja Musiman
* modal kerja Siklis
* modal kerja Darurat
1. Modal Kerja Permanen adalah : modal kerja yang harus
selalu ada dalam perusahaan untuk
menjalankan fungsinya dalam satu periode.

* Modal Kerja Primer : modal kerja yang harus dimiliki


perusahaan untuk menjamin
/ menjalankan kontinuitas
perusahaan .

* Modal Kerja Normal : modal kerja yang


dimiliki perusahaan
untuk menjalankan luas
produksi pada kapasitas
normal.
2. Modal Kerja Variabel : modal kerja yang diperlukan
perusahaan pada saat tertentu
dan jumlahnya berubah – ubah
sesuai keadaan dalam 1 periode.
* Modal Kerja Musiman : sejumlah modal kerja
yang berubah – ubah sesuai dengan
fluktuasi perubahan musim.
* Modal Kerja Siklis : sejumlah modal kerja
yang berubah – ubah sesuai dengan
permintaan produk.
* Modal Kerja Darurat : sejumlah modal kerja
yang berubah – ubah karena keadaan
darurat yaitu tidak diketahui sebelumnya.
(ex: gempa bumi, banjir, mogok karyawan
dll)
Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi
Berat/Kecilnya Modal Kerja :

1. Volume Penjualan

2. Kebijaksanaan – Kebijaksanaan yang Ditetapkan


Oleh Perusahaan.

3. Pengaruh Musim.

4. Kemajuan Teknologi
1. Volume Penjualan
Pada tingkat penjualan yang tinggi perusahaan
memerlukan modal kerja yang tinggi dan pada
tingkat penjualan yang rendah modal kerja yang
diperlukan perusahaan juga rendah.

2. Kebijaksanaan – Kebijaksanaan yang Ditetapkan


Oleh Perusahaan.
Contoh :
pada politik penjualan kredit, jangka waktu
piutang akan berpangaruh terhadap modal
kerja dalam suatu perusahaan.
3. Pengaruh Musim.
Pergantian musim akan mempengaruhi tingkat
penjualan dan besar / kecilnya modal kerja yang
dibutuhkan.

4. Kemajuan Tekhnologi
Kemajuan / Perkembangan tehnologi
mengakibatkan proses produksi lebih cepat.Dalam
jangka panjang akan lebih ekonomis sehingga
mengurangi modal kerja tetapi dalam jangka
pendek untuk membeli alat – alat investasi baru
diperlukan modal kerja yang besar.
Modal Kerja , Risiko dan Hasil 
2 pendapat pengaruh terhadap penyediaan modal kerja yang
lebih dari cukup :

1. Modal kerja yang lebih akan mengurangi resiko dan


meningkatkan laba / hasil.
Hal ini didasarkan bahwa dengan modal kerja yang
cukup maka perusahaan akan diarahkan untuk
menghasilkan laba yang lebih tinggi dengan
melakukan ekspansi / perluasan.

2. Modal kerja yang lebih dari cukup mengurangi resiko dan


menurunkan laba.
• Modal kerja yang lebih dari cukup maka
diperlukanbiaya penyimpanan/peralatan sehingga
laba akan turun.
Manajemen Modal Kerja
Hal – hal yang termasuk dalam manajemen modal kerja
adalah :
1. Perencanaan Besarnya Kebutuhan Modal Kerja
Perencanaan ini dipengaruhi oleh 2 faktor :
* Periode perputaran modal kerja
* Besarnya pengeluaran kas setiap hari.
2. Sumber- Sumber Pemenuhan Modal Kerja
3. Penggunaan Modal Kerja
4. Laporan Sumber dan Penggunaan Modal Kerja
1. Perencanaan Besarnya Kebutuhan
Modal Kerja
• Perncanaan ini dipengaruhi oleh 2 faktor :
a. Periode Perputaran Modal Kerja
yaitu : ditinjau pada saat kas yang dimiliki
disimpan kemudian ditanamkan ke
dalam komponen – komponen modal
kerja sampai menjadi kas kembali.
b. Siklus yang mempengaruhi besar/kecilnya
modal kerja ada 2 :
• 1) Secara kredit.
• 2) Secara tunai.
Perputaran modal kerja pada
perusahaan terbagi menjadi :
a) Perputaran modal kerja bagi perusahaan dagang.

* Secara Kredit
kas I barang piutang kasII

pembelian penjualan proses pgmpln piutg

* Secara tunai
kas I barang kas II

pembelian penjualan
Perputaran modal kerja pada
perusahaan terbagi menjadi :
b) Perputaran modal kerja bagi perusahaan manufaktur.
* Secara Kredit
kas I by baku
by. bhn penolong barang piutang kas II
by. tng kerja
by. overhead pabrik

pembelian proses produksi penjualan pros peng piut

* Secara Tunai
kas I by.bhn baku
by.bhn penolong barang kas II
by.tng kerj
by.overhead pabrik

pembelian proses produksi penjualan


“BAGAIMANA MENENTUKAN BESAR
KECILNYA MODAL KERJA “ ?

Kebutuhan modal kerja =


Periode per putaran modasl kerja X rata – rata kas per periode
Contoh :
Diketahui :
Hari kerja = 25 hari
Volume / hari = 3.000 unit
Persekot pembayaran bahan baku = 5 hari
Proses produksi = 4 hari
Penyimpanan barang digudang / akhir = 2 hari
Periode pembayaran (kredit) = 10 hari
Biaya – biaya terdiri :
- by. bahan baku = Rp. 3000 / unit
- by. bhn. Pembantu = Rp. 2000 / unit
- by. tenaga kerja langsung = Rp. 20.000 / hari
- by. adm & gaji pegawai = Rp. 5.000.000 / bulan
- Persediaan kas minimal = Rp. 1.000.000,-
Ditanyakan : Berapa besarnya kebutuhan modal kerja yang
harus disediakan ?
Jawab :
1. Menentukan periode perputaran modal kerja :

a) Untuk bahan baku terdiri :


- Persekot pembayaran bahan baku = 5 hari
- Waktu proses produksi = 4 hari
- Waktu untuk penyimpanan = 2 hari
- Waktu untuk penerimaan kas = 10 hari
21 hari

b) Untuk bahan pembantu, biaya tenaga kerja langsung,


biaya administrasi dan gaji pegawai :
= 21 hari – persekot pembayaran bahan baku
= 21 hari - 5 hari
= 16 hari
2. Kebutuhan modal kerja dihitung dari komponen –
komponen biaya yang dikeluarkan :

a) Biaya bahan baku


= volume/hari X biaya bahan baku/unit X periode perputaran modal kerja
= 3.000 x 3000 x 21
= 18.900.000,-

b) Biaya bhn pembantu


= volume/hari x by.bhn.pembantu x periode perputaran modal kerja
= 3.000 x 2000 x 16
= 9.600.000,-
c) By tenaga kerja langsung
= by tng kerja langsung x periode perputaran modal kerja
= 20.000 x 16
= 320.000,-

d) By adm & gaji peg. =


BOP
= x Periode perputaran modal kerja
Hari Kerja x Volume per hari

5.000.000
= x 16
25 x 3.000
= 1.066
3) Kebutuhan modal kerja :

- biaya bahan baku = 18.900.000


- biaya bahan pembantu = 9.600.000
- biaya tenaga kerja langsung = 320.000
- biaya overhead pabrik = 1.066
- persediaan kas minimal = 1.000.000
Kebutuhan Modal Kerja dalam 1 periode = 29.821.066,-
2. Sumber- Sumber Pemenuhan
Modal Kerja
Dapat dipenuhi dari 2 sumber :

a. Dana Intern (dari dalam perusahaan)


Diambil dari laba ditahan / cadangan laba,
penjualan aktiva tetap, keuntungan
penjualan surat – surat berharga diatas
harga nominal dan cadangan penyusutan
jika terjadi penjualan.

b. Dana Ekstern
Dipenuhi dari lembaga pemberi kredit /
Bank, Supplier, Investor..
3. Penggunaan Modal Kerja
a. Penggunaan Aktiva Lancar yang menyebabkan
turunnya modal kerja :
Pembayaran kerugian dalam kegiatan operasional
perusahaan, pembayaran kerugian – kerugian
karena penjualan surat surat berharga, dan
kerugian insidentil (pada saat tertentu),
pembayaran utang jangka panjang, utang hipotik,
utang obligasi, pembelian aktiva tetap, prive,
pengambilan dividen oleh pemilik dalam PT, dan
pensiun pegawai, dana asuransi pegawai yang jadi
AL.

b. Penggunaan aktiva lancar yang tidak merubah modal kerja


dan hanya mengakibatkan perubahan bentuk :
Pembelian barang dagangan, pembelian bahan
baku secara tunai, perubahan bentuk piutang ke
bentuk piutang lain.
4. Laporan Sumber dan
Penggunaan Modal Kerja

• Laporan perubahan modal kerja yangmenunjukkan


penurunan / kenaikan modal kerja secara rinci dari
tahun ke tahun serta penyebabnya diperlukan
manajemen sebagai dasar perencanaan, pengelolaan,
dan pengawasan.
Cara Pemenuhan Kebutuhan
Dana
• Dalam pemenuhan dana perusahaan harus dibedakan
antara :

1. Modal kerja “Parsial” (bagian)

2. Modal kerja “Total” (menyeluruh), dibedakan :


➢ Modal yang konstan = modal permanen
yang harus ada
➢ Modal yang variabel = modal yang
berubah – ubah diatas kebutuhan modal
tetap.
Contoh Soal Modal
Kerja
secara Parsial dan Total :
Tabel AL. PT. KOMPAK triwulan I s/d IV

Keterangan Triwulan Triwulan Triwulan Triwulan Total


I II III IV
Kas 1.500.000 1.000.000 1.100.000 1.200.000 4.800.000
Piutang 2.500.000 3.000.000 1.750.000 2.000.000 9.250.000
Prsdiaan brg 1.750.000 2.000.000 1.250.000 2.250.000 7.250.000
AL yg lain 500.000 750.000 750.000 1.000.000 3.000.000

6.250.000 6.750.000 4.850.000 6.450.000 24.300.000


 Secara Parsial 

• Secara Parsial dilihat Kebutuhan Maksimal dan Minimal masing – masing


komponen untuk batas “Penyediaan dana” yang dibutuhkan (agar tidak
terlalu besar /kecil).

Keterangan Maksimum Minimum


Kas 1.500.000 (I) 1.000.000 (II)
Piutang 3.000.000 (II) 1.750.000 (III)
Persediaan br dgan 2.250.000 (IV) 1.250.000 (III)
AL yang lain 1.000.000 (IV) 500.000 (I)
7.750.000 4.500.000
• dana yang disediakan antara :
4.500.000 – 7.500.000
• sisa yang tidak digunakan disimpan sementara untuk
memperoleh bunga.
 Secara Total 

• Pemenuhan kebutuhan dana total :


Triwulan I 6.250.000
Triwulan II 6.750.000
Triwulan III 4.850.000
Triwulan IV 6.450.000
24.300.000
➢ Dari pemenuhan dana secara total harus ditentukan besarnya modal
optimum yang merupakan pemenuhan kebutuhan modal yang harus
dipenuhi dengan kredit jangka panjang daripada kredit jangka pendek.

➢ Tingkat bunga jangka panjang dan jangka pendek tingkat bunganya


berbeda sehingga perlu diperhitungkan “Optimum Modal”
➢ Menurut JL. MEIJ untuk menghitung optimum modal mereka perlu
perhitungan “jangka waktu kritis” yaitu merupakan jangka waktu dimana
biaya kredit jangka panjang = biaya kredit jangka pendek.
Rumus untuk menghitung
jangka waktu kritis :

1) Berdasarkan satuan hari = 365


Pl – Pc
x 1 hari
Pk – Pc

Pl – Pc
12 x 1 bulan
2) Berdasarkan satuan bulan = Pk – Pc
Keterangan :
PI = tingkat bunga kredit jangka panjang dalam %
Pk = tingkat bunga kredit jangka pendek dalam %
Pc = tingkat bunga simpanan uang di Bank dalam %
 Rumus tersebut berlaku hanya jika Pk > PI > Pc 
Jika jangka waktu kritis lebih lama dari jangka waktu kebutuhan dana dari
kredit maka dipenuhi dari utang jangka pendek.
Jika jangka waktu kritis lebih pendek dari jangka waktu pemenuhan
dana maka dipenuhi dari utang jangka panjang.
Contoh :

Diketahui :
- Tingkat bunga kredit jangka panjang = 18%
- Tingkat bunga kredit jangka pendek = 20%
- Tingkat bunga simpanan uang di Bank = 15%

Kebutuhan modal suatu perusahaan untuk Tahun 2007 :


1) untuk 1 Januari s/d 31 Maret = Rp. 6.250.000,-
2) untuk 1 April s/d 30 Juni = 6.750.000,-
3) untuk 1 Juli s/d 30 September = 4.850.000,-
4) untuk 1 Oktober s/d 31 Desember = 6.450.000,-
Jumlah Rp. 24.300.000,-
Jawaban :
1) Jangka waktu kritis berdasarkan satuan hari :
PI – Pc
365 x 1 hari
Pk – Pc

18 – 15
365 x 1 hari = 219 hari
20 – 15

2) Jangka waktu kritis berdasarkan satuan bulan :


PI – Pc
12 x 1 bulan
Pk – Pc

18 – 15
12 x 1 bulan = 7.2 bulan / 7 bulan
20 – 15
Perhitungan pemenuhan
kebutuhan modal kerja :

Keterangan (I) (II) (III) (IV) Jumlah


1/1 - 31/3 1/4 - 30/6 1/7 - 30/9 1/10 - 31/12 (Rp)

Kbhan modal 6.250.000 6.750.000 4.850.000 6.450.000 24.300.000


Gol. mod. I 4.850.000 4.850.000 4.850.000 4.850.000

1.400.000 1.900.000 0 1.600.000


1.400.000 1.400.000 - 1.400.000 4.200.000
Gol. mod. II
0 500.000 - 200.000
Gol. mod. III - 200.000 - 200.000 400.000
- 300.000 - -
Gol. mod. IV - 300.000 - - 300.000
Pengelompokan modal berdasarkan
perhitungan pemenuhan kebutuhan dana
:

Gol. Nilai Wkt Jk. waktu Pmnhan mod. yg


Modal modal dibutuhkan kritis menguntungkan
(Rp)
I 4.850.000 365 hari 219 hari Kredit jk. Panjang
II 1.400.000 272 hari 219 hari Kredit jk. Panjang
III 200.000 154 hari 219 hari Kredit jk. Pendek
IV 300.000 92 hari 219 hari Kredit jk. Pendek

➢ Jadi jumlah modal optimum adalah :


sejumlah modal yang dipenuhi dengan kredit jangka panjang
yaitu Rp. 4.850.000,- (modal I) + Rp. 1.400.000,- (modal II)
= Rp. 6.250.000,-
SELESAI

Anda mungkin juga menyukai