By. Winda, perempuan, usia 4 bulan, masuk ke ruang perawatan di RS tempat anda
bekerja dengan diare kronis tanpa dehidrasi sejak 2 minggu SMRS.
Ibu mengeluhkan muntah berulang dengan BAB cair, tidak terdapat ampas, dan
terkadang disertai bercak kemerahan pada feses sejak 2 minggu terakhir, yaitu sejak
ibu menggunakan susu formula ABC 0 – 6 bulan.
Ibu mulai memberikan susu formula karena ASI mulai sedikit. Pada riwayat
keluarga, diketahui ayah penderita asma dan ibu penderita rhinitis alergi. Anak minum
susu formula ABC 8 x 120 mL.
Sejak usia 1 bulan, ibu memperhatikan suara napas terdengar bunyi grok-grok dan
kulit di pipi dan lipatan tangan dan kaki teraba kasar dan kering.
Melakukan pemeriksaan lab DPL, IgE total dan IgE spesifik susu sapi, atau uji eliminasi provokasi
RDA 100-120 kcal/kg/hr = 600-720 kcal (BB target 6 kg) = 895 mL- 1075 mL
Ibu mengatakan anak makan padat, berupa nasi tim berisi bakso/nuget/tempe/tahu,
dan sayur sop 3x/hari dengan jumlah yang sedikit (@ 1-2 sendok makan dewasa
setiap makan). Oleh karena itu, ibu memberikan susu DEF 8 x 90 mL (75 ml air
ditambah 1,5 sendok takar = 21 g), namun anak hanya bisa mengonsumsi 50-60 mL
setiap kali minum. Anak tampak cepat lelah ketika minum melalui botol susu, sering
berhenti, dan tidak aktif.
Pada pemeriksaan fisik ditemukan BB 7 kg, PB 71 cm. Anak sadar, tidak sesak
dan sianosis. FP 32x/mnt, FN 115 x/mnt, dan Suhu = 36,8 0C. Pada
pemeriksaan tampak konjungtiva tidak pucat, dan sklera tidak ikterik.
Pemeriksaan jantung didapatkan wide fix-split S2, murmur dan gallop
disangkal. Pemeriksaan paru dan abdomen tidak terdapat kelainan. Akral
teraba hangat dan perfusi perifer baik.
Tugas
o Menjelaskan apakah terdapat hubungan antara susu formula yang
digunakan dengan kondisi yang dialami pasien
o Lakukan tata laksana dan asuhan nutrisi pediatrik pada pasien ini
Pengenceran sufor kurang tepat (75 mL + 1,5 sendok takar = 21 g), seharusnya
untuk @75 mL + 2,5 sendok takar = 35 g. anak hanya mampu mengonsumsi 50-60
mL.
Laki-laki, 13 bulan, BB 7 kg (-3SD), PB 71 cm (-2SD < TB/U < -3SD) = Stunting
Personde 5-6x120 mL
Anak laki-laki,usia 2 tahun 2 bulan dengan berat badan BB : 9.2
kg, TB : 82 cm, didiagnosis dengan PDA.
Rencana tindakan transcatheter PDA closure dengan
menggunakan device Amplatzar Duct Occluder (ADO).
• Riwayat makan :
– Makan utama 3 x sehari yang terdiri dari nasi dan lauk- pauk yang terdiri dari ayam, telur, ikan dan
sayur tetapi jarang dihabiskan, hanya 4-6 sendok makan sekali makan.
Suka makan cemilan makanan ringan (wafer dan chiki).
– susu dancow 3 x 100 ml = 300 mL/hr = 201 kcal/hr
– Tidak ada riwayat alergi makanan
Pra tindakan
24 jam makan dan mnm ssuai sblmnya
6 jam susu ons atau makan padat terakhir
2 jam clear fluid (air jus (jgn ada serat) teh manis diutamakan kandungan karbo (karbohidrat loading)
Pasca tindakan
2 jam clear fluid
Dlm 24 jam blh Mknn cair
Dlm 72 jam bs makan biasa ssuai RDA : 100x Bb ideal
Pemeriksaan Radiologis
Foto abdomen 2
posisi
Tampak dilatasi usus
Pada sentral
abdomen
Tak tampak udara di
usus
Di daerah distal
Tampak distensi
kolon (+), air fluid
level negatif, step
ladder negative.
Kesan :
Ileus obstruktif
Kontraindikasi mutlak pemberian nutrisi enteral ec/ Perdarahan saluran cerna masif Rencana
pemberian nutrisi parenteral
Puasa
RDA 120 kcal/kg/hari =648 kcal/hr
Keb cairan = 500 mL/hari
TPN REE WHO 0-3th = 61 (5,4) -51 = 329,4 -51 = 278,4 kcal/hr
TPN schofield dkali faktor stress = 365 kal/hr
Bedah mayor dkali 1,4
Pasca tindakan tny brp panjang usus yg dpotong, perdarahan brp bny,
Pasca tindakan
0-12 bl mulai enteral 10 ml/kg tiap 2-3 jam = 50 ml tiap 2-3 jam
Bolus atau kontinyu
Bolus itu lbh alamiah tp kl reseksinya bny penyerapan terganggu jd pakai kontinyu
Elektrolit
Na: 2- 4 mEq/kg/hr
K: 2-3 mEq/kg/hr
Cl :2-3 mEq/kg/hr
Ca: 1-2 mEq/kg/hr
Mg: 0,5 mEq/kg/hr
Pasien ini dpt 10-14 gram protein = 10/6,25 sampai 14/6,25 =1,6 – 2,24 g N
Kalori non protein (NPC) = kalori total- kalori protein = 278, 4 Kcal –( 41,7 atau 55,7 )=236,7- 222,7 kal
NPC: N =total kalori non protein dibagi dg gram protein
( 222,7- 236,7 ) : (1,6-2,24) = 139 - 105
Rasio NPC : N rasio
sgt stres 80: 1
Stress 100:1
Tdk stress 150:1