Anda di halaman 1dari 3

Nama : Yurni Irang

Npm : 2040403085
Mk : Bisnis Internasional
Jawaban PTS
Menurut saya terciptanya kebijakan Bisnis E-commerce lintas negara, dimana perkembangan
dunia bisnis yang cukup pesat munculnya bisnis baru yaitu bisnis e- commerce. Bisnis e-commerce
merupakan jenis bisnis yang bebasis dunia internet. Bisnis e-commerce merupakan bisnis yang
potensial yang serba modern ini karena didukung oleh perkembangan teknologi serta industri
telekomunikasi dan informaasi. Internet yang sudah menjadi kebutuhan bagi setiap orang
merupakan pemicu menjamurnya e-commerce saat ini, karena dengan adanya internet kegiatan
apa saja bisa mempermudah diakses termasuk kegiatan bisnis. Yang dimana perdagangan
internasional memberikan dampak positif maupun negatif bagi negara, dampak positif diantaranya
mempererat hubungan persahabatan antar negara, meningkatkan kesejahteraan suatu negara,
membuka dan memperluas lapangan pekerjaan, sebagai sumber pemasukan negara, mendorong
majunya ilmu pengetahuan dan teknologi. Disamping dampak positif yang diberikan, perdagangan
internasional juga memberikan dampak negatif bagi suatu negara yang terlibat antaranya
persaingan yang tidak sehat dalam perdagangan internasional, industri kecil yang tidak mampu
bersaing akan gulung tikar, serta munculnya penjajahan ekonomi oleh negara yang lebih maju.
Dengan adanya perdagangan internasional ini membawa dampak positif yang cukup luas bagi
perekonomian pada suatu negara. Negara pengekspor ataupun pengimpor tersebut mendapatkan
keuntungan dengan adanya perdagangan internasional. Negara pengekspor tersebut memperoleh
pasar sedangkan negara pengimpor memperoleh kemudahan untuk dapat mendapatkan barang
yang dibutuhkan.
Dampak positif Perdagangan Internasional,antara lain:
1. Timbulnya spesialisasi (pengkhususan) produksi. Dalam hal ini setiap negara dapat
memproduksi barang-barang yang sesuai dengan situasi dan kondisi yang dimiliki negara
tersebut, baik yang berhubungan dengan iklim, kekayaan alam, kemampuan, atau keahlian yang
dimilikinya. Dengan spesialisasi tersebut, akan mampu menghasilkan jumlah produk yang lebih
besar dan biayanya lebih murah, sehingga harganya pun bisa lebih rendah. Contoh Indonesia
memproduksi minyak bumi, gas, timah, tembaga, dan kayu lapis; Australia memproduksi
daging, susu, dan wol; dan sebagainya. Dengan kondisi tersebut maka akan terjadi pembagian
kerja internasional dalam memproduksi barang dan jasa sehingga setiap negara tidak perlu
memikirkan bagaimana cara memproduksi semua barang dan jasa yang dibutuhkannya.
2. Timbulnya kerjasama internasional. Melalui perdagangan internasional yang saling
menguntungkan akan menimbulkan keinginan untuk melakukan kerjasama di bidang-bidang
lain, seperti bidang politik, sosial, budaya, pertahanan dan keamanan, dan sebagainya. Hal ini
akan mendukung tercapainya persahabatan antarnegara dan perdamaian dunia.
3. Mendorong terjadinya inovasi produksi. Dengan meningkatnya perdagangan internasional,
maka para pengusaha di dalam negeri akan terus berusaha mengembangkan produksinya agar
tidak tergilas oleh pengusaha luar negeri yang menjual produknya di Indonesia.
4. Meningkatnya pemasukan devisa negara, sehingga penerimaan Negara akan semakin besar. Hal
ini tentu akan meningkatkan kemampuan Negara untuk melaksanakan pembangunan nasional.
5. Semakin terpenuhinya alat pemuas kebutuhan. Dengan adanya perdagangan internasional,
maka kebutuhan masyarakat akan barang dan jasa yang sebelumnya tidak ada di dalam negeri,
dapat dipenuhi dengan cara mengimpor barang dan jasa tersebut dari negara lain. Dengan
demikian selera konsumsi masyarakat akan semakin terpenuhi.
Sementara itu dampak negatif dari perdagangan internasional bagi perekonomian Indonesia antara
lain:
1. Timbulnya ketergantungan terhadap negara lain. Apalagi jika barang dan jasa yang dibutuhkan
bangsa kita itu memang tidak bisa diproduksi di dalam negeri, maka ketergantungan terhadap
luar negeri akan semakin tinggi. Akibatnya pemenuhan kebutuhan akan barang/ jasa tersebut
menjadi sangat labil, terutama jika negara pemasok menghentikan pasokannya.
2. Kemungkinan munculnya penjajahan ekonomi oleh negara lain. Apabila produk dalam negeri
kita tidak mampu mengimbangi produk barang-barang impor (dari luar negeri), maka produk
kita akan tersisih, dan pasaran dalam negeri akan dikuasioleh produk barang-barang impor.
3. Timbulnya eksploitasi sumber daya alam dan sumber daya manusia. Untuk menghadapi
persaingan produk luar negeri, pengusaha kita cenderung melakukan eksploitasi terhadap
sumber daya alam maupun sumber daya manusia secara habis-habisan. Eksploitasi sumber daya
ini pada akhirnya akan merugikan bangsa kita sendiri, karena pengelolaan sumber daya menjadi
kurang efisien.
4. Adanya persaingan yang tidak sehat dalam perdagangan internasional.
5. Adanya pola konsumsi masyarakat yang meniru konsumsi negara lain yang lebih maju.
Globalisasi berdampak terhadap perdagangan Internasional baik positif maupun negatif dimana
dunia dianggap sebagai kesatuan yang semua daerah dapat terjangkau dengan mudah dan cepat
sisi perdagangan dan inventaris membuat semua orang bebas untuk berusaha dimanapun dan
kapanpun mereka mau apalagi didukung dengan era perdagangan bebas seperti tingginya tingkat
pengangguran, kemiskinan yang memprihatikan, produktivitas dan kualitas yang rendah sehingga
banyak pengusaha kecil dan menengah yang menjadi tumpuan rakyat hancur karena
perkembangan ekonomi dunia yang menjurus pada aktifitas globalisasi yang bergerak bebas dari
satu negara ke negara lain.

Sedangkan upaya yang harus dipersiapkan pelaku usaha di Indonesia dalam menghadapi hal
tersebut adalah
1. Melakukan penelitian
Sebelum masuk ke pasar global, kita harus melakukan penelitian dan memahami
kemungkinan dampak dari langkah bisnis yang diambil. Melakukan uji tuntas juga akan bisa
menjadi jalan mengetahui tentang beberapa perilaku budaya dari negara-negara yang menjadi
target pasar. Selain itu, kita bisa mempelajari kelayakan berbisnis ke negara-negara tertentu.
2. Menbentuk Tim
Untuk menghindari beberapa hal penting di pasar baru, kita perlu menyewa tim lokal yang
lebih memahami negara mereka masing-masing. Ini akan menghemat waktu dan menanamkan
sikap positif kepada penduduk setempat terhadap bisnis yang kita dirikan.
3. Bangun hubungan dekat dengan pebisnis lokal
Pada tahap awal, kita harus bekerja sama dengan perusahaan lokal terkemuka. Menciptakan
hubungan baik dengan agensi-agensi ini akan meminimalkan risiko finansial dari merambah
ke dunia bisnis baru. Untuk memperkuat atau memperkuat hubungan ini, kita perlu
membangun tim internal yang berkualifikasi.
4. Pelajari sistem pajak dan hukum
Untuk meminimalkan atau menghindari resiko komersial yang tidak perlu, kita harus
memahami persyaratan hukum disetiap negara.
5. Persiapkan Pemasaran dan Layanan
Setelah mendapatkan dokumen hukum yang tepat, kita harus mulai memasarkan barang dan
jasa secara global. Dengan bantuan internet, kita dapat mengiklankan produk dan layanan
melalui online.
6. Penguatan Daya Saing Ekonomi
Pemerintah meluncurkan Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi
Indonesia (MP3EI). MP3EI merupakan perwujudan transformasi ekonomi nasional dengan
orientasi yang berbasis pada pertumbuhan ekonomi yang kuat, inklusif, berkualitas, dan
berkelanjutan.
7. Penguatan Sektor UMKM
Pihak Kementerian Perindustrian juga tengah melaksanakan pembinaan dan pemberdayaan
terhadap sektor industri kecil menengah (IKM) yang merupakan bagian dari sektor UMKM.
Penguatan IKM berperan penting dalam upaya pengentasan kemiskinan melalui perluasan
kesempatan kerja dan menghasilkan barang atau jasa untuk dieskpor.
8. Perbaikan Infrastruktur
Dalam rangka mendukung peningkatan daya saing sektor riil, selama tahun 2010 telah
berhasil dicapai peningkatan kapasitas dan kualitas infrastruktur seperti prasarana jalan,
perkeretaapian, transportasi darat, transportasi laut, transportasi udara, komunikasi dan
informatika, serta ketenagalistrikan :
a) Perbaikan Akses Jalan dan Transportasi
b) Perbaikan dan Pengembangan Jalur TIK
c) Perbaikan dan Pengembangan Bidang Energi Listrik.

Anda mungkin juga menyukai