Anda di halaman 1dari 5

Nama : Reynard Lim

Kelas : XII-MIA
Pelajaran : Biologi
Guru Mata Pelajaran : Namira Nadratul Alvia, S.Pd

Evolusi

Pengertian Evolusi
Evolusi merupakan perubahan struktur tubuh makhluk
hidup yang berlangsung secara perlahan-lahan dalam waktu
yang sangat lama. Evolusi bersal dari bahasa latin yakni Evolvo
yang artinya membentang. Pengertian tentang konsep evolusi
dapat timbul baik secara alam maupun secara logika dari
pengertian tentang genetika.
Evolusi dalam kajian biologi berarti perubahan pada sifat-
sifat terwariskan suatu populasi organisme dari satu generasi
ke generasi berikutnya.Perubahan-perubahan ini disebabkan
oleh kombinasi tiga proses utama: variasi, reproduksi, dan
seleksi.
Charles Robert Darwin (1809-1882) Darwin menilai bahwa
evolusi terjadi melalui proses seleksi alam. Makhluk hidup yang
mampu menyesuaikan diri dengan alam dapat bertahan hidup.
Sementara makhluk hidup yang tidak dapat menyesuaikanm
diri dengan alam tidak akan bertahan hidup atau mati. Darwin
merupakan pelopor teori modern. Teori tentang evolusi
merupakan pengamatannya ketika berlayar dengan kapal
Beagle ke kepulauan Galapagos. Melalui pengamatan dan
kajian yang mendalam, akhirnya Darwin mengemukakan teori
evolusinya lewat buku berjudul On The Origin of Species by
Means of Natural Selection (Asal Mula Spesies yang Terjadi
Melalui Seleksi Alam). Buku tersebut diterbitkan pada 24
November 1859. Ada dua teori yang ada di dalam buku Darwin,
yakni spesies-spesies yang hidup sekarang ini berasal dari
spesies-spesies yang hidup dimasa lalu. Lalu seleksi alam
merupakan penyebab evolusi adaptif.

Dasar Teori Evolusi


Ide dasar yang mendasari teori evolusi adalah sebagai berikut:

 Makhluk hidup bervariasi dan beberapa variasi sifatnya


dapat diturunkan ke generasi selanjutnya.
 Setiap populasi cenderung bertambah banyak karena
setiap makhluk hidup memiliki kemampuan untuk
berkembang biak.
 Kenyataan atau fakta menunjukkan bahwa pertambahan
populasi tidak berjalan secara terus-menerus.
 Individu-individu berkompetisi dalam memperoleh
sumber daya agar dapat bertahan hidup.
 Sifat-sifat yang diwariskan milik beberapa individu
memungkinkan mereka dapat bertahan hidup dan
bereproduksi dalam keadaan lingkungan tertentu.
 Akibat dari seleksi alam tersebut, hanya individu adaptif
terhadap lingkungan mereka yang dapat bertahan hidup
dan menurunkan sifat adaptif tersebut melalui
reproduksi.

Faktor yang Mempengaruhi Evolusi


Dalam hukum Hardy-Weinberg, dinyatakan bahwa
frekuensi alel atau gen dalam populasi dapat tetap stabil serta
tetap berada dalam keseimbangan dari satu generasi ke
generasi selanjutnya dengan syarat:
 Jumlah populasi tersebut besar,
 Terjadinya perkawinan secara acak (random),
 Tidak terjadi mutasi maju atau balik,
 Tidak ada seleksi, dan
 Tidak ada migrasi.
Sementara faktor-faktor yang dapat menyebabkan
terjadinya perubahan keseimbangan frekuensi gen adalah
sebagai berikut:

Perkawinan tak acak


Tidak ada perkawinan yang benar-benar acak, yang
dipengaruhi oleh faktor pilihan.

Migrasi
Individu yang meninggalkan populasinya secara otomatis
akan membawa alel keluar, sementara individu yang masuk ke
sebuah populasi akan membawa alel ke populasi tersebut.
Pergerakan alel antarpopulasi ini disebut sebagai arus gen.

Hanyutan Genetik
Hanyutan genetik adalah perubahan frekuensi alel akibat
adanya populasi kecil yang terpisah dari populasi besar.

Seleksi Alam
Seleksi alam menyebabkan dua hal, yaitu:
 Organisme yang adaptif atau dapat menyesuaikan diri
dengan lingkungannya yang baru akan dapat
mempertahankan keberlangsungan hidupnya dan
berkembang biak.
 Organisme yang tidak adaptif atau tidak dapat
menyesuaikan diri dengan lingkungan barunya akan mati
atau pindah ke daerah lain yang tidak mengalami
perubahan lingkungan.

Mutasi
Mutasi gen merupakan perubahan struktur kimiawi dari
gen yang terjadi tanpa atau karena pengaruh faktor luar.
Perubahan materi genetik ini bersifat menurun. Contohnya
adalah penyakit molekuler Hb yang ditentukan oleh gen resesif
autosomal, yang dapat menyebabkan kelainan darah yang fatal
bila dalam keadaan homozigot.

Rekombinasi dan Seleksi


Rekombinasi gen dapat berlangsung melalui perkawinan.
Hal inilah yang membuat reproduksi seksual menjadi faktor
penting dalam proses evolusi. Berkaitan degan seleksi, pada
tahun 1985, Wilhelm Ludwig Johansen, menunjukkan bahwa:
 Seleksi sangat efektif terhadap rekombinasi pada
organisme yang melakukan perkawinan silang.
 Seleksi merupakan faktor pengarah, pembatas, dan
penstabil rekombinasi gen.

Faktor Terbentuknya Spesies Baru


Faktor penentu terbentuknya spesies baru adalah isolasi. Isolasi
mencegah terciptanya kembali keseragaman antarspesies melalui
hibridasi. Isolasi terbagi menjadi dua macam, yaitu:
 Isolasi geografi, yang dipisahkan oleh tempat.
 Isolasi reproduksi, yang dapat terjadi melalui isolasi ekologi,
isolasi musim, isolasi tingkah laku, isolasi mekanik, dan
isolasi gamet.

Isolasi Geografi
Isolasi geografi merupakan isolasi yang terjadi karena kondisi
atau keadaan alam. Isolasi ini terjadi saat organisme dari suatu
spesies melakukan perpindahan dari lingkungan lamanya ke
lingkungan baru yang berbeda dan dipisahkan oleh gunung, laut,
atau gurun.

Isolasi Ekologi
Isolasi ekologi terjadi karena dua spesies yang berkerabat dekat
terdapat di suatu daerah geografi yang sama, tapi pada habitat yang
berbeda.

Isolasi Musim
Isolasi musim terjadi karena masa kawin atau masa
kematangan gamet yang berbeda.

Isolasi Tingkah Laku


Isolasi tingkah laku terjadi karena adanya perilaku tertentu atau
ritual yang berbeda-beda sebelum terjadinya perkawinan. Misalnya
perkawinan pada burung bower. Sebelum kawin, burung bower
jantan akan mencoba menarik perhatian burung bower betina
dengan membangun sarang dari ranting yang dihiasi dengan benda
berwarna biru.
Setelah itu, burung bower jantan akan menari sambil
mengicaukan nada dengan beraneka suara. Setelah proses ritual
tersebut selesai, terjadilah perkawinan di antara burung bower
jantan dan burung bower betina.

Anda mungkin juga menyukai