PROPOSAL PENELITIAN
Oleh
MENI LANARTI
NIM 132018001
yang berhak didapatkan oleh seluruh warga negara indonesia. Melalui pendidikan
peradaban manusia yang hidup dan dihidupi oleh nilai-nilai atau visi yang
keluarga dan dari masyarakat di dapatkan setiap hari pada saat melakukan
1
Dalam hal ini guru dan kepala sekolah bersama-sama mempunyai
mental yang menyimpang dan tidak lagi merujuk pada norma-norma ke-
menteri pendidikan nasional nomor 39 tahun 2008 tanggal 22 juli 2008 (materi
pembinaan kesiswaan) tentang pembinaan budi pekerti luhur atau akhlak mulia,
2
sekolah yang aman, nyaman, bersih, tertib, indah, hubungan yang harmonis antar
warga sekolah, damai, dan sekolah yang asri karena banyak pohon yang tumbuh
dan terawat, sehingga proses belajar belajar di sekolah akan berjalan dengan baik.
sekolah siswa akan membiasakan memiliki peran aktif untuk selalu beriman
kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjaga keamanan antar sesama teman di
lingkungan sekolah, menjaga kekeluargaan antar teman sekolah dan guru serta
lingkungan sekolah
budaya 7K setiap harinya sudah dilakukan oleh siswa namun belum secara
membawa barang dan mainan yang berbahaya, namun masih ada siswa yang
3
memakai perhiasan yang tidak sewajarnya sehingga ketika berangkat dan pulang
Dilihat dari kenyamanan siswa di sekolah, masih ada siswa yang berkata
tidak baik ke siswa yang lain, hal tersebut membuat siswa lain merasa tidak
nyaman. Dilihat dari faktor kebersihan yang dilakukan siswa, siswa membuang
ada daun dan sampah yang tertinggal. Dilihat dari faktor ketertiban, siswa
mematuhi tata tertib sekolah, karena jika tidak mematuhi peraturan sekolah
sekolah karena sekolah juga menerapkan budaya senyum sapa dan salam yang
terdapat bunga dan tumbuhan di setiap depan kelas yang tertata dengan rapi,
ruang kelas yang tertata dengan rapi, namun di beberapa kelas, letak kursi dan
Dilihat dari faktor kerindangan, terdapat tanaman dan pohon yang tumbuh
di halaman sekolah, namun siswa hanya sekedar ikut serta dalam menjaga dan
bermartabat dan lebih maju maka revolusi mental itu menjadi salah satu
strategi dan solusi alternatif yang bisa di terapkan baik untuk Kepala
4
Sekolah, Guru dan siswa. Untuk mencapai hal tersebut diperlukan
Dari uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian lebih
meningkatnya revolusi mental pendidikan. oleh karena itu judul penelitian ini
diberi judul Penerapan nilai nilai 7K sebagai gerakan Nasional revolusi mental.
1. Manfaat Teoritis
5
melaksanakan upaya gerakan nasional revolusi mental melalui penerapan 7k
penelitian-penelitian.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Sekolah
b. Bagi Guru
c. Bagi Siswa
d. Bagi Peniliti
ada disekolah.
6
II. KAJIAN PUSTAKA
bangsa. Tujuan tersebut mengacu pada nilai-ilai integritas, etos kerja, dan gotong
royong. Ketiga nilai utama tersebut ditujukan untuk mencapai budaya bangsa
membantu perkembangan jiwa peserta didik baik lahir maupun batin, dari sifat
kodratinya menuju ke arah peradaban yang manusiawi dan lebih baik (White,
John, 1990; Armstrong, Thomas, 2009). Hal ini penting, karena setiap manusia
lahir tanpa membawa apa-apa hanya membawa potensi yang perlu dikembangkan
melalui pendidikan. Potensi bawaan tersebut bisa bersifat positif, dan bisa bersifat
memasuki era globalisasi. Untuk itu, revolusi mental dalam pendidikan harus
merupakan proses yang berkelanjutan dan tak pernah berakhir (never ending
process), sehingga
7
menghasilkan perbaikan kualitas yang berkesinambungan (continuous quality
nilai Pancasila dan mengamalkan seluruh karakter bangsa secara utuh dan
menyeluruh (kaffah). Hal tersebut sejalan dengan ungsi dan tujuan pendidikan
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman, dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
pendidikan?
dilakukan melalui budi pekerti dan pembangunan karakter peserta didik sebagai
bagian dari revolusi mental. Hal tersebut, dapat dilakukan dalam berbagai praktek
pendidikan misalnya: anjuran atau suruhan terhadap anak-anak untuk duduk yang
baik, tidak berteriak-teriak agar tidak mengganggu orang lain, bersih badan, rapih
pakaian, hormat terhadap orang tua, menyayangi yang muda, menghormati yang
8
tua, menolong teman, dan seterusnya merupakan nilai-nilai Pancasila yang
Revolusi mental harus dilakukan sesuai dengan visi dan misi pendidikan
dalam setiap mata pelajaran, dan dapat dilakukan dalam setiap kegiatan
sekolah, dan pengawas untuk memerankan dirinya secara aktif dan kreatif, agar
bangsa yang meliputi cara berpikir, cara merasa, cara mempercayai yang
membantu perkembangan jiwa peserta didik baik lahir maupun batin, dari sifat
9
2.1.2 Pengertian Revolusi Mental Menurut Para Ahli
10
Indonesia agar menjadi manusia baru, yang berhati putih, berkemauan
Indonesia saat itu sedang mandek, padahal tujuan revolusi untuk meraih
dlm segala tingkatan. Kata itu, dalam terminilogi atau istilah yg berbeda,
mental adalah upaya untuk membantu perkembangan jiwa peserta didik baik lahir
maupun batin, dari sifat kodratinya menuju ke arah peradaban yang manusiawi
dan lebih baik serta berkarakter yang meliputi cara berpikir, cara merasa, cara
11
mempercayai yang semuanya ini menjelma dalam perilaku dan tindakan sehari
hari.
Untuk memberi masukan dan saran kepada Presiden dan Wakil Presiden
masyarakat.
13
2.1.5 Nilai-Nilai Revolusi Mental
Revolusi karakter bangsa atau yang dikenal juga sebagai revolusi mental
14
15
2.2 Penerapan 7K
adalah suatu perbuatan mempraktekkan suatu teori, metode, dan hal lain untuk
mencapai tujuan tertentu dan untuk suatu kepentingan yang diinginkan oleh suatu
kelompok atau
bukan
sekedar aktivitas, tetapi suatu kegiatan yang terencana dan untuk mencapai tujuan
kegiatan.
tindakan yang dilakukan di sekolah atau lembaga dengan baik secara individu
rumuskan. Penerapan dalam penelitian ini adalah fokus ke siswa kelas atas
15
2. Adanya target, yaitu masyarakat yang menjadi sasaran dan diharapkan
Kekeluargaan.
tertib kehidupan sosial sekolah bagi kepala sekolah, guru, dan pegawai sekolah,
pasal 3 (Guru dan Tenaga Kependidikan) ayat 3 (Hubungan Guru dan Kepala
Juli 2008 (materi pembinaan kesiswaan) poin 2 tentang pembinaan budi pekerti
a. Keamanan
terhadap hal-hal yang mengancam siswa itu sendiri, serta tergantung tentang
17
Lingkungan aman membuat warga sekolah menjadi tenang (Suwato dkk 2008:
113).
Nilai keamanan harus menjadi landasan bagi siswa dan warga sekolah
dalam berbagai kegiatan baik di dalam maupun di luar sekolah. Beberapa kegiatan
yang perlu diperhatikan di sekolah dan lingkungan sekolah, antara lain: (1)
sekolah, dan hak milik dalam belajar di ruang kelas, laboratorium, kegiatan
berolahraga, dan kegiatan belajar dan bermain lainnya. (2) menjaga keamanan dan
keutuhan hak milik pribadi dan sekolah dari pihak-pihak yang mengganggu baik
dari dalam maupun luar sekolah. (3) menjaga keamanan sekolah dari pengaruh
negatif baik dari luar maupun dalam sekolah, seperti peredaran obat-obatan
terlarang (narkoba), adu domba dengan warga sekolah lainnya, dan upaya
Sekolah sama dengan tempat-tempat lain yang pernah kita kunjungi, tidak
menjamin diri kita tetap aman saat berada sekolah. Berikut beberapa tip keamanan
di sekolah:
2. Bersikap sopan dan rendah hati Bersikap sopan dan rendah hati, semua
4. Bergaul dengan teman yang baik Seorang teman yang baik akan membawa
dirimu pada kebaikan. Begitu pula sebaliknya, teman yang tidak baik akan
baik dengan guru dan petugas di sekolah akan membuatmu merasa tenang,
tanggung jawab bersama dan harus dimulai dari diri sendiri melalui
b. Kenyamanan
diidentifikasi sebagai enak, nikmat, positif, dan sesuai. Ini adalah gambaran
relatif. Untuk seseorang bisa jadi nikmat dan nyaman, tapi untuk orang lain
mungkin saja membosankan. Paradigma nyaman itu sendiri tidak jelas benar.
setiap orang. Orang yang tidak nyaman dengan orang lain, biasanya akan
menjauhi.membuat orang lain merasa nyaman adalah hal pokok dalam sebuah
salah satu bentuk kenyamanan antar sesama. Semakin kita membuat orang
merasa nyaman, maka semakin banyak teman yang menghampiri. Efek dari
membuat nyaman orang lain adalah kita tidak memiliki musuh atau saingan.
maka keberadaan kita akan mudah diterima orang lain (Hegar Pangarep, 2010:
23).
menciptakan hubungan yang baik pula sehingga warga sekolah akan merasa
20
berjalan dengan baik, sehingga siswa akan mudah mengembangkan potensi
c. Kebersihan
lain:
Menurut Nadesul Handrawan (2006: 68) Untuk hidup bersih pasti tidak
mudah dalam mengubah perilaku yang terlanjur tidak sehat akibat sejak 16
21
d. Ketertiban
adalah suatu sikap konsisten dalam melakukan sesuatu. Beberapa kegiatan yang
lainnya.
ada tata tertib yang harus ditaati oleh seluruh warga sekolah. Tata tertib di sekolah
proses kegiatan belajar mengajar di sekolah. Jika semua warga sekolah menaati
tata tertib, maka keamanan, kenyamanan, dan keberhasilan belajar dapat dicapai.
22
Hal-hal yang dapat dilakukan untuk menjaga persatuan dan kesatuan di sekolah
aturan yang harus dijalani oleh siswa dengan disiplin, jujur dan patuh terhadap
aturan tersebut. Ketertiban di sekolah merupakan aturan yang harus di taati oleh
seluruh warga sekolah agar segala kegiatan di sekolah dapat berjalan dengan baik
dan teratur misalnya peraturan di sekolah seperti datang ke sekolah tepat waktu,
memakai pakaian yang sesuai dan rapi, budayakan antri saat masuk ke kelas,
menjaga kebersihan sekolah, dan menunjukkan tingkah laku yang baik di sekolah.
e. Keindahan
Keindahan terwujud bila siswa dan anggota yang berada dialam lingkungan
sekolah ikut dalam menjaga kebersihan lingkungan sekolah. Unsur dari keindahan
1) Lingkungan Kelas
23
Titi Karyati (2007: 2) menjelaskan lingkungan kelas merupakan salah satu
ruangan kelas. Oleh karena itu, keindahan dan kebersihan lingkungan ruangan
kelas harus dijaga dengan baik. Upaya menjaga keindahan kelas seperti merapikan
barisan meja dan kursi agar sejajar, merapikan meja dan kursi guru kemudian
memberikan taplak atau alas meja supaya terlihat indah, membersihkan coretan
coretan yang berada di meja dan kursi serta di bagian dinding, memasang korden
di jendela, menempel hasil karya kerajinan dari siswa di dinding bagian belakang
dengan rapi, memberikan tempat untuk sapu dan peralatan kebersihan lainya,
didalam lemari, dan membersihkan lemari, para siswa diberi tanggung jawab
2) Lingkungan sekolah
a) Halaman sekolah
dapat dilakukan di halaman sekolah antara lain upacara bendera dan olahraga.
Belajar dan bermain juga sering dilakukan di halaman sekolah. Halaman sekolah
harus tertata dengan rapi, tidak rusak, dan tidak berlubang. Halaman sekolah yang
indah tidak berdebu pada musim kemarau dan tidak digenangi air pada musim
hujan.
b) Toilet
sekolah. toilet yang sering digunakan untuk membuang hajat oleh para siswa dan
24
seluruh anggota di lingkungan sekolah harus selalu dibersihkan. Toilet harus
terdapat bak penampungan air, kran yang berfungsi normal, ubin toilet yang tidak
licin, gayung.
Taman sekolah menurut Titi Karyati (2007: 9-10) menjadi bagian dari
baik oleh seluruh warga sekolah dengan cara merawatnya setiap hari. Semua
Lingkungan sekolah menjadi asri karena adanya taman sekolah yang ditanami
oleh berbagai macam tanaman hias. Tanaman akan tumbuh subur dan tidak
sejuk, sehingga para siswa dapat belajar dengan nyaman. Lingkungan sekolah
sendiri dan lingkungan dengan baik agar proses mengajar dan belajar dapat
f. Kekeluargaan
25
Keluarga merupakan unit terkecil dalam masyarakat untuk menumbuhkan
Hal tersebut dapat terwujud jika di dalam keluarga terdapat kepatuhan dan
ketaatan terhadap aturan keluarga, tata krama, dan adat istiadat. Jadi, apabila
setiap anggota keluarga telah memiliki kepatuhan dan ketaatan terhadap tata
krama dan aturan keluarga, akan terciptalah kehidupan yang harmonis, rukun,
sebagai berikut:
1. Beribadah bersama
keluarga
seperti siswa, guru, kepala sekolah, dan semua karyawan sekolah. Menurut
murid. Membina hubungan yang baik antar warga sekolah sangat penting,
26
hubungan yang perlu diperhatikan dalam mengembangkan tata krama dan
kehidupan sosial sekolah yaitu siswa, warga sekolah lainnya (kepala sekolah,
paling penting untuk diperhatikan sekolah dalam membuat tata krama dan tata
tertib kehidupan sosial di sekolah adalah tata hubungan siswa. Hal ini sangat
penting karena siswa adalah subjek pendidikan dan pembelajaran yang sedang
Oleh karena itu, tata tertib dan peraturan perlu mengatur hubungan sebagai
berikut:
Selain tata hubungan siswa dengan warga sekolah, tata pergaulan antar
siswa dan antar sekolah merupakan salah satu unsur sikap dan perilaku yang dapat
diamati dalam kehidupan sekolah. Beberapa kegiatan yang berkaitan dengan nilai
lain: Mengucapkan salam antar sesama teman, dengan kepala sekolah dan guru,
27
serta dengan karyawan sekolah lainnya apabila baru bertemu pada pagi hari atau
pendapat, hak orang lain dan hak milik teman dan warga sekolah.
maaf apabila merasa melanggar hak oranglain atau berbuat salah kepada
hubungan dengan orang lebih tua dan teman sejawat, dan tidak
diperlakukan dengan cara kasih sayang dan adil, karena perlakuan yang mereka
terima, menyebabkan mereka merasa bahwa cara itulah yang harus mereka ikuti
dalam bergaul dengan orang lain. Di lingkungan formal seperti sekolah tentunya
menjunjung tinggi sikap dan norma yang berlaku, Hubungan antar warga di
28
sekolah harus berjalan dengan baik misalnya 24 sikap siswa yang menghormati
guru, interaksi antar warga di sekolah dengan baik akan menciptakan suasana
yang nyaman.
g. Kerindangan
menjadi sejuk dan rindang. Sekolah yang sejuk dan rindang akan membuat kita
kebun sekolah. Di taman atau kebun, kita bisa menanam pohon pelindung, pohon
hias, dapur hidup, apotek hidup, dan bunga-bunga yang indah ( Dwi Tyas Utami,
2006: 30-31).
Menurut Titi Karyati, dkk (2007: 9-10) Taman sekolah menjadi bagian
dari lingkungan sekolah. Keindahannya harus dijaga dan di pelihara dengan baik.
Tanaman pada taman tersebut harus di rawat setiap hari. Semua warga sekolah
akan tumbuh subur dan tidak diganggu oleh hama jika warga sekolah merawatnya
30
III. METODELOGI PENELITAN
Penelitian kualitatif adalah suatu proses penelitian yang dilakukan secara wajar
dan natural sesuai dengan kondisi objektif dilapangan tanpa adanya manipulasi,
kualitatif. Dimana kajian ni denan menggambarkan apa adanya dari data yang
mendalam mengenai fakta dan realita yang relevan mengenai “penerapan nilai
pedamaran.
karena dalam penelitian ini termasuk penelitian lapangan atau field research dan
30
data primer nya menggunakan data yang bersifat verbal yaitu berupa deskriptif
Sumber data dalam penelitan dalah subjek dari mana data di peroleh,
Arikunto (2010 ,p,172). Sumber data utama dalam penelitian ini adalah guru dan
sumber pengambilannya, data dibedakan atas dua, yaitu Data primer dan data
sekunder ( Arifin,2010,p:39).
lapangan oleh orang yang melakukan penelitian atau yang bersangkutan yang
observasi partisipansi yang ada (Robert, 1989,p,103). Data primer ini disebut juga
Data sekunder data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh orang yang
melakukan penelitian sumber-sumber yang telah ada. Data ini biasa diperoleh dari
perpustakaan atau dari laporan-laporan terdahulu. Data dta yang didapat dari
31
sumber bacaan dan berbagai macam sumber lainnya yang terdiri dari surat-surat
Data sekunder juga berupa bukti , catatan atau laporan guru-guru lainnya
ini untuk memperkuat penemuan penemuan dan melengkapi informasi yang telah
Komering Ilir dengan alamat Jl. Sersan Dahlan, Menang raya , kec. Pedamaran,
3.4.1 Dokumentasi
dari buku, internet, atau dokumentansi lain yang menunjang penelitian yang telah
Peniliti mengumpulkan dokumen yang dapat berupa tulisan, gambar, atau karya
karya monumental dari seseorang (Sugiyono, 2012,p,240). Dalam hal ini peniliti
32
menggunakan dokumen berupa catatan data siswa tersebut berup kehadiran suswa
dalam kelas, berkelahi, nilai rapot dan data-data pelanggaran siswa lainnya.
3.4.2 Observasi
berstruktur dan dalam penelitian ini digunakan observasi yang pertama dimana
jenis observasi yang pasif atau disebut juga dengan Observasi partisipasi adalah
observasi yang melibatkan peniliti atau observer secara lansung dalam kegiatan
peniliti bagian dari kelompok yang ditelitinya, jadi dalam hal ini peneliti datang
ketempat yang diamati, tetapi tidak ikut dalam melaksanakan kegiatan tersebut,
memahami, mencari jawaban dan mecari bukti terhadap aktivitas ,disamping itu,
33
3.4.3 Wawancara
data yang digunakan peneliti untuk memperoleh informasi dan data yang faktual
mengenai bagaimana siswa itu menerapkan nilai nilai 7k sebagai upaya gerakan
lansung adalah cara pengumpulan data dengan mengadakan kontak lansung (tatap
muka) dengan sumber data, misalnya ndengarkan ceramah lansung atau Tanya
Dalam melaksanakan pencatatan peniliti bias memilih satu atau kombinasi dari
cara-cara sebagai berikut. (a) Pencatatan menggunakan alat bantu. (b) pencatatan
berbagai pihak, baik dengan guru mata pelajaran, maupun kepada siswa yang
berkaitan dengan masalah dalam penelitisn ini. Wawancara dalam penelitian ini
menggunakan kontak lansung (tatap muka) dengan sumber data. Jadi tergantung
34
3.5 Analisis Data
dalam pola, kategori dan satu uraian dasar sehingga dapat ditemukan dan dapat
dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data. Dimana jenis data
yang penulis hasilkan nanti adalah data lunak yaitu berupa kata-kata, baik yang
dengan proses pengumpulan data. Teknik analisis data yang digunakan yang
1. Reduksi Data
yang muncul dari catatan catatan lapangan. Reduksi data merupakan proses
data kasar yang muncul dari catatan lapangan. Redukdi data dimaksudkan untuk
menentukan data yang sesuai dengan permasalahan yang akan penulis teliti
tentang penerapan nilia nilai 7k sebagai upaya gerakan nasional revolusi mental,
baik dari hasil penelitian lapangan atau kepustakaan kemudian dibuat rangkuman.
35
2. Penyajian Data (display data)
mudah di analisis dan disimpulkan, penyajian data dalam penelitian ini berbentuk
uraian narasi serta dapat diselnggi dengan gambar , skema, matriks, table dan lain
lain. Hal ini disesusaikan dengan jenis data yang terkumpul dalam proses
maupun studi dokumentasi .Sajian data di maksudkan untuk memilah data yang
Setelah reduksi data dan penyajian data yang dilakukan oleh peneliti
peniliti mulai melakukan pengelolahan data dan analisis data yang diperoleh dari
36
hasil observasi, dan studi dokumentasi , sedangkan analisis data diperlukan untuk
maka perlu dilakukan verifikasi data yaitu dengan cara mempelajari kembali data-
1. Kepercayaan (Kreadibility)
2. Keteralihan (Transferability)
pentransferan itu.
37
3. Ketergantungan (Dependiility)
dengan cara mengecek data dan informasi serta interprestasi hasil penelitian yang
interprestasi yang abash, maka perlu diteliti kredibilitasnya dengan teknik teknik
kesusaian hasil dan pengecekan. Setelah data berhasil dikumpulkan maka peniliti
melakukan uji kebsahan data dengan teknik triangulasi data . Tujuan triangulasi
benar representatif untuk dipedomani sebagai analisis dan jufa untuk mendapatkan
metode atau banyak sumber untuk satu data, yaitu membandingkan antara hasil
wawancara dengan hasil observasi , antara ucapan sumber data didepan umum
Gambar 3.1
Triangulasi dengan tiga teknik pengumpulan data
Wawancara Observasi
38
Dokumentasi
November 2021 sampai Maret 2022. Adapun jadwal penelitian sebagai berikut :
NO Kegiatan Jadwal
39
DAFTAR PUSTAKA
Diri Sendiri.
Kompas.
40
Medan: Sinergi Aksara. Lim, Hendik dkk. (2016) Indonesia Baru Mental
41
42