Disusun Oleh :
Maulida Mahriani 2010516220022
Muhammad Dede Amrullah Rahim 2010516210003
Muhammad Dicky Ramadhan 2010516310002
Muhammad Alfian Jihadi 1610516210013
Richard Yoga Airlangga 2010516110004
Prosedur Kerja
Prosedur kerja pada praktikum ini adalah :
1. Identifikasi Jenis Kertas
Identifikasi masing-masing contoh jenis kertas, karton dan box serta fungsi kemasan
berdasarkan kontak kemasan dengan produk.
2. Penentuan Gramatur dan Densitas Kertas
Gramatur adalah nilai yang menunjukkan bobot bahan per satuan luas bahan (g/m2),
sedangkan densitas atau bobot jenis adalah nilai yang menunjukkan bobot bahan per satuan
volume (g/m3). Gramatur kertas dipengaruhi kadar air kertas. Keragaman gramatur,
ketebalan dan rapat massa memiliki implikasi yang erat, ketiga faktor tersebut berpengaruh
terhadap sifat lembaran kertas, selain itu pengaruh komposisi pulp serat pendek dan
panjang akan mempengaruhi kerapatan lembaran dan ketebalan kertas. Untuk penentuan
gramatur dan densitas bahan kemasan kertas digunakan bahan berukuran 10 x 10 cm.
Gramatur ditentukan dengan menimbang contoh bahan dan membagi bobot dengan
luasannya melalui persamaan : Gramatur (g/m2) = bobot contoh (g) x 10000 cm2.
100 cm2 1 m2
Densitas diperoleh dengan membagi gramatur contoh bahan dengan tebal bahan. Tebal
bahan diukur dengan micrometer sekrup di lima tempat berbeda dan dirata-rata.
3. Penentuan Daya Serap Kertas terhadap Air
Penyerapan air oleh kertas sangat ditentukan oleh sizer maupun filler yang ditambahkan
untuk memberikan ketahanan resistensi terhadap cairan. Internal sizer untuk memberikan
ketahanan penetrasi cairan pada kertas sedangkan surface sizer adalah penggunaan bahan
berselaput tipis. Cara kerja : contoh kertas dengan diameter 10 cm ditimbang bobot
awalnya. Kemudian direndam pada air 100 ml selama 10 menit. Kemudian contoh uji
dikering anginkan dan ditimbang kembali beratnya. Selanjutnya dilakukan perhitungan
jumlah air yang diserap oleh kertas per satuan luas (g/m2.menit) pengujian dilakukan
sebanyak 2 kali ulangan.
4. Ketahanan kertas terhadap minyak
Uji ini banyak dipakai untuk membedakan daya penetrasi minyak dari masing-masing
bahan pengemas terutama yang digunakan untuk mengemas bahan pangan berminyak
seperti “grease proof paper” dan glasine paper.
Bahan dan alat : Segala macam kertas yang dipakai untuk mengemas (kertas roti, kertas
minyak, dan kertas nasi), Pasir halus 20 mesh dan minyak goreng : stop watch, plat kaca
Prosedur : Taruh kertas stensil (kertas buram) di atas plat kaca, letakkan bahan pengemas
masing-masing berukuran 5 x 5 cm , tuangkan pasir halus, ratakan dengan ketinggian + 0,5
cm ke atas masing-masing kertas, kemudian tuangkan ke atas masing-masing bahan 1 ml
minyak goreng dengan cepat dengan menggunakan pipet tetes.. Amati, sampai kelihatan
ada titik minyak pada kertas stensil. Catat waktu penetrasinya.
5. Pembuatan Pola Karton Lipat
Buka karton dan gambarkan pola lipat pada karton. Bagian lipatan digambarkan dengan
garis putus-putus.
I II I II I II
1 Kotak Makanan 2,1327 3,7235 3,723 3,8573 0,9908 0,1338
5
2 Kotak Teh 1,7475 3,2111 3,211 3,6159 1,4636 0,4048
1
3 Kotak Snake 5,0831 6,1810 6,1810 7,3023 1,0979 1,1213
4 Kotak Rokok 2,0212 2,6210 2,6210 3,7034 0,5998 1,0824
5 Kertas Nasi 0,6420 0,9630 0,9630 1,0367 0,321 0,0737
1 Kotak Makanan
2 Kotak Teh
3 Kotak Snake
4 Kotak Rokok
5 Kertas Nasi
Pembahasan
Berdasarkan data pada tabel 1 identifikasi jenis kertas, maka diketahui bahwa kotak teh,
kotak makanan, kotak nasi, kotak rokok dan kotak siip mempunyai jenis kertas (kemsan) yang
tidak semuanya sama. Fungsi kemasan pada kotak teh untukkemasan tehcelup, kotak makanan
untuk tempat makanan, kotak nasi untuk membungkus nasi, kotak rokok untuk membungkus
rokok, dan kotak siip untuk membungkus makanan.
Berdasar data pada tabel 2 gramatur dan densitas kemasan, maka didapat hasil gramatur
dari kotak teh, kotak makanan, kotak nasi, kotak rokok, dan kotak siip secara berurutan yaitu
2,1437 g/m2, 2,6937 g/m2, 0,8018 g/m2, 2,0212 g/m2, 5,0831 g/m2.
Dari tabel 3 daya serap kemasan, masing-masing produk diuji dengan 2 kali percobaan.
Kotak teh mempunyai daya serap 1,4636 pada percobaan pertama dan 0,4048 pada percobaan
kedua. Kotak makanan mempunyai daya serap 0,9908 pada percobaan pertama dan 0,1338 pada
percobaan kedua. Kertas nasi mempunyai daya serap 0,321 pada percobaan pertama dan 0,0737
pada percobaan kedua. Kotak rokok mempunyai daya serap 0,5998 pada percobaan pertama dan
1,0824 pada percobaan kedua. Kotak siip mempunyai daya serap 1,0979 pada percobaan pertama
dan 1,1213 pada percobaan kedua.
Data pada tabel 4 ketahanan kertas terhadap minyak, dilakukan percobaan selama 3 kali
pada masing-masing produk. Rata-rata yang didapat yaitu 31,47 untuk kotak teh, 28,62 untuk
kotak makanan, 31,90 untuk kertas nasi, 34,14 untuk kotak rokok, dan 32,09 untuk kotak siip.
Sifat-sifat kemasan kertas sangat tergantung pada proses pembuatan dan perlakuan
tambahan pada proses pembuatannya. Kemasan kertas dapat berupa kemasan fleksibel atau
kemasan kaku. Beberapa jenis kertas yang dapat digunakan sebagai kemasan fleksibel adalah
kertas kraft, kertas tahan lemak (grease proof). Glassin dan kertas lilin (waxed paper) atau kertas
yang dibuat dari modifikasi kertas-kertas ini. Wadah-wadah kertas yang kaku terdapat dalam
bentuk karton, kotak, kaleng fiber, drum, cawan- cawan yang tahan air, kemasan tetrahedral dan
lain-lain, yang dapat dibuat dari paper board, kertas laminasi, corrugated board dan berbagai
jenis board dari kertas khusus. Wadah kertas biasanya dibungkus lagi dengan bahan-bahan
kemasan lain seperti plastik dan foil logam yang lebih bersifat protektif. Beberapa gambar di
bawah ini adalah contoh-contoh kemasan kertas.
Pada praktikum kali ini ada lima kemaasan kertas yang kelompok kami uji, yaitu: kotak
teh, kotak makanan, kertas nasi, dan kotak rokok, dan kotak siip. Pada uji gramatur dan densitas
kemasan yaitu kemasan kotak makanan yang memperoleh nilai gramatur tertinggi. Pada uji daya
serap kemasan, yaitu kemasan kotak teh yang memiliki daya serap air tertinggi. Pada uji
ketahanan kertas terhadap minyak, kemasan kertas nasi yang memiliki uji tetahanan kertas
tertinggi terhadap minyak.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
1. Kemasan kertas dapat digunakan untuk melindungi produk pangan yang mudahtengik
seperti margarin, mentega, keju, daging, the, kopi, dan keju. Kemasan kertasdapat
digunakan untuk mengemas coklat, es krim, biscuit, bumbu, dan jus. Selian itu,kemasan
kertas dapat digunakan sebagai kemasan primer, skunder, dan tersier dalammengemas
produk pangan. Kemasan kertas digunakan untuk mengemas produk dapatdigunakan
untuk menyimpan uang,bahan kimia, dan obat-obatan.
2. Kertas memiliki kelebihan ringan, murah, tahan air jika dilakukan pelapisan,
mudahdibentuk dan tidak mudah pecah, serta mudah didesain. Kekurangan kemasan
kertasadalah tidak tahan air, dan mudah robek.
3. Kemasan kertas memiliki banyak manfaat selain untuk mengemas produk
makananmaupun non pangan. Kemasan kertas berfumgsi sebagai media promosi suatu
produkdan sebagai media informasi bagi konsumen. Kemasan kertas banyak
digunakandalam proses pendistribusian produk karena tidak memakan tempat terlalu
banyaksehingga efisien dalam pendistribusiannya.
4. Kemasan kertas memiliki banyak bentuk baik dari jenisnya maupun dari bentuknya.Jenis
kemasan kertas yaitu, kertas kraft, kertas krep, kertas glasin (perkamen), kertaslilin,
kertas daluang, chipboard, soluble paper, kertas plastic. Berdasarkan bentuknyakarton
lipat, kertas komposit, karton bergelombang, amplop serta kantung, dan karton tipis.
Saran
Sebaiknya ada assisten lab yang membimbing praktikum agar praktikum bisa
diselesaikan secara cepat dan efektif.
DAFTAR PUSTAKA
Millati, Tanwirul, dkk. 2010. Penuntun Praktikum Teknologi Pengemasan dan Penyimpanan.
Fakultas Pertanian Universitas Lambung Mangkurat. Banjarbaru.
Sacharow. S. and R.C. Griffin. 1980. Principles of Food Packaging. The AVI Publishing. Co.
Inc. Westport. Connecticut.
Winarno, F.G. 1983. Gizi Pangan, Teknologi dan Konsumsi. Penerbit Gramedia.Jakarta.