Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM

TEKNOLOGI PENGEMASAN DAN PENYIMPANAN


(Kertas Kemasan)

Disusun Oleh :
Maulida Mahriani 2010516220022
Muhammad Dede Amrullah Rahim 2010516210003
Muhammad Dicky Ramadhan 2010516310002
Muhammad Alfian Jihadi 1610516210013
Richard Yoga Airlangga 2010516110004

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARBARU
2022
PENDAHULUAN
Landasan Teori
Seiring berkembangnya zaman, kemasan suatu produk juga akan semakin berkembang,
tidak lagi menggunakan bahan alam namun menggunakan bahan-bahan yang dapat mengemasi
produk dengan aman. Suatu produsen produk terutama produk pangan haruslah memikirkan
bagaimana produk pangan tetap aman hingga sampai ketangan konsumen. Adapun kriteria yang
harus diperhatikan oleh produsen produk pangan dalam memilih bahan pengemas. Kriteria
tersebut yaitu, stabilitas dari bahan pangan maupun dari bahan pengemasnya (Sucipta el al,
2017).
Kemasan kertas merupakan kemasan fleksibel yang pertama sebelum ditemukannya
plastic dan aluminium foil. Saat ini kemasan kertas masih banyak digunakan dan mampu
bersaing dengan kemasan lain seperti plastic dan logam karena harganya yang murah, mudah
diperoleh dan penggunaannya luas. Kelemahan kemasan kertas untuk mengemas bahan pangan
adalah sifatnya yang sensitif terhadap air dan mudah dipengaruhi oleh kelembaban udara
lingkungan.
Kemasan kertas dapat berupa kemasan fleksibel adalah kertas kraft, kertas glasin dan
kertas lilin. Wadah-wadah kertas kaku terdapat dalam bentuk karton, kotak dan box yang terbuat
dari paper board, kertas laminasi, corrugated board dan berbagai jenis board dari kertas khusus.
Kertas glasin merupakan kertas tahan minyak lemak dengan permukaan seperti gelas dan
transparan, tetapi tidak tahan terhadap air walaupun permukaan dilapisi dengan bahan tahan air
seperti lak dan lilin. Sedangkan kertas lilin adalah kertas adalah kertas yang dilapisi lilin dengan
titik cair 46-74oC dan dicampur dengan polietilen.
Sedangkan karton terdiri dari karton lipat, karton tipis (folding box) yang dilapisi plastic
atau lilin untuk produk yang disimpan dalam lemari es seperti pengemas udang, daging atau
mangkuk untuk es krim. Karton bergelombang (corrugated box) atau karton beralur terdiri dari
corrugated sheet yaitu kertas kraft (kraft liner) untuk lapisan luar dan dalam serta kertas medium
untuk bagian tengah yang bergelombang.
Penggunaan karton bergelombang pada produk yang dikemas dengan botol gelas atau
plastik dapat memakai partition divider atau pelapis untuk mencegah terjadinya benturan.
Kemasan kertas bisa berfungsi sebagai kemasan primer yang kontak langsung dengan produk
atau sebagai kemasan sekunder, tersier bahkan kuertener yang pada pokoknya adalah berfungsi
melindungi produk dari kerusakan.
Suatu produk pangan membutuhkan pengemas dalam menjaga kualitasnya, baik bentuk,
rasa, dan daya simpan. Pengemasan merupakan upaya dalam menjaga, mempertahankan, atau
memperpanjang daya simpan suatu produk dengan cara memberi wadah atau pembungkus
sehingga terhindar dari kerusakan produk tersebut. Sebelum adanya perkembangan pengemas
yang semakin pesat seperti saat ini, dahulu para pembuat produk pangan menggunakan bahan
alam sebagai pengemas produk pangan tersebut. Bahan alam yang digunakan yaitu seperti
kelobot jagung, daun pisang, tempurung kelapa, dan daun lontar ( Julianti dan Mimi, 2006).
Tujuan
1. Mahasiswa dapat mengenal berbagai jenis kertas, jenis kemasan kertas bentuk karton dan
corrugated box.
2. Mahasiswa dapat mengetahui sifat-sifat kertas
TATA CARA PENELITIAN

Waktu dan Tempat


Praktikum ini dilaksanakan pada hari senin tanggal 21 februari 2022 dan tempat
pengerjaannya di LAB TIP.

Bahan dan alat


Alat yang digunakan adalah :
1. Folding box dan corrugated box
2. Jangka sorong
3. Penggaris
4. Timbangan

Bahan yang digunakan adalah :


1. Kotak teh
2. Kertas nasi
3. Kotak makanan
4. Kotak Rokok
5. Kotak Siip

Prosedur Kerja
Prosedur kerja pada praktikum ini adalah :
1. Identifikasi Jenis Kertas
Identifikasi masing-masing contoh jenis kertas, karton dan box serta fungsi kemasan
berdasarkan kontak kemasan dengan produk.
2. Penentuan Gramatur dan Densitas Kertas
Gramatur adalah nilai yang menunjukkan bobot bahan per satuan luas bahan (g/m2),
sedangkan densitas atau bobot jenis adalah nilai yang menunjukkan bobot bahan per satuan
volume (g/m3). Gramatur kertas dipengaruhi kadar air kertas. Keragaman gramatur,
ketebalan dan rapat massa memiliki implikasi yang erat, ketiga faktor tersebut berpengaruh
terhadap sifat lembaran kertas, selain itu pengaruh komposisi pulp serat pendek dan
panjang akan mempengaruhi kerapatan lembaran dan ketebalan kertas. Untuk penentuan
gramatur dan densitas bahan kemasan kertas digunakan bahan berukuran 10 x 10 cm.
Gramatur ditentukan dengan menimbang contoh bahan dan membagi bobot dengan
luasannya melalui persamaan : Gramatur (g/m2) = bobot contoh (g) x 10000 cm2.
100 cm2 1 m2
Densitas diperoleh dengan membagi gramatur contoh bahan dengan tebal bahan. Tebal
bahan diukur dengan micrometer sekrup di lima tempat berbeda dan dirata-rata.
3. Penentuan Daya Serap Kertas terhadap Air
Penyerapan air oleh kertas sangat ditentukan oleh sizer maupun filler yang ditambahkan
untuk memberikan ketahanan resistensi terhadap cairan. Internal sizer untuk memberikan
ketahanan penetrasi cairan pada kertas sedangkan surface sizer adalah penggunaan bahan
berselaput tipis. Cara kerja : contoh kertas dengan diameter 10 cm ditimbang bobot
awalnya. Kemudian direndam pada air 100 ml selama 10 menit. Kemudian contoh uji
dikering anginkan dan ditimbang kembali beratnya. Selanjutnya dilakukan perhitungan
jumlah air yang diserap oleh kertas per satuan luas (g/m2.menit) pengujian dilakukan
sebanyak 2 kali ulangan.
4. Ketahanan kertas terhadap minyak
Uji ini banyak dipakai untuk membedakan daya penetrasi minyak dari masing-masing
bahan pengemas terutama yang digunakan untuk mengemas bahan pangan berminyak
seperti “grease proof paper” dan glasine paper.
Bahan dan alat : Segala macam kertas yang dipakai untuk mengemas (kertas roti, kertas
minyak, dan kertas nasi), Pasir halus 20 mesh dan minyak goreng : stop watch, plat kaca
Prosedur : Taruh kertas stensil (kertas buram) di atas plat kaca, letakkan bahan pengemas
masing-masing berukuran 5 x 5 cm , tuangkan pasir halus, ratakan dengan ketinggian + 0,5
cm ke atas masing-masing kertas, kemudian tuangkan ke atas masing-masing bahan 1 ml
minyak goreng dengan cepat dengan menggunakan pipet tetes.. Amati, sampai kelihatan
ada titik minyak pada kertas stensil. Catat waktu penetrasinya.
5. Pembuatan Pola Karton Lipat
Buka karton dan gambarkan pola lipat pada karton. Bagian lipatan digambarkan dengan
garis putus-putus.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Hasil

1. Identifikasi Jenis Kertas


No. Nama Produk Jenis Sampel (Kemasan) Fungsi Kemasan Berdasarkan
Kontak Kemasan
1 Kotak Makanan Karton Tempat makanan
2 Kotak Teh Karton Kemasan teh celup
3 Kotak Snake Karton Membungkus makanan
4 Kotak Rokok Karton Membungkus rokok
5 Kertas Nasi Kertas Minyak Membungkus nasi

2. Gramatur Dan Densitas Kemasan


No Nama Produk Berat Sampel Luas Sampel Gramatur Densitas
.
1 Kotak Makanan 2,6937 g 10x10 = 100cm2 2,6937
g/m2
2 Kotak Teh 2,1437 g 10x10 = 100cm2 2,1437
g/m2
3 Kotak Snake 5,0831 g 10x10 = 100cm2 5,0831
g/m2
4 Kotak Rokok 2,0212 g 10x10 = 100cm2 2,0212
g/m2
5 Kertas Nasi 0,8018 g 10x10 = 100cm2 0,8018
g/m2

3. Daya Serap Kemasan


No Nama Produk Berat Awal Berat Akhir Jumlah air yang
. diserap

I II I II I II
1 Kotak Makanan 2,1327 3,7235 3,723 3,8573 0,9908 0,1338
5
2 Kotak Teh 1,7475 3,2111 3,211 3,6159 1,4636 0,4048
1
3 Kotak Snake 5,0831 6,1810 6,1810 7,3023 1,0979 1,1213
4 Kotak Rokok 2,0212 2,6210 2,6210 3,7034 0,5998 1,0824
5 Kertas Nasi 0,6420 0,9630 0,9630 1,0367 0,321 0,0737

4. Ketahanan Kertas Terhadap Minyak


Waktu (menit)
No. Jenis Kertas Rata-rata
I II III
1 Kotak Makanan 27,43 28,11 30,31 28,62

2 Kotak Teh 31,17 30,21 33,05 31,47

3 Kotak Snake 33,08 31,20 32,01 32,09

4 Kotak Rokok 34,12 33,22 35,10 34,14

5 Kertas Nasi 32,27 33,28 30,17 31,90

5. Pembuatan Pola Karton Lipat


No. Nama Produk (Kemasan Karton) Gambar Pola Lipat

1 Kotak Makanan
2 Kotak Teh
3 Kotak Snake
4 Kotak Rokok
5 Kertas Nasi

Pembahasan
Berdasarkan data pada tabel 1 identifikasi jenis kertas, maka diketahui bahwa kotak teh,
kotak makanan, kotak nasi, kotak rokok dan kotak siip mempunyai jenis kertas (kemsan) yang
tidak semuanya sama. Fungsi kemasan pada kotak teh untukkemasan tehcelup, kotak makanan
untuk tempat makanan, kotak nasi untuk membungkus nasi, kotak rokok untuk membungkus
rokok, dan kotak siip untuk membungkus makanan.
Berdasar data pada tabel 2 gramatur dan densitas kemasan, maka didapat hasil gramatur
dari kotak teh, kotak makanan, kotak nasi, kotak rokok, dan kotak siip secara berurutan yaitu
2,1437 g/m2, 2,6937 g/m2, 0,8018 g/m2, 2,0212 g/m2, 5,0831 g/m2.
Dari tabel 3 daya serap kemasan, masing-masing produk diuji dengan 2 kali percobaan.
Kotak teh mempunyai daya serap 1,4636 pada percobaan pertama dan 0,4048 pada percobaan
kedua. Kotak makanan mempunyai daya serap 0,9908 pada percobaan pertama dan 0,1338 pada
percobaan kedua. Kertas nasi mempunyai daya serap 0,321 pada percobaan pertama dan 0,0737
pada percobaan kedua. Kotak rokok mempunyai daya serap 0,5998 pada percobaan pertama dan
1,0824 pada percobaan kedua. Kotak siip mempunyai daya serap 1,0979 pada percobaan pertama
dan 1,1213 pada percobaan kedua.
Data pada tabel 4 ketahanan kertas terhadap minyak, dilakukan percobaan selama 3 kali
pada masing-masing produk. Rata-rata yang didapat yaitu 31,47 untuk kotak teh, 28,62 untuk
kotak makanan, 31,90 untuk kertas nasi, 34,14 untuk kotak rokok, dan 32,09 untuk kotak siip.
Sifat-sifat kemasan kertas sangat tergantung pada proses pembuatan dan perlakuan
tambahan pada proses pembuatannya. Kemasan kertas dapat berupa kemasan fleksibel atau
kemasan kaku. Beberapa jenis kertas yang dapat digunakan sebagai kemasan fleksibel adalah
kertas kraft, kertas tahan lemak (grease proof). Glassin dan kertas lilin (waxed paper) atau kertas
yang dibuat dari modifikasi kertas-kertas ini. Wadah-wadah kertas yang kaku terdapat dalam
bentuk karton, kotak, kaleng fiber, drum, cawan- cawan yang tahan air, kemasan tetrahedral dan
lain-lain, yang dapat dibuat dari paper board, kertas laminasi, corrugated board dan berbagai
jenis board dari kertas khusus. Wadah kertas biasanya dibungkus lagi dengan bahan-bahan
kemasan lain seperti plastik dan foil logam yang lebih bersifat protektif. Beberapa gambar di
bawah ini adalah contoh-contoh kemasan kertas.
Pada praktikum kali ini ada lima kemaasan kertas yang kelompok kami uji, yaitu: kotak
teh, kotak makanan, kertas nasi, dan kotak rokok, dan kotak siip. Pada uji gramatur dan densitas
kemasan yaitu kemasan kotak makanan yang memperoleh nilai gramatur tertinggi. Pada uji daya
serap kemasan, yaitu kemasan kotak teh yang memiliki daya serap air tertinggi. Pada uji
ketahanan kertas terhadap minyak, kemasan kertas nasi yang memiliki uji tetahanan kertas
tertinggi terhadap minyak.
KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

1. Kemasan kertas dapat digunakan untuk melindungi produk pangan yang mudahtengik
seperti margarin, mentega, keju, daging, the, kopi, dan keju. Kemasan kertasdapat
digunakan untuk mengemas coklat, es krim, biscuit, bumbu, dan jus. Selian itu,kemasan
kertas dapat digunakan sebagai kemasan primer, skunder, dan tersier dalammengemas
produk pangan. Kemasan kertas digunakan untuk mengemas produk dapatdigunakan
untuk menyimpan uang,bahan kimia, dan obat-obatan.
2. Kertas memiliki kelebihan ringan, murah, tahan air jika dilakukan pelapisan,
mudahdibentuk dan tidak mudah pecah, serta mudah didesain. Kekurangan kemasan
kertasadalah tidak tahan air, dan mudah robek.
3. Kemasan kertas memiliki banyak manfaat selain untuk mengemas produk
makananmaupun non pangan. Kemasan kertas berfumgsi sebagai media promosi suatu
produkdan sebagai media informasi bagi konsumen. Kemasan kertas banyak
digunakandalam proses pendistribusian produk karena tidak memakan tempat terlalu
banyaksehingga efisien dalam pendistribusiannya.
4. Kemasan kertas memiliki banyak bentuk baik dari jenisnya maupun dari bentuknya.Jenis
kemasan kertas yaitu, kertas kraft, kertas krep, kertas glasin (perkamen), kertaslilin,
kertas daluang, chipboard, soluble paper, kertas plastic. Berdasarkan bentuknyakarton
lipat, kertas komposit, karton bergelombang, amplop serta kantung, dan karton tipis.

Saran

Sebaiknya ada assisten lab yang membimbing praktikum agar praktikum bisa
diselesaikan secara cepat dan efektif.
DAFTAR PUSTAKA

Millati, Tanwirul, dkk. 2010. Penuntun Praktikum Teknologi Pengemasan dan Penyimpanan.
Fakultas Pertanian Universitas Lambung Mangkurat. Banjarbaru.

Sacharow. S. and R.C. Griffin. 1980. Principles of Food Packaging. The AVI Publishing. Co.
Inc. Westport. Connecticut.

Winarno, F.G. 1983. Gizi Pangan, Teknologi dan Konsumsi. Penerbit Gramedia.Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai