Anda di halaman 1dari 16

Nilai :

I. Judul Percobaan Koefisen Gesekan

II. Tujuan 1.Menentukan koefisen gesek statik permukaan benda dibidang datar
Percobaan 2.Menentukan koefisen gesek statik permukaan benda di bidang miring

Nilai :

III. Teori Gaya gesek merupakan gaya yang tak asing lagi didengar.
Gaya gesek adalah gaya yang berarah melawan gerak benda atau
kecenderungan benda akan bergerak. Gaya gesek muncul apabila dua
buah benda bersentuhan dimana sebuah benda diam atau meluncur pada
suatu permukaan yang memberikan gaya-gaya kepadanya. Setiap kali
dua benda berinteraksi akibat kontak langsung (sentuhan) dari
permukaan-permukaan, maka gaya-gaya interaksinya disebut gaya
kontak.
Memahami akan pentingnya gaya gesek marupakan hal yang penting
dalam kehidupan manusia. Sehingga Kita perlu mengetahui peran
penting dan besarnya dalam kehidupan melalui praktikum kali ini, yaitu
penentuan koefisien gesek bahan. Membahas mengenai tujuan dalam
praktikum ini yaitu menentukan koefisien gesek statis (µs) dan koefisien
gesek kinetis (µk) pada benda.
Praktikum ini dilakukan dengan cara meluncurkan benda yang sudah
diketahui massanya, jarakk juga sudut kemiringan. Untuk menentukan
koefisien gesek statis dengan cara meluncurkan benda dengan
memperbesar sudut perlahan-lahan. Untuk koefisien gesek kinetis benda
yang diberi beban agar cepat meluncur dan dicatat waktunya.
Peralatannya antara lain, 1 set alat bidang miring, stopwatch dan mistar.
Membahas pentingnya gaya gesek dalam kehidupan sehari-hari,
diantaranya menusia berjalan tanpa terpeleset, mobil bisa berhenti
kareba adanya pengereman dan juga ban mobil maupun sepeda motor
yang diberi bentuk gerigi agar tidak licin terhadap jalan. Gaya gesek
selalu ada dalam kehidupan sehari-hari karena pada setiapaktifitas yang
dilakuan selalu ada sentuhan baik pada makhluk hidup maupun benda
mati. Aktifitas berjalan juga dipengaruhi oleh gara gesek antara
kakidengan lantai atau tanah. Jika tidak ada gesekan antara kaki dengan
tanah, makaakan licin dan kemungkinan tidak akan bisa berjalan karena
tergelAdanya suatu gaya menyebabkan perubahan gerak pada suatu
benda. perubahan gerak tersebut menyebabkan benda berpindah tempat.
Untuk berpindahtempat benda melakukan suatu interaksi berupa
persinggungan terhadap suatumedia atau benda lain. Hal inilah yang
biasa disebut dengan gaya gesek benda. besar gaya gesek tergantung
pada kedua permukaan benda yang bersentuhan.Ketika sebuah benda
bergerak sepanjang permukaan yang kasar, maka hal iniakan
Laporan Laboratorium fisika teknik ii
mempersulit gerak benda tersebut. Sebaliknya jika benda itu bergerakk
sepanjang permukaan yang licin, maka akan sangta mudah bagi benda
itu untuk meluncur.Praktikum koefisien gesek bahan ini dapat dilakukan
dengan menggunakansebuah alat berupa satu set bidang miring. Yaitu
dengan meletakkan suatu bendaatau bahan pada ujung bidang miring
yang sebelumnya sudah ditentukankemiringan sudutnya. Kemudian
benda dengan massa tertentu tersebutdiluncurkan sampai pada titik yang
telah ditentukan dan diukur waktu tempuhnyadengan stopwatch.
Praktikum koefisien gesek bahan ini dapat digunakan untuk menentukan
koefisien gesek pada suatu benda baik statis maupun kinetis.Adanya
koefisien gesek pada suatu benda ini sangat berguna untuk menunjang
kehidupan manusia. !erutama untuk memudahkan pekerjaan
mereka."isalnya saja untuk menurunkan barang#barang yang berat dari
suatu ketinggiantertentu, mereka dapat menggunakan prinsip bidang
miring untuk memudahkannya sehingga mereka tidak harus membawa
beban yang berat. Selainitu pada permainan anak#anak berupa papan
luncur, papan tersebut dibuat licinagar gaya gesekan anak terhadap
papan dapat diperkecil dan memudahkan dalam bermain.Sampai saat ini
banyak yang telah mengabaikan gesekan. !etapi hal iniharus
diperhitungkan pada situasi#situasi tertentu. Karena dengan
mempelajarinyasecara benar akan mempermudah manusia dalam
kegiatan sehari-hari maupundalam penelitian seperti penemuan pesawat
sederhana dan lain sebagainyaincir. Gayagesek adalah gaya non
konservatif yang bekerja pada dua permukaan yang saling bergerak satu
sama lain (Alonso, 1994).
Pada praktikum “Penentuan Koefisien Gesek Bahan” kali ini, akan
dilakukan
perhitungan mengnai waktu yang diperlukan untuk suatu balok dalam
melewatilintasan. Balok tersebut telah diketahui massanya, dan
ditentukan jaraktempuhnya serta sudut kemiringan lintasan. Praktikum
ini akan menghitung danmenentukan koefisien gesek statis dan koefisien
gesek kinetis.Gaya gesek timbul ketika dua benda bersentuhan.
Contohnya ketikameletakkan buku diatas meja. Jika buku tidak bergerak
dan tidak digerakkan,disitu masih terdapat gaya gesek, yang disebut
gaya gesek statis. Gaya tersebutakan menjadi gaya gesek kinetis jika
buku atau benda tersebut digerakkan. Gayagesek selalu diperlukan
dalam kehidupan, tanpa adanya gaya gesek mungkinmobil tidak akan
melaju diatas lintasan, manusia tidak bisa berjalan diatas tanahdan lain
sebagainya. Oleh karena itu, pengetahuan mengenai gaya
gesekdiperlukan untuk menjalani kehidupan sehari-hari. Pemahaman
mengenai gayagesek berguna untuk menentukan dan menyesuaikan
besar dan jenis gaya gesekanyang diperlukan dalam suatu masalah
dikehidupan sehari-hari.Pemanfaatan gaya gesek dalam kehidupan dapat

Laporan Laboratorium fisika teknik ii


dilihat pada sepeda. Adanyagaya gesek antara rem sepeda dengan roda
sepeda menyebabkan rotasi pasasepeda semakin pelan. Sehingga laju
sepeda juga semakin pelan dan akhirnya berhenti.
Permukaan benda yang meluncur diatas permukaan benda yang
lainkeduanya akan saling melakukan gaya gesekan yang sejajar dengan
permukaan.Arah gaya gesek suatu benda berlawanan dengan arah gerak
benda padarelatifnya. Misalkan sebuah balok meluncur dari kanan ke
kiri diatas permukaan bidang, maka gaya gesek yang timbul akan
memiliki arah ke kanan. Gayahorizontal sebuah benda yang beratnya
terletak pada permukaan bidang tidakcukup untuk menggerakkan benda
tersebut bila gaya yang diberikan tidak sesuai.Gaya yang diberikan juga
dipengaruhi oleh gaya gesek yang besarnya sama danarahnya
berlawanan (Francis, 1998).Gesekan dalam bahasa ilmiahnya yaitu
frittion pertama kali dibahas olehmenteri pendidikan di Inggris pada
tahun 1966 yaitu H. P. Jost. H. P. Jost saat itumemberikan laporan
mengenai besarnya energi yang terbuang karena gesekan.The Jost
Report nama laporannya, didalamnya disebutkan bahwa energi
yanghilang di Inggris akibat gesekan setara dengan 1,3 NP atau sekitar
500 juga poundsterling. Laporan Jost memunculkan istilah baru untuk
ilmu tetang gesekandan cara menguranginya yaitu Tribology. Tribology
berasal dari bahasa Yunani(tribo : gesekan) yang berarti ilmu yang
mempelajari gesekan (frittion), pelumasan (lubrication) dan aus (wear).
Tribology adalah ilmu tentang interaksi permukaan benda padat yang
bergerak dan implikasi yang muncul dari interaksitersebut. Tribology
bermula pada gesekan dari dua permukaan yang bersentuhan,sehingga
muncul ide untuk melakukan pelumasan agar suatu benda bergerak
lebihmudah (Dowson, 1979).Gaya gesekan adalah daya yang timbul
akibat sentuhan antara permukaandua benda dengan arah gaya
berlawanan terhadap kecenderungan arah gerak benda. Balok yang
mempunyai berat W diletakkan diatas bidang datar dan baloktidak diberi
gaya lurus, gaya normal (N) yang bekerja pada balok besarnya
samadengan gaya berat (W) balok sesuai dengan persamaan :
N=W
Gaya normal adalah gaya yang ditimbulkan oleh alas bidang tempat
bendaterletak yang arahnya tegak lurus terhadap bidang. N = m g Cos ϴ
Gaya gesek dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:
1.Gaya gesek statis (fs) yaitu gaya gesekan yang bekerja pada benda
dalamkeadaan diam.
2.Gaya gesek kinetis (fk) yaitu gaya gesekan yang bekerja pada benda
yang bergerak.(Sutrisno, 1997)Gambar 2.1 Jenis Gaya Gesek;
a. Gaya Gesek Statis ;b. Gaya Gesek Kinetik(Sumber: Giancoli,
2001).Perbedaan antara gaya gesek statis dan gaya gesek kinetik yaitu
titik-titiksentuhan antara benda kedua permukaannya yang tetap atau

Laporan Laboratorium fisika teknik ii


saling berganti.
Gaya gesek yang bekerja pada permukaan benda yang
bersentuhan dalamkeadaa belum bergerak disebut gaya gesek statis (fs).
Gaya gesek statismaksimum sama dengan gaya terkecil yang diperlukan
untuk benda bergerak.Gaya gesek yang terjadi pada benda yang telah
bergerak, gesekannya terjadiantara permukaan 2 benda tersebut adalah
gaya gesek kinetik (fk). Benda yang bergerak pada permukaan benda
lain dan arah gayanya berlawanan arah terhadapgerakan benda (Halliday
dan Resrick, 2001).Besar gaya kinetik meningkat apabila gaya gaya
normal meningkat, gayagesek kintek (fk) berbanding lurus dengan besar
gaya kinetik normal.
Fk = μ
k N (2.3)
μk adalah konstanta koefisien gesek kinetik. Besar gaya gesek statis fs
adalah
Fc = μs N μs adalah konstanta koefisien gesek statis.
Adanya suatu gaya menyebabkan perubahan gerak pada suatu
benda. perubahan gerak tersebut menyebabkan benda berpindah tempat.
Untuk berpindahtempat benda melakukan suatu interaksi berupa
persinggungan terhadap suatumedia atau benda lain. Hal inilah yang
biasa disebut dengan gaya gesek benda. besar gaya gesek tergantung
pada kedua permukaan benda yang bersentuhan.Ketika sebuah benda
bergerak sepanjang permukaan yang kasar, maka hal iniakan
mempersulit gerak benda tersebut. Sebaliknya jika benda itu bergerakk
sepanjang permukaan yang licin, maka akan sangta mudah bagi benda
itu untuk meluncur.Praktikum koefisien gesek bahan ini dapat dilakukan
dengan menggunakansebuah alat berupa satu set bidang miring. Yaitu
dengan meletakkan suatu bendaatau bahan pada ujung bidang miring
yang sebelumnya sudah ditentukankemiringan sudutnya. Kemudian
benda dengan massa tertentu tersebutdiluncurkan sampai pada titik yang
telah ditentukan dan diukur waktu tempuhnyadengan stopwatch.
Praktikum koefisien gesek bahan ini dapat digunakan untuk menentukan
koefisien gesek pada suatu benda baik statis maupun kinetis.Adanya
koefisien gesek pada suatu benda ini sangat berguna untuk menunjang
kehidupan manusia. !erutama untuk memudahkan pekerjaan
mereka."isalnya saja untuk menurunkan barang-barang yang berat dari
suatu ketinggiantertentu, mereka dapat menggunakan prinsip bidang
miring untuk memudahkannya sehingga mereka tidak harus membawa
beban yang berat. Selainitu pada permainan anak-anak berupa papan
luncur, papan tersebut dibuat licinagar gaya gesekan anak terhadap
papan dapat diperkecil dan memudahkan dalam bermain.Sampai saat ini
banyak yang telah mengabaikan gesekan. !etapi hal iniharus
diperhitungkan pada situasi-situasi tertentu. Karena dengan

Laporan Laboratorium fisika teknik ii


mempelajarinyasecara benar akan mempermudah manusia dalam
kegiatan sehari-hari maupundalam penelitian seperti penemuan pesawat
sederhana dan lain sebagainya.
Gaya gesekan adalah gaya yang terjadi ketika dua buah benda
bersentuhan. Gaya gesekan masing-masing benda berlawanan arah
dengan dengan gerak relatifya terhadap benda lain. Gaya gesekan antara
dua buah benda yang saling diam satu sama lain disebut gaya gesekan
statik (𝑓𝑠 ). Gaya gesekan statik maksimum sama dengan gaya terkecil
benda yang dibutuhkan untuk bergerak. Gaya gesekan antara dua benda
yang saling bergerak relatif disebut gaya gesekan kinetik(𝑓𝑘 ).
Perbandingan antara gaya gesek statik masksimum dengan gaya
normalnya disebut koefisien gesek statik (𝜇𝑠 ). 𝑓𝑠 𝜇𝑠 = . . . . . . . . . . . . . .
. ( 1 ) 𝑁 Perbandingan antara gaya gesek kinetik dengan gaya normalnya
disebut koefisien gesek kinetik (𝜇𝑘 ). 𝑓𝑘 𝜇𝑘 = ; 𝑁 = 𝑔𝑎𝑦𝑎 𝑛𝑜𝑟𝑚𝑎𝑙 𝑁
Harga 𝜇𝑠 dan 𝜇𝑘 sesungguhnya bergantung pada sifat kedua permukaan
yang bersentuhan. Nilainya dapat berharga lebih dari satu, walaupun
biasanya harganya kurang dari satu. Apabila yang digunakan adalah
bidang miring maka besarnya koefisien gesek statik dinyatakan dengan
persamaan: 𝜇𝑠 = tan 𝜃.

Laporan Laboratorium fisika teknik ii


Nilai :

Laporan Laboratorium fisika teknik ii


IV. Alat Dan Bahan 4.1 Alat dan Fungsi
Serta Fungsi
1.Bidang luncur
Digunakan sebagai bidang datar maupun bidang miring dalam
praktikum

2.Penghalang
Digunakan untuk menghalangi agar balok tidak meluncur terlalu jauh

3.Katrol
Digunakan sebagai media meletakkan benang penyambung balok dan
piringan dengan bebannya sehingga dapat bergerak

4.Piringan Plastik
Digunakan sebagai wadah untuk meletakkan batu beban

5.Pinset
Digunakan untuk menjepit dan meletakkan batu beban ke atas piringan
plastik

6.Beberapa batu beban


Digunakan sebagai beban agar balok dapat bergerak

7.Busur(Nst 2 derajat)
Digunakan untuk mengukur sudut kemiringan bidang miring

8.Neraca analitik digital


Digunakan untuk mengukur massa balok,piringan plastik dan batu
beban

4.2 Bahan serta Fungsi


1.Balok dengan dua permukaan(kayu dan linoleum)
Digunakan sebagai objek praktikum yang akan dicari koefisen gesek
statiknya

2.Plat kayu kasar dan plat aluminium


Digunakan sebagai objek praktikum yang akan dicari koefisen gesek
statiknya

Nilai:

Laporan Laboratorium fisika teknik ii


V. Prosedur  Menentukan Koefisen Gesekan Statik pada Bidang Datar
Percobaan
1.Ditimbang balok kayu dan piringan plastik!

2.Dirangkai skema peralatan (plat yang terpasang di papan luncur


Adalah plat aluminium dan posisi balok bagian bawahnya yaitu
Kayu)

3.Diletakkan secara perlahan batu beban satu demi satu(mulai dari 5


Gr,10 gr,dan seterusnya dengan penambahan 5 gr) di piringan pla-
Tik sampai balok mulai bergerak pertama kali(usahakan agar ket-
Ika meletakkan batu beban,piringan tidak bergerak ke kanan atau
Ke kiri)

4.Ditimbang kembali massa batu-batu beban(m beban ) ketika balok


Mulai bergerak pertama kali,kemudian berikan tanda centang
Pada tabel 1!

5.Diulangi langkah kedua sampai ke empat untuk plat yang terpasan


-ng di papan luncur adalah plat aluminium dan posisi bagian bawa
-hnya yaitu linoleum serta untuk plat yang terpasang di papan lunc
ur adalah plat kayu besar dan posisi balok bagian bawahnya yaitu linol
eum !

 Menentukan Koefisen Gesekan Statik pada Bidang Miring

1.Dirangkai skema percobaan (plat yang terpasang di papan luncur


Adalah plat aluminium dan posisi balok bagian bawahnya yaitu
Kayu)

2.Diangkat papan luncur sedikit demi sedikit dan ukur sudut kemirin
ngan(mulai dari 5o,10o dan seterusnya dengan penambahan 5o)
sampai balok meluncur pertama kali!

3.Diulangi langkah kedua sampai ketika untuk plat yang terpasang


di papan luncur adalah plat aluminium dan posisi balok bagian
bawahnya yaitu linoleum serta untuk plat yang terpasang di papan
luncur adalah plat kayu dan posisi balok bagian bawahnya yaitu
linoleum

Nilai :

Laporan Laboratorium fisika teknik ii


VI. Gambar
Percobaan A.Gambar Bidang Datar

B.Gambar Bidang Miring

Nilai :

Laporan Laboratorium fisika teknik ii


VI. Data Percobaan
KOEFISEN GESEKAN
Percobaan I

Percobaan II

Nilai :

VIII. Analisa Data

Laporan Laboratorium fisika teknik ii


1.Dari hasil praktikum di Tabel.2:
a.
Parameter yang diukur Hasil pengukuran
Massa balok kayu m
beban =(128,6±0,01)
Massa piringan plastik m
piringan =(16,0±0,01)

b.Massa total beban


1.Plat aluminium dan kayu
m
total=mbatu beban+mpiringan
=30+16,0 gram
=46,0 gram
2.Plat aluminium dan linoleum
m
total=mbatu beban+mpiringan
=30+16,0 gram
=46,0 gram
3.Plat kasar dan linoleum
total=mbatu beban+mpiringan
m

=70+16,0 gram
=86,0 gram.
c.
Jenis permukaan Parameter yang Hasil perhitungan
digunakan
Plat aluminium dan Massa total beban m
total=(46,0±0,01
kayu gram)
Plat aluminium dan Massa total beban m
total=(46,0±0,01
linoleum gram)
Plat kayu kasar dan Massa total beban m
total=(86,0±0,01
linoleum gram)

Laporan Laboratorium fisika teknik ii


d.Koefisien gesekan statik
1.Plat aluminium dan kayu
µs=mbeban/mbenda
=46,0/128,6=0,357
2.Plat aluminium dan linoleum
µs=mbeban/mbenda
=46,0/128,6=0,357
3.Plat kayu kasar dan linoleum
µs=mbeban/mbenda
=86,0/128,6=0,668
e.
Jenis permukaan Parameter yang Hasil perhitungan
digunakan
Plat aluminium dan Koefisien gesekan µs=(0,357±0,0001)
kayu
Plat aluminium dan Koefisien gesekan µs=(0,357±0,0001)
linoleum
Plat kayu kasar dan Koefisien gesekan µs=(0,668±0,0001)
linoleum

2. Dari hasil praktikum di Tabel 3


a.
Jenis permukaan Parameter yang Hasil pengukuran
diukur
Plat aluminium dan Sudut kemiringan Ɵ=(30o±0o)
kayu
Plat aluminium dan Sudut kemiringan Ɵ=(30o±0o)
linoleum
Plat kayu kasar dan Sudut kemiringan Ɵ=(40o±0o)
linoleum

b.Koefisien gesekan statik (µs)


1.Plat aluminium dan kayu
µs=tanƟ
=tan30=0,577
2.Plat aluminium dan linolium
µs=tanƟ
=tan40=0,839
3.Plat kayu kasar dan lonoleum
µs=tanƟ
=tan40=0,839
c.
Jenis permukaan Parameter yang Hasil perhitungan
Laporan Laboratorium fisika teknik ii
digunakan
Plat aluminum dan Koefisien gesekan µs=(0,577±0,0001)
kayu statik
Plat aluminium dan Koefisien gesekan µs=(0,839±0,0001)
linoleum statik
Plat Koefisoen gesekan µs=(0,839±0,0001)
statik

Nilai :

Laporan Laboratorium fisika teknik ii


Nilai :

Laporan Laboratorium fisika teknik ii


IX. Kesimpulan A.Kesimpulan
Dan Saran ƟDari percobaan dapat disimpulkan, koefisien gesek statik permukaan
benda di bidang datar adalah:
Koefisien gesekan statik(µs)
1.Plat aluminium dan kayu
µs=mbeban/mbenda
=46,0/128,6=0,357
2.Plat aluminium dan linoleum
µs=mbeban/mbenda
=46,0/128,6=0,357
3.Plat kayu kasar dan linoleum
µs=mbeban/mbenda
=86,0/128,6=0,668

ƟDari percobaan dapat disimpulkan,koefiosien gesek statik permukaanbenda di


bidang miring adalah:
Koefisien gesekan statik (µs)
1.Plat aluminium dan kayu
µs=tanƟ
=tan30=0,577
2.Plat aluminium dan linolium
µs=tanƟ
=tan40=0,839
3.Plat kayu kasar dan lonoleum
µs=tanƟ
=tan40=0,839

B.Saran
Saran untuk praktek modul koefisien gesekan yaitu harus lebih teliti saat
melakukan percobaan saat mengukur tinggi,panjang,berat,dan juga teliti dalam
perhitungan data praktikum agar data yang diperoleh benar dan akurat.

Nilai :

Laporan Laboratorium fisika teknik ii


X. Daftar
Pustaka Dasar Fisika Universitas Edisi Kedua. Jakarta : Erlangga.Downson, D. 1979.
History of Tribology

Fisika Jilid 2 Jakarta : Erlangga.Giancolli, Dauglas C. 2001.

Fisika Jilid 1.Jakarta : Erlangga.Halliday, dkk. 2001.

Fisika Dasar Edisi ke 1 Jilid 1. Jakarta : Erlangga.

Laporan Laboratorium fisika teknik ii

Anda mungkin juga menyukai