SKRIPSI
Oleh :
NIM : 141224097
YOGYAKARTA
2019
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SKRIPSI
Oleh :
NIM : 141224097
YOGYAKARTA
2019
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MOTO
Hanya karena Anda membutuhkan waktu yang lebih lama daripada yang lain,
bukan berarti Anda gagal
(Eufrasia Restanti Kristiani)
Jangan sesekali kamu mengucap selamat tinggal bila kamu masih mau mencoba,
Jangan sesekali menyerah jika kamu masih merasa sanggup
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
Lamudin, Oswaldus Resinov. 2019. Analisis Kesalahan Penggunaan Kata
Tugas Pada Teks Karangan Karya Siswa Kelas VIII SMPN 1 Sleman
Tahun Ajaran 2018/2019. Skripsi. Yogyakarta : PBSI. FKIP.
Universitas Sanata Dharma.
Penelitian ini mengkaji penggunaan kata tugas serta kesalahan penggunaan
kata tugas pada karangan karya siswa-siswi SMPN 1 Sleman tahun ajaran
2018/2019. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan kata tugas yang
digunakan dan yang salah penggunaannya dalam karangan siswa-siswi. Penelitian
ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Data penelitian berupa kalimat yang
mengandung kata tugas yang diambil dari 63 karangan. Data diperoleh dengan
mengumpulkan kalimat-kalimat yang mengandung unsur kata tugas kemudian
diidentifikasi, klasifikasi, intepretasi serta menambahkan kalimat pembenaran
pada kesalahan penggunaan kata tugas.
Dari analisis data dapat ditarik kesimpulan : pertama, kata tugas yang
digunakan dalam karangan siswa meliputi preposisi, konjungsi, interjeksi, artikel,
dan partikel. Preposisi monomorfemis di, oleh, untuk, bagi, dari, ke, tentang,
dengan,pada, karena, sejak(565 Kalimat ), preposisi polimorfemis dengan afiks
bersama, menuju, sekitar, selama, sepanjang, terhadap(71 Kalimat), preposisi
gabungan preposisi dengan preposisi daripada, kepada, oleh karena(27 Kalimat),
preposisi gabungan preposisi dengan bukan peposisi di atas, di bawah, di
belakang, di tengah, ke dalam, ke luar, ke tengah, ke depan(24 Kalimat).
Konjungsi meliputi konjungsi koordinatif dan, atau, tetapi(254 Kalimat),
konjungsi subordinatif sampai, ketika, selama, sejak, setelah, sebelum, sambil,
selesai, jika, kalau, bila, agar, supaya, walaupun, meskipun, seolah-olah, seperti,
seakan-akan, oleh karena, sebab, karena, hingga, sehingga, bahwa, dengan(214
Kalimat), konjungsi antar kalimat walaupun begitu, setelah itu, kemudian, selain
itu, bahkan, malahan, namun, tetapi(56 Kalimat). Interjeksi meliputi
alhamdulilah, astagafirulah, nah,ya,eh,halo,hem,hai,ah,aduh(21 Kalimat). Artikel
meliputi sang, para, si(28 Kalimat). Partikel meliputi kah, lah, pun(62 Kalimat).
Kedua, 173 kesalahan penggunaan kata tugas. Kesalahan terdapat pada preposisi
di (102 kesalahan), preposisi ke(19 kesalahan), preposisi untuk (3 kesalahan),
preposisi dengan (2 kesalahan), preposisi dari (3 kesalahan), preposisi menuju (1
kesalahan), preposisi daripada(2 kesalahan), preposisi gabungan kata ke (5
kesalahan), preposisi gabungan kata di (6 kesalahan) konjungsi dan (25
kesalahan), konjungsi dengan (4 kesalahan), partikel pun (1 kesalahan).
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, peneliti berharap agar
guru bahasa Indonesia hendaknya memperhatikan penggunaan kata tugas
(preposisi, konjungsi, interjeksi, artikel, dan partikel) oleh siswa dalam menulis
karangan. Siswa-siswi SMPN 1 Sleman lebih menguasai penggunaan kata tugas
sesuai dengan fungsinya. Peneliti juga berharap bagi peneliti selanjutnya
diharapkan dapat menganalisis lebih detail penggunaan serta kesalahan
penggunaan kata tugas pada karangan siswa-siswi sehingga dapar meningkatkan
kemampuan menulis siswa-siswi.
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
Lamudin, OswaldusResinov. 2019. The Analysis of Task Words Mistaken on
Writing Text of SMPN 1 Sleman’s Students Class VIII in 2018/2019
School Periods. Essay. Yogyakarta: PBSI. FKIP.Sanata Dharma
University
This study aims to review the using of task words and the mistakes of it on
writing text of SMPN 1 Sleman’s Students in 2018/2019 school periods. This study
also looking for the descriptions of task words mistaken which be used on
student’s writing text. This study is qualitative descriptive research. The data that
uses in this study is some sentences which includes the task words from 63 writing
texts. The data have obtained by collected some sentences that uses task words
include to identificated. clarificated, get interpretation and changes the wrong
one with the right words.
The result of this study shows that: First, the task words that uses in the
student’s writing text include the preposition, conjunction, interjection, article
and particle. Monomorfemis preposition that is in, by, for, for, from, to, about,
with, on, because, since (565 words), polimorfemis preposition that is together,
headed for, around, during, as long as, toward (71 words), combined prepositions
with preposition that is of the, to, therefore (27 words), combined prepositions
with no preposition that is in the above, in the below, in the behind, in the middle,
into the, exit, to the middle, to the foward (24 words). Conjunction pervade
coordinative conjunction that is and, or, but (254 words), subordinative
conjunction that is up to, when, during, since, after, before, while, finish, if, if,
when, so, so that, although, even though, as if, like, as though, because of,
because, because, until, until, that, with(214 words), conjunction between
sentences that is even though, after that, then, other than that, even, instead,
however, but (56 words). Interjections that is alhamdulilah, astagafirulah,
nah,ya,eh,halo,hem,hai,ah,aduh (21 words). Article that is the, para, si (28
words). Particle that is kah, lah, pun (62 words). Second, there are 173 task
words mistaken. The mistaken on preposition in (102 mistakes), preposition to(19
mistakes), preposition for(3 mistakes), preposition with (2 mistakes), preposition
from(3 mistakes), preposition headed for (1 mistake), preposition of the (2
mistakes), preposition of to words combined (5 mistakes), preposition of in words
combined (6 mistakes), conjunction and (25 mistakes), conjunction with (4
mistakes) particle pun (1 mistake).
Based on the results of this study, the researcher hopes that teacher of
Indonesia Language should be to pay attention on task words uses (preposition,
conjunction, interjection, article and particle) by students on their writing text.
Students of SMPN 1 Sleman are have to more capable on using task words consist
with the purpose. The researcher also hopes for the next study will detailly to
analysis the uses and the mistaken of task words on students writing text so that
can improve students’ skills on writing.
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur peneliti panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang
telah memberikan rahkamt dan berkat-Nya sehingga skripsi yang berjudul
“Analisis Kesalahan Penggunaan Kata Tugas Pada Teks Karangan Karya Siswa
Kelas VIII SMPN 1 Sleman Tahun Ajaran 2018/2019” dapat peneliti selesaikan
dengan baik. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana pada Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
Peneliti menyadari bahwa dalam menyelesaikan skripsi ini banyak
mendapat bimbingan, dukungan serta bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena
itu, peneliti mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak berikut ini.
1. Tuhan Yesus Kristus untuk segala penyertaan dan perlindungan-Nya
dalam menghadapi masa sulit menyusun skripsi ini.
2. Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.si. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan.
3. Rishe Purnama Dewi, S.Pd., M.Hum. selaku Ketua Program Studi
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
4. Prof. Dr. Pranowo, M.Pd. selaku dosen pembimbing, terimakasih atas
bimbingan, dorongan, solusi, bantuan, serta kesabaran yang telah
dilimpahkan kepada saya selama melewati masa sulit menyusun skripsi
ini.
5. Dr. R. Kunjana Rahardi, M.Hum. selaku triangulator, terimakasih karena
telah bersedia memeriksa analisis data penelitian skripsi ini.
6. Sekolah SMPN 1 Sleman yang sudah mengijinkan saya untuk meneliti
serta memperoleh data di SMPN 1 Sleman.
7. Seluruh Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
untuk ilmu, pengalaman dan inspirasi selama masa perkuliahan.
8. Kedua orang tua, bapak Gervasius Ludovikus Lamudin dan ibu Theresia
Welalilia Anggal yang telah memberikan dukungan berupa biaya, doa,
dorongan penyemangat, dan kasih sayang selama proses penyusunan
skripsi ini.
9. Eufrasia Restanti Kristiani yang dengan setia selalu mendampingi dalam
suka maupun duka, serta dukungan doa, memberikan semangat dengan
tulus sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
10. Pemberian terindah dari Tuhan, Maria Navalia Lamudin yang selalu
menjadi penghibur dan penyemangat di kala merasa lelah dalam
menyusun skripsi ini.
11. Claudhio Gilbertus Lamudin yang menemani penulis begadang bersama
menyelesaikan skripsi ini.
12. Teman-teman Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
kelas B angkatan 2014 yang menjadi teman belajar selama masa
perkuliahan
13. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini yang
tidak bisa disebutkan satu per satu.
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL……………………………………………………………..i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ……………………………….ii
HALAMAN PENGESAHAN …………………………………………………..iii
MOTO …………………………………………………………………………...iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ………………………………………...v
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI…………………vi
ABSTRAK ……………………………………………………………………...vii
ABSTRACK…………………………………………………………………….viii
KATA PENGANTAR …………………………………………………………..ix
DAFTAR ISI…………………………………………………………………….xi
BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………………. 1
1.1 Latar Belakang ……………………………………………………………… 1
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BIOGRAFI PENULIS
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pemilihan kata-kata yang digunakan siswa sehingga tidak terjadi kesalahan dalam
penulisannya.Kata merupakan unsur utama dalam membentuk kalimat. Selain
bentuk dasarnya, kata juga dapat dibentuk melalui proses morfologis, yaitu
afiksasi (pengimbuhan), reduplikasi (perulangan), dan komposisi
(penggambungan) untuk menyampaikan maksud yang terkandung di dalam
kalimat. Salah satu kelas kata dalam Bahasa Indonesia, yaitu kata tugas. Kata
tugas adalah kata yang hanya memiliki arti gramatikal dan tidak memiliki makna
leksikal, sehingga maknanya bisa menjadi jelas jika dihubungkan dengan kata
lain. Kata tugas juga memiliki fungsi sebagai perubah kalimat yang minim hingga
menjadi kalimat transformasi. Pada umumnya bentuk kata tugas selalu tetap (tidak
bisa mengalami perubahan). Ada lima jenis kata tugas yang perlu di perhatikan
penulis yaitu preposisi, konjungsi, interjeksi, artikel, dan partikel.
a. Kesalahan penggunaan kata tugas apa sajakah yang terdapat dalam teks
karangan karya siswa kelas VIII SMPN 1 Sleman ?
b. Bagaimana pembenaran dan penjelasan pada kesalahan penggunaan kata tugas
yang terdapat dalam teks karangan karya siswa kelas VIII SMPN 1 Sleman ?
c. Faktor-faktor apa saja yang menyebabkan terjadinya kesalahan penggunaan
kata tugas dalam teks karangan karya siswa kelas VIII SMPN Sleman ?
2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Hasil dari penelitian ini, diharapkan dapat memberi masukan dan mampu
membantu mengatasi kesalahan berbahasa siswa terkhusus pada kesalahan
penggunaan kata tugas dalam karangan siswa.
b. Bagi sekolah
Hasil dari penelitian ini dapat menambah bahan referensi dalam ilmu
pendidikan tentang kesalahan penggunaan kata tugas pada karangan siswa,
sehingga dapat memperkaya dan menambah wawasan.
c. Bagi peneliti
Manfaat penelitian ini bagi peneliti lain yaitu dapat menjadi rujukan,
sumber informasi dan bahan referensi penelitian selanjutnya agar bisa lebih
dikembangkan.
3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
a) Bahasa
b) Kata Tugas
Menurut Masnur Muslich (2010 : 107) kata tugas merupakan kelas kata
yang tertutup. Dapatlah dikatakan kata tugas adalah kata atau gabungan kata yang
tugasnya semata-mata memungkinkan kata lain berperan dalam kalimat.
c) Preposisi
Preposisi atau kata depan adalah kata tugas yang bertugas sebagai unsur
pembentuk frasa preposisional. Jika ditinjau dari segi bentuknya, preposisi ada
dua macam : monomorfemis dan polimorfemis ( Masnur Muslich, 2010 : 108).
d) Konjungsi
Konjungsi atau kata sambung adalah kata tugas yang menghubungkan dua
klausa atau lebih (TBBI, 1988 : 235)
e) Interjeksi
Interjeksi atau kata seru adalah kata tugas yang mengungkapkan rasa hati
manusia. Untuk memperkuat rasa hati, sedih, heran, dan jijik, orang memakai kata
tertentu di samping kalimat yang mengandung makna pokok yang dimaksud
(TBBI, 1988 : 243)
4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
f) Artikel
Artikel adalah kata tugas yang membatasi makna jumlah nomina. Dalam
bahasa Indonesia ada tiga kelompok artikel : (1) artikel yang menyatakan jumlah
tunggal, (2) artikel yang mengacu ke makna kelompok, (3) artikel yang
menyatakan makna netral (Masnur Muslich, 2010 : 119).
g) Partikel
Skripsi ini terdiri dari lima bab. Bab 1 adalah pendahuluan berisi latar
belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian,
definisi istilah, dan yang terkahir sistematika penyajian. Bab II Landasan Teori,
berisi penelitian yang relevan dan kajian teori. Bab III Metodologi Penelitian,
terdiri dari jenis penelitian, sumber data, instrumen penelitian, teknik
pengumpulan data, analisis data, dan triangulasi data. Bab IV Hasil Penelitian dan
Pembahasan, berisi deskripsi data dan hasil penelitian yang meliputi kata tugas
yang dipakai dan kesalahan penggunaan kata tugas dalam karangan deskripsi
siswa. Bab V Penutup, berisikan kesimpulan, implikasi, dan saran.
5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II
LANDASAN TEORI
6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Menurut Masnur Muslich (2010 : 107) kata tugas merupakan kelas kata
yang tertutup. Dapatlah dikatakan kata tugas adalah kata atau gabungan kata yang
tugasnya semata-mata memungkinkan kata lain berperan dalam kalimat. Menurut
Gorys Keraf (dalam Masnur Muslich. 2008 : 113), kata tugas adalah semacam
kata yang tidak termasuk salah satu jenis kata, atau menjadi subgolongan jenis-
jenis kata. Dilihat dari segi bentuk, pada umumnya kata tugas sulit mengalami
perubahan bentuk. Ditinjau dari segi kelompok kata, kata tugas hanya memiliki
tugas untuk memperluas atau mengadakan transformasi kalimat. Kata tugas tidak
bisa menduduki fungsi-fungsi pokok dalam sebuah kalimat. Diluar kata verba,
nomina, ajektiva, dan adverbia, ada kata lagi, yakni kata tugas. Kata ini hanya
mempunyai arti gramatikal, tetapi tidak memiliki arti leksikal. Ini berarti bahwa
arti suatu kata tugas ditentukan bukan oleh kata itu secara lepas, tetapi oleh
7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kaitannya dengan kata lain dalam frasa atau kalimat. Di samping itu, hampir
semua kata tugas tidak bisa mengalami perubahan bentuk (TBBI, 1988 : 229).
Dapat disimpulkan bahwa kata tugas ialah salah satu jenis kata dalam bahasa
Indonesia yang hanya memiliki makna gramatikal “maknanya berubah sesuai
konteksnya” dan tidak memiliki makna leksikal “makna tetap” artinya makna dari
kata tugas akan menjadi jelas ketika dia dihubungkan dengan kata lain dalam
sebuah kalimat, sebagian besar kata tugas bentuknya tetap dan hanya sedikit yang
dapat mengalami perubahan bentuk.
Ciri lain dari kata tugas adalah bahwa hampir semua kata tugas tidak dapat
mengalami perubahan bentuk. Jika dari verba datang kita dapat mengubahnya
menjadi mendatangi, mendatangkan, kedatangan, dari kata tugas seperti dan dan
dari kita tidak dapat menurunkan kata lain. Beberapa perkecualian adalah untuk
8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
beberapa kata tugas seperti sebab, sampai dan oleh yang dapat berubah menjadi
kata lain : menyebabkan, menyampaikan, memperoleh (TBBI, 1988 : 229).
Dengan ciri-ciri di atas dapatlah disimpulkan bahwa kata tugas adalah kata
atau gabungan kata yang tugasnya semata-mata memungkinkan kata lain berperan
dalam kalimat.
(TBBI, 1988 : 230) Berdasarkan peranannya dalam frasa dan kalimat, kata
tugas dibagi menjadi lima kelompok. Yang dimaksud adalah preposisi, konjungsi,
interjeksi, artikel, dan partikel. Jenis-jenis kata tugas yang dipakai dalam
penelitian ini adalah pandangan-pandangan para ahli yang terdapat pada buku
Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia yang disusun oleh Pusat Pembinaan dan
Pengembangan Bahasa, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, dimana
Moeliono sebagai penyunting buku ini.
2.2.2.1 Preposisi
Preposisi atau kata depan adalah kata tugas yang bertugas sebagai unsur
pembentuk frasa preposisional. Preposisi terletak dibagian awal frasa dan unsur
yang mengikutinya dapat berupa nomina, adjektiva, atau verba. Jika ditinjau dari
segi bentuknya, preposisi ada dua macam : monomorfemis dan polimorfemis
(TBBI, 1988 : 230).
a) Preposisi Monomorfemis
9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Air sangat berarti bagi petani. Ibu membeli rokok untuk ayah. Yang kecil itu buat
adikmu.VOC menyerbu Ambon guna perebutan rempah-rempah.Pak Eko dari
Manggarai. Dari nyanyian itu dapat kita petik filsafat hidup orang Barat.Ada
hikmah yang dapat kita petik dari masalah ini.Saya akan pergi dengan Ali. Dia
membelah kayu dengan memakai kapak.Saya dilahirkan di Ruteng tanggal 27
November 1996.
b) Preposisi Polimorfemis
10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Preposisi polimorfemis yang terdiri atas morfem bebas dapat berupa (a)
gabungan preposisi dan preposisi, atau (b) gabungan preposisi dan yang bukan
preposisi (TBBI, 1988 : 232).
11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Contoh daripada setiap soal (Contoh setiap soal/contoh dari setiap soal) harus
dipelajari baik-baik dahulu.
Kita melihat daripada semua ini (dari semua ini) satu hal yang baik.
12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Ada pula kalanya preposisi dan yang bukan preposisi dapat digabung
sehingga merupakan preposisi gabungan.
Contoh :
Di atas meja Ayah berjejer buku-buku tebal.Koran itu terletak di bawah tas
saya.Di muka sekolah kami banyak orang berjualan makanan.Ada kolam renang
di belakang gedung baru itu.Di tengah lapangan itu terdapat sumur yang
dalam.Ayah akan berangkat ke luar kota besok pagi.Tolong antarkan adikmu ke
depan kantor pos itu.Saya mendengarkan percakapan mereka dari balik
pintu.Dari samping gedung ini terlihat keindahan pantai Sanur
2.2.2.2 Konjungsi
13
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
juga paragraf dengan paragraf (Abdul Chaer 2011 : 103). Dalam (TBBI, 1988 :
235) menyatakan bahwa konjungsi (Kata Sambung) adalah kata tugas yang
menghubungkan dua klausa atau lebih. Kata seperti dan, kalau, dan atau adalah
kata konjungsi. Perhatikan contoh kalimat berikut :
B. Dia sudah dapat membaca sejak dia berumur lima tahun. (Konjungsi)
Dari uraian di atas jelaslah bahwa ada kata yang mempunyai keanggotaan
ganda, yakni sebagai preposisi maupun sebagai konjungsi. Jika kata itu dipakai
sebagai pembentuk frasa, maka statusnya adalah preposisi. Jika yang dihubungkan
adalah klausa, maka statusnya berubah menjadi konjungsi.
14
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
a) Konjungsi Koordinatif.
Dia menangis dan istrinya oun tersedu-sedu.Dia mencari saya dan adik saya.Aku
yang datang ke rumahmu atau kamu yang datang ke rumahku.Saya atau kamu
yang menjemput Ibu ?Dia menangis, tetapi istrinya hanya terdiam
saja.Sebenarnya Kartini pandai, tetapi malas.Yang kita cari adalah hotel yang
sederhana, tetapi bersih.
Jika salah satu atau kedua hal dihubungkan bersama-sama, maka sering
kata dan/atau (sering dibaca : dan atau) dipakai bersama-sama pula. Contoh : Para
Kepala Sekolah dan/atau Wakil Kepala Sekolah diminta hadir.Kami mengundang
Ketua dan/atau Sekretaris.
b) Konjungsi Subordinatif
15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Pak Manuel sudah meninggal ketika dokter datang. Saya akan naik haji jika tanah
saya laku terjual.Saya pasti akan memaafkannya seandainya dia mau
mengakuikesalahannya.Narto harus belajar giat agar naik kelas.Pembangunan
tetap berjalan terus meskipun dana makin menyempit.Dia takut kepada saya
seolah-olah saya ini musuhnya.Hari ini dia tidak masuk kantor karena sakit.Ayah
belum mengirim uang sehingga kami belum dapat membayar uang kuliah.Ali
tidak mau membayar utangnya, padahal dia mempunyai uang.Orang yang
mendatanginya bertampang seram, maka dia jadi takut.Mereka berkata bahwa
mereka akan berkunjung besok.Dia memukul dengan tangan kirinyaa melayang
terlebih dahulu.
Dari uraian dan contoh di atas, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan
karena banyak orang yang belum menyadarinya. Pertama, pada umumnya klausa
yang didahului oleh konjungsi dapat berdiri di tengah atau depan kalimat. Karena
16
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
itu, jika klausa anak itu berada di tengah kalimat tentu saja tulisan konjungsinya
memakai huruf kecil seperti pada contoh di atas. Kedua, jika subjek klausa anak
sama dengan subjek kalimat”Narto harus belajar giat agar naik kelas.” dan ”Hari
ini dia tidak masuk kantor karena sakit.” di atas. Pada kalimat pertama di atas
kata dia telah dihilangkan sesudah konjungsi agar karena subjek itu sama dengan
subjek Narto pada klausa induk. Demikian pula pada kalimat keduakarena sakit
adalah kependekan dari karena dia sakit.
c) Konjungsi Korelatif
Tidak hanya kita harus setuju, tetapi kita juga harus patuh
Mobil itu larinya demikian cepatnya sehingga sangat sukar untuk dipotret
17
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
d) Konjungsi Antarkalimat
Kami tidak sependapat dengan dia. Biarpun begitu, kami tidak akan
menghalanginya.Mereka berbelanja ke Glodok. Sedudah itu, mereka pergi ke
saudaranya di Ancol. Pak Atma kena penyakit kecing manis. Selain itu, dia juga
mengidap tekanan darah tinggi.Penjahat itu tidak mengindahkan tembakan
peringatan. Sebaliknya, dia melawan polisi menggunakan belati.Masalah yang
dihadapinya memang gawat. Sesungguhnya, masalah ini sudah dia ramalkan
sebelumnya.Pak Didin sudah tahu soal/tentang itu. Bahkan, dia sudah mulai
18
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
menanganinya. Keadaan memang sudah mulai aman. Akan tetapi, kita harus tetap
waspada.
e) Konjungsi Antarparagraf
Adapun Alkisah
Mengenai Sebermula
Adapun terbongkarnya rahasia bahwa di bawah pohon itu tersimpan harta karun,
bermula dari cerita Pak Colin yang pernah menjadi pembantu raja dan turut
menanam harta tersebut beberapa puluh tahun yang lalu.
19
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Alkisah maka pada masa dulu memerintahlah seorang raja yang arif dan bijaksana
di daerah ini.
Dari uraian mengenai berbagai konjungsi di atas dapat kita simpulkan bahwa :
Konjungsi korelatif dapat membentuk frasa atau kalimat. Unsur frasa yang
dibentuk dengan konjungsi itu memiliki status sintaksis yang sama. Apabila
konjungsi itu membentuk kalimat, maka kalimatnya agak rumit dan bervariasi
wujudnya. Ada kalanya terbentuk kalimat majemuk setara, ada pula yang
bertingkat. Bahkan, dapat terbentuk pula kalimat yang mempunyai dua subjek
dengan satu predikat.
20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2.2.2.3 Interjeksi
Di samping interjeksi yang asli, dalam bahasa indonesia ada pula interjeksi
yang berasal dari bahasa asing, kedua-duanya biasanya dipakai di permulaan
kalimat dan diikuti oleh tanda koma. Pada umumnya interjeksi mengacu ke sikap
yang (a) negatif : cih, cis, bah, ih, idih, brengsek, sialan, (b) positif : aduhai,
amboi, asyik, alhamdulilah, insya Allah, syukur, (c) menggambarkan keheranan :
ai, lo, astagafirulah, masyaallah, dan (d) netral atau bercampur : ayo, hai, halo,
he, wahai, astaga, wah, nah, ah, eh, oh, ya, aduh, hem, bergantung pada makna
kalimat yang menggiringnya (TBBI, 1988 : 243).
a. Cih, tidak tahu malu mengemis belas kasihan orang. Cis, muak aku melihat
rupamu lagi. Bah, pergi kau dari rumah ini. Ih, gigimu mengapa sudah ompong ?
b. Aduhai, indahnya pemandangan tahun ini. Amboi, akhirnya sampai juga kita
dengan selamat. Asyik, nikmatnya kita duduk-duduk di pantai seperti ini.
c. Ai, kurusnya kamu sekarang ini. Lo, kamu ‘kan teman saya di SMP dulu ?.
Astagafirullah, seluruh keluarganya ditembak perampok ?!. Masyaallah,
pamanmu kawin lagi pada umur setua itu ?
d. Ayo, kita pergi sekarang. Hai, kapan kamu datang ?. He, di mana Bu Hartini
tinggal sekarang ?. Wahai, mahal benar durian di Jakarta.
21
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Pada contoh kelompok (d) di atas dapat kita lihat bahwa interjeksi seperti
ah, hai, astaga, dan wah dapat dipakai di berbagai situasi. Perlu kiranya
diperhatikan bahwa banyak dari interjeksi itu dipakai dalam bahasa lisan atau
bahasa tulis yang berbentuk percakapan. Karena itu, umumnya interjeksi seperti
itu lebih bersifat tidak formal. Interjeksi seperti brengsek, asyik, aduhai, ih, dan
idih termasuk dalam kategori itu. Pada bahasa tulis yang bukan merupakan
percakapan, khususnya yang bersifat formal, interjeksi jarang dipakai.
2.2.2.4 Artikel
Sang : Untuk manusia atau benda unik dengan maksud untuk meninggikan
martabat. Sering pula dipakai sebagai gurauan atau sindiran.
Sri : Untuk manusia yang memiliki martabat tinggi dalam keagamaan dan
kerajaan.
22
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Sang juara, Ellyas Pical, dapat merobohkan petinju Australia.Sang Merah Putih
berkibardengan jaya di seluruh tanah air.Sang Suami mengapa tidak ikut ?.
Karena pertanyaan siswa tadi rupanya sang guru menjadi marah.Baru-baru ini Sri
Paus berkunjung ke Australia.Kedatangan Sri Baginda dan Sri Ratu disambut
dengan meriah.Segera Hang Tuah pergi merantau.DangMerdu adalah toko
terkenal dalam hikayat sastra melayu.
Artikel yang mengacu ke makna kelompok adalah para. Karena artikel ini
mengisyaratkan ketaktunggalan, maka nomina yang diiringinya tidak dinyatakan
dalam bentuk kata ulang (TBBI, 1988 : 246). Jadi, untuk menyatakan kelompok
guru sebagai kesatuan bentuk yang dipakai adalah para guru bukan para guru-
guru.
23
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(TBBI, 1988 : 247) Kelompok kata tugas yang terakhir sebenarnya berupa
klitika, karena selalu dilekatkan pada kata yang mendahuluinya. Ada empat
partikel, yakni –kah, -lah, -pun, dan –tah.
a) Partikel –kah
Hari ini pekerjaan itu harus selesai – Hari inikah pekerjaan itu harus
selesai ?
Jika dalam kalimat tanya suda ada kata tanya seperti apa, di mana, bagaimana,
maka –kah bersifat manasuka. Pemakaian –kah menjadikan kalimatnya lebih
formal dan sedikit lebih halus.
Jika dalam kalimat tidak ada kata tanya maka –kah akan memperjelas bahwa
kalimat itu adalah kalimat tanya. Kadang-kadang urutan katanya dibalik. Tanpa –
kah, arti kalimatnya bergantung pada cara kita mengucapkan-dapat berupa kalimat
berita atau kalimat tanya.
24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
b) Partikel –lah
(TBBI, 1988 : 247-248) Partikel –lah dipakai dalam kalimat perintah atau
kalimat berita. Berikut adalah kaidah pemakaiannya :
Dalam kalimat berita, -lah dipakai untuk memberikan tegasan yang sedikit keras.
c) Partikel pun
(TBBI, 1988 : 248) Partikel pun hanya dipakai dalam kalimat berita.
Kaidah pemakaiannya adalah sebagai berikut :
Pun dipakai untuk mengeraskan arti kata yang diiringinya. Dalam tulisan, pun
dipisahkan dari kata depannya.
Dengan arti yang sama seperti di atas, pun sering pula dipakai bersama –lah.
25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
d) Partikel –tah
(TBBI, 1988 : 249) Partikel –tah dipakai dalam kalimat tanya, tetapi si
penanya sebenarnya tidak mengharapkan jawaban. Ia seolah-olah hanya bertanya-
tanya pada diri sendiri tentang hal yang dikemukakannya. Partikel –tah itu banyak
dipakai dalam sastra lama. Tetapi tidak banyak dipakai lagi sekarang.
Kegiatan komunikasi baik secara lisan maupun tertulis tidak terlepas dari
kaidah dalam tindak bahasa, baik secara lisan maupun tertulis (Suwandi,
berbahasa adalah penggunaan bahasa baik secara lisan maupun tertulis yang
penyebab seseorang dapat salah dalam berbahasa, yaitu terpengaruh bahasa yang
26
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dipakainya, dan pengajaran bahasa yang kurang tepat atau kurang sempurna.
yaitu:
bahasa ibu atau bahasa pertama (B1) terhadap bahasa kedua (B2) yang sedang
pembatas kaidah, (c) penerapan kaidah yang tidak sempurna, dan (d) salah
menghipotesiskan konsep.
berbahasa dapat disebabkan oleh pengajaran bahasa yang kurang tepat. Hal
tersebut berkaitan dengan bahan yang diajarkan atau yang dilatihkan dan cara
27
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
karena penghilangan salah satu atau beberapa unsur bahasa. Menurut Slamet
kalimat yang panjang, penutur tidak menguasai struktur bahasa, penutur meniru
bahasa yang digunakan orang lain (pejabat), dan penutur terpengaruh struktur
bahasa daerah.
berbahasa. Penggunaan bahasa tidak baku tidak dibenarkan dalam situasi resmi.
Bahasa yang seharusnya digunakan dalam situasi resmi adalah bahasa baku yang
pemakaian bahasa yang menjadi model yang dapat dicontoh oleh setiap pemakai
bahasa yang hendak berbahasa secara benar. Sementara itu, Moeljono (1989:43)
berpendapat bahwa “Bahasa baku atau bahasa standar adalah suatu ragam bahasa
yang berkekuatan sanksi sosial dan yang diterima oleh masyarakat bahasa sebagai
28
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pengertian bahasa baku, yaitu (1) bahasa baku merupakan sebuah ragam bahasa,
(2) dalam ragam itu harus tercermin penggunaan kaidah yang benar, (3) bahasa
yang benar akan dijadikan acuan atau model oleh masyarakat pemakai bahasa,
kesalahan berbahasa adalah penyimpangan kaidah atau tata bahasa dalam tindak
bahasa, baik secara lisan maupun tertulis. Banyak faktor yang menyebabkan
1988: 75). Kesalahan biasanya terjadi secara konsisten, jadi secara sistematis
kesalahan itu dapat berlangsung lama apabila tidak diperbaiki. Perbaikan biasanya
dalam melafalkan bunyi bahasa, kata, urutan kata, tekanan kata atau kalimat, dan
29
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
berbagai jenis kegiatan berbahasa. Jenis kesalahan berbahasa sangat beragam dan
menjadi kesalahan yang paling sering, sering, sedang, kurang, dan jarang
30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
terjadi.
kesalahan itu terjadi.” Dalam penelitin ini, analisis kesalahan yang dimaksud
prosedur kerja yang biasa digunakan oleh peneliti atau guru bahasa, yang
Hal tersebut sesuai dengan pendapat Suwandi (2008: 169), “Analisis kesalahan
kegiatan pengajaran bahasa dan juga pelatihan yang berkaitan dengan pembinaan
bahasa. Manfaat yang diperoleh dari analisis kesalahan berbahasa dapat berupa
manfaat praktis dan teoretis. Manfaat praktis analisis kesalahan adalah untuk
memperbaiki kesalahan bahasa siswa pelajar bahasa dan mungkin bagi guru
sebagai alat penjelas tentang kesalahan itu. Sedangkan manfaat teoretis ialah
31
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
usaha untuk memberikan landasan yang lebih kuat tentang bahasa anak atau
bahasa perolehan dalam menguasai bahasa ibunya sendiri (Parera, 1986: 48).
pembelajaran bahasa.
berbahasa, antara lain: (1) untuk mengetahui penyebab terjadinya kesalahan; (2)
yang dibuat oleh para pelajar; dan (4) untuk mencegah atau menghindari
kesalahan yang sejenis pada waktu yang akan datang, agar para pelajar dapat
mediumnya. Tulisan itu sendiri terdiri atas rangkaian huruf yang bermakna
(1) Narasi
Menurut Pamungkas (2012:58), “narasi adalah jenis tulisan yang bertujuan
untuk menceritakan suatu pokok persoalan”. Rahardi (2009:167) menyatakan
bahwa “naratif berkaiatan sangat erat dengan penceritaan atau pendongengan dari
32
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(3) Deskripsi
“Karangan deskripsi bersifat informatif, pembaca diajak menikmati apa
yang telah dinikmati penulis, susunan peristiwa tidak menjadi pertimbangan
utama, yang penting pesan sampai kepada pembaca” (Pamungkas, 2012:58).
Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa karangan karangan
deskripsi adalah karangan yang memberikan gambaran sesuatu, seolah-olah kita
dapat melihat, mendengar, serta merasakan objek yang dipaparkan oleh penulis.
(4) Argumentasi
33
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Sumber data dalam penelitian ini adalahteks karangan karya siswa kelas
VIII SMPN 1 Sleman. Data penelitian berupa kalimat-kalimat yang mengandung
35
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Peneliti dalam penelitian ini tidak menggunakan analisis statistik dan tidak
mengarah pada penerimaan atau penolakan hipotesis. Peneliti akan
mengemukakan kesalahan penggunaan kata tugas padateks karangan karya siswa.
Teknik analisis data yang digunakan oleh peneliti adalah analisis data deskriptif
kualitatif. Berdasarkan pandangan dan penjelasan di atas, maka peneliti
melakukan langkah-langkah analisis data sebagai berikut :
37
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV
39
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(1) Pada suatu hari mereka berencana mendatangi rumah itu, sesampainya
dirumah itu, mereka mendekati pintu rumah itu(87XC).
(2) Kali ini aku bosan sekali dirumah(111XC).
(3) Banyak sekali hal menarik yang bisa Radit nikmati disini(160XC).
(4) Setelah menikmati perjalanan kurang lebih dua jam akhirnya sampai
disana(174XC).
40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(5) Saat aku mengarahkan lensaku menuju sebuah gua aku mendapati sebuah
portal disana(176XC).
(6) Kota Magelang adalah daerah dimana hawa dan suasana alamnya masih
sejuk dan alami(272XC).
2) Kesalahan penggunaan preposisi monomorfemis ke.
(12) Setelah itu aku pamit untuk pergi ke kamar untuk mandi dan istirahat
(44XC).
(13) Mereka mulai berjalan untuk ke hutan tersebut (73XC).
41
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(14) Tetapi putri Marya dibebaskan untuk keluar rumah untuk menikmati
Negeri Sembilan (219XC).
4) Kesalahan penggunaan preposisi monomorfemis dengan.
(19) Setelah itu kami menuju mobil untuk menuju paslon milik keluarga
kami (569XC).
7) Kesalahan penggunaan preposisi polimorfemis gabungan kata daripada.
42
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(20) Tapi paslon yang ada di Indonesia ini llima kali lebih besar dari pada
di New York(635XC).
(21) Hana pun sadar, persahabatan itu lebih penting dari pada cinta yang
tak selamanya bisa membuat kita bahagia (660XG).
8) Kesalahan penggunaan preposisi gabungan kata ke.
(22) 5 sekawan itu membawa masyarakat kedalam hutan itu untuk melihat
keeksotisan alam didalam hutan itu dan ditambah hujan gerimis disertai
pelangi yang sangat indah (666XC).
(23) Si tuyul yang kena tendang mami pun nyungsep kedepan belum lagi
mami yang gak sengaja nginjak kaki si tuyul (678XG).
9) Kesalahan penggunaan preposisi gabungan kata di.
(24) Dari uraian diatas, mampu membuktikan bahwa SMPN 1 Sleman patut
dijadikan sebagai sekolah rujukan (675XC).
(25) Dipantai Indrayanti kita dapat bermain pasir putih, mencari ikan di
sela-sela karang, foto dari atas tebing dan duduk santai dibawah payung
(676XC).
2. Kesalahan Penggunaan Konjungsi
1) Kesalahan penggunaan konjungsi koordinatif dan
43
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(26) Dan di kantin lagi-lagi aku mendapat cacian dan sindiran dari geng
cabe di sini (746XC).
(27) Dan orang yang kemarin mencaciku berubah jadi memujiku (747XC).
(28) Dan ketika putra melihat foto itu tiba-tiba ia ditangkap oleh
sekelompok orang (756XC).
(29) Dan hutan itu di juluki hutan rain and rainbow (757XC).
(30) Dan yang membuat Pak Arjuna kagum adalah kemampuan Dendi
yang berkembang dengan sangat pesat (765XC).
(31) Dan dia menjadi juara dan mengharumkan nama bangsa, sekaligus
mengangkat derajat keluarganya (766XC).
2) Kesalahan penggunaan konjungsi subordinatif cara dengan.
(32) Pagi yang indah di Desa Hetregen, tempat tinggal Lady Lyndiss
dengan saudara kembarnya Lord Eliwood (1122XC).
(33) Terlihat bahwa Lyn dengan saudaranya Eliwood sedang menyiapkan
sesuatu (1123XC).
(34) Tetesan embun di pagi itupun menjadi saksi di antara diriku dengan
dirinya (1125XG).
(35) Ayah Lira mengetahui bahwa antara dia dengan ayahku hanya diadu
domba (1138XG).
3. Kesalahan Penggunaan Partikel
(36) Tetesan embun di pagi itupun menjadi saksi di antara diriku dengan
dirinya (1317XG).
44
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Penggunaan Preposisi pada kalimat (1) sampai (6) tidak sesuai kaidah
Preposisi pada contoh di atas digunakan tidak sesuai kaidah yang berlaku,
preposisi di yang seharusnya ditulis terpisah, ditulis oleh siswa serangkai dengan
(1) Pada suatu hari mereka berencana mendatangi rumah itu, sesampainya di
rumah itu, mereka mendekati pintu rumah itu (87XC).
(2) Kali ini aku bosan sekali dirumah (111XC).
(3) Banyak sekali hal menarik yang bisa Radit nikmati di sini(160XC).
(4) Setelah menikmati perjalanan kurang lebih dua jam akhirnya sampai di
sana(174XC).
(5) Saat aku mengarahkan lensaku menuju sebuah gua aku mendapati sebuah
portal di sana(176XC).
(6) Kota Magelang adalah daerah di mana hawa dan suasana alamnya masih
sejuk dan alami(272XC).
45
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(12) Setelah itu aku pamit pergi ke kamar untuk mandi dan istirahat.
Pada kalimat pembenaran di atas preposisi untuk yang berada di antara kata
[pamit] [pergi] dihilangkan karena membuat kalimat menjadi tidak efektif.
46
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Pada kalimat di atas preposisi untuk dihilangkan karena kehadirannya tidak sesuai
dengan konteks kalimat,
(14) Tetapi Putri Marya dibebaskan keluar rumah untuk menikmati Negeri
Sembilan.
Pada kalimat pembenaran di atas preposisi untuk yang berada di antara kata
[dibebaskan] [keluar] dihilangkan karena membuat kalimat menjadi tidak efektif.
Pada pembenaran di atas dihilangkan kata [naik] yang tidak sesuai jika
dipasangkan dengan preposisi dengan, kemudian digantikan dengan kata
menggunakan, agar kalimat menjadi efektif, serta preposisi yang ditempatkan juga
sesuai.
47
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(17) Tapi akhirnya, mereka semua paham yang aku dan Riska lakukan
karena kami sudah bersahabat sejak kecil.
(18) Tapi asal kau tahu, aku sahabatan sejak kecil itu tulus.
(19) Setelah itu kami masuk mobil untuk menuju paslon milik keluarga
kami.
(20) Tapi paslon yang ada di Indonesia ini lima kali lebih besar daripada di
New York.
(21) Hana pun sadar, persahabatan itu lebih penting daripada cinta yang tak
selamanya bisa membuat kita bahagia.
48
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
penulisannya seharusnya di pisah karena sesuai kaidah yang ada kata tersebut
merupakan kekhususan dari preposisi. Penulisannya harus dipisah, maka
seharusnya diganti menjadi [ke dalam] dan [ke depan]. Selayaknya, kalimat
tersebut diubah menjadi.
(22) 5 sekawan itu membawa masyarakat ke dalam hutan itu untuk melihat
keeksotisan alam didalam hutan itu dan ditambah hujan gerimis disertai
pelangi yang sangat indah (666XC).
(23) Si tuyul yang kena tendang mami pun nyungsep ke depan belum lagi
mami yang gak sengaja nginjak kaki si tuyul (678XG).
(24) Dari uraian di atas, mampu membuktikan bahwa SMPN 1 Sleman patut
dijadikan sebagai sekolah rujukan (675XC).
(25) Dipantai Indrayanti kita dapat bermain pasir putih, mencari ikan di sela-
sela karang, foto dari atas tebing dan duduk santai di bawah payung
(676XC).
49
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kata, frasa, klausa, atau kalimat yang memiliki sifat setara alias sederajat.
Sedangkan pada kalimat di atas konjungsi dan diletakan sebagai awal kata dalam
sebuah kalimat. Maka konjungsi dan dalam kalimat tersebut dihilangkan saja.
Selayaknya, tersebut diubah menjadi.
(26) Dan di kantin lagi-lagi aku mendapat cacian dan sindiran dari geng
cabe di sini (746XC).
(27) Dan orang yang kemarin mencaciku berubah jadi memujiku (747XC).
(28) Dan ketika putra melihat foto itu tiba-tiba ia ditangkap oleh
sekelompok orang (756XC).
(29) Dan hutan itu di juluki hutan rain and rainbow (757XC).
(30) Dan yang membuat Pak Arjuna kagum adalah kemampuan Dendi
yang berkembang dengan sangat pesat (765XC).
(31) Dan dia menjadi juara dan mengharumkan nama bangsa, sekaligus
mengangkat derajat keluarganya (766XC).
(32) Pagi yang indah di Desa Hetregen, tempat tinggal Lady Lyndiss dan
saudara kembarnya Lord Eliwood.
(33) Terlihat bahwa Lyn dan saudaranya Eliwood sedang menyiapkan
sesuatu.
(34) Tetesan embun di pagi itu pun menjadi saksi di antara diriku dengan
dirinya.
50
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(35) Ayah Lira mengetahui bahwa antara dia dan ayahku hanya diadu
domba.
(36) Tetesan embun di pagi itu pun menjadi saksi di antara diriku dengan
dirinya.
51
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
harus segera diperbaiki dengan cara yang biasanya dilakukan oleh guru melalui
pengajaran remidial, latihan, praktek, dan sebagainya. Jadi, dapat dikatakan
bahwa kesalahan yang terjadi merupakan cerminan akan pemahaman siswa
terhadap pembelajaran bahasa yang belum dikuasai.
54
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
55
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5.2 Implikasi
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan koreksi oleh guru agar
lebih memperhatikan penggunaan kata tugas (preposisi, konjungsi, interjeksi,
artikel, dan partikel) yang masih salah. Hasil penelitian ini juga dapat digunakan
dalam proses pembelajaran. Pengajar dapat menggunakan contoh kalimat yang
mengandung kata tugas dalam karangan siswa-siswi untuk dijadikan contoh
dalam membuat kalimat yang baik.
5.3 Saran
56
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Daftar Pustaka
Ahmadi, Rulam. 2014. Metodologi Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: Ar-Ruzz
Media.
Alo, Marieta Crissanty. 2017. Penggunaan Konjungsi dalam Karangan Siswa
Kelas X SMA Negeri 2 Maumere Tahun Ajaran 2016/2017. Skripsi. Yogyakarta :
PBSI, FKIP, USD.
Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekan Praktik. Jakarta:
PT. Rineka Cipta.
Chaer, Abdul. 2011. Ragam Bahasa Ilmiah. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Chaer, Abdul. 2009. Sintaksis Bahasa Indonesia (Pendekatan Proses). Jakarta:
Rineka Cipta
http://www.pengertianahli.com/2013/12/pengertian-karangan-dan-jenis-
karangan.html
http://www.kajianteori.com/2015/03/pengertian-karangan.html
http://www.kajianteori.com/2015/03/ciri-ciri-karangan-yang-baik.html
http://kakakpintar.com/pengertian-karangan-deskripsi-ciri-ciri-dan-jenisnya-
adalah/
http://www.kelasindonesia.com/2015/04/5-jenis-karangan-dalam-bahasa-
indonesia-penjelasan-lengkap.html
https://www.gurupendidikan.co.id/karangan-pengertian-jenis-fungsi-manfaat-
unsur/
https://nahulinguistik.wordpress.com/2009/05/29/analisis-kesalahan-berbahasa/
Keraf, Gorys. 1982. Argumentasi dan Narasi. Jakarta : PT Gramedia Pustaka
Utama.
Louis, Jenilda Rosana. 2017. Analisis Penggunaan Konjungsi pada Karangan
Narasi Pengalaman Pribadi Siswa Kelas X SMA GAMA Yogyakarta Tahun
Ajaran 2016/2017. Skripsi. Yogyakarta : PBSI, FKIP, USD.
58
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN
60
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
TRIANGULASI DATA
Berikut ini merupakan tabel analisis data dari penelitian yang berjudul “Analisis Kesalahan Penggunaan Kata Tugas Pada Teks
Karangan Karya Siswa Kelas VIII SMPN 1 Sleman Tahun Ajaran 2018/2019”. Berilah tanda √ pada kolom setuju apabila Anda
setuju atau berilah tanda X pada kolom tidak setuju apabila anda tidak setuju.
Keterangan :
61
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
seorang anak yang sedang mencari seharusnya ditulis terpisah, ditulis oleh siswa
jati dirinya. Karena di dunia serangkai dengan kata yang mengikutinya. Pada
Kpopers mereka menjalin suatu kalimat di samping adalah dimana diluar
pertemanan Kpopers diluar daerah
atau bahkan diluar negeri (9XC).
3. “Stray Kids” merupakan grup asal Pada kalimat di samping terdapat kesalahan
Korea Selatan yang debut di tahun penggunaan preposisi [di tahun 2017] yang
2017 (18XC). seharusnya diganti dengan preposisi pada,
menjadi [pada tahun 2017]. Preposisi di
merupakan preposisi yang bertugas sebagai
penanda hubungan keterangan tempat. Preposisi
yang cocok sesuai dengan kata yang diikutinya
adalah pada. Karena preposisi pada bertugas
sebagai penanda hubungan keterangan waktu.
4. Tapi aku bukan yang paling muda Kesalahan penulisan preposisi di yang
diantara mereka (23XC). seharusnya ditulis terpisah, ditulis oleh siswa
serangkai dengan kata yang mengikutinya. Pada
kalimat di samping adalah diantara
5. Sekitar pukul 5 kami sampai disana Kesalahan penulisan preposisi di yang
(32XC). seharusnya ditulis terpisah, ditulis oleh siswa
serangkai dengan kata yang mengikutinya. Pada
kalimat di samping adalah disana
62
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36. Namun dia disana bertemu anak Kesalahan penulisan preposisi di yang
yang sedang bermain dengan seharusnya ditulis terpisah, ditulis oleh siswa
hewan-hewan (221XC). serangkai dengan kata yang mengikutinya. Pada
kalimat di samping adalah disana
37. Ternyata burung itu memberikan Kesalahan penulisan preposisi di yang
petunjuk dimana mereka bisa seharusnya ditulis terpisah, ditulis oleh siswa
masuk ketaman rahasia itu serangkai dengan kata yang mengikutinya. Pada
(225XC). kalimat di samping adalah dimana
38. Karena penasaran ia langsung Kesalahan penulisan preposisi di yang
memasuki cahaya itu dan dia seharusnya ditulis terpisah, ditulis oleh siswa
langsung terbawa ke kerajaan serangkai dengan kata yang mengikutinya. Pada
dimana dia ingin pulang (228XC). kalimat di samping adalah dimana
39. Oleh-oleh yang ada tidak hanya Kesalahan penulisan preposisi di yang
makanan oleh-oleh seperti seharusnya ditulis terpisah, ditulis oleh siswa
cinderamata dan kaos khas Jogja serangkai dengan kata yang mengikutinya. Pada
ada juga disana (249XC). kalimat di samping adalah disana
69
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
museum sejarah seperti Kraton, dan seharusnya ditulis terpisah, ditulis oleh siswa
museum pahlawan-pahlawan serangkai dengan kata yang mengikutinya. Pada
seperti museum Soeharto (256XC). kalimat di samping adalah disinilah
42. Didalam Kraton terdapat benda- Kesalahan penulisan preposisi di yang
benda sejarah seperti gamelan, seharusnya ditulis terpisah, ditulis oleh siswa
lukisan, dll (257XC). serangkai dengan kata yang mengikutinya. Pada
kalimat di samping adalah didalam
43. Kota Magelang adalah daerah Kesalahan penulisan preposisi di yang
dimana hawa dan suasana alamnya seharusnya ditulis terpisah, ditulis oleh siswa
masih sejuk dan alami (272XC). serangkai dengan kata yang mengikutinya. Pada
kalimat di samping adalah dimana
44. Disana pun juga terdapat beberapa Kesalahan penulisan preposisi di yang
wisata alam yang indah (276XC). seharusnya ditulis terpisah, ditulis oleh siswa
serangkai dengan kata yang mengikutinya. Pada
kalimat di samping adalah disana
45. Disana kita dapat bersepeda, Kesalahan penulisan preposisi di yang
ataupun berjalan keliling danau dan seharusnya ditulis terpisah, ditulis oleh siswa
memanjakan mata kita dengan serangkai dengan kata yang mengikutinya. Pada
pemandangan yang elok nan indah kalimat di samping adalah disana
(277XC).
46. Disana pun juga sangat cocok untuk Kesalahan penulisan preposisi di yang
berfoto-foto, terutama dengan latar seharusnya ditulis terpisah, ditulis oleh siswa
70
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
belakang air pancur yang terdapat serangkai dengan kata yang mengikutinya. Pada
di pusat danau (278XC). kalimat di samping adalah disana
47. Sedangkan pada bagian utara Kesalahan penulisan preposisi di yang
terdapat banyak café dan juga seharusnya ditulis terpisah, ditulis oleh siswa
disana merupakan daerah yang serangkai dengan kata yang mengikutinya. Pada
berada di pinggir sungai (281XC). kalimat di samping adalah disana
48. Disana, para wisatawan dapat Kesalahan penulisan preposisi di yang
bersantai-santai di café dan seharusnya ditulis terpisah, ditulis oleh siswa
menikmati pemandangan sungai serangkai dengan kata yang mengikutinya. Pada
yang indah (282XC). kalimat di samping adalah disana
49. Tua atau muda, banyak yang Kesalahan penulisan preposisi di yang
menyukai tempat-tempat disana seharusnya ditulis terpisah, ditulis oleh siswa
(284XC). serangkai dengan kata yang mengikutinya. Pada
kalimat di samping adalah disana
50. Waktu saya kelas 5 SD saya Kesalahan penulisan preposisi di yang
berkunjung ke Candi Borobudur, seharusnya ditulis terpisah, ditulis oleh siswa
disana banyak terdapat wisatawan serangkai dengan kata yang mengikutinya. Pada
asing yang berkunjung kesini kalimat di samping adalah disana
(288XC).
51. Disana kita dapat melihat Kesalahan penulisan preposisi di yang
keindahan kota Magelang, tempat seharusnya ditulis terpisah, ditulis oleh siswa
ini juga banyak dikunjungi berbagai serangkai dengan kata yang mengikutinya. Pada
71
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ski dan jasa penyewaan tikar dan seharusnya ditulis terpisah, ditulis oleh siswa
payung (310XC). serangkai dengan kata yang mengikutinya. Pada
kalimat di samping adalah disana
58. Disana juga terdapat gazebo-gazebo Kesalahan penulisan preposisi di yang
untuk duduk-duduk dan menikmati seharusnya ditulis terpisah, ditulis oleh siswa
keindahan pantai Indrayanti serangkai dengan kata yang mengikutinya. Pada
(312XC). kalimat di samping adalah disana
59. Dipantai Indrayanti kita dapat Kesalahan penulisan preposisi di yang
bermain pasir putih, mencari ikan seharusnya ditulis terpisah, ditulis oleh siswa
di sela-sela karang, foto dari atas serangkai dengan kata yang mengikutinya. Pada
tebing dan duduk santai dibawah kalimat di samping adalah dipantai
payung (313XC).
60. Disana disediakan warung makan Kesalahan penulisan preposisi di yang
untuk orang-orang yang baru saja seharusnya ditulis terpisah, ditulis oleh siswa
dari pantai Indrayanti (314XC). serangkai dengan kata yang mengikutinya. Pada
kalimat di samping adalah disana
61. Di malam hari pantai Indrayanti Pada kalimat di samping terdapat kesalahan
menghadirkan suasana yang penggunaan preposisi [di malam hari] yang
berbeda (315XC). seharusnya diganti dengan preposisi pada,
menjadi [pada malam hari]. Preposisi di
merupakan preposisi yang bertugas sebagai
penanda hubungan keterangan tempat. Preposisi
73
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dan tidak ada kerjaan, aku hanya seharusnya ditulis terpisah, ditulis oleh siswa
melihat TV yang isinya acara yang serangkai dengan kata yang mengikutinya. Pada
berisi sampah (358XG). kalimat di samping adalah dirumah
70. Alasanku kepada Riska karena akan Kesalahan penulisan preposisi di yang
liburan disana, “padahal seharusnya ditulis terpisah, ditulis oleh siswa
sebenarnya aku pergi kesana bukan serangkai dengan kata yang mengikutinya. Pada
untuk liburan tapi untuk berobat”, kalimat di samping adalah disana
kataku dalam hati (372XG).
71. Bunda sering menasehati Fisya Kesalahan penulisan preposisi di yang
meletakkan barang-barangnya seharusnya ditulis terpisah, ditulis oleh siswa
dikamar dan memaklumi adiknya serangkai dengan kata yang mengikutinya. Pada
yang masih berusia dua tahun, kalimat di samping adalah dikamar
tetapi Fisya salah mengartikan
nasihat Bundanya (375XG).
72. Sekarang aku duduk dibangku SMP Kesalahan penulisan preposisi di yang
(380XG). seharusnya ditulis terpisah, ditulis oleh siswa
serangkai dengan kata yang mengikutinya. Pada
kalimat di samping adalah dibangku
73. Lira adalah temanku disekolah dan Kesalahan penulisan preposisi di yang
dirumah (381XG). seharusnya ditulis terpisah, ditulis oleh siswa
serangkai dengan kata yang mengikutinya. Pada
kalimat di samping adalah disekolah dirumah
76
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pisang dengan daun yang cukup serangkai dengan kata yang mengikutinya. Pada
lebar (451XG). kalimat di samping adalah dipinggir jalan
85. Sesampainya disana, ternyata Kesalahan penulisan preposisi di yang
tempat wisata tersebut sudah tutup seharusnya ditulis terpisah, ditulis oleh siswa
(456XG). serangkai dengan kata yang mengikutinya. Pada
kalimat di samping adalah disana
86. Di sebuah kota, terdapat sebuah Kesalahan penulisan preposisi di yang
SMA yang cukup bagus disana seharusnya ditulis terpisah, ditulis oleh siswa
(472XG). serangkai dengan kata yang mengikutinya. Pada
kalimat di samping adalah disana
87. Disana mereka duduk di satu Kesalahan penulisan preposisi di yang
tempat (473XG). seharusnya ditulis terpisah, ditulis oleh siswa
serangkai dengan kata yang mengikutinya. Pada
kalimat di samping adalah disana
88. Hana yang tidak sempat menjawab Kesalahan penulisan preposisi di yang
pertanyaan Riska, langsung berlari seharusnya ditulis terpisah, ditulis oleh siswa
ke arah ayahnya yang sudah ada serangkai dengan kata yang mengikutinya. Pada
diluar gerbang untuk kalimat di samping adalah diluar
menjemputnya (479XG).
89. Kemudian, Riska yang sudah Kesalahan penulisan preposisi di yang
sampai dirumahnya, masih seharusnya ditulis terpisah, ditulis oleh siswa
kebingungan atas sikap Ara tadi, serangkai dengan kata yang mengikutinya. Pada
79
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95. Malam ini terasa begitu cerah, Kesalahan penulisan preposisi di yang
bulan purnama terpampang indah seharusnya ditulis terpisah, ditulis oleh siswa
ditemani gemerlap bintang yang serangkai dengan kata yang mengikutinya. Pada
bertebaran diluar sana (510XG). kalimat di samping adalah diluar
96. Laki-laki paling pendiam diantara Kesalahan penulisan preposisi di yang
laki-laki di kelas kita yang heboh seharusnya ditulis terpisah, ditulis oleh siswa
saat aku datang (512XG). serangkai dengan kata yang mengikutinya. Pada
kalimat di samping adalah diantara
97. Tepat sebelum meninggal, Joohyun Kesalahan penulisan preposisi di yang
berkata “ Jennie Kim, berjanjilah seharusnya ditulis terpisah, ditulis oleh siswa
padaku, saat kompetisi dance kau serangkai dengan kata yang mengikutinya. Pada
harus menang dan buat aku bangga kalimat di samping adalah disana
disana.” (530XG).
98. Disebuah hutan hiduplah 3 ekor Kesalahan penulisan preposisi di yang
rusa kecil yang hidup bersama seharusnya ditulis terpisah, ditulis oleh siswa
ibunya (537XG). serangkai dengan kata yang mengikutinya. Pada
kalimat di samping adalah disebuah hutan
99. Pada suatu hari mereka berjalan, Kesalahan penulisan preposisi di yang
didalam perjalanan mereka seharusnya ditulis terpisah, ditulis oleh siswa
bertemulah dengan seorang yang serangkai dengan kata yang mengikutinya. Pada
membawa jerami (540XG). kalimat di samping adalah didalam
100. Mulai dari berjumpa dikebun lobak Kesalahan penulisan preposisi di yang
81
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114. Aku juga sudah pergi kerumahnya, Kesalahan penulisan preposisi ke yang
tetapi kenapa rumah Lira kosong ? seharusnya ditulis terpisah, ditulis oleh siswa
apa dia pindah ? mengapa tak serangkai dengan kata yang mengikutinya. Pada
bilang padaku ? (384XG). kalimat di samping adalah kerumahnya
115. Apa dia juga pindah sekolah ? aku Kesalahan penulisan preposisi ke yang
lari menuju ruang Kepala Sekolah, seharusnya ditulis terpisah, ditulis oleh siswa
dan masuk keruanngannya untuk serangkai dengan kata yang mengikutinya. Pada
bertanya apakah Lira pindah kalimat di samping adalah keruangannya
sekolah (388XG).
116. Tak lama setelah itu ibu pergi Kesalahan penulisan preposisi ke yang
kewarung (392XG). seharusnya ditulis terpisah, ditulis oleh siswa
serangkai dengan kata yang mengikutinya. Pada
kalimat di samping adalah kewarung
117. Saat perjalanan mau kekamar mami Kesalahan penulisan preposisi ke yang
malah encok tiba-tiba karena tadi seharusnya ditulis terpisah, ditulis oleh siswa
terpleset (433XG). serangkai dengan kata yang mengikutinya. Pada
kalimat di samping adalah kekamar
118. “ya,” Jawabku” tapi ada keperluan Kesalahan penulisan preposisi ke yang
apa kau kesini ? (502XG). seharusnya ditulis terpisah, ditulis oleh siswa
serangkai dengan kata yang mengikutinya. Pada
kalimat di samping adalah kesini
119. Baru setengah mereka minum, Kesalahan penulisan preposisi ke yang
85
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124. Kami pergi dengan naik Pada kalimat di samping terdapat kesalahan
motor(29XC). penggunaan preposisi dengan yang tidak sesuai
dengan konteks kalimat, sehingga pada kalimat
tersebut harus mendapatkan penambahan kata.
Pada kalimat di samping dihilangkan kata
[naik] yang tidak sesuai dipasangkan dengan
preposisi dengan, kemudian digantikan dengan
kata menggunakan, agar kalimat menjadi
efektif, serta preposisi yang ditempatkan juga
sesuai.
125. Kami bersahabat dari kecil Pada kalimat di samping terdapat kesalahan
(362XG). pada penggunaan preposisi dari. Seharusnya
preposisi dari tidak digunakan dalam kalimat
ini, karena tidak sesuai dengan konteks kalimat,
maka harus di ganti dengan preposisi sejak.
126. Tapi akhirnya, mereka semua Pada kalimat di samping terdapat kesalahan
paham yang aku dan Riska lakukan pada penggunaan preposisi dari. Seharusnya
karena kami sudah bersahabat dari preposisi dari tidak digunakan dalam kalimat
kecil (363XG). ini, karena tidak sesuai dengan konteks kalimat,
maka harus di ganti dengan preposisi sejak.
127. Tapi asal kau tahu, aku sahabatan Pada kalimat di samping terdapat kesalahan
dari kecil itu tulus (374XG). pada penggunaan preposisi dari. Seharusnya
87
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
disambung.
131. Putra dengan penuh keberanian Pada kalimat di samping terdapat kesalahan
masuk kedalam rumah tua itu pada penulisan preposisi [kedalam] yang
(664XC). penulisannya seharusnya di pisah karena sesuai
kaidah yang ada kata tersebut merupakan
kekhususan dari preposisi.
132. Dan masuk kedalam ruangan demi Pada kalimat di samping terdapat kesalahan
ruangan ia masuki hingga pada penulisan preposisi [kedalam] yang
menemukan 5 ransel di salah satu penulisannya seharusnya di pisah karena sesuai
kamar dan ransel itu terdapat foto 5 kaidah yang ada kata tersebut merupakan
sekawan (665XC). kekhususan dari preposisi.
133. 5 sekawan itu membawa Pada kalimat di samping terdapat kesalahan
masyarakat kedalam hutan itu pada penulisan preposisi [kedalam] yang
untuk melihat keeksotisan alam di penulisannya seharusnya di pisah karena sesuai
dalam hutan itu dan ditambah hujan kaidah yang ada kata tersebut merupakan
gerimis disertai pelangi yang sangat kekhususan dari preposisi.
indah (666XC).
134. Si tuyul yang kena tendang mami Pada kalimat di samping terdapat kesalahan
pun nyungsep kedepan belum lagi pada penulisan preposisi [kedepan] yang
mami yang gak sengaja nginjak penulisannya seharusnya di pisah karena sesuai
kaki si tuyul (678XG). kaidah yang ada kata tersebut merupakan
kekhususan dari preposisi.
89
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135. Dan saat harimau itu terjatuh dia Pada kalimat di samping terdapat kesalahan
langsung masuk kedalam panci pada penulisan preposisi [kedalam] yang
yang sudah terisi air panas dan penulisannya seharusnya di pisah karena sesuai
harimau itu mati dalam keadaan kaidah yang ada kata tersebut merupakan
terebus air mata (684XG). kekhususan dari preposisi.
136. Kota yang tingkat kriminalitasnya Pada kalimat di samping terdapat kesalahan
diatas rata-rata (667XC). pada penulisan preposisi [diatas] yang
penulisannya seharusnya di pisah karena sesuai
kaidah yang ada kata tersebut merupakan
kekhususan dari preposisi.
137. Dari uraian diatas, mampu Pada kalimat di samping terdapat kesalahan
membuktikan bahwa SMPN 1 pada penulisan preposisi [diatas] yang
Sleman patut dijadikan sebagai penulisannya seharusnya di pisah karena sesuai
sekolah rujukan (675XC). kaidah yang ada kata tersebut merupakan
kekhususan dari preposisi.
138. Di pantai Indrayanti kita dapat Pada kalimat di samping terdapat kesalahan
bermain pasir putih, mencari ikan pada penulisan preposisi [dibawah] yang
di sela-sela karang, foto dari atas penulisannya seharusnya di pisah karena sesuai
tebing dan duduk santai dibawah kaidah yang ada kata tersebut merupakan
payung (676XC). kekhususan dari preposisi.
139. Nera, gadis dengan rambut coklat Pada kalimat di samping terdapat kesalahan
sepundak dan poni yang menutupi pada penulisan preposisi [diatas] yang
90
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
air, serta jepit rambut kucing diatas penulisannya seharusnya di pisah karena sesuai
telinga kirinya (680XG). kaidah yang ada kata tersebut merupakan
kekhususan dari preposisi.
140. Ku katakan pada bulan diatas sana, Pada kalimat di samping terdapat kesalahan
medali itu untukmu (682XG). pada penulisan preposisi [diatas] yang
penulisannya seharusnya di pisah karena sesuai
kaidah yang ada kata tersebut merupakan
kekhususan dari preposisi.
141. Rusa ketiga yang benar-benar Pada kalimat di samping terdapat kesalahan
cerdas, dengan sigap memanaskan pada penulisan preposisi [diatas] dan [dibawah]
air dalam panci tidak tertutup tidak yang penulisannya seharusnya di pisah karena
bertutup serta ditempatkan pas sesuai kaidah yang ada kata tersebut
diatas tungku sampai panas, dan merupakan kekhususan dari preposisi.
tungku itu berada dibawah
cerobong asap (683XG).
142. Dan di kantin lagi-lagi aku Konjungsi dan tidak tepat berposisi pada awal
mendapat cacian dan sindiran dari kalimat. Konjungsi dan hanya di letakkan
geng cabe di sini (746XC). sebelum kata, frasa, atau klausa terakhir jika
kata, frasa, atau klausa yang dihubungkan lebih
dari satu.
143. Dan orang yang kemarin Konjungsi dan tidak tepat berposisi pada awal
mencaciku berubah jadi memujiku kalimat. Konjungsi dan hanya di letakkan
91
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dari satu.
148. Dan disaat itulah Peter dan Corie Konjungsi dan tidak tepat berposisi pada awal
mulai dekat (784XC). kalimat. Konjungsi dan hanya di letakkan
sebelum kata, frasa, atau klausa terakhir jika
kata, frasa, atau klausa yang dihubungkan lebih
dari satu.
149. Dan akhirnya lukisan penyihir itu Konjungsi dan tidak tepat berposisi pada awal
dibuang jauh dari istana dan lukisan kalimat. Konjungsi dan hanya di letakkan
Putri Sofie entah hilang kemana sebelum kata, frasa, atau klausa terakhir jika
(790XC). kata, frasa, atau klausa yang dihubungkan lebih
dari satu.
150. Dan lukisan itu masih sangat indah, Konjungsi dan tidak tepat berposisi pada awal
dan terdapat putri yang sangat kalimat. Konjungsi dan hanya di letakkan
cantik di dalamnya (800XC). sebelum kata, frasa, atau klausa terakhir jika
kata, frasa, atau klausa yang dihubungkan lebih
dari satu.
151. Dan mereka menyerahkan lukisan Konjungsi dan tidak tepat berposisi pada awal
tua tersebut kepada keluarga kalimat. Konjungsi dan hanya di letakkan
kerajaan (802XC). sebelum kata, frasa, atau klausa terakhir jika
kata, frasa, atau klausa yang dihubungkan lebih
dari satu.
152. Dan memberikan hadiah kepada Konjungsi dan tidak tepat berposisi pada awal
93
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
161. Dan Retta yang dikejar-kejar Konjungsi dan tidak tepat berposisi pada awal
banyak cowok (871XG). kalimat. Konjungsi dan hanya di letakkan
sebelum kata, frasa, atau klausa terakhir jika
kata, frasa, atau klausa yang dihubungkan lebih
dari satu.
162. Dan lama-kelamaaan Retta tidak Konjungsi dan tidak tepat berposisi pada awal
nyaman dan akhirnya memutuskan kalimat. Konjungsi dan hanya di letakkan
Alvaro (872XG). sebelum kata, frasa, atau klausa terakhir jika
kata, frasa, atau klausa yang dihubungkan lebih
dari satu.
163. Dan kini ia sadar hidupnya tak Konjungsi dan tidak tepat berposisi pada awal
selalu happy ending seperti novel- kalimat. Konjungsi dan hanya di letakkan
novel di Gramedia (873XG). sebelum kata, frasa, atau klausa terakhir jika
kata, frasa, atau klausa yang dihubungkan lebih
dari satu.
164. Dan kebetulan Hera membawa Konjungsi dan tidak tepat berposisi pada awal
cutter di dalam tempat pensilnya, kalimat. Konjungsi dan hanya di letakkan
yang setidaknya bisa membantu sebelum kata, frasa, atau klausa terakhir jika
mereka memotong daun pisang kata, frasa, atau klausa yang dihubungkan lebih
tersebut (888XG). dari satu.
165. Dan kau hanya bisa memilih Konjungsi dan tidak tepat berposisi pada awal
sekarang karena waktu saya tidak kalimat. Konjungsi dan hanya di letakkan
96
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BIOGRAFI PENULIS
pada tahun 2011-2014. Pada tahun 2014 ia melanjutkan studi ke Program Studi
Pada tahun 2019 ia berhasil menyelesaikan studi S1, dengan skripsi yang
102