Anda di halaman 1dari 9

“ETIKA ILMUWAN DALAM KEGIATAN MENGAJAR”

Makalah ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Kelompok


Mata Kuliah : Etika Akademik
Dosen Pengampu : Irwan Syahputra,S.Ag,MA

Disusun Oleh :
Sem.II/ TBI-1
1. SITI JULAIKA (0304212033)
2. DURRAH MAWADDAH SRG (0304212045)
3. MU’AFIY RAHMATULLAH (0304211025)

TADRIS BAHASA INGGRIS


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA
2022
KATA PENGANTAR

Bismillahirohmanirrohim
Assalamu’alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh,

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah swt. yang memberikan hikmah,
hidayah, kesehatan serta umur yang panjang sehingga makalah berjudul
‘Etika Ilmuwan Dalam Kegiatan Mengajar” ini dapat terselesaikan. Kami
mengucapkan terima kasih kepada Bapak Irwan Syahputra, S. Ag, MA yang
memberikan tugas ini untuk pembelajaran dan penilaian pada mata kuliah Etika
Akademik.Kami juga mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah
berkontribusi baik berupa pikiran ataupun materinya.
Kami sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah wawasan dan
pengalaman bagi pembaca serta dapat dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini
karena kurangnya pengetahuan dan pengalaman kami.Oleh karena itu, kami
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca untuk kesempurnaan
makalah kami selanjutnya.
Wassalamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh

Medan, 10 April 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................1
A. Latar Belakang......................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................1
C. Tujuan....................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................2
A. Pengertian Etika dan Ilmuwan............................................................2
B. Etika Ilmuwan Saat Mengajar.............................................................3
C. Kode Etik Ilmuwan.............................................................................4
BAB III PENUTUP.......................................................................................5
A. Kesimpulan.........................................................................................5
B. Saran....................................................................................................5
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................6

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Secara etimologi kata “etika” berasal dari bahasa yunani yang terdiri dari dua kata yaitu
Ethos dan ethikos. Ethos berarti sifat, watak kebiasaan, tempat yang biasa. Ethikos berarti
susila, keadaban, kelakuan dan perbuatan yan g baik.1 Sedangkan dalam bahasa Arab kata
etika dikenal dengan istilah akhlak, artinya budi pekerti. Sedangkan dalam bahasa
Indonesia disebut tata susila.2
Tujuan etika keilmuan adalah agar seorang ilmuwan dapat menerapkan prinsip-prinsip
moral, yaitu yang baik dan menghindarkan dari yang buruk ke dalam perilaku keilmuannya,
sehingga dapat menjadi ilmuwan yang mempertanggungjawabkan perilaku ilmiahnya.

B. Rumusan Masalah

1) Apa itu pengertian etika dan ilmuwan?


2) Apa saja etika ilmuan ketika mengajar ?
3) Apa saja kode etik ilmuwan ?

C. TUJUAN
Makalah ini disusun untuk membahas mengenai sebagai berikut :
1) Untuk mengetahui pengertian etika dan ilmuwan
2) Untuk mengetahui etika ilmuwan ketka mengajar
3) Supaya dapat mengetahui kode etik ilmuwan

1
Lorens bagus, kamus filsafat,(Jakarta: PT Gramedia pustaka, 2000), h.217
2
Hasbullah Bakry, Sistematika Filsafat,( Jakarta: Wijaya, 1978), h.9.

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Etika Dan Ilmuwan
1.Pengertian Etika
Secara etimologi kata “etika” berasal dari bahasa yunani yang terdiri dari dua kata
yaitu Ethos dan ethikos. Ethos berarti sifat, watak kebiasaan, tempat yang biasa. Ethikos
berarti susila, keadaban, kelakuan dan perbuatan yang baik. 3Sedangkan dalam bahasa Arab
kata etika dikenal dengan istilah akhlak, artinya budi pekerti. Sedangkan dalam bahasa
Indonesia disebut tata susila.4
Bertens dalam buku etikanya menjelaskan lebih jelas lagi. Etika berasal dari bahasa
Yunani kuno. Kata Yunani ethos dalam bentuk tunggal mempunyai banyak arti: tempat
tinggal yang biasa; padang rumput; kandang; kebiasaan, adat; akhlak, watak; perasaan, sikap,
cara berpikir. Dalam bentuk jamak artinya adalah adat kebiasaan. Dalam arti ini, etika
berkaitan dengan kebiasaan hidup yang baik, tata cara hidup yang baik, baik pada diri
seseorang atau kepada masyarakat. Kebiasaan hidup yang baik ini dianut dan diwariskan dari
satu generasi ke generasi lain. Kebiasaan hidup yang baik ini lalu dibekukan dalam bentuk
kaidah, aturan atau norma yang di sebarluaskan, dikenal, dipahami, dan diajarkan secara lisan
dalam masyarakat. Atau, etika dipahami sebagai ajaran yang berisikan perintah dan larangan
tentang baik-buruknya perilaku manusia, yaitu perintah yang harus dipatuhi dan larangan
yang harus dihindari.5
2. Pengertian Ilmuwan
a) Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI ilmuwan di definisikan sebagai
seseorang yang ahli atau seseorang yang memiliki banyak ilmu pengetahuan, serta juga dapat
didefinisikan sebagai seseorang yang berkecimpung dalam dunia ilmu pengetahuan dan
teknologi.
b) Menurut McGraw- Hill Dictionary Of Scientific and Technical Terms
Definisi Ilmuwan menurut McGraw – Hill Dictionary Of Scientific and Technical Terms
adalah seseorang yang melakukan latihan, kemampuan, dan memiliki hasrat atau rasa ingin
tahu untuk mencari ilmu pengetahuan dan teknologi yang baru, asas – asas baru dan juga
bahan – bahan baru dalam suatu bidang keilmuan tertentu.
3
Lorens bagus, kamus filsafat,(Jakarta: PT Gramedia pustaka, 2000), h.217
4
Hasbullah Bakry, Sistematika Filsafat,( Jakarta: Wijaya, 1978), h.9.
5
Keraf. A. Sonny. Etika Lingkungan,(Jakarta: Penerbit Buku Kompas, 2002), h.2

2
c) Menurut Maurice Richer Jr.
Pengertian ilmuwan menurut pandangan seorang Maurice Richer adalah seseorang atau
mereka yang memiliki keikutsertaan dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, secara
relatif, langsung, kreatif, dan juga inovatif.
d) Menurut Ensiklopedia Islam
Dalam Ensiklopedia Islam pengertian ilmuwan adalah seseoarang yang ahli dan
memiliki banyak ilmu pengetahuan dan teknologi dalam suatu atau banyak bidang tertentu.
B. Etika Ilmuwan Saat Mengajar
Para ilmuwan sebagai orang yang profesional dalam bidang keilmuan sudah barang tentu
mereka juga perlu memiliki visi moral yaitu moral khusus sebagai ilmuwan. Moral inilah di
dalam filsafat ilmu disebut juga sebagai sikap ilmiah.6 Sikap ilmiah harus dimiliki oleh setiap
ilmuwan. Hal ini disebabkan oleh karena sikap ilmiah adalah suatu sikap yang diarahkan
untuk mencapai suatu pengetahuan ilmiah yang bersifat obyektif. Sikap ilmiah bagi seorang
ilmuwan bukanlah membahas tentang tujuan dari ilmu, melainkan bagaimana cara untuk
mencapai suatu ilmu yang bebas dari prasangka pribadi dan dapat dipertanggungjawabkan
secara sosial untuk melestarikan dan keseimbangan alam semesta ini, serta dapat
dipertanggungawabkan kepada Tuhan. Artinya selaras dengan kehendak manusia dengan
kehendak Tuhan.
Adapun etika profesi yang perlu dimiliki oleh para ilmuwan sedikitnya ada enam, yaitu:
1) Tidak ada rasa pamrih (disinterstedness) merupakan sikap yang diarahkan untuk
mencapai pengetahuan ilmiah yang objektif dan menghilangkan pamrih.
2) Bersikap selektif, yaitu suatu sikap yang tujuannya agar para ilmuwan mampu
mengadakan pemilihan terhadap segala sesuatu yang dihadapi.
3) Adanya rasa percaya yang layak baik terhadap kenyataan maupun terhadap alat-alat
indera serta budi (mind).
4) Adanya sikap yang berdasar pada suatu kepercayaan (belief) dan dengan merasa pasti
(conviction) bahwa setiap pendapat atau teori yang terdahulu telah mencapai
kepastian.
5) Adanya suatu kegiatan rutin bahwa ilmuwan harus selalu tidak puas terhadap
penelitian yangtelah dilakukan, sehingga selalu ada dorongan untuk riset. Dan riset
atau penelitian merupakanaktifitas yang menonjol dalam hidupnya.

6
Abbas Hamami M., 1996, hal. 161

3
6) Memiliki sikap etis (akhlak) yang selalu berkehendak untuk mengembangkan ilmu
bagikemajuan ilmu dan untuk kebahagiaan manusia.Secara terminologi, etika adalah
cabang filsafat yang membicarakan tingkah laku atau perbuatanmanusia dalam
hubungannya dengan baik dan buruk.
C. Kode Etik Ilmuwan
Kode etik merupakan acuan moral bagi peneliti dalam melaksanakan hidup, terutama
yang berkenaan dengan proses mengembangkan ilmu pengetahuam dan teknologi. Ini yang
menjadi suatu bentuk pengabdian dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
 Membaktikan diri pada pencarian kebenaran ilmiah
 Bekerja dengan jujur
 Dilarang memanipulasi data
 Dilarang plagiarisme Selalu bertindak tepat, teliti dan cermat berlaku adil dan hormat
terhadap pendapat orang lain
 Perlunya etika dan keimanan kepada Tuhan Yang maha Kuasa

BAB III
PENUTUP

4
A. Simpulan
Berdasarkan penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa etika ilmuwan dalam
kegiatan mengajar adalah para ilmuwan sebagai orang yang profesional dalam bidang
keilmuan sudah barang tentu mereka juga perlu memiliki visi moral yaitu moral khusus
sebagai ilmuwan. Etika dipahami sebagai ajaran yang berisikan perintah dan larangan tentang
baik-buruknya perilaku manusia, yaitu perintah yang harus dipatuhi dan larangan yang harus
dihindari. Jadi etika ilmuwan dalam kegiatan mengajar adalah tentang ajaran yang kita
pahami perihal baik buruknya suatu tindakan dalam kegiatan mengajar.

B. Saran
Diharapkan kepada seluruh mahasiswa/i bisa menerapkan etika yang baik saat mengajar
seperti yang dilakukan oleh para ilmuwan kita. Sekiranya makalah yang kami buat bisa
bermanfaat bagi kita semua.

DAFTAR PUSTAKA
Lorens bagus, kamus filsafat,(Jakarta: PT Gramedia pustaka, 2000), h.217

5
Hasbullah Bakry, Sistematika Filsafat,( Jakarta: Wijaya, 1978), h.9.
Keraf. A. Sonny. Etika Lingkungan,(Jakarta: Penerbit Buku Kompas, 2002), h.2
Abbas Hamami M., 1996, hal. 161
https://jagad.id/definisi-ilmuwan/
https://afidburhanuddin.wordpress.com/2013/09/23/etika-keilmuan-2/
https://prezi.com/p/kfnlna7e_5-z/etika-profesi-seorang-ilmuwan-dan-kode-etik-ilmuwan/

Anda mungkin juga menyukai