NIM : 191030065
Prodi : MPI-2 SEMESTER 5
Mata Kuliah : Statistik Pendidikan
Tugas Mandiri
1. Uji Korelasi R
Uji r atau uji korelasi digunakan untuk mempelajari hubungan antara dua
variabel atau lebih. Hubungan yang dipelajari adalah hubungan yang linier atau garis
lurus. Oleh karena itu, uji r ini sering disebut juga uji korelasi linier. Bila hubungan
dua variabel yang sedang dipelajari tidak linier, maka uji ini tidak cocok dipakai,
sehingga harus dicari uji lain, seperti uji kuadratik atau uji nonlinier. Perlu dipahami
juga bahwa uji korelasi ini hanya dipakai untuk variabel kuantitatif. Artinya, uji ini
baru bisa dipakai bila variabel yang sedang dipelajari itu keduanya adalah variabel
kuantitatif. Bila tidak, maka uji lain seperti uji χ2 harus dipilih.
Ada dua jenis uji korelasi, yaitu Korelasi Pearson dan Korelasi Spearman.
Korelasi Spearman. Bila data berdistribusi normal atau mendekati normal, maka
Korelasi Pearson menjadi pilihan, tetapi bila distribusi data sangat ekstrem tidak
normal, maka Korelasi Spearman jadi pilihan.
Nilai r ini bisa bertanda positif, tetapi juga bisa negatif. Berikut adalah interpretasi
dari tanda pada koefisien korelasi.
Uji Pearson adalah salah satu dari beberapa jenis uji korelasi yang digunakan
untuk mengetahui derajat keeratan hubungan 2 variabel yang berskala interval atau
rasio, di mana dengan uji ini akan mengembalikan nilai koefisien korelasi yang
nilainya berkisar antara -1, 0 dan 1. Nilai -1 artinya terdapat korelasi negatif yang
sempurna, 0 artinya tidak ada korelasi dan nilai 1 berarti ada korelasi positif yang
sempurna.
Rentang dari koefisien korelasi yang berkisar antara -1, 0 dan 1 tersebut dapat
disimpulkan bahwa apabila semakin mendekati nilai 1 atau -1 maka hubungan makin
erat, sedangkan jika semakin mendekati 0 maka hubungan semakin lemah.
Ada beberapa tujuan umum pada saat seseorang hendak melakukan uji yang satu ini
seperti misalnya melihat keeratan hubungan dari dua variabel. Setelah bisa
mendapatkan keeratan hubungan dari dua variabel, uji ini juga bisa melihat jenis
hubungannya. Hasil akhir dari uji korelasi Spearman biasanya berupa angka-angka
yang kemudian bisa dikategorikan dalam beberapa hubungan. Nah dari angka tersebut
bisa dilihat seberapa signifikan hubungan yang terjadi. Maksud dari signifikan di sini
adalah bagaimana satu variabel mempengaruhi dengan sangat atau bahkan tidak
berpengaruh sama sekali terhadap variabel lainnya.
Kriteria Analisis Korelasi Rank Spearman
Ada beberapa nilai pedoman dalam penentuan tingkat kekuatan korelasi variabel yang
dihitung. Pedoman ini biasa digunakan dalam output yang diberikan oleh SPSS.
Ketentuan nilai pedoman tersebut adalah:
0,00 – 0,25: hubungan sangat rendah
0,26 – 0,50: hubungan cukup
0,51 – 0,75: hubungan kuat
0,76 – 0,99: hubungan sangat kuat
1,00: hubungan sempurna
3) Data View: input data melalui lembar kerja dengan tab Data View
Data View adalah tampilan lembar kerja SPSS untuk menampilkan isi dari input
data. Data yang dimasukkan diinput secara vertikal.
7) File tersimpan
File berhasil disimpan ditandai dengan keluaran berupa jendela output yang
menampilkan lokasi penyimpanan, nama file, dan format file yang digunakan.
(SAVE OUTFILE)