Anda di halaman 1dari 1

Analisis kelemahan pengendalian internal dalam sistem :

1. Otoritas Transaksi : Otoritas setiap bagian tidak jelas

2. Pemisahan Tugas : Tidak terdapat pemindahan fungsi atau tugas secara rinci, sehingga sulit untuk
mengetahui rincian tugas setiap bagian.

3. Supervisi : Tidak tersedia fungsi pengawasan barang keluar dan penagihan yang menyebabkan
kesulitan untuk mengetahui rincian tugas setiap bagian.

4. Catatan Akuntansi : Dalam sistem penerimaan kas, tidak tertera staf bagian piutang sehingga
dalam perolehan surat konfirmasi dari departemen akuntansi bahwa uang yang diterima tidak hanya
memperoleh daftar pembayaran saja.

5. Pengendalian Akses : Belum diketahui secara jelas mengenai batasan akses informasi yang
mencakup dokumen yang mengendalikan aset seperti jurnal dan buku besar

6. Verifikasi independen : Belum diketahui dokumen yang dikirim apakah sesuai dengan
kebenarannya.

Saran-saran untuk memperbaiki kelemahan pengendalian internal di perusahaan :

1. Otoritas transaksi : Menyediakan data dengan adanya otorisasi dan pesanan, klaim barang, hingga
penambahan dan pengurangan pendapatan.

2. Pemisahan Tugas : Menyediakan adanya pembagian tugas yang rinci dan jelas agar setiap bagian
dapat bertanggung jawab dengan tugasnya masing-masing.

3. Supervisi : Memisahkan fungsi pengawasan barang keluar dan penagihan sehingga dapat
mengetahui dengan mudah masing-masing bagian yang bertanggungjawab.

4. Pencatatan Akuntansi : Dalam sistem penerimaan kas, disertakan staf bagian piutang sehingga
dapat diperoleh surat konfimasi dan departemen akuntansi bahwa uang telah diterima.

5. Pengendalian Akses : Menyertakan akses informasi mencakup dokumen yang mengendalikan aset
seperti jurnal dan buku besar, sehingga tidak ada yang dapat memanipulasi aset perusahaan.

6. Verifikasi independen : Adanya pengarsipan dokumen pengiriman barang yang dikirim untuk
mengetahui apakah sesuai dengan kebenaran dan kelayakannya.

Anda mungkin juga menyukai