Anda di halaman 1dari 1

Nama : Adinda Dwi Ashari (20110234)

MSDMA U1

Teori Unitarisme, menganggap bahwa organisasi memiliki hubungan yang terintegrasi dan bersifat
harmoni. Karena para aktor didalam Hubungan Industrial menjalin kerja sama yang harmoni sebab
memiliki tujuan yang sama. Aktor pengusaha, buruh, pemerintah, serikat pekerja, dimana dapat
diartikan tujuan tersebut adalah mencapai kesejahteraan bagi seluruh aktor yang terlibat. Dalam
teori ini juga yang namanya konflik harus selalu dihindari, karena akan merusak tatanan sistem
Hubungan Industrial tersebut.

Teori plurarisme, yang menganggap bahwa dalam organisasi terdapat sub-sub kelompok dengan
kepentingan yang berbeda, sehingga apa yang diingin oleh pengusaha dan pekerja berbeda. Maka
akan memicu kompetisi diantara pihak yang terlibat dalam Hubungan Industrial. Hal tersebut akan
memunculkan konflik, sehingga konflik merupakan sesuatu yang tidak bisa untuk dihindari karena
bersifat selalu ada dan selalu muncul akibat dari perbedaan tersebut.

Teori radikal, bahwa Hubungan Industrial sebagai konflik struktural, karena adanya pengklasifikasian
kelas, dimana buruh sebagai bawahan, pengusaha sebagai atasan. Maka menurut teori radikal, yang
namanya konflik akan bersifat abadi atau terus ada, karena diawali dari perbedaan fungsi.

Pendekatan HI ada 5
1. Pendekatan kegunaan, bahwa HI berdasar nilai kegunaan tenaga kerja. Tenaga kerja
dipandang layaknya mesin. Yang dapat menghasilkan sesuatu dari pekerja. Tidak lagi
memerhatikan HAM, yang penting tenaga kerja harus menghasilkan barang dan jasa.
2. Pendekatan demokrasi, sistem HI mengutamakan konsultasi dan musyawarah antara
pekerja dan pengusaha, pekerja tidak dianggap sebagai mesin tetapi sebagai mitra dalam
proses produksi, berarti tidak ada klasifikasi kelas. Kedudukan nya sama.
3. Pendekatan kemanusiaan, sistem HI memandang pekerja sebagai manusia seutuhnya dalam
proses produksi. Sehingga dalam proses HI tenaga kerja dilindungi HAM nya
4. Pendekatan komitmen seumur hidup, sistem HI selalu didasrkan pada keharmonisan antara
pengusaha dan pekerja sehingga ada komitmen pekerja akan selalu loyal sepanjang
hidupnya dalam usaha layaknya sebagai manusia, mendapatkan hak secara adil dan
perlindungan dari perusahan
5. Pendekatan Perjuangan kelas, berdasarkan teori perjuangan kelas ala Karl Max. Didalam
hubungan industrial terjadi kepincangan dalam distribusi dan akses kekuasaan ekonomi. Hal
ini sejalan dengan teori radikal yang menganggap bahwa terdapat kelas antara pekerja dan
majikan.

Dapat disimpulkan bahwa terdapat banyak teori yang menjelaskan bahwa hubungan industrial
merupakan hubungan yang dimana aktor saling terkait satu sama lain. Dalam hubungan industrial
akan muncul konflik ketika setiap aktor memiliki tujuan yang berbeda dan adanya klasifikasi kelas.
Seiring dengan perkembangan teori, HAM bagi pekerja semakin dilindungi dan mendapatkan
keadilan untuk kehidupannya. Pekerja tidak lagi dianggap sebagai mesin yang harus menghasilkan
barang dan jasa setiap saat, tetapi juga memiliki hak untuk menikmati hidupnya. Antara hubungan
pekerja dan pengusaha harus didasari dengan kesepakatan untuk melakukan kerjasama dalam
mencapai tujuan, agar dapat menguntungkan semua pihak tidak hanya pengusaha tetapi juga bagi
pekerja, pemerintah, dan serikat buruh.

Anda mungkin juga menyukai