Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Hakikat Sosiologi
Sosiologi berusaha mengkaji kehidupan sosial manusia terutama tindakan manusia baik tindakan individual,
tindakan kelompok, tindakan yang lazim maupun yang tidak lazim
Sosiologi adalah sebuah studi sistematis tentang:
1. Perilaku sosial dari individu-individu
2. Cara kerja kelompok-kelompok sosial, organisasi, kebudayaan, dan masyarakat
3. Pengaruh dari kelompok, organisasi, kebudayaan, dan masyarakat terhadap perilaku individu dan
kelompok
OBYEK SOSIOLOGI
Istilah sosiologi berasal dari bahasa latin yaitu socius (teman/kawan/masyarakat) dan logos
(berbicara/Ilmu)
Sosiologi memfokuskan diri pada hubungan-hubungan antarmanusia dan proses yang timbul dari
hubungan-hubungan tersebut di dalam masyarakat.
Unsur-unsur yang terkandung dalam istilah masyarakat adalah sebagai berikut :
Kriteria Umum
Masalah sosial terjadi karena ada perbedaan yang mencolok antara nilai-nilai dalam suatu
masyarakat dengan kondisi nyata kehidupan
Masalah Sosial Nyata dan Laten
Masalah sosial nyata adalah masalah sosial yang timbul akibat terjadinya kepincangan, yang disebabkan
ketidaksesuaian tindakan dengan norma dan nilai masyarakat.
Masalah sosial laten adalah masalah sosial yang ada dalam masyarakat, tetapi tidak diakui sebagai
masalah, karena ketidakberdayaan masyarakat untuk mengatasinya.
A. NILAI SOSIAL
1. Pengertian Nilai sosial
Nilai sosial adalah penghargaan yang diberikan masyarakat kepada bentuk sesuatu yang baik,
penting, pantas, serta mempunyai daya guna fungsional bagi perkembangan dan kebaikan hidup
bersama.
B. NORMA SOSIAL
1. Pengertian Norma Sosial
Norma Sosial merupakan aturan-aturan yang ada dalam masyarakat yang sudah disepakati bersama
untuk mencapai tujuan, dan ada sanksi bagi pelanggarannya
2) Kebiasaan (Folkways)
Kebiasaan atau folkways merupakan cara-cara berindak yang digemari oleh masyarakat sehingga
dilakukan berulang-ulang. Misalnya, mengucapkan salam ketika bertemu, membungkukkan badan
sebagai tanda hormat kepada orang yang lebih tua, serta membuang sampah pada tempatnya. Apabila
perbuatan tersebut tidak dilakukan, maka dianggap sebagai penyimpangan terhadap kebiasaan umum
dalam masyarakat dan setiap orang akan menyalahkannya. Sanksinya dapat berupa teguran, sindiran,
atau digunjingkan oleh masyarakat.
3) Tata Kelakuan (Mores)
Tata kelakuan merupakan norma yang bersumber pada filsafat, ajaran agama, atau ideologi yang
dianut oleh masyarakat. Misalnya, larangan berzina, berjudi, minum-minuman keras, penggunaan
narkotika dan zat-zat aditif (obat-obatan terlarang) dan mencuri. Tata kelakuan mencerminkan sifat-
sifat yang hidup dari kelompok manusia yang dilaksanakan sebagai alat pengawas, secara sadar atau
tidak sadar, oleh masyarakat terhadap anggota-anggotanya.
Tata kelakuan sangat penting karena mempunyai fungsi sebagai berikut:
a. memberikan batas-batas tingkah laku pada individu
b. mengidentifikasi individu dengan kelompoknya
c. menjaga solidaritas antaranggota masyarakat sehingga mengukuhkan ikatan dan mendorong
tercapainya integrasi sosial yang kuat.
4) Adat (Customs)
Adat merupakan norma tidak tertulis, namun sangat kuat mengikat sehingga anggota masyarakat
yang melanggar adat istiadat akan menderita kaena sanksi keras yang kadang-kadang secara tidak
langsung dikenakan. Misalya, pada masyarakat Lampungyang melarang terjadinya perceraian, apabila
terjadi suatu perceraian maka tidak hanya yang bersangkutan yang mendapatkan sanksi atau menjadi
tercemar tetapi seluruh keluarga atau bahkan masyarakatnya. Sanksi atas pelanggaran ini berupa
BAB III
b) Akomodasi (Accomodation)
Merupakan cara/usaha yang dilakukan untuk meredakan/mengatasi konflik atau pertentangan.
.
c) Asimilasi (Assimilation)
Merupakan proses kearah peleburan kebudayaan sehingga masing-masing pihak merasakan adanya
kebudayaan tunggal sebagai milik bersama.
Asimilasi juga bisa dikatakan sebuah masyarakat yang terdiri dari anggota masyarakat yang memiliki
perbedaan budaya namun bisa hidup berdampingan sehingga memunculkan budaya baru .
Faktor pendorong dan penghambat Asimilasi :
Faktor Pendorong
Faktor Penghambat
1. Sikap dan kesediaan saling bertoleransi
1. Adanya isolasi kebudayaan kebudayaan
dari salah satu kebudayaan kelompok
2. Sikap menghargai orang asing dan 2. Minimnya pengetahuan dari salah satu
kebudayaannya kebudayaan kelompok atas kebudayaan
kelompok lain
3. adanya kesempatan dibidang ekonomi 3. Ketakutan atas kekuatan kebudayaan
yang seimbang kelompok lain
4. keterbukaan golongan penguasa 4. Perasaan superioritas atas kebudayaan
kelompok tertentu
5. Adanya kesamaan dalam berbagai unsure 5. Adanya perbedaan cirri-ciri badaniah
budaya
6. Perkawinan Campuran 6. Adanya persaingan in-group yang kuat
7. Adanya musuh bersama dari luar 7. Adanya diskriminasi
8. Adanya perbedaan kepentingan
antarkelompok
A. SOSIALISASI
1. Pengertian Sosialisasi
Sosialisasi dapat diartikan sebagai proses belajar inividu untuk mengenal dan menghayati
norma-norma serta nilai-nilai sosial sehingga terjadi pembentukan sikap untuk berperilaku
sesuai dengan tuntutan atau perilaku masyarakatnya.
2. Media Sosialisasi
a. Keluarga
Keluarga merupakan media awal dari suatu proses sosialisasi. Proses sosialisasi
awal ini dimulai dengan proses belajar menyesuaikan diri dan mengikuti setiap apa yang
diajarkan oleh orang-orang sekitar lingkungan keluarganya, seperti cara makan,
berbicara, berjalan, hingga belajar bertindak dan berperilaku.
b. Sosialisasi Sekunder
sosialisasi sekunder merupakan tahapan lanjutan setelah sosialisasi primer. Dalam
tahap ini dikenal adanya proses desosialisasi, yaitu proses pencabutan identitas diri yang
lama dan dilanjutkan dengan resosialisasi, yaitu pemberian identitas baru yang didapat
melalui institusi sosial.
4. Tahap-tahap Sosialisasi
a. Masa Anak-anak
Sejak dilahirkan seorang anak (terutama balita) hidupnya san gat tergantung kepada
perlindungan dan bantuan orang tua dan keluarga di lingkungannya. Ia belajar
menirukan apa yang diajarkan orang tuanya, mulai dari belajar makan, belajar
berbicara, belajar bertindak, dan berperilaku. George Herbert Mead menyebutkan proses
meniru pada usia awal ini dikenal dengan istilah preparatory stage.
Setelah anak-anak mulai mengenal lingkungan yang lebih luas, yaitu lingkungan
teman sepermainannya, si Anak sudah mengenal teknik bermain peran. Misalnya, main
‘polisi-polisian’, ‘perang-perangan’, dan ‘dokter-dokteran’. Jadi, pada tahapan ini
seorang anak sudah pandai menirukan peran-peran tertentu, walaupun masih terbatas.
Tahapan ini disebut play stage.
b. Masa Remaja
Tahapan ini merupakan lanjutan dari teknik bermain peran pada masa anak-anak.
Seorang remaja tidak hanya meniru peran seseorang yang diidolakannya, tetapi sudah
mengidentikkan dirinya, seolah-olah ia sudah menyamakan (identik) dirinya dengan tokoh
idolanya. Tahapan ini disebut game stage.
c. Masa Dewasa
proses sosialisasi pada tahap ini merupakan titik kulminasi yang paling optimal bagi
seseorang individu. Tahapan ini disebut generalized other.
B. KEPRIBADIAN
1. Pengertian Kepribadian
*kepribadian merupakan abstraksi dari pola perilaku manusia
*kepribadian merupakan ciri-ciri watak yang khas dan konsisten sebagai identitas seorang
individu
*kepribadian mencakup kebiasaan-kebiasaan, sikap, dan berbagai sifat yang khas apabila
seseorang berhubungan dengan orang lain.
Generasi Baru
Sosialisasi Kebudayaan
Rangkuman Materi Sosiologi kelas X 13
Rangkuman Materi Sosiologi kelas X 13
Kepribadian
Dari bagan diatas dapat dijelaskan bahwa masyarakat yang membentuk kehidupan
bersama telah menghasilkan seperangkat kebudayaan yang terdiri dari 7 unsur yaitu :
1. Bahasa
2. Religi / agama
3. Kesenian
4. Ilmu pengetahuan
5. Mata pencaharian
6. Teknologi
7. Organisasi social
Kebudayaan tersebut akan mempengaruhi kepribadian individu, terutama individu baru secara akumulatif
dan komprehensif sehingga dalam proses kedewasaannya karakter generasi baru / manusia dibentuk
langsung oleh budaya masyarakat. Sebaliknya, kebudayan dipengaruhi oleh masyarakat melalui sosialisasi.
b.
Tipe Kepribadian berdasarkan Fungsinya
1. Kepribadian Rasional :Yaitu kpribadian
e yang banyak dipengaruhi oleh akal pikiran
2. Kepribadian Intuitif: Yaitu kepribadian yang banyak dipengaruhi oleh firasat
3. Kepribadian Emosional : Yaitukepribadian yangbanyak dipengaruhi oleh perasaan
4. Kepribadian Sensitif
: yaitu kepribadian yang dipengaruhi oleh panca indra sehingga cepat bereaksi
Tipe
c. Kepribadian berdasarkan Reaksinya terhadap Lingkungan :
1.Kepribadian Ekstrovert :
Kepribadian yangterbuka, berorientasi ke dunia luar, sifatnya ramah, suka bergaul, mudah
menyesuaikan diri.
2. Kepribadian Introvert :
Kepribadian yangtertutup , dan berorientasi pada diri sendiri, sifatnya pendiam, tidak senang
bergaul,suka menyendiri dan sulit menyesuaikan diri
3.Kepribadian Ambivert :
Kepribadian campuran yang tidak dapat digolongkan pada ke dua tipe tersebut, karena sifatnya
sangat bervariasi
A. PERILAKU MENYIMPANG
b. Teori Labelling
Teori ini dipelopori oleh Edwin M. Lemerd yang berpendapat bahwa seseorang yang
telah melakukan penyimpangan pada tahap primer (pertama) lalu oleh masyarakat
diberikan cap sebagai penyimpang, maka orang tersebut terdorong untuk melakukan
penyimpangan sekunder (tahap lanjut) dengan alasan “kepalang tanggung”.
Contohnya, seseorang pernah sekali mencuri dengan alas an kebutuhan, tetapi
kemudian oleh masyarakat dijuluki pencuri, maka ia akan terdorong menjadi penjahat
bahkan dapat menjadi perampok.
c. Teori Merton
Teori ini dikemukakan oleh Robert K. Merton, yaitu perilaku penyimpangan
merupakan bentuk dari adaptasi terhadap situasi tertentu.
d. Teori Fungsi
Teori ini dikemukakan oleh Emile Durkheim bahwa kesadaran moral dari semua
masyarakat adalah karena factor keturunan, perbedaan lingkungan fisik, dan
lingkungan social. Jadi, kejahatan akan selalu ada karena orang selalu ada orang yang
berwatak jahat. Bahkan, ia berpendapat bahwa kejahatan itu perlu agar moralitas dan
hokum dapat berkembang dengan normal.
b. Penyimpangan Sekunder
Penyimpangan sekunder adalah perbuatan yang dilakukan secara khas dengan
memperlihatkan perilaku menyimpang.
Ciri-ciri penyimpangansekunder :
1) gaya hidupnya didominasi oleh perilaku menyimpang
2) masyarakat tidak bisa mentolerir perilaku menyimpang tersebut.
Contoh penyimpangn sekunder :
pembunuhan
perjudian
perampokan
pemerkosaan, dll
c. Penyimpangan Individu
Penyimpangn individu adalah penyimpangn yang dilakukan oleh seorang individu
dengan melakukan tindakan-tindakan yang menyimpang dari norma-norma yang
berlaku.
d. Penyimpangan Kelompok
Penyimpangan kelompok adalah penyimpangan yang dilakukan secara berkelompok
dengan melakukan tindakan-tindakan yang menyimpang dari norma-norma masyarak
yang berlaku.
Pada umumnya, penyimpangan kelompok terjadi dalam subkebudayaan yang
menyimpang yang ada dalam masyarakat. Contohnya, geng kejahatan atau mafia.
e. Penyimpangan Situasional
Penyimpangan jenis ini disebabkan oleh pengaruh bermacam-macam kekuatan
situasional/social di luar individu dan memaksa individu tersebut untuk berbuet
menyimpang. Contohnya, seorang suami yang terpaksa mencuri karena melihat anak
dan istrinya kelaparan.
f. Penyimpangan Sistematik
penyimpangan sistematik adalah suatu system tingkah laku yang disertai organisasi
social khusus, status formal, peranan-peranan, nilai-nilai, norma-norma, dan moral
tertentu yang semuanya berbeda dengan situasi umum. Segala pikiran dan perbuatan
yang menyimpang itu kemudian dibenarkan oleh semua anggota kelompok.
B. PENGENDALIAN SOSIAL
>Norma sosial adalah patokan perilaku dalam suatu kelompok tertentu (Robert MZ.Lawang)
>Norma Pokok
1. Norma Agama
2. Norma Kelaziman
3. Norma Kesusilaan
4. Norma Kesopanan
5. Norma Hukum
INTERAKSI
> Pengertian Interaksi Sosial
- Suatu hubungan social yang dinamis antara orang perorangan, antara individu dan kelompok manusia, dan
antar kelompok manusia.
- Proses Interaksi Sosial Interaksi sosial terjadi karena faktor kebutuhan yang timbul dari dalam diri manusia
mencakup kebutuhan dasar, kebutuhan sosial dan kebutuhan integratif, serta naluri untuk hidup berkelompok
atau bersama orang lain.
LEMBAGA SOSIAL
>Pengertian
Menurut Soerjono Soekanto adalah kumpulan norma dari segala tingkatan yang berkisar pada suatu
kebutuhan pokok dalam kehidupan masyarakat.
Major Polak: Merupakan suatu kompleksitas atau system peraturan dan adapt istiadat yang mempertahankan
nilai-nilai penting.